Monitoring Indikator Mikro Rumah Tangga Kelautan Dan Perikanan :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kerangka Kerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja
Advertisements

DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
SISTEM AGRIBISNIS.
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
Klasifikasi/Pengelompokan/ Penggolongan/Stratifikasi
MANFAAT NILAI TUKAR PERIKANAN oleh: Dr. Ir. Sasmito H
Kuliah Lapangan Pertemuan ke 8.
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERTEMUAN PENDAHULUAN PENYUSUNAN RKP 2013 Oleh: Menteri Negara PPN/Kepala.
Saparila Worokinasih, S.Sos., M.Si
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
Wakil Presiden RI Drs. H . Muhammad Jusuf Kalla
PEMAPARAN PEMBERDAYAAN GENDER DAN ENERGI
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
PROGRAM DOKTOR MENGABDI
Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
PERANAN EKONOMI MIKRO DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA
RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017
Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Berbasis Ekonomi Kerakyatan Melalui Skema Kredit Mitra Jateng.
Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol, MS
‘’VISI DAN MISI,, DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANTAENG.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Arah Kebijakan Persusuan
PERTEMUAN 5 KERENTANAN TERHADAP KRISIS EKONOMI
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
EKONOMI PERTANIAN ESL211 Ujang Sehabudin
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
Disampaikan Oleh: MY ESTI WIJAYATI ANGGOTA DPR RI KOMISI X
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
PENCAPAIAN KEDAULATAN PANGAN INDONESIA
DINAMIKA SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PESISIR (PERUBAHAN SOSIAL)
PERAN PERTANIAN TERPADU DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN INDONESIA
PERAN SERTA DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
HAKEKAT ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan penggunaan sumberdaya yang langka.
KONSEP ILMU EKONOMI RO’I SATIN JANNAH A / H FKIP AKUNTANSI.
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
Arah Kebijakan Persusuan
Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi
MENGUKUR PENDAPATAN SUATU BANGSA
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
RPJMN Bidang Tata Ruang
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
PEMBANGUNAN PERIKANAN
BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI KEBIJAKAN PRIORITAS KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN.
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO. Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan.
PEMANFAATAN DATA SUSENAS MODUL KONSUMSI
MEMPERKUAT DAYA SAING INVESTASI UNTUK MEMPERCEPAT HILIRISASI INDUSTRI
Pembuatan dan PELAKSANAAN KLHS RPJMD
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
EVALUASI E-DATABASE SIPD JAWA TIMUR 2018
KONSEP DASAR PEMBANGUNAN dan PERTUMBUHAN EKONOMI
Kebijakan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Bidang Pangan
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
INDONESIA MENUJU POROS MARITIM DUNIA Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia.
Program Pemberdayaan Nelayan SEBAGAI USULAN ATAS DISKUSI PERIHAL POTENSI YANG HASIL LAUT YANG MELIMPAH RUAH.
Transcript presentasi:

Monitoring Indikator Mikro Rumah Tangga Kelautan Dan Perikanan : Potensi Pemanfaatan Struktur Data PANELKANAS dalam Mendukung Kebijakan One Policy ANDRIAN RAMADHAN DKK

Outline Latar Belakang kegiatan panelkanas Urgensi Monitoring Indikator Mikro Rumah Tangga Kelautan dan Perikanan dalam Kebijakan Pembangunan Masyarakat KP Kebijakan One Data Struktur dan Monitoring Data PANELKANAS Output dan Potensi Penerapan Penelitian PANELKANAS dalam Kebijakan ONE DATA Manajemen Database PANELKANAS

Latar belakang Butir Ke 7 Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 : “meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan” Butir ke 5 dan 6 Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (Nawa Cita) untuk mencapai tujuan RPJMN tahun 2015-2019 :  meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;  meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya Isu strategis pembangunan KP 2015-2019 : peningkatan kesejahteraan pelaku usaha kelautan dan perikanan Data sosial ekonomi berskala mikro dibutuhkan sebagai informasi yang dibutuhkan untuk mendukung perumusan kebijakan pembangunan KP

