Fakultas Ilmu Komputer – TI Udinus Defri Kurniawan, M.Kom Management File
Management File Sistem File di Sistem Operasi Penyimpanan File
Sistem File di Sistem Operasi Konsep terpenting pengelolaan file di sistem operasi: File Direktori
Sistem File di Sistem Operasi Konsep terpenting pengelolaan file di sistem operasi: File Direktori Pemakai tidak dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulasi dan sebagainya
File Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi membuat pemakai tidak dibebani cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangkat penyimpanan data
Pandangan mengenai file 1. Pemakai Terhadap file pemakai berkepentingan memahami: Penamaan untuk file Tipe file Atribut file Perintah untuk memaanipulasi file
Pandangan mengenai file 2. Pemrogram Pemrogram perlu memahami operasi-operasi terhadap file 3. Perancang Implementasi pengelolaan file
Direktori Berisi informasi mengenai file Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan yang dikelola Sistem Operasi
Implementasi Sistem File Dua hal penting yang harus ditangani: Pencatatan ruang yang dialokasikan untuk file Pencatatan ruang bebas yang tersedia di disk Sistem file meliputi: Alokasi file Pencatatan ruang disk Shared file Keandalan sistem file Kinerja sistem file
Alokasi File Masalah pokok adalah pencatatan blok-blok yang digunakan file. Beragam metode yang dapat digunakan, di antaranya: Alokasi berurutan/kontigu (contigous allocation) Alokasi blok-blok file sebagai senarai bertingkat Alokasi blok-blok file sebagai senarai berkait menggunakan index i-node atau index block chaining
Alokasi berurutan/kontigu (contigous allocation) Teknik menyimpan file sebagai blok-blok data berurutan (kontigu) di disk Hanya mengingat alamat awal file dan panjang file (yaitu jumlah blok dari file) Seluruh file dapat dibaca dari disk dengan satu operasi Ukuran maksimum diketahui pada saat file diciptakan Terjadi fragmentasi disk
Alokasi berurutan/kontigu (contigous allocation) File A dialokasikan pada blok 1, 2, 3 File B dialokasikan pada blok 4, 5, 6 File C dialokasikan pada blok 7 s.d 16 File D dialokasikan pada blok 17, 18, 19, 20 File E dialokasikan pada blok 21, 22 File F dialokasikan pada blok 23 File G dialokasikan pada blok 24, 25, 26 File H dialokasikan pada 27, 28, 29 File I dialokasikan pada blok 30, 31 File J dialokasikan pada blok 32 s.d 39
Alokasi berurutan/kontigu (contigous allocation)
Alokasi berurutan/kontigu (contigous allocation)
Alokasi Blok-blok File sebagai Senarai Berkait Mencatat blok-blok file dengan senarai berkait blok-blok di disk Word pertama di blok data sebagai pointer ke blok berikutnya, sisanya untuk menyimpan data Disebut rantai blok (block chaining) karena blok pertama merantai blok kedua, blok kedua merantai blok ketiga, dst
Alokasi Blok-blok File sebagai Senarai Berkait Tidak ada ruang yang hilang karena fragmentasi Isian/elemen direktori cukup menyimpan alamat blok pertama file Pembacaan sekuen cukup merepotkan karena harus mnelusuri blok satu per satu
Alokasi Blok-blok File sebagai Senarai Berkait
Alokasi Blok-blok File sebagai Senarai Berkait Menggunakan Index Kelemahan alokasi senarai berkait dieliminasi dengan menghilangkan pointer blok dan meletakkannya sebagai tabel tersendiri di memori Dengan cara ini, seluruh blok tersedia untuk data. Skema ini disebut block-oriented file mapping Tabel yang mencatat nomor blok data disebut FAT (file alocation table)
Alokasi Blok-blok File sebagai Senarai Berkait Menggunakan Index Pengaksesan acak lebih mudah Direktori cukup menyimpan bilangan bulat nomor blok awal Seluruh tabel (FAT) harus disimpan di memori
i-node atau index block chaining File diasosiasikan dengan satu tabel kecil disebut i-node yang mendaftarkan atribut-atribut file dan alamat blok-blok file Isian direktori sederhana. Secara dapat diimplementasikan file kecil sampai file sangat besar
Masalah Implementasi Sistem Management File Penyimpanan file Management ruang penyimpan Keandalan Kinerja