FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Advertisements

Resensi novel Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Kelas : XI Semester : 1.
PERIODESASI SASTRA INDONESIA
PENINGGALAN – PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
TEORI DRAMA oleh: Nina Kartini Rahdiana.
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
FILOLOGI Ruhaliah JPBD FPBS UPI.
TRADISI MASA PRA AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
UNSUR EKSTRINSIK, NILAI MORAl & penulisan makalah sastra
PENDEKATAN TERHADAP KARYA SASTRA
STRUKTURAISME GENETIK
FOLKLOR Akhmita Uzma Ferdian Ardhi Krisdian Putra Siti Marhamah
Herdito Sandi Pratama, M.Hum Dari beberapa sumber
Standar Kompetensi: Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan Kompetensi Dasar: Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat.
HAKIKAT SASTRA LISAN, TRADISI LISAN DAN FOLKLOR
HIKAYAT.
mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN SASTRA
UNSUR INTRINSIK CERITA
Matakuliah filologi III
PERTEMUAN KEDUA HISTORIOGRAFI TRADISIONAL INDONESIA.
PENGANTAR FILOLOGI HAKIKAT FILOLOGI 1. ARTI FILOLOGI
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
HIKAYAT.
Sastra & Sosiologi Ki Puji Karyanto.
Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
Apa yang kalian ketahui tentang gambar berikut?
GENRE FOLKLOR, TRADISI LISAN, dan SASTRA LISAN
TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA
Matakuliah Filologi I Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum.
HAND OUT 1 Hakekat Folklor dan Sastra Lisan
TRADISI MASYARAKAT MASA PRA AKSARA.
Lembar Kerja Siswa 2 (Kebahasaan)
7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat (4jp)
Kelas XI IPA/IPS Semester Ganjil
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
Sejarah peminatan kls x
PERKEMBANGAN ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA.
SASTRA ANAK (1) PERTEMUAN KE-13 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
OBYEK DAN TUJUAN FILOLOGI
Unsur Instrinsik dan ekstrinsik Novel
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Pendek
LOADING
Start.
FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU ILMU LAIN
KOMPETENSI DASAR Tinjauan Seni Tradisi dan Seni Modern
PERTEMUAN KELIMABELAS
MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR UNSUR INSTRINSIK SASTRA MELAYU KLASIK kita akan membahas karakteristik dan struktur unsur instrinsik sastra.
PERTEMUAN KETUJUH KEDUDUKAN FILOLOGI.
LANJUTAN FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU
LOADING……….
LATAR BELAKANG LAHIRNYA FILOLOGI
CERPEN Oleh Aqmarina.
Historiografi Keas X Semester 1.
AFIATI HANDAYU DIYAH FITRIYANI, S.Pd., M.Pd.
IVON TRIANI XII IPA 2.
CERPEN -Novella Cathlin-.
APRESIASI PROSA FIKSI ANAK
Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.
APRESIASI PROSA FIKSI PERTEMUAN KE-7 -KHUSNUL FATONAH- PGSD.
KELOMPOK VI NAMA : Farid M Z Hilman S Erlangga G Zulfahmi.
PENINGGALAN SEJARAH MASA ISLAM
FILOLOGI.
Loading
KEDUDUKAN FILOLOGI ANTARA ILMU-ILMU LAIN
Standar Kompetensi: Memahami teks drama dan novel remaja
KAWASAN SASTRA DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUN FIKSI
PENGERTIAN DAN JENIS CERITA RAKYAT
BBM 3104 Tugasan Individu Prof. Madya Dr. Zaitul Azma bt Zainon Hamzah
Transcript presentasi:

FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU PERTEMUAN KEDELAPAN FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU

PENGETAHUAN BAHASA YANG MEMPENGARUHI TEKS Bahasa Sangsekerta, dipelukan untuk pengkajian terhadap naskah-naskah Jawa, khususnya Jawa Kuno. Pengaruh semacam ini tampak jelas dalam Kakawin Ramayana, Uttarakanda Sang Hyang Kamahayanikam. Bahasa Arab, penggunaan bahasa Arab diperlukan terutama untuk mengkaji naskah-naskah pengaruh Islam, khususnya yang berisi ajaran tasawuf atau suluk.