Urgensi Monitoring Indikator Mikro Rumah Tangga Kelautan dan Perikanan dalam Kebijakan Pembangunan Masyarakat KP Perubahan yang terjadi akibat program pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilakukan secara menyeluruh PANELKANAS Upaya mencapai tujuan pembangunan secara efektif dan mengantisipasi dampak negatif => diperlukan data/informasi akurat secara periodik Memantau dan memahami perubahan profil sosial ekonomi rumah tangga di sentra perikanan dengan tipologi yang berbeda Data makro BPS (Sensus Pertanian, SUSENAS) merupakan data Panel yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan, tetapi tidak dapat mengidentifikasi penyebabnya

Sumber : Modifikasi dari DFID, 1999 Framework Penelitian Panelkanas Menurut Prinsip “sustainable livelihood approach” Sumber : Modifikasi dari DFID, 1999

PEMANFAATAN DATA PANELKANAS DALAM ASPEK EKONOMI (Komparasi antar tipologi perikanan, perubahan antar waktu) Ekonomi Sumberdaya Perikanan a.Sumberdaya perikanan: status pengusahaan, distribusi, dll b. SDM dan TK: pengangguran, migrasi, aging fisher, dll c. Sumberdaya kapital : ketersediaan, akses, dll Ekonomi Produksi : efisiensi produksi, daya saing, adopsi teknologi, dll Ekonomi Rumahtangga a.Pendapatan Rumahtangga: struktur, distribusi, diversifikasi b.Tenaga Kerja Rumahtangga: struktur, produktivitas TK, Upah c.Konsumsi Rumahtangga: diversifikasi konsumsi, rawan pangan, tingkat konsumsi, partisipasi konsumsi

Kebijakan One Data Data sebagai dasar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan (perencanaan, regulasi, pemantauan)  3 pilar KKP yaitu Kedaulatan, keberlanjutan, kesejahteraan One Data  Upaya menyediakan data yang baku, metadata yang terstandar, kemudahan akses publik Tantangan one data : sumber data beragam, kualitas dan validitas, birokrasi, pemutakhiran data Kerangka kebijakan one data Proses one data : 1. konsolidasi master data dan wali data; 2. standarisasi pengumpulan data Teknologi : Konsolidasi aplikasi dan infrastruktur Sdm : alokasi yang cukup dan kompeten

? Sektor Kelautan dan Perikanan 26 Provinsi Data Bulanan 2639 Enumerator 26 Provinsi Pelaku Usaha kp, pelabuhan, pasar, dll Data Bulanan BIG DATA/ Representasi Nasional Data Periodik/ Dinamika Data Indikator Kinerja Sektor KP Indikator Mikro Indikator Makro ? PDB Konsumsi Produksi Ekspor dll

Indikator Mikro Rumah Tangga Kelautan dan Perikanan : Lesson Learn Panelkanas Tenaga Kerja   Sumberdaya Input Produksi Pasar Investasi Pendapatan Kemiskinan Produksi Harga Ikan Nilai Tukar Nelayan/ Pelaku Usaha KP Konsumsi Financial Capital Human Capital Natural Capital Kelembagaan Relasi Sosial Rasa Percaya Nilai/ Norma Social security net Social Capital

Struktur Data PANELKANAS (1)

Struktur Data PANELKANAS (2)

Struktur Data PANELKANAS(3)

Contoh Struktur Data Sub Karakteristik Anggota Rumah Tangga

Contoh Struktur Data Penerimaan Usaha Penangkapan

Perkembangan dan Hasil Penelitian PANELKANAS

Kelebihan Mencakup semua tipologi Topik kajian luas (usaha, pendapatan, konsumsi, kelembagaan) Kelemahan Belum ada standarisasi satuan Database tidak lengkap dan tidak bisa dilacak (untraceable) Topik dan Kedalaman penelitian tidak seragam antar tipologi Keterwakilan lokasi contoh rendah Kelebihan Mencakup semua tipologi Topik kajian luas (usaha, pendapatan, konsumsi, kelembagaan) Data base dapat ditelusur sampai tingkat responden Topik dan kedalaman penelitian relatif seragam antar tipologi Kelemahan Belum ada standarisasi satuan Database belum melalui proses validasi Keterwakilan lokasi contoh rendah

