KABUT ASAP AKIBAT KEBAKARAN DALAM PERSPEKTIF LINGKUNGAN DAN USAHA PENANGGULANGANNYA Ketut Wikantika (Prodi Teknik Geodesi & Geomatika, Pusat Penginderaan Jauh ITB) Satgas ITB untuk Kebakaran Hutan Indonesia Balai Pertemuan Ilmiah ITB, 30 Oktober 2015
DAFTAR PRESENTASI “Kebakaran Hutan Dalam Konteks Sain Atmosfer (Fenomena El Nino)” : Tri Wahyu Hadi, Djoko A. Suroso, Fitriyanto, Nurjana Joko (Pusat Perubahan Iklim, Prodi Meteorologi) “Visualisasi Kebakaran Hutan Dengan Satelit” : Basuki Suhardiman (Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi) “Kabut Asap Mengancam Kesehatan Manusia” : Puji Lestari (Prodi Teknik Lingkungan) “Pembangunan Sistem Informasi Cuaca (Early Warning Systems) : Armi Susandi (Prodi Meteorologi) “Usaha Penanggulangan Asap dan Memacu Ketersediaan Udara Segar” : Gede Wenten (Prodi Teknik Kimia), Zeily Nurachman (Prodi Kimia)
U.S. Bureau of the Census Goldewijk and Battjes (1997) FAO Richards (1991), WRI (1990)
Lapisan Horison Tanah Gambut PETA SEBARAN LAHAN GAMBUT SUMATERA DAN KALIMANTAN TAHUN 2011 Lapisan Horison Tanah Gambut Luas lahan gambut di Indonesia 20,6 juta hektar (10,8 % dari luas daratan Indonesia). Terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Papua 7,2 jutahektar (35%) terdapat di Sumatera. Lahan rawa gambut berfungsi : pelestarian sumberdaya air, peredam banjir, pencegah intrusi air laut, pendukung berbagai kehidupan / keanekaragaman hayati, pengendali iklim (melalui kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan karbon). http://Indonesia.wetlands.org, 2014]
Pertumbuhan luasan areal tanaman sawit di Indonesia Tabel 1. Luas areal tanaman sawit di Indonesia tahun 2004-2014 Tabel 2. Luas areal tanaman sawit per provinsi di Indonesia tahun 2014 (hektar) Keterangan : PR = Perkebunan Rakyat PBN = Perkebunan milik negara PBS = Perkebunan milik swasta Sumber : Ditjen Perkebunan-Kementerian Pertanian, 2014
Habis terbakar terbitlah sawit Sumber : Merdeka.com, 22 Oktober 2015 Penyebab Kebakaran Hutan : Iklim kering/Temperature yang sangat panas (efek El-Nino) Kebiasaan masyarakat membakar lahan sebelum masuk musim hujan (musim tanam) Adanya unsur kesengajaan (pembukaan lahan utk kelapa sawit : paling murah..ya dibakar) Rendahnya law enforcement Bibit tanaman sawit
CONTOH DAMPAK KEKERINGAN THN 2015 “Musim kemarau tahun 2015 akan lebih panjang dibandingkan tahun 2014 sebagai dampak dari kemunculan El Nino dan menyebabkan awal musim hujan 2015-2016 akan mengalami kemunduran” [Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Andi Eka Sakya, Kompas, 31 Juli 2015] CONTOH DAMPAK KEKERINGAN THN 2015 Bendung Katulampa sebelum dan saat El-Nino 2015 (sumber foto : Kompas.com 31 Juli 2015) Kekeringan lahan sawah mengakibatkan penurunan produksi beras Kebakaran lahan Kabut asap Sumber : BMKG, 2015
Kanalisasi dan blocking Kanal untuk penggenangan lahan gambut yg terbakar Upaya Pemadaman Pemadaman oleh masyarakat dengan cara sederhana Pemadaman oleh TNI dan BNPB
Tim Satgas ITB untuk Kebakaran Hutan Indonesia Copyright : Prof. Wenten Copyright : Prof. Zeily
Solusi Jangka Menengah & Panjang Solusi Jangka Pendek Solusi Jangka Menengah & Panjang Penerapan metode filterisasi debu/asap, misal pada ruang kelas/bunker tangkal asap (Prof. Zeily) Penggunaan teknologi membran utk penyediaan udara bersih, misal dgn FRESH-ON (Prof. Wenten) Melanjutkan upaya pemadaman dgn berbagai cara/metode : blocking kanal, pemadaman dgn air, foam (busa) dll Implementasi one-map policy secara detail (skala : 1 : 5.000) utk Kalimantan dan Sumatera yg rawan kebakaran hutan Analisis aspek sosial-budaya (sosiologi, antropologi) utk menemukan solusi mengubah kebiasaan membakar lahan Penguatan dan pengembangan hard- infrastructure penelitian (khususnya di ITB) serta peningkatan kontribusi ITB dalam permasalahan bangsa dan negara Law enforcement yg transparan dan kredibel atas pelanggaran pembakaran lahan, baik oleh masyarakat maupun perusahaan
Terima Kasih Tim SATGAS ITB untuk Kebakaran Hutan Indonesia