Berkelas.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar Kompetensi: Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator
Advertisements

Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB
Standar Kompetensi : 9 Kompetensi Dasar 9.3. INDIKATOR
Kumpulan Soal 10. Kemagnetan Dan Fisika Modern
Kelajuan, Perpindahan, dan Kecepatan
Teori relativistik khusus.
Relativitas Einstein FISIKA SMA Kelas XII SMA NEGERI 1 SUMBAWA BESAR.
Teori Relativitas Khusus
TE0RI RELATIVITAS KHUSUS
FISIKA MODERN By Edi Purnama ( ).
Departemen Fisika, FMIPA, IPB
By : Dea zharfanisa Indah Athirah Nina Rahayu XII IPA +
# MOMENTUM DAN MASSA RELATIVISTIK
FISIKA KUANTUM 1 ALBERT EINSTEIN EFEK FOTOELEKTRIK EFEK COMPTON
Teori Relativitas.
FISIKA MODERN oleh Lalu Sahrul Hudha
Teori Relativitas.
FISIKA MODERN.
Teori ini berasal dari anggapan bahwa pada awal mulanya ada suatu masa yang luar biasa besarnya dengan berat jenis yang sangat besar akibat adanya.
RELATIVITAS KHUSUS FISIKA SMA KELAS XII SEMESTER GENAP
Teori relativitas einstein
KISI – KISI FISIKA MODERN
Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum.
Evrita Lusiana Utari, S.T, M.T
KEKEKALAN ENERGI Pertemuan 11-12
Kesetaraan Massa dan Energi
Momentum Relativistik
Postulat Einstein : Relativitas Einstein Pembuktian pada postulat ke-2
Kesetaraan Massa dan Energi
Relativitas Panjang x2’ x2 x1 x1’
Postulat Einstein : Relativitas Einstein Pembuktian pada postulat ke-2
TEORI RELATIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA RELATIVITAS HUBUNGAN MASSA
DINAMIKA BENDA (translasi)
Momentum dan Impuls.
Berkelas.
FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, Unila 1.
Berkelas.
Berkelas.
Teori Relativitas PHYSICS SMK PERGURUAN CIKINI.
Teori Relativitas.
Berkelas.
Pertemuan 11 Usaha dan Energi
Sebuah benda bermassa 5 kg terletak pada bidang datar yang licin dari keadaan diam, kemudian dipercepat 5 m/s2 selama 4 sekon. Kemudian bergerak dengan.
FISIKA KUANTUM 1 ALBERT EINSTEIN EFEK FOTOELEKTRIK EFEK COMPTON
TUMBUKAN SMA Kelas XI Semester 1. TUMBUKAN SMA Kelas XI Semester 1.
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Eko Nursulistiyo SK dan KD Semester 2 kelas XII SMA
RELATIVITAS Oleh Ugi Sugiarti, S.Si
Momentum dan Impuls.
PRESENTASI PEMBELAJARAN FISIKA
TEORI RELATIVITAS.
FISIKA MODERN "Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada.
Irnin Agustina D. A, M.Pd FISIKA MODERN Irnin Agustina D. A, M.Pd
TEORI RELATIVITAS By SURATNO, S.Pd. ( ).
TUGAS FISIKA XII IPA2 FISIKA KUANTUM TEORI ATOM FISIKA INTI
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum.
FISIKA MODERN 1. EFEK FOTOLISTRIK 2. DIFRAKSI ELEKTRON 3. EFEK COMPTON
FISIKA MODERN By Amir Supriyanto.
RELATIVITAS Created By : Group 2 Dianira G. Maengkom Fernanda Roel
Momentum dan Impuls.
Panjang Gelombang de Broglie
Standar Kompetensi Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Menganalisis hubungan antara usaha,
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
(Relativitas Gerak Klasik)
Departemen Fisika, FMIPA, IPB
FISIKA MODERN By Edi Purnama ( ).
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
FISIKA Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa MEDIA MENGAJAR UNTUK SMK/MAK KELAS X.
Teori Relativitas Khusus Fisika Kelas XII Gusti Afifah, S.Pd
Transcript presentasi:

Berkelas

BAB 8 Teori Relativitas Khusus

Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern. Kompetensi Dasar: Memformulasikan teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, dan massa serta memahami kesetaraan massa dengan energi yang diterapkan dalam teknologi.

