Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

KEKUASAAN, KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB, DAN DELEGASI
TM – 8 MSDM PERENCANAAN KARIER Oleh Drs.Ec. Mudji Kuswinarno, MSi
Manajemen & SIM 1 Kekuasaan, Wewenang dan Delegasi
Audit Sumber Daya Manusia
Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi
KEKUASAAN, KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB, DAN DELEGASI
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. - BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS.
KEKUASAAN DAN PENGARUH
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK
Kekuasaan dan wewenang
Perubahan dan Perkembangan
Kekuasaan dan Pengaruh
TRADISI-TRADISI TEORI KOMUNIKASI
9. Otoritas, Pendelegasian Wewenang, dan Sentralisasi
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
OTORITAS, PENDELEGASIAN WEWENANG, SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
KEKUASAAN DAN DISTRIBUSI WEWENANG
Pendekatan Kekuasaan dan Pengaruh
KEPEMIMPINAN, PENGARUH DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS
Pendelegasian Wewenang
KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN
PERTEMUAN 9 KEPEMIMPINAN.
KEPUTUSAN ORGANISASI, POWER/KEKUASAAN, DAN, POLITIK
Talitha Lintang Pertiwi (30)
Pengertian Kekuasaan (Power)
Pertemuan ke – IV, Perilaku Individu dalam Organisasi
Model Perilaku Konsumen
Universitas Gunadarma
Misi Perusahaan Tanggung Jawab Sosial & Etika ( Bab 2,3 )
KEKUASAAN DAN PENGARUH
PERILAKU ORGANISASI “KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI"
MOTIVASI KERJA.
KEPEMIMPINAN PERTEMUAN 9.
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
Pendelegasian Wewenang
KEKUASAAN, KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB & DELEGASI
WEWENANG, DELEGASI dan DESENTRALISASI
KEPEMIMPINAN.
TI 3252 Perancangan Organisasi 3 SKS - Wajib
PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI
Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi
Wewenang, Delegasi, Desentralisasi
Pendelegasian Wewenang
KEKUASAAN, KEWENANGAN,TANGGUNG JAWAB, DAN DELEGASI
IK104 Pengantar Manajemen & Organisasi Pertemuan #14
Strategi Pengembangan dan Pembelajaran SDM
Pengertian Kekuasaan (Power)
KEKUASAAN, WEWENANG, DAN PENGARUH
Sumber informasi/data Audit
Kekuasaan dan Politik Pendahuluan
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
Kekuasaan dan wewenang
Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
KEPEMIMPINAN TINGKAT III SEMESTER V
Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi
KEKUASAAN, KEWENANGAN,TANGGUNG JAWAB, DAN DELEGASI
Pertemuan ke-6 PENDELEGASIAN WEWENANG
PERENCANAAN KARIER Achmad Rozi EL Eroy.
KEKUASAAN DAN PENGARUH
PENDELEGASIAN WEWENANG
Kekuasaan dan wewenang
BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS
PENDELEGASIAN WEWENANG
Deny Ismanto Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan.
komunikasi Interpersonal
Transcript presentasi:

Kekuasaan dan Pemberdayaan dalam Organisasi

Organisasi mempunyai sifat berusaha memenuhi beberapa jenjang keteraturan tertentu sehingga dapat bertahan dan mencapai tujuannya Clegg : organisasi pada dasarnya adalah pengendalian. Dalam memperluas kekuasaan melalui pendelegasian, orang harus dapat menyatukan delegasi dengan kekuasaan yang mengesahkannya.

Konsep Kekuasaan dan Organisasi Definisi tradisional tentang kekuasaan, difokuskan pada kemampuan perorangan untuk menentukan atau membatasi hasil – hasil. Riker : Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh, sedangkan alasan adalah penggunaan pengaruh yang sebenarnya.

Clegg menunjukkan tradisi kekuasaan yang mendasar, menyatakan beberapa pertanyaan utama : 1. Apakah kekuasaan didistribusikan ‘secara plural’ atau dipegang oleh ‘kalangan atas’ ? 2. Apakah kekuasaan disengaja atau tidak disengaja ? 3. Apakah kekuasaan terbatas pada pengambilan keputusan, atau terbukti dalam hal – hal yang bukan pengambilan keputusan ? 4. Apakah tidak mengambil keputusan merupakan suatu tindakan atau bukan tindakan ? 5. Apakah kekuasaan suatu kemampuan untuk bertindak atau pelaksanaan tindakan ?