LANJUTAN PENGETAHUAN BAHASA YANG MEMPENGARUHI TEKS Pengetahuan Bahasa-Bahasa Daerah Nusantara, di samping bahasa-bahasa asing yang besar pengaruhnya seperti yang disebut di atas, maka untuk penggarapan naskah-naskah nusantara dibutuhkan pengetahuan tentang bahasa daerah yang erat kaitanya dengan bahasa naskah

ILMU SASTRA Ilmu sastra diperlukan bila menangani teks yang berisi cerita rekaan (fiksi). Sebagai contoh, antara lain teks-teks Melayu yang tergolong cerita pelipur lara, cerita jenaka, cerita wayang, cerita panji, dan cerita pahlawan Islam. Sebuah karya sastra mempunyai unsur, antara lain, alur, latar, perwatakan, pusat pengisahan, dan gaya, yang kesemuannya terjalin menjadi satu struktur atau satu kesatuan organis. Pembahasan mengenai unsur-unsur ini termasuk pendekatan intrinsik, yaitu suatu pendekatan yang berusaha menafsirkan, menganalisis karya sastra dengan tehnik dan metode yang diarahkan kepada dan berasal dari karya itu sendiri.

LANJUTAN Pendekatan struktural yang dilakukan Sulastin Sutrisno terhadap naskah Hikayat Hang Tuah, pada 1979. pendekatan reseptif yaitu suatu pendekatan yang menitikberatkan kepada tanggapan pembaca, tanggapn sekelompok masyarakat bukan perorangan. Pendekatan seperti ini diharapkan dapat diterapkan terhadap naskah-naskah asal Nusantara, mengingat adanya tradisi penyalinan naskah yang tampak berbeda-beda, dan menghasilkan beberapa varian untuk teks yang sama.

SOSIOLOGI SASTRA Konteks sosial pengarang, profesinya, karangannya yang lain, sambutan masyarakat terhadap karyanya, masyarakat mana yang dituju dalam karangannya itu; Sastra sebagai cermin masyarakat; dan Fungsi sastra dalam masyarakat. Pendekatan ini lebih bersifat ekstrinsik sehingga sangat sesuai bila digunakan dalam penelaahan teks-teks lama.

HINDU, BUDHA DAN ISLAM Apabila kita berkesempatan untuk mempelajari katalogus-katalogus naskah, maka akan terlihat betapa pengaruh yang ditinggalkan oleh agama- agama Hindu, Budha, dan terakhir Islam. Dalam naskah Jawa Kuno misalnya, akan tampak jelas pengaruh agama Hindu dan Budha. Terdapat sejumlah besar naskah Jawa berisi ajaran agama, seperti, Brahmananda Purana dan Agastyaparwa untuk agama Budha, Sang Hyang Kamahayanikam dan Kunjarakama untuk agama Budha. .

LANJUTAN Dalam naskah / Melayu baru tampak pengaruh agama Islam. Dapat disimpulkan antara lain; penulisan syair Hamzah Fansuri, tulisan tokoh mistisisme terkenal Abdus-Samad aI-CaIimbani, Syamsuddin as-Sumatrani, Nuruddin ar-Raniri, dan AbdurRauf Singkel. Naskah Islam baru dapat dipahami oleh pembaca yang memiliki pengetahuan sejarah Islam yang luas dan ajaran Islam yang mendalam

ANTROPOLOGI Ahli filologi dapat memanfaatkan hasil kajian antropologi sebagai suatu ilmu yang berobyek penelitian manusia. Hal ini disebabkan oleh penggarapan naskah tersebut yang tidak dapat dilepaskan dan konteks budaya masyarakat yang melahirkannya

FOLKLOR Folklor sebagai bagian dan ilmu antropologi, Unsur budaya yang dirangkumnya secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu golongan unsur budaya yang materinya berifat lisan dan golongan unsur budaya yang bersifat upacara-upacara. Termasuk golongan pertama, antara lain; mitologi, legenda, cerita asal-usul (penciptaan dunia, nama terrpat, binatang, tanaman dsb.), cerita pelipur lara, dongeng, mantra, tahyul, teka teki, peribahasa, dan drama tradisional Termasuk kelompok kedua, antara lain; upacara-upacara yang mengiringi kelahiran, perkawinan, dan kematian.

SAMBUNGAN SEBELUMNYA Peristiwa kelahiran sastra lama atau tradisionil berbeda dengan kelahiran suatu cipta karya sastra modern. Dalam dunia tradisional hubungan antara sastra dan masyarakat tempat sastra tersebut lahir sangan erat. Sastra beredar dalam masyarakat dan menjadi miliknya selama beberapa waktu sebelum dicatat. Sehingga jelas batas antara sastra lisan dan tulisan sangat samar. Jika pada suatu saat ada seorang penulis mencatatnya, membukukannya atau mengolahnya dalam bentuk yang tradisional, maka ia tidak merasakan dininya sebagai penciptanya, sehingga ia takkan menyebut dirinya sebagai penciptanya.

SELAMAT BELAJAR