A. Percobaan Michelson-Morley Percobaan dari Michelson-Morley bertujuan untuk membuktikan hipotesis tentang adanya medium eter. Gambar 8.1 Percobaan Michelson-Morley dengan menggunakan dua perahu Gambar 8.3 Percobaan Michelson dan Morley menggunakan berkas cahaya

B. Transformasi Galileo Berdasarkan percobaan itu, Michelson dan Morley menyimpulkan sebagai berikut. Hipotesis tentang eter tidak benar atau dengan kata lain eter itu tidak ada. 2. Kecepatan cahaya sama, tidak bergantung pada acuannya. Artinya, kecepatan cahaya tidak bergantung pada gerak sumber atau gerak pengamat. B. Transformasi Galileo Gambar 8.4 Dua kerangka acuan dengan sumbu bersama x – x' serta sumbu sejajar y – y' dan z – z'

Ingat bahwa arah gerak hanya ke sumbu x, sedangkan y dan z tidak mengalami perubahan. Empat hubungan itu dikenal sebagai transformasi koordinat Galileo. Empat hubungan itu disebut kebalikan transformasi Galileo untuk ruang dan waktu.

C. Teori Relativitas Khusus Teori relativitas khusus dikemukakan oleh Albert Einstein tahun 1905. 1. Postulat dalam Teori Relativitas Khusus a. Postulat I Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan yang sama, pada acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap yang lain. b. Postulat II Kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak bergantung pada gerak sumber atau pengamat.

2. Penjumlahan Kecepatan Relativistik Jika kecepatan kereta api v1 dan kecepatan gerak kecepatan cahaya dalam kereta v2 maka hasil pengamatan oleh pengamat yang duduk di stasiun dirumuskan: Gambar 8.5 Kerangka acuan S dan S' untuk penjumlahan relativitas Einstein Persamaan di atas disebut rumus relativistik penjumlahan kecepatan.

Pengamat A berada pada kerangka S dan pengamat B berada pada kerangka S'. B bergerak menjauhi A dengan kecepatan tetap vBA = u terhadap kerangka S. Suatu titik P berada dalam kerangka S', bergerak dengan kecepatan vPB = v‘x terhadap titik B. Kecepatan relatif P terhadap A dapat dinyatakan vPA = vx , sebagai berikut.

3. Transformasi Lorentz Rumus transformasi Lorentz, sebagai berikut.

4. Dilatasi Waktu Efek yang disebabkan gerak relatif terhadap pengamatan waktu disebut dilatasi waktu atau pemuaian waktu. Keterangan: ∆t0 = selang waktu yang berada dalam kerangka acuan diam relatif terhadap pengamat (s) ∆t = selang waktu yang berada dalam acuan yang bergerak relatif v = kecepatan dari kerangka acuan yang bergerak (m/s)

5. Kontraksi Lorentz Keterangan: L = ukuran panjang benda saat bergerak (m) L0 = ukuran panjang benda saat diam (m) v = kecepatan gerak benda (m/s)

6. Massa Relativistik Keterangan: m0 = massa benda menurut pengamat yang diam terhadap benda (kg) m = massa benda menurut pengamat yang bergerak relatif terhadap benda (kg) v = kecepatan gerak benda (m/s) c = kecepatan cahaya (m/s)

7. Momentum Relativistik Keterangan: p = momentum relativistik (kg m/s) v = kecepatan benda (m/s) mo = massa benda saat diam (kg) 8. Energi Keterangan: Ek = energi kinetik (J) m0 = massa diam (kg) m = massa bergerak (kg)

E = energi total benda (J) Ek = energi kinetik benda (J) Keterangan: E = energi total benda (J) Ek = energi kinetik benda (J) E0 = energi diam benda (J Gambar 8.9 Perbandingan antara rumusan klasik dan relativistik untuk energi kinetik Ek dari benda yang bergerak

9. Hubungan antara Momentum Relativistik dan Energi

Kesetaraan Massa dan Energi dalam Teknologi Nuklir Sebelum dimunculkannya teori relativitas khusus, massa dan energi dianggap sebagai dua besaran yang sangat berbeda dan berdiri sendiri. Pernyataan Einstein bahwa ada kesetaraan massa dengan energi yang dinyatakan dalam persamaan Eo = moc2 atau E = mc2, merubah pandangan manusia. Hal ini dibuktikan dengan dijatuhkannya bom atom yang telah menunjukkan massa uranium berubah menjadi energi yang sangat besar. Dalam teknologi masa kini, kesetaraan keduanya dimanfaatkan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Kesetaraan massa dan energi dalam fisika inti, memegang peranan penting pada reaksi fisi (pembelahan inti) maupun reaksi fusi (penggabungan inti).

Gambar 8.10 Kesetaraan massa dan energi dimanfaatkan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)