oleh: NINIEK WAKHYU INDRIASIH Q

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disadur dari berbagai sumber
Advertisements

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Konsep Dasar Pendidikan
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL BINTANG MULIA & RESTO JEMBER   Oleh Haibim Murodif
Ruang Lingkup Profesi Kependidikan
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DASAR TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DENGAN SIKAP KRITIS TERHADAP ISU-ISU LINGKUNGAN VERAWATI WIKUNA
Technique Informal School
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
OM SWASTIASTU
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PROPOSAL OLEH ERNA WATI ALI RAHAYAAN Npm :
PERUMUSAN VISI,MISI,TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN.
SISTEM PENDIDIKAN Di Indonesia
EVALUASI PEMBELAJARAN SUDIYONO
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI
Penyaji: Momon Sulaeman
PROPOSAL OLEH NANI ARIFIN Npm : O32
Nama : Ratni Tuharea NMP :
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Pemanfaatan TIK dalam Penilaian
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
PENELITIAN KUANTITATIF
Tarmin Abdulghani, ST., MTI.
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
SEMINAR PROFOSAL PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MAKASSAR Muh.Kasim NIM : PP
Kebijakan Direktorat Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kualitas PAI pada Sekolah DR. H. NI FASRI, M.Pd. Kasubdit PAI pada SMP Direktorat Pendidikan.
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
Pengembangan Kompetensi sebagai Tujuan Pembelajaran
OM SWASTIASTU
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BIMBINGAN KONSELING: SEBUAH PENGERTIAN
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
PENELITIAN KUANTITATIF Oleh, Fitria Hidayati Universitas WR Supratman
Tujuan dan Standar Kompetensi
LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Pemanfaatan TIK dalam Penilaian
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia Tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 : ”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah.
LINPRANAS (FMIPA UNNES, tahun 2015)
Korupsi.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pemanfaatan TIK dalam Penilaian
KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKIAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
Kebijakan Pemerintah DALAM Pengembangan Perpustakaan Sekolah
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
MENJADI GURU JAMAN NOW. MEMPUNYAI 7B 1.Bersemangat juang tinggi 2.Berpikir kritis 3.Bertindak dinamis 4.Berkarya kreatif.
Transcript presentasi:

oleh: NINIEK WAKHYU INDRIASIH Q 100 070 288 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP   KINERJA  GURU SD DI KECAMATAN SLAWI oleh: NINIEK WAKHYU INDRIASIH Q 100 070 288

A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada bab II pasal 2 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sedang pada pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam kehidupan dewasa ini di era pasar bebas kita dihadapkan pada perusahaan-perusahaan tidak menentu, yang mengakibatkan hubungan tidak lancar antara pendidikan dengan lapangan kerja atau “ one to one relationship” , karena apa yang terjadi dalam lapangan kerja sulit diikuti oleh dunia pendidikan, sehingga terjadi kesenjangan.

Pemerintah melalui Depdiknas berusaha mengantisipasi perkembangan yang terjadi di era global secara kritis. Melalui VISI Depdiknas, pendidikan ingin mewujudkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Visi pendidikan yang dikembangkan menjadi sangat jelas dan menjadi pedoman arah MISI agar “Pendidikan yang mampu Membangun insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif dengan Adil, Bermutu, dan Relevan untuk Kebutuhan Masyarakat Global (Depdiknas, 2008: 2). Untuk mengembangkan fungsi dari pendidikan tersebut maka guru merupakan ujung tombak dalam mewujudkannya. Guru mempunyai tugas untuk mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu.

Kinerja guru atau prestasi kerja (performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu. Maka dari itu faktor yang berperan mempengaruhi pendidikan adalah kinerja guru yang berkualitas. Seorang guru dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pendidikan di lingkungan sekolah terutama dalam hal belajar mengajar. Kita tentunya ingin mempunyai guru yang berkualitas dengan kinerja yang bagus dan bertanggung jawab.Kompetensi, pengetahuan dan perilaku yang baik merupakan syarat bagi pengembangan karier seorang guru. Adapun faktor lain yang mempengaruhi dunia pendidikan selain kinerja guru, adalah kepemimpinan seorang kepala sekolah. Seorang kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang akan menentukan langkah-langkah pendidikan yang efektif di lingkungan sekolah.

