Perpindahan kalor konveksi dan alat penukar kalor

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMINDAHAN BAHAN 1 ALIRAN DALAM PIPA.
Advertisements

Aliran Fluida Mekanika Fluida.
Mekanika Fluida II Jurusan Teknik Mesin FT. UNIMUS Julian Alfijar, ST
Introduction to Convection
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Mekanika Fluida Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT Pertemuan 1.
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
PERISTIWA PERPINDAHAN
Konduksi Tunak Satu Dimensi (lanjutan) Dimas Firmanda Al Riza (DFA)
Perpindahan Panas I PENDAHULUAN
TERMAL DAN HUKUM I TERMODINAMIKA (lanjutan).
Perpindahan Kalor Dasar
PERPINDAHAN KALOR.
JURUSAN TEKNIK MESIN UNIMUS
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
Konduksi Mantap 2-D Shinta Rosalia Dewi.
MEKANIKA FLUIDA DANI RAMDANI
Fluida TIM FISIKA UHAMKA 2012
FISIKA FLUIDA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN MEKANIKA FLUIDA disusun oleh silfiana dewi_
REYNOLDS NUMBER FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN KELOMPOK 4
MEKANIKA FLUIDA Farid Suleman
SUHU DAN KALOR.
PERAMBATAN PANAS (Heat Transfer)
Perpindahan Kalor Dasar Kelas B Inderalaya, 5 Oktober 2011
FLUIDA DINAMIS Oleh: STAVINI BELIA
2.6 Friction in pipe flow Aldila Pupitaningrum Ifa Kumala RL.
VISKOSITAS.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Oleh Novi Indah Riani, S.Pd., M.T.
Konsep Aliran Zat Cair Melalui (Dalam) Pipa
Aliran di dalam pipa (internal flow)
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
DASAR PERPINDAHAN PANAS
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Perpindahan Panas P P secara konduksi, panas pindah dg cara merambat
DINAMIKA FLUIDA.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
PERPINDAHAN KALOR Sapriesty Nainy Sari, ST., MT.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
DINAMIKA FLUIDA FISIKA SMK PERGURUAN CIKINI.
Kuliah ke-6 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
Pertemuan ke-4 23 September 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Quiz 1 26 September 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Sistem dgn sumber kalor (1D)
MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)
Kuliah Mekanika Fluida
Sistem radial – silinder
Pertemuan ke-9 07 November 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
HIDROLIKA Konsep-konsep Dasar.
MODUL 2: ALIRAN BAHAN CAIR Dr. A. Ridwan M.,ST.,M.Si,M.Sc.
Rina Mirdayanti, S.Si, M.Si
Rina Mirdayanti, S.Si, M.Si
DINAMIKA FLUIDA.
Rina Mirdayanti, S.Si, M.Si
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
Perpindahan kalor konveksi dan alat penukar kalor
PRINSIP-PRINSIP PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI BAB 4.
Zat Padat dan Fluida Tim TPB Fisika.
DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB
FLUIDA DINAMIS Rado Puji Wibowo (15/380118/PA/16720) Aldida Safia Ruzis (16/394055/PA/17146)
MENYELIDIKI PENGARUH LUAS PENAMPANG PIPA TERHADAP LAJU ALIRAN PADA SISTEM AERATOR VENTURI MENGGUNAKAN PRINSIP BERNOULLI DIAN DANITA SEMINAR.
Heat Conduction Equation
PERPINDAHAN KALOR Sapriesty Nainy Sari, ST., MT.
Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech. Universitas Dian Nuswantoro
FLUIDA. PENDAHULUAN Berdasarkan wujudnya materi di bedakan menjadi 3 : padat, cair dan gas. Benda padat : memiliki sifat mempertahankan bentuk dan ukuran.
1. Aliran bersifat steady/tunak(tetap) FLUIDA FLUIDA IDEAL FLUIDA SEJATI 2. Nonviscous (tidak kental) 2. Viscous (kental) 1. alirannya turbulen 3. Incompresibel.
Transcript presentasi:

Perpindahan kalor konveksi dan alat penukar kalor

Prinsip-pinsip perpindahan kalor konveksi Pada pembicaraan yang lalu perpindahan kalor konveksi hanya sejauh masalah yang berhub dg perpind kalor konduksi. Pembicaraan lebih jauh mengenai metode per-hitungan perpind kalor konveksi, cara menen-tukan nilai koef perpind kalor konveksi (h). Ada analisa dinamika fluida, masalah perpind kalor konveksi memerlukan neraca energi atau prinsip kekekalan energi. Pembahasan masalah perpind kalor konveksi bersifat analitik dan dibatasi pada perpindahan kalor konveksi paksa.

