Strategi Komuniksi kesehatan Oleh Nurhalina, SKM,M.Epid
Definisi Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy,2003:301).
Gbr.1 strategi Komunikasi
Strategi komunikasi harus didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman (empiris) yang sudah diuji kebenarannya. Harold D. Lasswell menyatakan, cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan ”Who Says What Which Channel To Whom With What Effect?”
Komponen Strategi Komunikasi Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut; Who? (Siapakah komunikatornya) Says what? (pesan apa yang dinyatakannya) In which channel? (media apa yang digunakannya) To whom? (siapa komunikannya) With what effect? (efek apa yang diharapkan)
Faktor Pendukung Strategi Komunikasi Menyusun strategi komunikasi harus memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat. Berikut ini sebagian komponen komunikasi dan faktor pendukung serta penghambat pada setiap komponen tersebut (Effendy,2003:35). Mengenali sasaran komunikasi Faktor situasi dan kondisi Menyusun pesan Pemilihan media komunikasi Pengkajian tujuan pesan komunikasi Peranan komunikator dalam komunikasi Daya tarik sumber Kredibilitas sumber
Strategi Komunikasi Dalam Kesehatan Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah interaksi antara dua orang atau kelompok kecil. Komunikasi Intepersonal ini merupakan inti dari praktek keperawatan karena dapat terjadi antara perawat dan klien serta keluarga, perawat dengan perawat, dan perawat dengan tim kesehatan lain. 2. Komunikasi Massa
Komunikasi Terapeutik
1. Komunikasi terapeutik Komunikasi interpersonal adalah interaksi antara dua orang atau kelompok kecil. Komunikasi Intepersonal ini merupakan inti dari praktek keperawatan karena dapat terjadi antara perawat dan klien serta keluarga, perawat dengan perawat, dan perawat dengan tim kesehatan lain. Menurut Supriyanto (2010) Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Jadi, komunikasi terapeutik merupakan suatu bentuk komunikasi yang di rencanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan atau pemulihan pasien. Arwani (2009), mengatakan bahwa dalam dalam menjalin hubungan dengan klien diperlukan komunikasi, karena komunikasi adalah hubungan itu sendiri, dimana tanpa komunikasi tersebut hubungan tidak mungkin terjadi. Hubungan yang baik antara perawat dan klien sehingga pasien puas dengan pelayan yang diberikan. Hubungan yang terapeutik akan terwujud dengan adanya interaksi yang terapeutik antara keduanya.
Pada dasarnya komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional yang mengarah padda penyembuhan pasien. Dari beberapa pengertian di atas adalah dikomunikasikan oleh perawat dengan tehnik-tehnik tertentu yang mempunyai efek penyembuhan. Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara untuk membina hubungan saling percaya terhadap pasien untuk memberi informasi yang akurat kepada pasien, sehingga dapat berdampak pada peningkatan pengetahuan pasien agar taat berobat dan perubahan yang lebihh baik kepada pasien dalam menjalankn terapi.
Prinsip-prinsip dasar komunikasi terapeutik Hubungan tekkes dengan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan (humanity of nurse and clients” ). Tekkes harus menghhargai keunikan klien Semua informasi yang diberikan harus mampu menjaga harga diri, pemberi maupun penerima pesan. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus tercapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah. (kunci k.terapeutik).
Tekkes harus memiliki human care Terdiri atas upaya harus meilindungi, meningkatkan dan menjaga/ mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain menccari arti dalam sakit, penderitaan dan keberadaannya serta membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri (Arnold, 1989).
Dalam memberikan sebuah intervensi , diperlukan komunikasi terapeutik,dengan demikian ddiharapkan tekkes memiliki kemampuan keterampilan, tehnikal dan interpesrsonal penuh kasih sayang dalam melakukan komunikasi dengan pasien.
Tujuan Komunikasi terapeutik Menurut Purwato (1984), tujuan komunikasi terapeutik adalah membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dpat mengambil tindakan untuk mengubah stuasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan, mengurangi keraguan , mengurangi dalam hal mmengambil tindakan yang efektif serta mempengaruhi orang lain lingkungan fisik dan dirinya sendiri. Misalnya Pasien dengan hemodialisa harus melakukan diet yang ketat, agar tidak terjadi komplikasi yang serius terhadap penumpukan sisa dari metabolisme makanan yang dikomsusmsi. Sehingga tidak jarang mereka merasa frustasi dan tidak mematuhi dietnya. Untuk itu, komunikasi terapeutik memegang peranan penting karena dengan komunikasi yang baik diberikan oleh perawat dapat membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban pikiran pasien, meningkatkan pengetahuan pasien dan diharapkan dapat memengaruhi pasien untuk menanamkan kepatuhan dalam menjalankan diet yang dianjurkan
Tahapan Komunikasi terapeutik Tidak sama dengan komunikasi sosial. Komunikasi sosial tidak mempunyai tujuan yang spesifik. Sedangkan komunikasi terapeutik untuk kesembuhan pasien, yang harus direncanakan lebih dahulu.