Dari keterangan diatas menarik bagi penulis untuk meneliti sejauh mana pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan Pengembangan Karier Guru terhadap kinerja guru, maka timbulah keinginan penulis untuk memilih judul yang berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas, yaitu “PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP   KINERJA  GURU SD DI KECAMATAN SLAWI”

B.Pembatasan Masalah Agar permasalahan yang dikaji terarah maka permasalahan dibatasi sebagai berikut. Penelitian ini akan mengkaji tentang kinerja guru namun dalam penelitian ini hanya membahas faktor kepemimpinan kepala sekolah dan pengembangan karier yang secara bersama-sama memberikan kontribusi ataupun tidak terhadap kinerja guru. Penelitian ini juga akan mengkaji ada tidaknya kontribusi kepemimpinan terhadap kinerja guru. Faktor Pengembangan Karier juga akan dikaji tentang ada tidaknya kontribusi Pengembangan Karier terhadap kinerja guru.

C. Rumusan Masalah Apakah kepemimpinan kepela sekolah dan pengembangan karier secara simultan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Slawi? Apakah Kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Slawi? Apakah pengembangan karier memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Slawi?

D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas adapun tujuan – tujuan yang akan dilakukan. Tujuan dalam penelitian yang dimaksud antara lain. Untuk mendiskripsikan ada tidaknya kontribusi kepemimpinan Kepala Sekolah dan pengembangan karier secara simultan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Slawi. Untuk mendiskripsikan ada tidaknya kontribusi kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Slawi Untuk mendiskripsikan ada tidaknya kontribusi pengembangan karier terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Slawi

E. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu manajemen pendidikan khususnya dalam pengembangan pegawai. Temuan penelitian ini dapat digunakan landasan pengembangan ilmu, pengetahuan, khususnya dalam pendidikan yang terkait dengan kinerja guru. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh organisasi untuk menjadi dasar dalam pegambilan kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan kepemimpinan sekolah, pengembangan karier dan kinerja guru. Serta bagi kepala sekolah memberikan manfaat sebagai bahan evaluasi dan mawas diri terhadap tugas yang dilakukan.Guru dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai motivasi untuk mengembangkan karier dan kinerjanya. Selain dari pada itu bagi guru dapat dimanfaatkan sebagai bahan intropeksi atas kinerja yang selama ini dilakukan dan sebagai wawasan kedepan bagi guru untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik agar dapat menjadi guru yang berkualitas yaitu sebagai agen perubahan, pengembang sikap toleransi dan pengertian dan sebagai pendidik profesional .

F. Kajian Teori G. Kerangka Berfikir Kepemimpinan kepala sekolah dan pengembangan karier memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja guru. Bila kepemimpinan kepala sekolah berjalan dengan baik maka dapat menuju kinerja guru yang baik. Dengan kepemimpinan yang baik dan pengembangan karier guru yang jelas juga dapat mendorong kinerja guru. Guru yang kinerjanya baik dapat melaksanakan tugas pokoknya secara maksimal dan tuntas sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan sekolah. Dari kerangka berfikir di atas maka hubungan antara variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ( X1), Variabel Pengembangan Karier (X2) dan Kinerja Guru (Y). dalam penelitian ini dapat dirumuskan alur pemikirannya dalam skema berikut.

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir Dari kerangka berfikir di atas maka hubungan antara variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ( X1), Variabel Pengembangan Karier (X2) dan Kinerja Guru (Y). dalam penelitian ini dapat dirumuskan alur pemikirannya dalam skema berikut. Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) Pengembangan Karier (X2) Kinerja Guru (Y) Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir  

G. Metode Penelitian Jenis penelitian Subyek penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian expostfakto Subyek penelitian Para guru SD N yang tersebar dalam 3 SD di kecamatan Slawi Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan guru SD yang sudah PNS yang ada di cabang Dinas P dan K kecamatan Slawi yang jumlahnya 190 orang. Sampling Berdasarkan perhitungan empiris Issac dan Michael (981) populasi sebanyak 90 diperoleh sebanyak 80 Metode pengumpulan data Angket tertutup yaitu sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih Variabel penelitian Ada dua variabel independen yaitu kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan pengembangan karir (X2) dan satu variabel dependen yaitu kinerja guru (Y)

7. Teknik analisi data Anket sebelumnya diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Uji coba dilakukan pada 3 Sekolah Dasar dengan jumlah 30 guru. Adapun uji asumsi klasik yang dilakukan adalah Uji normalitas, uji linearitas, Multikolinearitas dan Heteroskedatisitas. Uji Hipotesis dilakukan dengan Analisis regresi ganda.,Uji F, Uji T dan koefisien Determinasi.