Model Pembelajaran IPS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Workshop Wakasek Kurikulum
Advertisements

KAJIAN SK - KD sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran IPS Terpadu SMPLB dan SMALB
KONSEP IPS TERPADU.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PELATIHAN PENGUATAN KEMAMPUAN PENGAWAS SEKOLAH
PENGORGANISASIAN MATERI IPS
PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
BERBASIS LABORATORIUM
PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Workshop Wakasek Kurikulum
Dimensi dan Struktur Pendidikan IPS Oleh: Dr
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAB X RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Pembelajaran ips di sd.
KONSEP PEMBELAJARAN “TEMATIK INTEGRATIF” PADA KURIKULUM 2013.
TUJUAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
IPS TERPADU LATAR BELAKANG
Pembelajaran IPS Terpadu SMP
Desain Pembelajaran KTSP.
Education for all, are you ready to study?
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
PENGORGANISASIAN MATERI IPS
KAJIAN SK - KD sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Model problem based learning
Workshop Wakasek Kurikulum
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Education for all, are you ready to study?
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Suksma Ratri.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
NAMA ANGGOTA : 1.ARSI PURNAMA DEWI ( ) 2.FRISCA TAMARA IKA PRATIWI ( ) 3B PENDIDIKA N BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

Model Pembelajaran IPS

Hakekat dan Peranan Pembelajaran IPS Apabila guru memiliki kemampuan dalam membuat dan menerapkan berbagai jenis model pembelajaran IPS maka persepsi siswa terhadap matapelajaran IPS akan lebih positif dan lebih menyenangkan Salah satu desain pembelajaran yang sangat dianjurkan dalam kegiatan belajar mengajar IPS adalah desain pembelajaran inquiry

Model Pembelajaran IPS, antara lain Model Pembelajaran Inquiry Pendekatan problem solving Model belajar individual (individualized instruction) Model pembelajaran pengambilan keputusan Pembelajaran IPS terpadu

Model Pembelajaran Inquiry Welton Mallan (1988) menyatakan inquiry adalah suatu cara untuk mengetahui, artinya orang akan terlibat dalam proses investigasi, berusaha menjawab pertanyaan, dan berusaha memecahkan masalah secara berkelanjutan. Inquiry dibutuhkan dalam proses penelitian sebagai metode untuk mengkaji fenomena. Pendekatan inkuiry merupakan upaya yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah kebosanan siswa dalam belajar di kelas Banks (1990), menyatakan bahwa pendekatan mengajar IPS dengan mengunakan inkuiry sosial untuk menghasilkan fakta, konsep, generalisasi, dan teori

Berfikir kritis Savage and Amstrong (1996) mengemukakan bahwa tahap awal sebagai syarat untuk memasuki sikap berpikir kritis adalah adanya sikap siswa memunculkan ide-ide atau pemikiran-pemikiran baru; tahap ini disebut berpikir kreatif, selanjutnya siswa membuat pertimbangan atau penilaian atau taksiran berdasarkan kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan. Inilah yang dikategorikan sebagai tahap berpikir kritis.

Beyer (1985), menegaskan bahwa ada seperangkat keterampilan berpikir kritis dalam ilmu-ilmu sosial Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat; Menentukan reliabilitas sumber; Menentukan akurasi fakta dari suatu pernyataan; Membedakan informasi yang relevan dari yang tidak relevan; Mendeteksi penyimpangan; Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan; Mengidentifikasi tuntutan dan argumen yang tidak jelas atau samar-samar; Mengaui perbuatan yang keliru dan tidak konsisten; Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat dipertanggungjawabkan; Menentukan kekuatan argumen.

Savage dan Amstrong (1996) mengemukakan bahwa sejumlah masalah ada solusi terbaiknya secara benar dan tepat. Apabila dihadapkan pada situasi seperti ini, guru hendaknya mendorong siswa menerapkan pendekatan problem solving. Mengenal adanya masalah; Mempertimbangkan pendekatan-pendekatan untuk pemecahannya; Memilih dan menerapkan pendekatan-pendekatan tersebut; dan Mencapai solusi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sedangkan Wilkins (1990) menuraikan enam langkah model pembelajaran problem solving yang dapat digunakan pula sebagai keteramplan dalam penyuluhan melalui model belajar individual (individualized instruction). Mengklarifikasi dan mendefinisikan masalah; Mencari alternatif solusi; Menguji alternatif solusi; Memilih solusi; Bertindak sesuai dengan pilihan solusi; dan Tindak lanjut (Follow-up).

