BAB 7 PENYUSUNAN ANGGARAN
PENGERTIAN PROSES PEMBUATAN RENCANA KERJA DALAM RANGKA WAKTU SATU TAHUN, YANG DINYATAKAN DALAM SATUAN MONETER DAN SATUAN KUANTITATIF LAINNYA ANGGARAN MERUPAKAN ALAT PENTING UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JANGKA PENDEK YANG EFEKTIF DALAM ORGANISASI
HUBUNGANNYA DENGAN PERENCANAAN STRATEGIS OPSI STRATEGIS A OPSI STRATEGIS A PERENCANAAN STRATEGIS PENYUSUNAN ANGGARAN OPSI STRATEGIS B OPSI STRATEGIS C OPSI STRATEGIS C OPSI STRATEGIS D
PERBEDAANNYA DENGAN PREDIKSI ANGGARAN MENGESTIMASIKAN POTENSI LABA DARI UNIT BISNIS TERSEBUT DINYATAKAN DALAM ISTILAH MONETER MELIPUTI WAKTU UNTUK SATU TAHUN KOMITMEN MANAJEMEN, DAN DISETUJUI OLEH PIMPINAN TERTINGGI DIUBAH DALAM KONDISI TERTENTU DAPAT DIPERBANDINGKAN PREDIKSI DAPAT DAN TIDAK DAPAT DINYATAKAN DALAM ISTILAH MONETER UNTUK PERIODE KAPANPUN PENYUSUN TIDAK MENERIMA TANGGUNGJAWAB UNTUK MEMENUHI HASIL YANG PREDIKSIKAN VARIANS DARI PREDIKSI TIDAK DIANALISA SECARA FORMAL MAUPUN BERKALA
FUNGSI PERENCANAAN TINDAKAN MEMILIH DAN MENGHUBUNGKAN FAKTA – FAKTA DAN MEMBUAT SERTA MENGGUNAKAN ASUMSI – ASUMSI MENGENAI MASA YANG AKAN DATANG KAITANNYA UNTUK MEMVISUALISASIKAN AKTIVITAS YANG AKAN DIKERJAKAN
FUNGSI PENGAWASAN USAHA – USAHA YANG DITEMPUH AGAR RENCANA YANG TELAH DISUSUN SEBELUMNYA DAPAT DICAPAI MEMBANDINGKAN ANTARA PRESTASI DENGAN YANG DIANGGARKAN, APAKAH TERDAPAT EFISIENSI ANGGARAN NG
FUNGSI KOORDINASI MENUNTUT ADANYA KESELARASAN TINDAKAN BEKERJA DARI SETIAP INDIVIDU ATAU BAGIAN DALAM PERUSAHAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN
FUNGSI PEDOMAN KERJA SUATU RENCANA KERJA YANG DISUSUN SECARA SISTEMATIS DAN DINYATAKAN DALAM SATUAN MONETER ATAU DALAM BENTUK KUANTITATIF LAINNYA
TUJUAN UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI LANDASAN YURIDIS FORMAL DALAM MEMILIH SUMBER DAN PENGGUNA DANA. UNTUK MENGADAKAN PEMBATASAN JUMLAH DANA YANG DICARI DAN DIGUNAKAN. UNTUK MENCARI JENIS SUMBER DANA YANG DICARI MELIPUTI JENIS PENGGUNA DANA SEHINGGA DAPAT MEMPERMUDAH PENGAWASAN. UNTUK MERASIONALKAN SUMBER DAN PENGGUNAAN AGAR DAPAT MENCAPAI HASIL YANG MAKSIMAL. UNTUK MEMYEMPURNAKAN RENCANA YANG TELAH DISUSUN, KARENA DENGAN ANGGARANLAH LEBIH JELAS DAN NYATA TERLIHAT. UNTUK MENAMPUNG DAN MENGANALISA SERTA MEMUTUSKAN SETIAP USULAN YANG BERKAITAN DENGAN KEUANGAN.