tahap pre-interaksi, dimulai sebelum tekkes bertemu dengan pasien tahap pre-interaksi, dimulai sebelum tekkes bertemu dengan pasien.dua hal yang harus dipelajari yaitu unsur diri sendiri (pengetahuan ttg penyakit klien, kecemasan,kekalutan diri, analisis kkekuatan diri, waktu pertemuan dgn klien) dan unsur diri klien (perilaku klien dalam menghadapi penyakitnya, adat istiadat dan tingkat pengetahuan). Pada tahap perkenalan atau orientasi. Membina hubungan rasa saling percaya dengan menunjukan penerimaan dan komunikasi terbuka, memodifikasi lingkungn yang kondusif dengan peka terhadap respon klien mengekpresikan pikiran dan perasaanya. Tahap kerja. Menyelesaikan masalah dan memebentuk hubungan yang saling menguntungkan.memotovasi klien untuk mempelajari dan melaksanakan aktifitas peningkatan kesehatan, mengikuti program pengobatan dr dokter dan mengekspresikan pengalaman yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan kebutuhan tekkes. Tahapp terminasi . Ketika tekkes dan klien memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan klien.
Hal-hal yang harus diperhatikan Sikap tekkes dalam melakukan hubungan . Perlu mengghadirikan diri secara fisik, misalnya berhadapan, mempertahankan kontk mata, mempertahankan postur terbuka, membungkuk ke arah pasien. Jarak dengan klien. Keintiman juga tercermin dari senntuhan tubuh, bau tubuuh dan kehangatan tubuh individu lain Materi hubungan Tehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komuniasi terapeutik Diam, yaitu tenang, tidak melakukan pembicaraan selama beberapa detik atau menit Mendengar adalah proses aktif penerimaan informasi dan penelaah reaksi seseorang terhadap pesan yang diterima Menghadirkan topik pembicaraan yang umum adalah dengan menggunakan pernyataan atau pertanyaan yang mendorong klien untuk berbicara, memilih topik pembicaraan dan memfasilitasi kelanjutan pembicaraan Menspesifikan adalah membuat pernyataan yang lebih spesifik dan tentatif Menggunakan pertanyaan terbuka adalah menanyakan sesuatu yang bersifat luas, yang memberi klien kesempatan untuk mengeksplorasi (mengungkapkan, klarifikasi, menggambarkan, membandingkan, atau mengilustasikan) Sentuhan adalah melakukan kontak fisik untuk meningkatkan kepedulian Mengecek persepsi atau memvalidasi adalah metode yang sama dengan klarifikasi, tetapi pengecekan dilakukan terhadap kata-kata khusus yang disampaikan klien Menawarkan diri adalah menawarkan kehadiran, perhatian, dan pemahaman tentang sesuatu Memberi informasi adalah memberi informasi faktual secara spesifik tentang klien walaupun tidak diminta. Apabila tidak mengetahui informasi yang dimaksud, perawat menyatakan ketidaktahuannya dan menanyakan orang yang dapat dihubungi untuk mendapatkan informasi. Menyatakan kembali dan menyimpulkan adalah secara aktif mendengarkan pesan utama yang disampaikan klien dan kemudian menyampaikan kembali pikiran dan perasaan itu dengan menggunakan kata-kata serupa.
Mengklarifikasi adalah metode membuat inti seluruh pesan dari pernyataan klien lebih dimengerti. Klarifikasi dapat dilakukan bila perawat tidak dapat menyatakan kembali. Perawat dapat melakukan klarifikasi dengan menyatakan kembali pesan dasar/meminta klien mengulang atau meyatakan kembali pesan yang disampaikan Refleksi adalah mengembalikan ide, perasaan, pertanyaan kepada klien untuk memungkinkan eksplorasi ide dan perasaan mereka terhadap situasi. Menyimpulkan dan merencanakan adalah menyatakan poin utama dalam diskusi untuk mengklarifikasi hal-hal relevan yang perlu didiskusikan. Teknik ini berguna pada akhir wawancara atau mengevaluasi penguasaan klien terhadap program pengajaran kesehatan. Teknik ini sering digunakan pada pendahuluan untuk menentukan rencana perawatan berikutnya. Menyatakan realitas adalah membantu klien membedakan antara yang nyata dan yang tidak nyata . Pengakuan adalah memberi komentar dengan teknik tidak menghakimi terhadap perubahan perilaku seseorang atau usaha yang telah dilakukan Klarifikasi waktu adalah membantu klien mengklarifikasi waktu atau kejadian, situasi, kejadian dan hubungan antara peristiwa dan waktu. Memfokuskan adalah membantu klien mengembangkan topik yang penting. Penting bagi perawat untuk menunggu klien beberapa saat tentang tema apa yang mereka sampaikan (perhatikan) sebelum memfokuskan pembicaraan.
