HUBUNGAN TERAPEUTIK Anas Tamsuri.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KIP / K
Advertisements

Sehat mental:  Kemampuan individu untuk mnyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan. Kriteria sehat jiwa (WHO)  Dapat.
PEKERJAAN SOSIAL DENGAN INDIVIDU DAN KELUARGA
ASKEP WAHAM.
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
KONSELING PROSES PEMBERIAN BANTUAN DARI KONSELOR KEPADA KLIEN YANG DILAKUKAN MELALUI WAWANCARA BANTUAN KONSELOR KLIEN WAWANCARA.
Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling pada Pasien
Client-Centered Approach (Carl Rogers)
KARAKTERISTIK KONSELING
Wawancara Dalam Proses Keperawatan Wawancara/Interview merupakan bagian dari komunikasi interpersonal, bukan komunikasi interpersonal bagian dari wawancara.
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HUMAN RELATION)
1. Tahap Prainteraksi  2 kegiatan ; internal & eksternal A. internal  kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri : orientasi tugas, peningkatan kesadaran.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
SIKAP DAN TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Ditinjau dari jumlah klien yang dibantu
SESI 04: PROSES PERENCANAAN
Terapi Modalitas Dalam Keperawatan Jiwa
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL
Komunikasi terapuetik
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Terapeutik
HUBUNGAN TERAPEUTIK Sri Warsini.
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
KONSELING KELOMPOK.
Hubungan Antar manusia
KARAKTERISTIK KONSELING
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
SELAMAT DATANG DI KELAS PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
KONSEP SEHAT-SAKIT JIWA
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
NURSE-CLIENT RELATIONSHIP
Komunikasi terapeutik dikeluarga dan komunitas
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hildegard Peplau : Theory Of Interpersonal Relatioi
Komunikasi terapeutik dikeluarga dan komunitas
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
Komunikasi terapuetik
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
PENDEKATAN NON DIRECTIVE
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan ( SP )
Ns.Erma kasumayanti, M.Kep
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
Ns.erma kasumayanti, s.kEp
HUBUNGAN TERAPEUTIK Anas Tamsuri.
TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Kesehatan Komunikasi Terapeutik Pengertian
MANAJEMEN MUTU DAN AUDIT KEPERAWATAN MARSIANA ANGGRAENI.
RETNO LUSMIATI ANISAH, S.Kep,Ns. DEFINISI  Komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat menggunakan pendekatan terencana dalam mempelajari kliennya.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Tri Yunita FD STr. Keb.
Perbedaan konseling dengan nasehat. Konseling Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
komunikasi Interpersonal
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KONTEKS KEPERAWATAN JIWA Muhtar Prodi D-III Keperawatan Bima
1 HUBUNGAN ANTAR MANUSIA. 2 Pengetahuan tentang hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara Perawat dengan klien dalam pelayanan.
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
Transcript presentasi:

HUBUNGAN TERAPEUTIK Anas Tamsuri

PENGERTIAN Hubungan terapeutik merupakan satu set iklim/situasi yang diciptakan diantara orang-orang yang memerlukan dan memberikan bantuan dalam setting pelayanan kesehatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu Dalam perawatan adalah untuk pemenuhan kebutuhan dasar klien Situasi ini dikenal juga sebagai hubungan perawat-klien (nurse-client relationship).

TUJUAN Tujuan ditentukan secara kooperatif dan ditetapkan dalam suatu area pemenuhan kebutuhan dasar. Secara umum tujuan hubungan terapeutik antara lain adalah : Peningkatan independensi klien, melalui proses yang memungkinkan realisasi diri, penerimaan diri dan penghargaan terhadap diri Peningkatan rasa penghargaan terhadap klien Meningkatkan kesejahteraan klien dengan peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan dan mencapai tujuan personal yang realistik

KARAKTERISTIK Bersifat dinamis, individu atau kelompok orang yang berinteraksi menjadi partisipan yang aktif dalam rangka mencapai tujuan Memiliki tujuan dan dalam waktu yang terbatas. Orang yang memberikan bantuan dalam hubungan terapeutik memiliki peran dominan. Ia memiliki responsibilitas (tanggungjawab) terhadap peran dan fungsi sesuai dengan kemampuannya.