Kelebihan Mencakup semua tipologi Topik kajian luas (usaha, pendapatan, konsumsi, kelembagaan) Data base dapat ditelusur sampai tingkat responden Standarisasi satuan dan tabel kerja Database sudah melalui proses validasi Topik dan kedalaman penelitian relatif seragam antar tipologi Kelemahan Kajian tidak seragam antar tahun Keterwakilan lokasi contoh rendah  Lokasi penelitian berkurang

Sebaran Lokasi Penelitian PANELKANAS

Karakteristik dan Pendapatan Rumah Tangga Nelayan

DISTRIBUSI USIA NELAYAN DISTRIBUSI PENGALAMAN USAHA NELAYAN   < 5 GT 5 - 10 GT 11 - 30 GT Total Responden 409 230 197 Rata² Usia Responden (tahun) 45 44   < 5 GT 5 - 10 GT 11 - 30 GT Rata² Pengalaman Usaha (Tahun) 20 18 17

DISTRIBUSI PENDIDIKAN NELAYAN DISTRIBUSI PENDIDIKAN ANAK NELAYAN USIA PRODUKTIF (15-60 TAHUN) DISTRIBUSI SUMBER PENDAPATAN PEKERJAAN SAMPINGAN

Aset Rumah Tangga Nelayan

< 5 GT 5 - 10 GT 11 - 30 GT Nilai Rumah 53.812.181 100.014.368 161.106.061 < 5 GT 5 - 10 GT 11 - 30 GT Nilai lahan 196.859.612 92.283.011 506.259.792 < 5 GT 5 - 10 GT 11 - 30 GT Nilai Tabungan 6.892.232 10.997.778 31.434.828 < 5 GT 5 - 10 GT 11 - 30 GT Nilai Kepemilikan Emas/ Perhiasan 652.100 735.985 713.614

Konsumsi dan Pengeluaran RT Nelayan (Rp/Kap/Tahun)

Struktur Ongkos dan Penerimaan Usaha Nelayan

Struktur Ongkos Usaha Penangkapan Ikan No Jenis Biaya Variabel Satuan < 5 GT 5-10 GT 11-30 GT Volume Nilai (Rp) Rata-rata 1 Solar Liter 17,44 130.800 202,67 1.520.025 1.065,29 7.989.675 2 Bensin murni 128,48 886.512 158,07 1.090.683 106,35 733.815 3 Bensin Campur 3,82 30.560 51,59 412.720 7,56 60.480 4 Oli campur 0,76 26.600 2,33 81.550 8,35 292.250 5 Minyak tanah 0,61 9.150 0,8 12.000 5,19 77.850 6 Es balok Buah 9,5 148.200 44,47 693.732 119,04 1.857.024 7 Umpan yang dibeli Kg 1,16 11.600 5,89 58.900 9,94 99.400 8 Ransum (beras, kopi,rokok,dll) Paket 2,09 240.350 8,19 941.850 9,47 1.089.050 9 Upah bongkar muat Orang 0,21 21.000 1,44 144.000 1,76 176.000 10 Jasa pemasaran 0,04 1.460 0,4 14.600 Jumlah

MODAL SOSIAL

PARTISIPASI SOSIAL PARTISIPASI ORGANISASI

PARTISIPASI POLITIK RASA PERCAYA

Cuplikan Hasil-hasil Penelitian PANELKANAS Sebelumnya

KONDISI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2012

Probabilitas dan Nilai Risiko Usaha Penangkapan ikan Tahun 2015

Perikanan Tangkap Pelagis Besar

Perikanan Tangkap Pelagis Kecil

Budidaya

Tambak Garam

Perikanan Tangkap Perairan Umum Daratan

NILAI TUKAR NELAYAN Sibolga Padang Cirebon Sampang

Bitung Malang

NILAI TUKAR PEMBUDIDAYA IKAN Gresik Klungkung Cianjur Pangkep

Subang

NILAI TUKAR NELAYAN PERAIRAN UMUM DARATAN KABUPATEN OKI KABUPATEN PURWAKARTA

Nilai Tukar Petambak Garam Sumenep

Terimakasih