Pengelolaan Rekam Medis Multimedia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOMPUTER DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Advertisements

Rekam Medik dan Kesehatan Sebuah Rumah Sakit
FARMASI RUMAH SAKIT.
Tugas on line 1 manajemen rekam medis
Elis Dewi Novianti, AMd.Keb
Penerapan Telemedicine:Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pemerintahan
D 4 NBSS Outbreak management. Melembagakan rencana wabah Untuk mengkonfirmasi wabah, langkah segera harus diambil oleh Tim Pengendalian Infeksi di fasilitas.
Manajemen rekam medis pengertian dan peraturan
MANAJEMEN REKAM MEDIS KELOMPOK 3 Lia Hermawati
Pertemuan ke-2 Bentuk formulir: Prinsip umum desain formulir
Tugas Online 2 Manajemen Rekam Medis
ETIK & HUKUM TELEMEDICINE
PERLINDUNGAN HUKUM PESERTA dan TENAGA KESEHATAN DI ERA JKN-BPJS
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI ( MKI )
Definisi Dokumentasi Potter (2005) mendefenisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tercetak atau tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan.
DASAR HUKUM INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
DASAR PENYELENGGARAAN
ALUR INFORMASI & PELAYANAN
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
KOMPUTER DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
PENATAAN ARSIP INAKTIF UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KOMPUTER DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
PENATAAN REKAM MEDIS LilyWidjaya.
Sistem Informasi Kesehatan
TINJAUAN HUKUM ATAS BERKAS REKAM MEDIS (Medical Record) Husen Kerbala, SH,CN Referensi : Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tgl 12 Maret 2008.
Team verifikasi terpadu klaim BPJS Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Hananto Andriantoro.
SUMBER DATA SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL
REVIEW REKAM MEDIS - RS.
DOKUMENTASI KLINIS dan REKAM KESEHATAN
STANDARISASI DATA KESEHATAN
Materi 2 Mata Kuliah Bioinformatika Smt 7 -MIK
KOMPUTER DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Beta Ahlam Gizela dr., Sp.F, DFM
REKAM MEDIS ELECTRONIK
ELEKTRONIC HEALTH RECORD - STRUCTURE
PRINSIP DAN FUNGSI DOKUMEN REKAM KESEHATAN
LILY WIDJAJA, Amd.PK., SKM., MM.
RKE (seharusnya) merupakan sumber daya informasi yang aman, real-time, point-of-care, dan bersifat patient-centric bagi klinisi . RKE menunjang klinisi.
SISTEM PENGARSIPAN REKAM MEDIS
ASPEK HUKUM REKAM MEDIS
ADMINISTRASI LABORATORIUM
REKAM KEDIS Darmawan MUB, S.Kom, SKM.
Teknologi informatika
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)
Rahasia Kedokteran (Permenkes No.36/2012)
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM)
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
Beta Ahlam Gizela dr., Sp.F, DFM
Rekam Medis Elektronik. Apa jadinya... Jika informasi kesehatan tidak dikelola menggunakan sistem dan teknologi informasi?
STANDARKETERANGANELEMENTELUSURSTATUS ADA/BELUM TL/PICTARGET WAKTU AP. 1Rumah sakit menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis dan.
STANDARKETERANGANELEMENTELUSURSTATUS ADA/BELUM TL/PICTARGET WAKTU ARK. 1  Rumah sakit menetapkan regulasi tentang penerimaan pasien  Ada regulasi untuk.
nor the most intellignet, most adaptable
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
ELEKTRONIC HEALTH RECORD - STRUCTURE
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK). 1.. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; 2.. Memperoleh informasi tentang.
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
FERRY AMURIAWAN, AMK., SKM., MH
Rekam Medis dalam Asuhan Klien. Pengembangan Pelayanan RM dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan (level) sebagai berikut : 1.Penyelenggaraan rekam medis secara.
INFRASTRUKTUR INFORMASI KESEHATAN
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Sesi 2: Cakupan Informasi Kesehatan
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 3 MK Mandatkes.
Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien
Transcript presentasi:

Pengelolaan Rekam Medis Multimedia Rekam medis bukan lagi sekedar membuat ringkasan pasien keluar, laporan perkembangan, lembar perintah dokter, atau resume. Laporan langsung dari laboratorium dan farmasi, x-ray, fotografi, video, film, dan rekaman suara / audio juga merupakan bagian dari data klinis seorang pasien

Semua informasi yang dihasilkan tentang seorang pasien dalam fasilitas kesehatan – harus digolongkan sebagai bagian dari rekam medis. Manajemen informasi kesehatan tidak hanya mengumpulkan data pasien di fasilitas tersebut (misalnya RS), tetapi juga melindungi dan menjaga kerahasiaannya, melakukan interpretasi, dan menganalisanya untuk membuat keputusan

memadukan berbagai jenis data untuk membentuk rekam medis yang utuh merupakan tantangan baru Kenyataan bahwa data kesehatan saat ini dibuat dan dihasilkan dalam berbagai tipe media menjadikan tantangan bagi profesi informasi kesehatan. fasilitas pelayanan yang memiliki sistem laboratorium dan farmasi elektronik yangmemungkinkan untuk melihat dan memantau informasi pasien secara online. Bersamaan dengan itu, timbul kebutuhan untuk menyimpan versi cetak dari data pasien kedalam berkas rekam medisnya.

