Genetika populasi
Oleh Kelompok 4 : Desi Kurnia Sari 115040201111071 Ika Riana Hiola 115040201111072 Ayu Kurnia P. 115040201111073 Fangga Ratama Camada 115040201111074 Rohana Humulyani 115040201111075 Dias Anggarsari 115040201111076 M. Zaenal Effendi 115040201111077 Sahat Manatap P.S 115040201111078 Ni Putu Eka Pratiwi 115040201111079 Sylvia Puspita Carere 115040201111080
Indikator…..!!! Mengetahui cara menghitung frekuensi gen, sifat morfologi, dan sifat tingkah laku dengan menggunakan metode Hardy-Weinberg
Genetika Populasi adalah cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi. Dari objek bahasannya, genetika populasi dapat dikelompokkan sebagai cabang genetika yang berfokus pada pewarisan genetik. Suatu populasi dikatakan seimbang apabila frekuensi gen dan frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap generasi (Suryo 1994: 344) genetika populasi berusaha menjelaskan implikasi yang terjadi terhadap bahan genetik akibat saling kawin yang terjadi di dalam satu atau lebih populasi.
untuk mempelajari pola pewarisan sifat tertentu pada manusia jelas tidak mungkin dilakukan percobaan persilangan. Pola pewarisan sifat pada organisme-organisme semacam itu harus dianalisis menggunakan data hasil pengamatan langsung pada populasi yang ada.
Sebagai contoh, di dalam populasi tertentu terdapat tiga macam genotipe, yaitu AA, Aa, dan aa. Maka, proporsi atau persentase 3 genotipe tsb akan menggambarkan susunan genetik populasi tempat mereka berada. Adapun nilai proporsi atau persentase genotipe tersebut dikenal dengan istilah frekuensi genotipe. Jadi, dapat didefinisikan bahwa frekuensi genotipe adalah proporsi atau % individu di dalam suatu populasi yang tergolong ke dalam genotipe tertentu.
ahli Matematika Inggris G. H. Hardy dan seorang ahli Fisika Jerman W ahli Matematika Inggris G.H. Hardy dan seorang ahli Fisika Jerman W. Weinberg secara terpisah mengembangkan model matematika yang dapat menerangkan proses pewarisan tanpa mengubah struktur genetika di dalam populasi. menyatakan bahwa jumlah frekuensi alel di dalam populasi akan tetap seperti frekuensi awal
Contoh paling sederhana dapat terlihat pada suatu lokus tunggal beralel ganda: alel yang dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a. Kedua frekuensi alel tersebut ditandai p dan q secara berurutan; freq(A) = p; freq(a) = q; p + q = 1 Apabila populasi berada dalam kesetimbangan, maka freq(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam populasi, freq(aa) = q2 untuk homozigot aa, dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot. Jadi, freq genotip diharapkan pd generasi berikutnya: p2AA + 2pqAa + q2aa = 1
Syarat berlakunya asas Hardy-Weinberg Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama Perkawinan terjadi secara acak Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar. Tidak terjadi migrasi Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar
Penerapan hukum H-W Menghitung frekuensi gen dan genotip: Harus diketahui sifat gen pembawa sifat: dominan, kodominan, letal Harus diketahui jumlah gen yg terlibat dlm pengekspresian sifat: gen tunggal, alel ganda Harus diketahui pola pewarisan gen tsb: autosomal, kromosom seks
Menghitung frekuensi gen kodomain Relatif mudah, krn fenotipe sekaligus menujukkan genotipe Tidak perlu mencari frekuensi genotipe heterozigot (heterozigot mempunyai fenotipe tersendiri) Menghitung frekuensi gen jika ada dominansi Harus diketahui terlebih dulu gen mana yg dominan dan gen mana yg resesif Terdapat genotipe heterozigot atau carrier
Menghitung frekuensi alel ganda Untuk gen dengan 3 alel maka: Frekuensi genotipe homozigot= kuadrat dari frekuensi alel pembawa Frekuensi genotipe heterozigot= 2x2 alel yg terlibat untuk suatu fenotipe
Menghitung frekuensi Gen X-Linked Trdpt perbedaan juml kromosom X antara pria dan wanita: wanita=2 kromosom X; pria= 1 kromosom X sehingga trdpt perbedaan formula persamaan utk hkm HW. Wanita : p2 + 2pq + q2 = 1 Pria : p + q = 1 Dlm perhitungan frekuensi gen hrs dibedakan antara populasi wanita dan populasi pria
Misalkan 8% dari laki-laki di suatu daerah menderita buta warna merah-hijau, berapakah : Frekuensi perempuan yang menderita buta warna di daerah tersebut ? Frekuensi perempuan yang diduga normal di daerah tersebut ? Jawab : Menurut Hukum Hardy – Weinberg : Frekuensi gen c = q = 0,08 Frekuensi gen C = p = 1 – 0,08 = 0,92 Frekuensi wanita buta warna = cc = q2 = ( 0,08 )2 = 0,0064 Frekuensi wanita normal = CC dan Cc = p2 + 2pq = ( 0,92 )2 + 2 ( 0,92 ) ( 0,08 ) = 0,9936
Faktor-faktor yg mempengaruhi frekuensi gen Mekanisme pemisah: setiap mekanisme yg dpt menghalangi penukaran gen dlm populasi pd suatu daerah. Letak geografis dn topografi: jarak yg berjauhan, adanya samudera yg luas, pegunungan, dll Mekanisme lain misalnya: masuknya gen dr populasi lain.
2. mutasi: perubahan genotipe suatu individu secara tiba-tiba dan random. Ex: gen T brmutasi mjd t, maka frekuensi relatif dr kedua alel tsb akan berubah. Bila ini berlangsung berulang kali, maka gen T dpt hilang dari populasi, jika tidak terjadi mutasi kembali (back mutation). 3. Seleksi : keadaan tertentu yg menyebabkan penukaran gen tidak berlangsung scr normal dalam hubungannya antara lingkungan dengan kemampuan reproduksi. Ex: individu dg genotipe aa tdk dpt memperbanyak diri di dlm lingkungan tertentu.
4. Random Genetic Drift. Genetic drift merupakan perubahan frekuensi gen dalam populasi. Random Genetic Drift merupakan luas fluktuasi frekuensi gen yg disebabkan oleh tingkah dari kemungkinan perkawinan. Ex: perbandingan genotipe dr keturunan yg tdk selalu sesuai dg teori