Neoliberal, focus on market, lower level involment of goverment in economic activities Nama Keloompok ERVINIA ELIZABETH 130910302006 INDANA FIKRIYAH 130910302026 LILIS ROFIATUL A 130910302034 DIAH AYU KUSUMANINGSIH 130910302044
Sejarah Neoliberalisme Adam Smith (1723-1790) Pemikiran Adam smith dipelopori karena pemikiran merkantilisme yang mana pemikiran merkantilise menganggap peran dan campur tangan pemerintah dalam kehidupan ekonomi sangat penting. Pandangan merkantilisme yang semacam ini tidak dibenarkan oleh Adam smith. Bagi Smith pemerintah seharusnya tidak perlu melakukan monopoli, menetapkan bea masuk, atau diskriminasi berupa pilih kasih terhadap industri-industri tertentu (Yanuar, 2006:42).
Jen Baptist say (1767-1823) (Yanuar, 2006:4-44): Dalam keadaan terjadi titik keseimbangan (ekuilibrum), produksi cenderung untuk menciptakan permintaan akan hasil produksi itu sendiri. Penyimpangan dari keadaan tersebut (kelebihan produksi), kekurangan berkonsumsi dan pengangguran bersifata temporer yang pada saatnya kembali normal seperti semula. Dari proses produksi komoditas akan timbul permintaan efektif yang cukup memadai untuk membeli jumlah persediaan dari hasil produksi. Tabungan disisihkan dari penghasilan, menjadi investasi bagi mereka yang terlibat dalamm proses produksi.
David Ricardo (1772-1823) Ricardo menginginkan adanya perdangan Internasional, menurut Ricardo perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan sebab dengan adanya perdangan bebas ini akan menyatukan negara-negara tersebut.
Thomas Robert malthus (1766-1834), Malthus menitik beratkan perhatian pada “perkembangan kesejahteraan” suatu negara yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu negara (Jhingan, 2003:97). Di sini malthus menganggap bahwa kesejahateraan tidak dapat dicapai dengan begitu saja tetapi kesejahteraan dapat dicapai dengan bantuan dan usaha dari rakyat.
John stuart Mill (1805-1873) Meskipun Mill memiliki pandangan terhadap perdagangan bebas, tetapi mill menginginkan pemerintah mensahkan Undang-Undang anti perdagangan tidak ujur dan menerapkannya dengan tegas (Jhingan, 2003:107).
John Maynard Keynes (1883-1946) Keynes sebenarnya sama dengan Adam Smith tetapi disini Keynes masih menganggap bahwa keberadaan negara itu penting dalam hal menstabilkan keadaan ekonomi. Menurut Keynesian peran negara masih dibutuhkan untuk mengatur investasi dan konsumsi.
Penerapan Neoliberalisme Menurut Para Tokoh Adam Smith Di negara terbelakang mempunyai volume pasar yang kecil, sehingga kemampuan masyarakat dalam negara tersebut rendah, seperti untuk menabung dan juga berinvestasi. Dengan luas pasar yang ditentukan berdasarkan besarnya suatu produksi, mengakibatkan tingkat pendapatan negara tersebut sangat tergantung pada besarnya produksi negara tersebut.
Teori Ricardo Dengan besarnya modal yang diperoleh melalui pembangunan dalam bidang pertanian, hal tersebut dapat membantu tingkat pendapatan suatu negara. Dua asumsi dasar teori Ricardo, hasil tanah yang semakin menurun dan prinsip teori Malthus tentang penduduk, adalah sangat penting untuk memahami masalah perekonomian negara terbelakang yang berpenduduk padat. negara terbelakang, penduduk meningkat lebih cepat daripada peningkatan persediaan makanan. Ada rasa lapar terhadap tanah tetapi tidak ada perbaikan teknis terhadap tanah.
Malthus kemiskinan kaum tani tidak disebabkan oleh kekurangan lahan subur, namun karena petani tidak mempunyai modal untuk memperbaiki lahan mereka. Pada sisi lain, para pemilik tanah yang jumlahnya besar tidak melakukan penanaman modal secara intensif lantaran kecilnya pasar. Karena bagian terbesar penduduk mencari nafkah pada pertanian padat karya, itulah yang menyebabkan mereka miskin
Mill mengenai akumulasi modal, hasil yang semakin berkurang, pertumbuhan penduduk, dan peranan terbatas pemerintah, dapat diterapkan di negara berkembang. Laju akumulasi modal dapat ditingkatkan dengan meningkatkan sisa hasil usaha dan dengan memperkuat kecenderungan menabung.
Keynes teori keynes tidak dapat diterapkan pada setiap tatanan sosio-ekonomi. Ia hanya berlaku pada ekonomi kapitalis demokratis yang telah maju. Karena kecenderungan marginal mengkonsumsi di negara terbelakang tingggi, pendapatan yang meningkat dipergunakan oleh petani untuk konsumsi bahan makanan sendiri, hal ini mengurangi jumlah surplus bahan makanan yang dapat dipasarkan.
Dampak Neoliberalisme neoliberalisme sangat berdampak buruk pada negara berkembang yang semakin tertinggal dan terbelakang. Hal ini berdampak juga pada masyarakat di negara berkembang yang semakin sulit mendapatkan penghasilan karena tidak mampunya bersaing dalam pasar asing yang bebas karena sumber daya yang dimiliki masih bersifat streotip. Sehingga negara tidak begitu siap dengan adanya pasar bebas. Serta daya saing yang dimiliki tidak mencukupi untuk menghadapi persaingan tersebut. Sehingga apabila negara berkembang tidak siap menghadapi persaingan tersebut, yang diuntungkan adalah negara maju. Dan negara maju pun semakin maju, karena mereka menguasai sistem perdagangan tersebut.
Kesimpulan Neliberalisme sebagai gerakan protes atas ketidak puasan terhadap sistem perekonomian yang diterapkan sehingga paham ini mengedepankan terhadap perdagangan bebas dan seminimal mungkin menghindari peran pemeintah di dalamnya.Dari kesimpulan diatas, dapat diketahui bahwa neoliberalisme sebenarnya hanya menguntungkan pihak kapitalis saja, yakni negara maju. Disamping itu pula negara terbelakang atau negara berkembang hanya sebagai contoh percobaan bagi negara maju. Dan mereka hanya sebagai penikmat atau pemakai barang. produksi dalam negeri jarang dinikmati oleh golongan kelas bawah yang notabene harga pasar barang dalam negeri lebih tinggi dari pada negara lain. Sehingga barang produksi masal selalu digemari oleh golongan bawah.