Selain kertas, bahan lain yang sering ditemukan dalam berkas RM adalah monitoring strip. Strip ini biasanya diarsip dalam lembar grafik, ditempelkan di kertas, atau disimpan dalam kantong folder. Bisa juga sebagian strip digabungkan dalam rekam medis sebagai sample, sedangkan sisa keseluruhannya disimpan secara terpisah. Hasil foto juga sering digabungkan dalam berkas RM. Bagaimanapun juga, masih ada bentuk data lainnya yang harus dikelola untuk membentuk rekam medis yang lebih lengkap dan komprehensif.

Rekaman video, suara / audio, x-ray, dan bentuk media lainnya harus dianggap dan diperlakukan sebagai bagian dari rekam medis pasien. Hal ini ternyata juga menimbulkan kesulitan karena umumnya bentuk-bentuk media ini tidak dapat diarsipkan begitu saja kedalam rekam medis kertas. Seorang manajer informasi kesehatan harus menyadari adanya tantangan ini dan berupaya menemukan cara yang tepat untuk bisa memadukan semua bentuk informasi kesehatan pasien – sehingga tercipta rekam medis pasien yang kompleks dan lengkap.

Berikut ini adalah beberapa langkah untuk memadukan semua informasi kesehatan pasien : Pelajari bentuk komposisi rekam medis yang saat ini digunakan Tentukan apakah semua informasi kesehatan pasien telah dikumpulkan dan apakah telah dikelola secara terpadu Lakukan evaluasi, apakah masih ada data pasien yang belum dipadukan dalam rekam medis yang bersangkutan Pelajari bagaimana penggunaan dan pelepasan informasi - yang umumnya belum dipadukan dalam rekam medis ini. Apakah prosedurnya telah menjamin aspek kerahasiaannya ?

Pelajari media penyimpanan yang dibutuhkan untuk model informasi yang saat ini masih belum terpadu dalam rekam medis Adakan pertemuan dan diskusi dengan staf yang terkait dengan pengelolaan informasi kesehatan yang belum terpadu dalam rekam medis tadi Tawarkan dan diskusikan model koordinasi untuk memadukan bagian-bagian informasi kesehatan tersebut agar terbentuk satu kesatuan rekam medis multimedia yang lengkap

Memadukan Format Data Multimedia Memadukan berbagai format data multimedia dapat dilakukan melalui beberapa cara. Sistem rekam medis berbasis komputer (Computer-based patient record / CPR) dapat didayagunakan dan menghasilkan rekam medis multimedia. Sistem CPR ini mampu menangkap dan menyimpan data dalam berbagai format yang berbeda. Jika semua format media seorang pasien telah disimpan dan dikelola dengan menggunakan satu identitas / nomor RM yang bersangkutan (unit numbering system), maka akan terbentuk satu rekam medis yang komprehensif.

Bentuk microfilm dan microfiche adalah contoh dari rekam medis yang sudah banyak dikenal oleh seorang profesional informasi kesehatan Rekaman video, audio, film, foto, dan x-ray sering kali belum dianggap sebagai bagian dari rekam medis

Membentuk tim yang terdiri dari multidisiplin sektor untuk menyusun dan mengembangkan issue yang berkaitan dengan rekam medis multimedia. Seorang profesional informasi kesehatan harus dapat berperan sebagai organisator tim dan mengarahkan visi tim. Salah satu tujuan utama tim ini adalah untuk mengembangkan rencana terpadu

Rencana ini juga hendaknya mengidentifikasi kebijakan dan prosedur dalam membangun dan mengelola rekam medis multimedia Issue tentang tempat penyimpanan dapat menjadi masalah saat berbagai format multimedia harus disimpan di unit rekam medis (URM). Kebanyakan URM biasanya telah memiliki prediksi kebutuhan tempat penyimpanan ini. Dengan masuknya tambahan bermacam format multimedia kedalam berkas atau unit dapat menyebabkan tempat yang telah direncanakan untuk mengelola rekam medis menjadi tidak cukup lagi

Dalam UU no 29 tentang Praktik Kedokteran tahun 2004 pada bagian penjelasan pasal 46 ayat (1), yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Pengertian yang sama juga digunakan pada Permenkes 269/2008 mengenai rekam medis.Di dalam produk hukum tersebut disebutkan bahwa rekam medis juga dapat berbentuk elektronik. Akan tetapi pengertian secara jelas mengenai rekam medis elektronik atau bahkan seperti perkembangan saat ini menjadi rekam kesehatan elektronik tidak ditemukan.