Mintzberg ; dalam organisasi lebih baik bila perhatian kita dipusatkan kepada siapa yang memperoleh kekuasaan, kapan diperoleh, bagaimana dan mengapa memperolehnya, daripada membahas apakah kekuasaan itu. Boulding, kekuasaan dalam arti luas akan sampai tingkat mana dan bagaimana kita memperoleh apa yang kita inginkan

Gagasan tradisional tentang kekuasaan difokuskan pada individu dan pelaksanaan kekuasaannya. Konsep kekuasaan harus mempertimbangkan apa yang dikatakan dan apa yang tidak dikatakan berdasarkan pada struktur sosial yang memungkinkan pelaksanaan kekuasaan tersebut. Hal ini disebut ‘dua wajah kekuasaan’ (Bachrach & Baratz).

Komunikasi dipandang sebagai mekanisme kekuasaan : Dalam konteks organisasi, komunikasi digunakan untuk menentukan tujuan, norma dan perilaku organisasi. Manusia memiliki kekuasaan, melaksanakan melalui komunikasi dan menciptakan tindakan yang terorganisir

Komunikasi dipandanga sebagai kekuasaan, dengan beberapa alasan : Kemampuan untuk menentukan hasil, pengetahuan, keyakinan dan tindakan. Manusia bertindak berdasarkan informasi yang dan pilihan alternatif Contoh ; memberi kesempatan anggota membuat keputusan, berdasarkan kriteria / pedoman tertentu

Interaksi Organisasi / Kekuasaan Clegg menyatakan bahwa semua teori kekuasaan yang dapat diterapkan secara umum, harus merupakan teori organisasi juga. Kebanyakan teori kekuasaan dalam organisasi diarahkan kepada penjelasan tentang bagaimana kepatuhan organisasi dihasilkan. Kekuasaan tidak direduksi menjadi agen manusia atau struktur semata – mata.

Boulding menelusuri 3 jenis kekuasaan : 1. Bersifat destruktif 2. Menghasilkan (produktif) 3. Menyatukan (integratif) * Kekuasaan destruktif adalah kekuasaan yang mengancam dan kemampuan untuk menghancurkan.

* Kekuasaan produktif bersifat ekonomik dan meliputi kekuasaan untuk menghasilkan dan menjual. Mampu membuat sesuatu merupakan kekuasaan produktif. * Kekuasaan integratif ; mendorong kesetiaan, menyatukan orang – orang bersama dan mampu menggerakkan orang – orang ke arah tujuan bersama. * Tesis utama Boulding adalah kejuasaan integratif diberi bentuk kekuasaan yang paling dominan dan nyata

French & Raven mendasarkan kekuasaan pada 5 jenis : Kekuasaan memberi ganjaran (reward power) Didasarkan pada kemampuan mengontro sumber daya dan memberi penghargaan pada orang lain. Atasan melaksanakan dorongan positif dalam motivasi harapan. Cth : peningkatan gaji, promosi, informasi berharga, umpan balik, dsb.

Kekuasaan Koersif (coersive power) Sumbernya tergantung pada ketakutan. Seorang dengan kekuasaan ini, menimbulkan hukuman / aversif Cth : memecat, memotong gaji, menurunkan orang yang bekerja pada mereka, atau punishment dalam bentuk lain.

Kekuasaan yang sah (legitimate power) ; Hampir serupa dengan otoritas, dalam posisi memberi reward & punishment. Tidak bergantung pada hubungan dengan orang lain, tapi pada posisi / peranan yang dimiliki seseorang. Jadi tidak bergantung pada kepribadian mereka / bagaimana mereka mempengaruhi orang lain. Cth : gelar (kapten / wapres eksekutif), posisi tertua dalam keluarga / pegawai dalam perusahaan.