Beda Komunikasi Terapeutik & Komunikasi Sosial

TAHAP HUBUNGAN (1)

TAHAP HUBUNGAN (2)

TUJUAN

Tahap Pra Interaksi perawat melakukan dua kegiatan utama yaitu kegiatan internal dan kegiatan eksternal. Kegiatan internal : orientasi tugas, peningkatan kesadaran akan peran dan fungsi dalam membina hubungan dan menilai kekuatan dan kelemahan diri. Eksternal: mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang klien yang akan dihadapinya; maupun meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada klien secara konseptual

Tahap Orientasi (1) Pada tahap orientasi perawat dan klien bertemu dan belajar untuk mengidentifikasi masing-masing individu dengan menggunakan nama. Pada fase ini perawat juga mengklarifikasikan peran dari masing-masing untuk menunjukkan adanya tanggung jawab yang diemban oleh masing-masing dalam membina hubungan. Pada fase ini perawat berperan sebagai pemimpin (dalam hubungan) dalam artian perawat lebih dituntut untuk berperan aktif dan memulai setiap ide dalam membina hubungan dengan klien.

Tahap Orientasi (2) Pada fase ini dibuat kontrak dengan klien tentang : nama individu (perawat dan klien) peran dari perawat dan klien tanggung jawab perawat dan klien harapan perawat dan klien tujuan hubungan tempat pertemuan waktu dan lama pertemuan situasi terminasi kerahasiaan

Tahap Orientasi (3) Selain melakukan kontrak; pada fase ini perawat berperan untuk melakukan ekspolasi pikiran, perasaan, perbuatan klien dan mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama klien dalam konteks hubungan profesional. Tujuan akhir dari fase ini adalah tercapainya suatu kepercayaan antara kedua belah fihak (terbina hubungan saling percaya), namun demikian pengembangan nilai-nilai kepercayaan dapat dilanjutkan pada fase kerja.

Tahap Kerja Pada fase kerja, perawat dan klien mengeksplorasi masalah-masalah yang terjadi pada klien untuk memenuhi kebutuhan klien yang telah terindentifikasi sebelumnya pada masa orientasi. Tugas perawat pada fase ini adalah memenuhi kebutuhan dan mengembangkan pola-pola adaptif klien. Pada tahap kerja perawat memberikan bantuan yang dibutuhkan, Perawat mendiskusikan dengan klien teknik-teknik untuk mencapai tujuan

Tahap Kerja (2) Selain sebagai pemberi pelayanan (care giver) peran perawat sebagai pengajar dan konselor sangat diperlukan pada fase ini. Peran ini meliputi upaya peningkatan motivasi klien dan untuk mengekspresikan perasaan/pengalaman yang berhubungan dengan masalah kesehatan maupun kebutuhan perawatan yang terjadi. Adanya interaksi yang memuaskan akan memberikan situasi/suasana yang meningkat-kan integritas klien dgn adanya minimalisasi ketakutan, kecemasan, ketidakpercayaan dan tekanan pada klien.

Tahap Terminasi Tahapan terminasi terjadi manakala perawat mengakhiri hubungan dengan klien. Tugas perawat pada fase ini adalah menghadapi realitas perpisahan. Klien dan perawat secara bersama-sama melakukan tinjauan terhadap hubungan yang terbentuk, pencapaian tujuan, serta melakukan eksporasi terhadap perasaan yang ditimbulkan akibat terminasi seperti penolakan, kesedihan dan sekaligus melakukan ekspresi terhadap perasaan diatas. Fase terminasi diatasi dengan menggunakan konsep kehilangan dimana perawat membantu dan mensupport klien bahwa situasi yang terjadi bukan merupakan kesalahan klien.

Sikap perawat dlm hub. terapeutik Egan dlm Kozier (1983) : 5 sikap untuk menghadirkan diri secara fisik: Berhadapan (“saya siap untuk anda”) Mempertahankan kontak mata Membungkuk ke arah pasien Mempertahankan postur terbuka dan atur jarak Hall = intim (0-45 cm); Personal 25-120 cm, sosial 1,2-3,6 m; Publik > 3,6 m Rileks

Materi dalam hub. terapeutik Materi dalam melakukan hubungan terapeutik meliputi isi dan teknik penyampaian Disebut KOMUNIKASI TERAPEUTIK Diselenggarakan untuk menjaga nilai-nilai hubungan profesional Terdapat dua persyaratan untuk terjadinya komunikasi efektif : Semua komunikasi ditujukan untuk menjaga integritas & harga diri; dan komunikasi menciptakan saling pengertian dgn beri saran, informasi, masukan

Materi dilanjutkan dengan KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERIMA KASIH Materi dilanjutkan dengan KOMUNIKASI TERAPEUTIK