“Hendaknya terangmu bercahaya” Matius 5: 16
MATIUS 5: 13 – 16 Dalam kotbah di bukit, Yesus bersabda: "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
KONTEKS BKSN Keluarga MENCINTAI KITAB SUCI, yang sudah dicanangkan oleh Komisi Kerasulan Kitab Suci KWI sejak tiga tahun lalu. Keluarga bersekutu dalam sabda Keluarga beribadah dalam sabda Keluarga melayani seturut sabda Keluarga bersaksi dan mewartakan sabda Sasarannya: KELUARGA Indikatornya: selama tiga tahun: Berapa keluarga yang tidak punya punya kitab suci? Berapa keluarga yang tidak punya kebiasaan baca kitab suci punya kebiasaan. Berapa keluarga –suami dan istri dan anak yang ikut BKSN: ada? Meningkat?
KONTEKS BKSN Komisi Kerasulan Kitab Suci KWI berupaya dan mendorong agar dalam Bulan Kitab Suci Nasional – September – diadakan ibadat khusus dan khas serta kegiatan – kegiatan sekitar Kitab Suci baik di tingkat keluarga, lingkungan, wilayah/stasi, maupun paroki. Tujuannya: Tumbuhnya gerakan kenal – cinta Kitab Suci Katolik. Semakin dimilikinya kitab suci dalam setiap keluarga – keluarga umat Katolik. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan: Gerakan baca kitab suci lingkungan; cerdas cermat alkitab, lomba baca alkitab: lektor/pemazmur; kuis/teka-teki alkitab; outbond alkitab/bible camp; seminar/kursus alkitab, kapsul alkitab, bible game, dll.
KONTEKS DEKAT Konteks: Keluarga- keluarga katolik menjadi rasul-rasul peradaban kasih, selaras cita-cita Gereja Keuskupan Agung Semarang; menjadi pelaku-pelaku Injil, selaras dengan ensiklik Paus Fransiskus – Evangelii Gaudium; menjadi pelaku kerahiman, selaras semangat Tahun Yubileum Kerahiman
PROSES PERTEMUAN BKSN: LECTIO DIVINA LECTIO – MEDITATIO – ORATIO – CONTEMPLATIO - ACTIO
PENGERTIAN LECTIO – “membaca” yaitu mendengarkan Allah yang bersabda dan berusaha menangkap seutuhnya dengan “telinga” sabda-Nya. MEDITATIO – “merenungkan” yaitu memahami pesan yang terkandung dalam sabda-Nya itu. ORATIO – “berdoa” yaitu menyampaikan tanggapan atas sabda dan pesan yang disampaikan-Nya. CONTEMPLATIO – “mengingat” yaitu menjadikannya hidup di dalam akal budi dan hati. ACTIO – “aksi” yaitu menjadikannya hidup di dalam sikap perbuatan.
NECEP – NEGES - NGEMBAN Langkah-langkah perjumpaan BKSN, kurang lebih seperti yang telah biasa kita dengar: membaca – memahami pesan - berdoa – menjadikannya hidup dalam hati-budi dan sikap-perbuatan. Atau dalam tata cara adat Djawa: necep, neges, ngemban sabda Dalem Gusti. Tujuannya: dibangunnya kebiasaan doa dari kitab suci dan hidupnya sabda Allah secara nyata dalam sikap dan perbuatan.
PROSES: Lectio Lectio – meditatio – oratio dilakukan dalam kelompok- kelompok kecil. Contemplatio – actio bersama-sama. Lectio dilakukan dengan salah satu peserta/salah satu anggota kelompok/pemandu membacakan, peserta mendengarkan. Cara membaca sabda: tidak tergesa-gesa, lantang dan jelas.
PROSES: Meditatio Meditato dilakukan dengan masing-masing membaca sabda dalam keheningan hati, dilakukan berulang- ulang, kemudian peserta diajak masuk dalam keheningan dengan mata terpejam: membayangkan peristiwa yang diceritakan/mengingat isi teks/ teks apa yang diingat; apa pentingnya teks tersebut bagi hidupku?
PROSES: Oratio Oratio dilakukan dengan membuat doa tertulis yang berkaitan dengan teks yang dibaca: doa syukur/pujian/ permohonan, dsb. Satu per satu peserta mendoakan doa masing-masing dan ditutup dengan Bapa Kami. Doa yang dibuat, sedapat mungkin bukan doa hafalan atau yang tidak terkait dengan sabda yang direnungkan.
PROSES: Contemplatio Contemplatio dilakukan dengan masuk dalam keheningan dan memejamkan mata; membayangkan Tuhan hadir di hadapan kita: bayangkan dengan hidup, wajah- Nya, senyum-Nya, binar mata-Nya, sikap tangan-Nya dll. Berlakulah menjadi salah satu orang yang berada di rumah ibadat yang sedang mendengarkan Tuhan bersabda. Batinkan sabda Tuhan berulang- ulang, terus menerus
PROSES: Actio Langkah-langkah BKSN baru berhasil jika ada aksi nyata – bukan sekedar ide tentang aksi tertentu. Sabda Allah menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu; sabda bukan sekedar informasi melainkan kreasi – menciptakan atau membuat kita menjadi manusia baru. Waktu Aksi konkrit dilakukan dalam satu minggu sebelum pertemuan berikutnya.
KUNCI 1: Enjoy with Jesus Proses BKSN bukan sekedar menyelesaikan tata urutan buku panduan dan menjawab pertanyaan. Proses BKSN menjadi saat penting untuk membina relasi dengan Tuhan, menikmati kebersamaan dengan Tuhan melalui sabda-Nya dan pada akhirnya gembira melaksanakan sabda-Nya. Dengan demikian, semakin mengenal Dia dan erat bersatu dengan-Nya. Kitab suci: sarana istimewa berjumpa dengan Allah.