Persamaan dari ketiga model (Inquiry, problem solving, dan individualized instruction Secara singkat, persamaan dari ketiga model pembelajaran tersebut adalah semuanya mensyaratkan adanya keteribatan siswa dalam proses belajar-mengajar melalui proses penelitian, yakni meneliti hubungan antara sejumlah data atau informasi untuk tercapainya suatu solusi.

Pembelajaran problem solving Welton dan Mallan (1988) mengemukakan bahwa penggunaan model pembelajaran problem solving agak berbeda bila diterapkan pada mata pelajaran yang berbeda. Misalnya, siswa akan merasa ada perbedan penggunaan problem solving dalam mata pelajaran Matematika dengan penggunaan problem solving dalam IPS. Prosedur pembelajaran problem solving dalam IPS lebih kompleks, khususnya rumusan masalahnya. Contoh rumusan masalah dalam pembelajaran problem solving : “Bagaimana kamu dapat menentukan jenis minuman faforit menurut teman-teman sekelasmu?” “Bagaimana kamu dapat menjelaskan bahwa antara Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berbeda?”.

Apa dan Mengapa model pembelajaran pengambilan keputusan? Makna konsep pengamblan keputusan (decision-making) berkaitan dengan kemampuan berpikir tentang alternatif pilihan yang tersedia, menimbang fakta dan bukti yang ada, mempertimbangkan tentang nilai pribadi dan masyarakat Apabila seseorang dihadapkan pada pilihan-pilihan tersebut mka kemungkinan jawaban yang muncul adalah pilihan yang tepat dan tidak tepat; dalam konteks proses belajar-mengajar, konsep pengambilan keputusan sebagai model pembelajaran dalam IPS merupakan salah satu model keterampilan dalam penentuan dari alternatif diatas

Perbedaan antara model pembelajaran inkuiry dan model pembelajaran pengambilan keputusan Banks (1990) menyatakan bahwa tujuan dasar dari inkuiry sosial adalah untuk menghasilkan pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep, generalisasi, dan teori. Tujuan tersebut adalah untuk mengakumulasikan pengetahuan sebanyak mungkin. Dalam hal ini, ilmuwan sosial punya perhatian besar untuk menghasilkan pengetahuan sedangkan para pengambil keputusan punya perhatian utama dalam hal bagaimana pengetahuan yang dihasilkan oleh ilmuwan sosial dapat digunakan untuk membantu memecahkan masalah dan membuat keputusan

Perbedaan antara model pembelajaran inkuiry dan model pembelajaran pengambilan keputusan Banks mengatakan bahwa kemampuan seseorang dalam pengambilan keputusan tidaklah muncul dengan sendirinya. Pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan yang harus dibina dan dilatihkan. Apabila seseorang selalu membina kemampuan dalam membuat keputusan maka orang tersebut akan memiliki kemampuan bertindak secara cerdas. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam rangka menuju masyarakat madani (civil society) yang demokratis sebagai masyarakat harapan bangsa Indonesia dimasa depan.

Savage dan Amstrong (1996) langkah-langkah proses pembelajaran pengambilan keputusan: Mengidentifikasi persoalan dasar atau masalah; Mengemukakan jawaban-jawaban masalah; Menggambarkan bukti yang mendukung setian alternatif; Mengidentifikasi nilai-nilai yang dinyatakan dalam setiap alternatif; Menggambarkan kemungkinan akibat setiap pilihan alternatif; Membuat pilihan dari berbagai alternatif; dan Menggambarkan bukti dan nilai yang dipertimbangkan dalam membuat pilihan.

Model Pembelajaran IPS Terpadu Tujuan model pembelajaran IPS terpadu, : Memahami konsep, tujuan dan karakteristik IPS Terpadu Mengidentifikasi Model Pengintegrasian IPS Mengimplementasikan IPS Terpadu dalam Pembelajaran

Model Pembelajaran IPS Terpadu Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan; ketiga dimensi tersebut meliputi dimensi: ruang, waktu, nilai/norma.

Dimensi IPS dalam Kehidupan Manusia Dimensi dalam kehidupan manusia Ruang Waktu Nilai/Norma Area dan substansi pembelajaran Alam sebagai tempat dan penyedia potensi sumber daya Alam dan kehidupan yang selalu berproses, masa lalu, saat ini, dan yang akan datang Kaidah atau aturan yang menjadi perekat dan penjamin keharmonisan kehidupan manusia dan alam Contoh Kompetensi Dasar yang dikembangkan Adaptasi spasial dan eksploratif Berpikir kronologis, prospektif, antisipatif Konsisten dengan aturan yang disepakati dan kaidah alamiah masing-masing disiplin ilmu Alternatif penyajian dalam mata pelajaran Geografi Sejarah EKonomi, Sosiologi / Antropologi