Komunikasi Massa
Gambaran kaum pria yang amat perkasa dan bertato pada rokok malboro menciptakan makna penting dari merokok; keperkasaan, kedewasaan , kekuatan dan potensi” (Piere Marteneu-pada iklan rokok dalam “vance Packard Influential Book, The Hidden
Sebaliknya..
definisi Upaya untuk mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi melalui media publik, yang berdampak pada perilaku manusia. Bagaimana anda tahu , misalnya jenis pakaian yang harus dikenakan pada saat2 tertentu? Bagaimana ada tahu sesuai dgn mode?
Tekhnologi baru
Kampanye komunikasi Proses terencana dalam penyebaran pesan untuk mempengaruhi perilaku suatu kelompok atau populasi tertentu (audiens sasarans) Tahapan : Mengidentifikasi audiens sasaran kunci. Mengidentifikasi saluran2 komunikasi terbbaik. Menentukan pesan2 yang akan dikomunikasikan Mengkomunikasikan rangkaian kegiatan. Penggunaan riset formatif dengan audiens sasaran untuk memperoleh kepastian bahwa pesan disampaikan melalui saluran yang benar2 efektif.
Tranformasi informasi melalui komunikasi massa
misalnya Dewasa lajang Dewasa yang sudah menjadi orang tua Orang muda yang berusia sekitar ≤ 12 tahun Orang muda yang berusias > 14 tahun
Bentuk formaal komunikasi massa
Perencanaan dan pengembangan strategi Perencanaan dan pengembangan strategi. Meliputi ketentuan bagaimana komunikasi dapat digunakan secara efektif untuk suatu organisasi atau program tertentu; indentifikasi audiens yang dituju; riset formatif mencangkup tingkah laku konsumen untuk menyusun suatu strategi dan tujuan; membuat konsep kegiatan; hubungan kemitraan; dan survei data dasar yang digunakan sebg dasar dlm mengevaluasi hasil program. Penyusunan dan pengujian awal konsep, pesan dan materi. Meliputi pembuatan pesan yang relevan dan bermakna (menggunakan riset formatif)., perencanaan kegiatan dan pembuatan konsep pesan dan melakukan uji awal pesan dan materi dgn para anggota audiens sasaran. Implementasi program. Meliputi permulaan kegiatan komunikasi seperti yg direncanakan. Penilaian efektifitas dan pembuatan perbaikan.
Advokasi media
Adalah pemanfaatan strategik media massa guna memberikan tekanan untuk mendorong kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Tujuan : Mempengaruhi opini publik Mempengaruhi pembuat kebijakan Mempengaruhi kebijakan
Secara tidak langsung utk mengubah perilaku kesehatan dengan mengubah institusi sosial dan kebijakannya dan dalam melakukan ini kampanye juga berupaya mengubah lingkungan yang berada di skeitar perilaku.
contoh Penetapan peraturan dan kebijakan mengenai rokok. Pengendalian HIV/AIDS Kebijakan atau peraturan tentangg penjualan minuman keras pd anak2 di bawah umur. Kebijakan atau peraturan tentang meningkatkan akses ke fasilitas layanan kesehatan di desa2 terpencil
Strategi Mengembangkan dan membina hubungan Menyediakan infomasi dalam format yang bermanfaat;
Tahapan Judul kampanye Lembaga Masalah kesehatan yang akan disampaikan Tujuan keseluruhan dari kampanyye kesehatan Tujuan kampanye komunikasi Audiens sasaran primer Audiens sasaran sekunder Aktivitas, tujuan dan hasil riset formastif Pesan2 dan auudiens/ segmentasi Bahan2 yg akan disusun atau digunakan Penyebaran pesan yg terdiri dari saluran, bahan yg akan digunakan oleh saluran dan rasional Waktu/rangkaian kampanye Alokkasi staf dan suumber Mitra , kollaborasi Rencana evaluasi
Jenis bahan dan aktivitas yg biasa digunakan Pers atau siaran berita Surat yang ditujukan untuk editor Potongan opini Penyajian presentasi kepd dewan editorial Wawancara Penyelenggaraan acara2 media (dirancang utk liputan media).
Dialog dgn legislatif
workshop
Mogok makan
Bentuk kegiatan advokasi
Melibatkan tim ahli
Fenomena yg harus diwaspadai