METODE YANG DIGUNAKAN TOP BOTTOM BOTTOM UP HIBRID SEGALA HAL YANG DIANGGARKAN BERSUMBER DARI ATASAN, MANAGER LEVEL BAWAH TIDAK TERLIBAT DAN HANYA MENERIMA YANG SUDAH ADA BOTTOM UP SEGALA HAL YANG DIANGGARKAN MANAGER LEVEL BAWAH TERLIBAT LANGSUNG, PIMPINAN HANYA MENYETUJUI YANG TELAH DIRENCANAKAN DAN DISEPAKATI HIBRID PERPADUAN KEDUA METODE SEBELUMNYA
SALAH SATU CARA YANG DIGUNAKAN ADALAH FORECASTING (PERAMALAN) JENIS ANGGARAN ANGGARAN PENJUALAN ANGGARAN YANG MENERANGKAN SECARA RINCI TENTANG PENJUALAN PERUSAHAAN DIMASA YANG AKAN DATANG DIMANA DI DALAMNYA TERDAPAT TENTANG JENIS BARANG, JUMLAH, HARGA, WAKTU, SERTA TEMPAT PENJUALAN BARANG SALAH SATU CARA YANG DIGUNAKAN ADALAH FORECASTING (PERAMALAN) DAN SALAH SATU ALAT YANG DIGUNAKAN ADALAH METODE MATEMATIKA, YAITU TREND GARIS LURUS Y = a + bx
DIMANA x = Variabel X Ke -
CONTOH No Tahun Penjualan 1 2004 10.000 2 2005 10.100 3 2006 10.200 4 2007 10.300 5 2008 10.500
JAWAB No Y X YX 1 10.000 -2 -20.000 4 2 10.100 -1 -10.100 3 10.200 10.300 5 10.500 21.000 ∑ 51.000 1.300 10 2
Y = 10.220 + 130x
JENIS ANGGARAN ANGGARAN PRODUKSI PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN SEBELUMNYA MENGENAI ORANG- ORANG, BAHAN-BAHAN, MESIN-MESIN, PERALATAN LAINNYA SERTA MODAL YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG PADA SUATU PERIODE TERTENTU DIMASA DEPAN SESUAI DENGAN APA YANG DIBUTUHKAN ATAU APA YANG DIRAMALKAN
ANGGARAN PRODUKSI TUJUAN UNTUK MENCAPAI TINGKAT KEUNTUNGAN TERTENTU UNTUK MENGUASAI PASAR TERTENTU UNTUK MENGUSAHAKAN PENCAPAIAN TINGKAT EFISIENSI TERTENTU PENGEMBANGAN USAHA YANG TELAH ADA
ANGGARAN PRODUKSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT DARI PROSES PRODUKSI INTENNITEN PROCESS, CONTOH PERCETAKAN, REPARASI, INDUSTRI KAPAL CONTINUOUS PROCESS, CONTOH PABRIK YANG MEMILIKI PRODUK MASAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JENIS DAN MUTU BARANG YANG DIPRODUKSI SEJAUH MUNGKIN MEMPELAJARI DAN MENGANALISA JENIS BARANG YANG DIPRODUKSI JENIS BARANG YANG DIPRODUKSI KETAHANAN BARANG YANG DIPRODUKSI MUSIMAN ATAU SEPANJANG MASA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT DAN TREND BARANG YANG DIPRODUKSI LOKASI PRODUKSI, DEKAT DENGAN PASAR ATAU DEKAT DENGAN SUMBER PRODUKSI JUMLAH YANG DIPRODUKSI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SELAIN YANG TERSEBUT DIATAS : FAKTOR INTERNAL ; PENJUALAN TAHUN LALU KEBIJAKAN TENTANG HARGA JUAL SYARAT PEMBAYARAN PENJUALAN PEMILIHAN SALURAN DISTRIBUSI TENAGA KERJA YANG DIMILIKI MODAL KERJA YANG DIMILIKI FASILITAS YANG DIMILIKI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR EKSTERNAL ; PERSAINGAN TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK TINGKAT PENGHASILAN MASYARAKAT TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT TINGKAT PENYEBARAN MASYARAKAT AGAMA, ADAT ISTIADAT REGULASI PEMERINTAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
DAPAT DISUSUN ANGGARAN PRODUKSI DENGAN RUMUS : DALAM UNIT PRODUKSI DAPAT DISUSUN ANGGARAN PRODUKSI DENGAN RUMUS : UNIT PRODUKSI DIANGGARKAN = ESTIMASI PENJUALAN + PERSEDIAAN AKHIR DIHARAPKAN – PERSEDIAAN AWAL
CONTOH ANGGARAN PRODUKSI DIKETAHUI BAHWA : PRAKIRAAN OMZET PENJUALAN UNTUK PRODUK A PADA JANUARI 900, DAN FEBRUARI 1.050. DIKETAHUI PERSEDIAAN AWAL 720 PERSEDIAAN AKHIR DIINGINKAN UNTUK JANUARI 840 DAN FEBRUARI 960 PRAKIRAAN OMZET PENJUALAN UNTUK JANUARI PRODUK B PADA JANUARI 2.250 DAN FEBRUARI 2.400. DIKETAHUI PERSEDIAAN AWAL 1.800 PERSEDIAAN AKHIR DIINGINKAN UNTUK JANUARI 1.920 DAN 2.040 DIMINTA SUSUNLAH ANGGARAN PRODUKSI UNIT
Januari Februari Estimasi Penjualan P. A 900 1.050 Persediaan Akhir diingink 840 960 1.740 2.010 Persediaan Awal (720) (840) Jlh Produk A diproduksi 1.020 1.170 Estimasi Penjualan P.B 2.250 2.400 Perseddiaan Akhir diingin 1.920 2.040 4.170 4.440 (1.800) (1.920) Jlh Produk B diproduksi 2.370 2.520
ANGGARAN MODAL MERUPAKAN PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENGELUARAN STRATEGIS (JANGKA PANJANG) DAN TAKTIS (JANGKA PENDEK) UNTUK MEMAKSIMALKAN DAN MENGURANGI INVESTASI ATAU ASET TETAP PERUSAHAAN
ANGGARAN MODAL MENYUSUN ANGGARAN MODAL, HARUS MEMPERHATIKAN : DATA KEUANGAN EKSTERNAL KECENDERUNGAN PASAR DAN EKONOMI INTERNAL PENGELUARAN KAS PENERIMAAN KAS DATA NON KEUANGAN PERATURAN PEMERINTAH KEMAJUAN TEKNOLOGI VOLUME OPERASI PENGARUH TERHADAP PRODUKTIFITAS
TERIMA KASIH