1. Model integrasi IPS berdasarkan topik/tema geografi Persebaran kondisi Fisik daerah objek wisata Sejarah perkembangan daerah sejarah geografi sejarah PENGEMBANGAN PARIWISATA PENGEMBANGAN PARIWISATA sosiologi ekonomi sosiologi ekonomi politik Partisipasi masyarakat politik Dampak terhadap Kesejahteraan masyarakat Pengaruh terhadap perkembangan masyarakat di sekitar objek wisata

2. Model Integrasi berdasarkan potensi utama Keadaan alam Potensi objek wisata Memupuk aspirasi terhadap kesenian BALI SEBAGAI TUJUAN WISATA Sosiologi/ antropologi geografi politik ekonomi Keamanan dan stabilitas daerah Azas manfaat terhadap kesejahteraan penduduk

3. Model Integrasi berdasarkan permasalahan Budaya sosial, dan Budaya Faktor Ekonomi PEMUKIMAN KUMUH Perilaku Terhadap Aturan Faktor Historis

Implikasi Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Guru (Team Teaching) Terhadap Guru (Guru Tunggal) Bagi Siswa Bahan Ajar Sarana Prasarana

Terhadap Guru (Team Teaching) Kelebihan: Pencapaian KD pada setiap topik lebih efektif, karena dalam team terdiri dari beberapa ahli Pengalaman dan pemahaman siswa lebih kaya Siswa akan lebih cepat memahami karena diskusi berjalan dengan nara sumber

Kekurangan dari Team Teaching Matapelajaran IPS terpadu merupakan hal yang baru, agak sulit untuk melakukan penggabungan terhadap berbagai bidang studi tersebut Seorang guru bidang studi geografi tidak menguasai secara mendalam tentang sejarah dan ekonomi sehingga dalam pembelajaran IPS terpadu akan didominasi oleh bidang studi geografi Jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna

Beberapa langkah untuk pembelajaran secara team teaching Dilakukan penelaahan untuk memastikan berapa KI dan KD yang harus dicapai dalam satu topik pembelajaran. Setiap guru bertanggung jawab atas tercapainya KD Disusun skenario pembelajaran dengan melibatkan semua guru yang termasuk ke dalam topik yang bersangkutan, sehingga setiap anggota memahami apa yang harus dikerjakan dalam pembelajaran tersebut. Disimulasikan terlebih dahulu Evaluasi dan remedial menjadi tanggung jawab masing-masing guru sesuai dengan KI dan KD

Terhadap Guru (Guru Tunggal) Kelebihan: IPS merupakan satu mata pelajaran Guru dapat merancang skenario pembelajaran sesuai dengan topik yang ia kembangkan tanpa konsolidasi terlebih dahulu dengan guru yang lain Oleh karena tanggung jawab dipikul oleh seorang diri, maka potensi untuk saling mengandalkan tidak akan muncul

Kekurangan dari Guru Tunggal Mata pelajaran IPS terpadu merupakan hal yang baru, sehingga sangat sulit untuk melakukan penggabungan terhadap berbagai bidang studi tersebut Seorang guru bidang studi geografi tidak menguasai secara mendalam tentang sejarah dan ekonomi sehingga dalam pembelajaran IPS terpadu akan didominasi oleh bidang studi geografi Jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna

Hal-hal Yang dilakukan untuk guru tunggal: Guru-guru yang tercakup ke dalam matapelajaran IPS diberikan pelatihan bidang-bidang studi di luar bidang keahliannya Koordinasi antarbidang studi yang tercakup dalam matapelajaran IPS tetap dilakukan, untuk mereviu apakah skenario yang disusun sudah dapat memenuhi persyaratan dalam pembelajaran IPS Disusun skenario dengan metode pembelajaran yang inovatif Persiapan pembelajaran disusun dengan matang sesuai dengan target pencapaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai dengan topik yang dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan

Bagi Siswa Mengembangkan kreativitas akademik Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap dan memahami keterkaitan antara konsep/ pengetahuan, nilai/ tindakan yang terdapat dalam kompetensi dasar dan beberapa indikator

Bahan Ajar Guru dituntut untuk rajin dan kreatif mencari dan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembelajaran Bahan ajar IPS Terpadu diperoleh dari: lingkungan sosial, alam, peristiwa, media massa

Sarana dan Prasarana Guru harus memilih secara jeli terhadap penggunaan media supaya dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh berbagai bidang studi yang terkait

Pendekatan Sainstifik Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi/mengekplorasi Mengolah informasi/mengasosiasi Mengkomukasikan