KUNCI 2: Enjoy with process Bentuk BKSN bukan utamanya ibadat/liturgi sabda, melainkan menikmati hidangan sabda Allah. Bagaimana sabda disajikan/ dihidangkan? Bagaimana sabda dimakan: Caranya? Mengunyahnya? Menelannya? Dll. Salah satu yang ditawarkan: kelompok-kelompok kecil saat LECTIO atau membaca dan menangkap pesan sabda Allah; kemudian direnungkan – MEDITATIO – bersama- sama sebelum sharing. Supaya semua dapat sharing, carilah metode-metode yang tepat sesuai karakter peserta.
KUNCI 3: Pemandu menciptakan suasana ++ Penting bahwa pemandu menjadi penggerak, motor, dan fasilitator yang baik dan mendukung proses. Penting bahwa pemandu tahu dan menguasai seluruh proses dan arah setiap pertemuan: mempersiapkan. Penting bahwa pemandu mengerti sarana yang diperlukan untuk mendukung proses: buku catatan, kitab suci, buku panduan, LCD, vcd player, dll; Umat: buku catatan, kitab suci, buku panduan, dll. Penting bahwa pemandu dapat memilihkan tempat pertemuan yang nyaman untuk berproses.
Indikator Keberhasilan PERTEMUAN I Tema/Judul Bacaan Tujuan/ Sasaran Indikator Keberhasilan Yesus, model pewarta sejati Lukas 4: 16 - 21 Disadarinya bahwa Yesus pewarta sejati. Diteladannya cara pewartaan Yesus. Dirumuskannya visi pewartaan Yesus dan kebiasaan-kebiasaan hidup Yesus. Dirumuskanya peran penting kesaksian dan pewartaan iman secara umum. Dilaksanakannya doa-doa umat singkat, yang berisi doa syukur/pujian/ permohonan berkaitan dengan bahan pertemuan/bacaan alkitab, oleh masing-masing peserta Dilaksanakannya aksi bersama yang mengungkapkan niat meneladan Yesus.
Indikator Keberhasilan PERTEMUAN II Tema/Judul Bacaan Tujuan/ Sasaran Indikator Keberhasilan Bersaksi dan Mewartakan dalam Keluarga Kolose 3: 12 – 17 Disadarinya bahwa setiap umat katolik: anak-anak, remaja, orang muda, dewasa dan lansia memiliki tanggungjawab dan kewajiban untuk saling mewartakan dan bersaksi di tengah keluarga. Ditemukannya cara-cara pewartaan dan kesaksian dalam keluarga baik melalui perkataan, pengajaran, nasihat dan perbuatan. Dirumuskannya ciri-ciri orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi Allah. Dirumuskannya kebiasaan-kebiasaan baik yang perlu dibangun/ ditumbuhkan dalam keluarga. Dilaksanakannya doa-doa umat singkat, yang berisi doa syukur/pujian/ permohonan berkaitan dengan bahan pertemuan/bacaan alkitab, oleh masing-masing peserta Dilaksanakannya aksi bersama yang mewujudkan tradisi dan kebiasaan katolik dalam keluarga.
Indikator Keberhasilan PERTEMUAN III Tema/Judul Bacaan Tujuan/ Sasaran Indikator Keberhasilan Bersaksi dan mewartakan dalam Gereja Kisah Para Rasul 18: 1 - 8 Disadarinya bahwa tugas pelayanan pewartaan merupakan mandat misi – dhawuh – dari Yesus sendiri. Terlibatnya setiap umat Katolik dalam mewartakan dan bersaksi tentang Kristus, seperti menjadi Katekis, Prodiakon, Guru Agama, Pendamping PIA-PIR-OMK, Pengajar Calon-Calon Inisiasi, Pengajar Persiapan Hidup Berkeluarga, menjadi imam, suster, bruder, dll. Tumbuhnya dukungan terhadap para pelayan-pelayan Gereja sebagaimana disebut di atas. Dirumuskannya hal-hal atau cara-cara yang perlu dikembangkan oleh setiap umat agar pewartaan dan kesaksian Gereja berkembang efektif. Terdatanya umat yang belum menerima sakramen baptis, Komuni I dan Krisma. Dilaksanakannya doa-doa umat singkat, yang berisi doa syukur/pujian/ permohonan berkaitan dengan bahan pertemuan/bacaan alkitab, oleh masing-masing peserta Dilaksanakannya aksi bersama yang mewujudkan pewartaan dalam lingkungan berkembang.
Indikator Keberhasilan PERTEMUAN IV Tema/Judul Bacaan Tujuan/ Sasaran Indikator Keberhasilan Bersaksi dan mewartakan di tengah masyarakat Matius 5: 13 – 16 Dipahaminya pesan sabda Yesus tentang GARAM dan TERANG dunia. Dimampukannya setiap umat Katolik menjadi GARAM dan TERANG di keluarga, lingkungan dan masyarakat. Ditemukannya makna dari simbol “garam” dan “terang” bagi pewartaan, yang diharapkan Yesus. Ditemukannya tantangan-tantangan pewartaan dan kesaksian iman pada jaman sekarang. Dirumuskannya program-program bersama yang dapat dilakukan umat lingkungan agar berani bersaksi dan mewartakan Injil. Dilaksanakannya doa-doa umat singkat, yang berisi doa syukur/pujian/ permohonan berkaitan dengan bahan pertemuan/bacaan alkitab, oleh masing-masing peserta Dilaksanakannya aksi bersama yang mewujudkan pewartaan dalam lingkungan berkembang.