Koef perpind. kalor konveksi (h) ditentukan: Perpindahan kalor konveksi: Q = h . As . (∆T) Koef perpind. kalor konveksi (h) ditentukan: sifat fluida: konduktivitas termal, panas jenis, densitas, viskositas jenis aliran fluida: laminer, turbulen geometri: plat datar, silinder, bola

Aliran fluida aliran laminer  fluida bergerak menurut lapisan-lapisan tertentu dan tiap partikel mengikuti lintasan yang kontinyu. Tidak terjadi penyimpangan diantara garis aliran. aliran turbulen  tiap-tiap partikel fluida bergerak tidak teratur, dengan mengakibatkan pertukaran momentum dari satu bagian fluida ke bagian yang lain. Turbulensi membangkitkan tegangan geser yang lebih besar di seluruh fluida & mengakibatkan kerugian.

dengan:Q = volume flow rate (laju aliran), m3/dt Persamaan kontinuitas Q = A . Um dengan:Q = volume flow rate (laju aliran), m3/dt A = luas penampang aliran, m2 Um = kecepatan rerata aliran, m/dt

Bilangan Reynold 1. Pada aliran melintas di atas plat datar dan Re < 5 x 105, adalah jenis aliran laminer Re > 1 x 106, adalah jenis aliran turbulen 2. Untuk aliran melintas silinder dan bola 3. Untuk aliran di dalam pipa Red < 2000,  laminer Red > 4000,  turbulen

Saluran bukan penampang lingkaran Utk penampang segiempat atau bentuk lain, pada saluran udara, pada penukar kalor dsb. dh = diameter hidraulik A = luasan penampang saluran Pw = keliling basah segiempat b = lbr dan h = tinggi, A = h . b dan Pw = 2 ( h + b ) ar = h/b, utk ar = 1,  dh = h. 1/3 < ar < 3 Red < 2000  laminer Red > 4000  turbulen

Bilangan Nusselt (Nu) 1. Pada aliran melintas plat datar, dan 2. Untuk aliran melintas silinder dan aliran dalam pipa x = jarak dari tepi depan L = panjang plat d = diameter dalam pipa, m h = koefisien perpindahan kalor konveksi, W/m2.K k = koefisien perpindahan kalor konduksi, W/m.K

Bilangan Prandlt (Pr) Bil. Prandlt merupakan parameter yang menghubungkan ketebalan relatif antara lapis batas hidrodinamik dan lapis batas termal. Bil. Prandlt juga merupakan perbandingan antara difusi momentum dan diffusivitas kalor di dalam fluida. Bilangan Peclet (Pe) Bil Peclet adalah parameter bebas perpindahan kalor tanpa satuan. Pe = Red . Pr

Penggunaan rumus-rumus empiris Permasalahan perpind kalor konveksi tidak selalu dapat diselesaikan dengan cara analitik, shg sering terpaksa menggunakan cara-cara eksperimental untuk mendapatkan data. Data-data eksperimental biasanya dinyatakan dalam bentuk rumus empiris. Rumus empiris terhadap soal yang serupa digunakan sebagai korelasi data untuk penyelesaiannya. Untuk menganalisis perpindahan kalor konveksi dikelompokkan terhadap geometri dan jenis aliran fluida

Aliran melintas di atas plat datar laminer ( Re < 5 x 105 ) turbulen ( Re > 1 x 106 ) 1. Untuk aliran laminer ( Re < 5 x 105 ) Untuk plat yang dipanaskan seluruhnya, Bila fluk kalor tetap: Catatan: sifat pd Tf dan suhu dinding dijaga tetap Nilai koefisien perpindahan kalor rerata ;

2. Untuk aliran turbulen ( Re > 1 x 106 ) Untuk plat yang dipanaskan seluruhnya, oleh Nusselt dengan ketentuan: 0,6 < Pr < 60 5 x 105 < Re < 108 Sedangkan Whitaker menyatakan bahwa: dengan ketentuan: sifat fluida dievaluasi pada suhu film Tf kecuali  dan w 0,7 < Pr < 380 105 < Re < 5,5 x 106