Kekuasaan legitimasi berasal dari 3 sumber utama ; Nilai budaya yang kuat di masyarakat, organisasi/ kelompok Struktur sosial yang diterima Tujuan sebagai agen, representatif, atau kelompok berkuasa. Cth ; pimpinan dipilih dari serikat kerja / komisi manajemen

Kekuasaan referen (referent power) Berasal dari hasrat sebagian orang untuk dikenal agen yang memegang kekuasaan. Ingin dikenal tanpa mempedulikan hasil Orang memberi kekuasaan karena mereka menarik dan mempunyai sumber daya / karakteristik yang diinginkan Cth : Orang periklanan, memakai selebritis, bintang olah raga untuk memberi kesaksian menegnai produk. Cth ; manager menarik bagi karyawan, tanpa melihat manager punya legitimasi / kemampuan memberi reward & punishment

5. Kekuasaan Keahlian (expert power) Didasarkan pada seorang yang mempunyai keahlian dan pengetahuan untuk memegang kekuasaan. Cth : staf spesialis punya kekuasaan keahlian dalam area fungsional mereka, tapi tidak di luar area tsb.

Karakteristik yang penting untuk kemampuan target : Dependensi Ketidakpastian Kepribadian Intelegensi Gender Umur Budaya Jadi hubungan kekuasaan dapat dipahami dengan lebih baik dengan memeriksa beberapa karakteristik target.

Komunikasi sebagai suatu mekanisme kekuasaan Keefektifan kekuasaan yang sah amat bergantung pada bagaimana orang – orang mengemukakan jabatan dan hak – hak mereka. Hal yang hampir sama berlaku pula untuk kekuasaan referen. Orang memihak kepada dan mengikuti orang lainnya terutama melalui sesuatu yang telah dibicarakan

Dampak komunikasi pada kekuasaan ahli didokumentasikan dengan baik. Dalam konteks organisasi, komunikasi digunakan untuk menentukan norma, tujuan dan perilaku organisasi. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sarana kekuasaan. Manusia memiliki kekuasaan, melaksanakan melalui komuniaksi, dan dengan demikian menciptakan tindakan yang terorganisasi

Komunikasi sebagai kekuasaan Dalam pengertian ‘obyektif’, apa yang diketahui manusia tentang dunia ‘nyata’ datang kepada mereka melalui suatu penyaring (filter) realitas sosial. Mengendalikan komunikasi adalah memutuskan apakah dunia ini dan bagaimana seharusnya manusia berperilaku. Organisasi dipertahankan bersama – sama oleh suatu sistem lambang yang susunannya dilahirkan lambang.

Berger dan Luckman menyatakan bahwa struktur sosial bergerak dari inilah yang kami lakukan sampai inilah cara yang sebenarnya. Komunikasi adalah kekuasaan karena kemampuannya untuk menentukan hasil – hasil ; pengetahuan, keyakinan dan tindakan.

Jenis aturan apa yang mengatur perilaku yang terdapat dalam organisasi Topik – topik percakapan atau pernyataan tertentu mungkin tidak diakui sebagai objek wacana yang sah. Aturan memutuskan siapa yang diijinkan berbicara dan menulis sesuai dengan otoritas dan jenis wacana apa yang tepat.

Conger dan Kanungo, pemberdayaan dapat ditinjau dari : Aspek relasional ; Menegaskan pada masalah pembagian kekuasaan antara manager dan bawahan. Ada usaha untuk melonggarkan hirartki dan menekankan pemecahan masalah bersama.

Aspek motivasional Merujuk pada kebutuhan hakiki pada suatu keyakinan dan kemampuan pribadi. Melalui teknik ini pegawai merasa memiliki kekuasaan Jadi mempercayai kemampuan setiap orang yang mencakup kebutuhan dan hak setiap orang untuk merasakan bahwa dirinya mampu berprestasi dan efektif.

Diberdayakan dalam organisasi, berarti mengetahui argumentasi yang diterima serta cara – cara yang diterima untuk menggunakannya. Pemberdayaan juga terkait masalah pengenalan kondisi yang membangkitkan perasaan tidak berdaya. Manusia merasa tidak berdaya bila tidak memiliki akses terhadap informasi, yang mempengarui pekerjaan & kesejahteraan.

Tugas Buatlah draft atau kerangka karangan, sebagai tugas UAS (dikumpul minggu depan) Tentukan tema dan organisasi apa yang akan diobservasi (organisasi/lembaga/instansi/perushaan/ komunitas yang minimal sudah 5 tahun berjalan) Tentukan siapa saja narasumber yang akan ditemui dan beberapa poin untuk panduan wawancara. Sebagai informasi lebih lanjut, lihat info UAS di web; rosalia.mercubuana-yogya.ac.id