Rekam medis elektronik Rekaman/catatan elektronik tentang informasi terkait kesehatan (health-related information) seseorang yang yang dibuat, dikumpulkan, dikelola, digunakan dan dirujuk oleh dokter atau tenaga kesehatan yang berhak (authorized) di satu organisasi pelayanan kesehatan

Rekaman/catatan elektronik informasi terkait kesehatan (health-related information) seseorang yang mengikuti standar interoperabilitas nasional dan dapat dibuat, dikumpulkan, dikelola, digunakan dan dirujuk oleh dokter atau tenaga kesehatan yang berhak (authorized) pada lebih dari satu organisasi pelayanan kesehatan

Rekaman/catatan elektronik informasi terkait kesehatan (health-related information) yang mengikuti standar interoperabilitas nasional dan dapat ditarik dari berbagai sumber namun dikelola, dibagi serta dikendalikan oleh individu

Fungsi RKE menurut Institute of Medicine (2003) (dikutip dari Wager, KA, Lee FW, Glaser JP. Healthcare information systems: a practical approach for health care management. John Wiley & Sons. San Francisco 2009) Fungsi utama Data dan informasi kesehatan: diagnosis medik dan keperawatan, daftar pengobatan, alergi, demografi, informasi klinis yang bersifat naratif, hasil laboratorium

2. Manajemen hasil (result management): mengelola seluruh hasil (misal laboratorium dan radiologi) secara elektronik 3. Pemasukkan perintah (order entry): penerapan pemasukan perintah oleh petugas secara elektronik (computerized provider order entry) khususnya dalam memasukkan pengobatan 4. Pendukung keputusan (decision support): fasilitas pendukung keputusan berbasis komputer, misalnya pengingat, alert, maupun diagnosis berbantuan komputer

Fungsi lainnya Komunikasi dan konektivitas elektronik: memungkinkan siapa saja yang terlibat dalam perawatan pasien berkomunikasi satu sama lain dan dengan pasien, teknologi untuk komunikasi serta konektivitas melalui email, Web, perpesanan dan telemedicine Pendukung pasien: meliputi materi pendidikan pasien sampai dengan pemantauan rumah atau telehealth

Administratif: memudahkan proses penjadwalan, otorisasi, verifikasi asuransi, program manajemen penyakit kronik, sampai dengan uji klinik Pelaporan dan kesehatan masyarakat: mengikuti standar terminologi dan format data untuk pelaporan

Terkait "perawat entry" dan isu medical error, disampaikan bahwa dokter yang bertugas tetap memegang tanggung jawab terhadap segala keterangan medis yang dimasukkan oleh perawat (sebagai operator). Pada prinsipnya, tiap dokter memiliki kode akses / sandi lewat tersendiri. Hal ini tentu akan menjadi perhatian tersendiri dimana UU ITE telah disahkan.

Terkait dengan akses informasi kesehatan dan kedokteran (dikaitkan juga dengan sesi 1; e-commerce, rekam medis elektronik, hasil lab elektronik, jaringan terkoneksi [online]), Misal seorang pasien (sebagian adalah kisah nyata) memiliki riwayat sakit yang agak panjang. Sudah pindah-pindah berobat karena lokasi tempat tinggal dan proses terapi. Susah juga jika dia harus "memutar kasetnya kembali" tiap konsultasi dan berobat.

Sambil menunggu single ID number, chip ID, dia (membayangkan) mengakali dengan merekam atau mencatat keluhan dan riwayat sakitnya, alerginya (obat dan makanan), di telepon seluler, PDA (personal digital assistant) dan buku saku kecilnya. Juga menyimpan berkas rekam medisnya di flashdisk dan berkas tercetak.  "Dok, boleh saya salin RM saya ke flashdisk?" "Dok, boleh saya salin RM saya ke telepon seluler (kartu memori) saya?"

Tentu melalui prosedur tertentu sesuai kebijakan penyedia layanan kesehatan (mengingat isi rekam medis adalah milik pasien; fisik rekam medis milik pemberi layanan kesehatan). Jadi dokter pelayanan kesehatan yang memiliki komputer tapi belum terkoneksi dengan layanan kesehatan tempatnya berobat dapat membaca "RM elektronik"-nya. Lebih enak lagi jika memang transfer data RM menggunakan format standar (cukup plain text seperti SMS Gateway atau bahkan XML)