Common Channel Signalling
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA STRUKTUR NETWORK SS7 SIGNALLING POINT (SP). Adalah semua titik dalam network yang mampu menangani control SS7 (Signalling System No.7). SP dibedakan menjadi : SEP (Signalling end point) : hanya mampu mem-proses message yang khusus ditujukan kepadanya. STP (Signalling transfer point) : mampu mentransfer message ke SP lain.
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA STRUKTUR NETWORK SS7 MODE SIGNALLING : Associated Quasi Associated Signalling relation Signalling link set SEP STP
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA ARSITEKTUR SS7 Arsitektur SS7 Berdasarkan Struktur 7-layer OSI CCS7 seperti terdapat pada rekomendasi CCITT berisi penjelasan tentang blok-blok diagram yang saling bergantung satu dengan lainnya, yang dibangun dengan struktur 4-level dan struktur 7 layer dari OSI. Kedua jenis struktur tersebut dipergunakan sesuai dengan aplikasi yang akan dipergunakan. Struktur 4 level dipergunakan apabila memakai hubungan circuit related yaitu pensinyalan yang berhubungan dengan terjadinya koneksi hubungan suatu panggilan (call). Contoh service yang dapat diambil untuk aplikasi 4 level ini adalah ISDN. Sedangkan struktur 7 layer OSI dipergunakan bila mengadakan hubungan non circuit related yaitu pensinyalan yang tidak langsung berhubungan dengan suatu panggilan, misalnya pemeliharaan jaringan, mencari terjemahan routing, komunikasi data antar prosesor dan lain-lain. Contoh service yang dapat diaplilkasikan pada struktur ini adalah Intelegent Network (IN) dan Global System for Mobile Communication (GSM).
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA ARSITEKTUR SS7
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA ARSITEKTUR SS7, MTP Message Transfer Part (MTP) Teknologi telekomunikasi data paket yang lebih dikenal dengan HDLC (High Level Data Link Control) merupakan dasar dari CCS7. Sasaran yang ingin dicapai dalam menyampaikan informasi adalah tanpa loss, tanpa duplikasi, bebas error dan urutan message sesuai dengan yang telah diatur. MTP berfungsi sebagai sarana transportasi yang andal bagi user part untuk transfer informasi signalling antara dua lokasi Signalling Point (SP), serta mengatasi kegagalan pada jaringan ataupun sistem. MTP terdiri dari 3 level, yaitu: - Level 1 : Signalling Data Link Function - Level 2 : Signalling Link Function - Level 3 : Signalling Network Function
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA ARSITEKTUR SS7, MTP Signalling Data Link Function (MTP-level 1) : Level ini mendefinisikan karakteristik fisik, elektris dan fungsi dari signalling data link serta cara mengaksesnya (wujud fisiknya merupakan switch dan transmisi). Signalling data link adalah jalur transmisi 2 arah, terdiri dari dua kanal data yang beroperasi secara bersamaan dalam arah berlawanan (bidirectional transmission) dengan kecepatan yang sama yaitu 64 Kbps.
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA ARSITEKTUR SS7, MTP Signalling Link Function (MTP-level 2) : Mendefinisikan fungsi dan prosedur untuk transfer informasi (yang berhubungan dengan pengiriman pesan pensinyalan) dalam suatu signalling data link. Level 2 dan level 1 secara bersama-sama menjamin kehandalan pengiriman data antara 2 signalling point. Fungsi utama dari MTP-level 2 ini adalah menyediakan sarana transmisi pesan yang handal melalui hubungan fisik, antara lain: Delimitasi signal unit (pembatasan unit sinyal) Alignment signal unit (pensejajaran unit sinyal) Error detection Initial Alignment Signalling link error monitoring Flow control
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA ARSITEKTUR SS7, MTP Signalling Network Function (MTP-level 3) : MTP level 3 berisi berbagai fungsi dan prosedur yang berhubungan dengan transfer message dari satu SP ke SP yang lain. Level 3 mengasumsikan bahwa signalling point terhubung dengan benar, baik secara fungsional maupun melalui suatu jalur yang error free yang dilaksanakan oleh MTP level 1 dan 2. MTP level 3 dibagi dalam 2 kategori: Signalling Message Handling : mendistribusikan messages signalling Signalling Network Management : mempertahankan berlangsungnya signalling dan mengembalikannya ke keadaan normal bila terjadi kerusakan pada signalling network (baik pada link maupun pada signalling point).
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA ARSITEKTUR SS7, MTP
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA ARSITEKTUR SS7, SCCP Signalling Connection Control Part (SCCP). Bersama dengan MTP, SCCP menyediakan fungsi-fungsi network layer. Dengan menggunakan service MTP, SCCP menyediakan network service berupa connectionless dan connection oriented untuk membawa pesan-pesan. SCCP mengontrol logical connection pada service control oriented. User SCCP adalah: ISDN User Part (ISUP) Transaction Capabilities (TC)
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA ARSITEKTUR SS7, USER PART Telephone User Part (TUP). Menyediakan fungsi-fungsi guna mensupport telephone. Data User Part (DUP). Dipergunakan untuk data call, data call registration, dan cancellation. ISDN User Part (ISUP) Menyediakan fungsi-fungsi untuk service ISDN. Transaction Capabilitie (TC). Untuk mendukung aplikasi IN dan GSM.
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA MESSAGES SS7 TERDAPAT 3 JENIS SIGNALLING UNIT YAITU : MSU Digunakan untuk membawa informasi signalling . FISU Untuk mengawasi kndisi link. Dikirim bilamana tidak terdapat pengiriman MSU atau LSSU. LSSU Untuk mengindikasikan status link (normal atau rusak)
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA MESSAGES SS7.
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA MESSAGES SS7 Isi masing-masing field dalam sinyal unit. 1. Flag (F), merupakan pembatas (pembuka dan penutup) pada sinyal unit. . Pola bit flag adalah 01111110 2. Check bit (CK), untuk mengetahui apakah sinyal unit yang diterima tanpa error atau ada error 3. Signalling Information Field (SIF), merupakan inti dari Informasi CCS7 dan hanya ada pada MSU. Panjang informasi dalam SIF antara 2-272 oktet. Format dan kode SIF bergantung pada user part, SIF terdiri dari “Routing Label” dan “User Information”. Routing Label dan SIO memberikan informasi alamat sinyal unit. 4. Service Information Octet (SIO), terdiri dari Service Indicator (SI) dan subservice field. SI menunjukkan user part mana yang mengirim message dan user part mana yang menerimanya. Subservice field terdiri dari 2 bit terkecil untuk cadangan dan 2 bit lainnya untuk membedakan antara pesan pensinyalan nasional dan internasional. 5. Status Field (SF), hanya terdapat pada LSSU, digunakan untuk menunjukkan keadaan link pensinyalan
PENSINYALAN ANTAR SENTRAL KANAL BERSAMA MESSAGES SS7 Isi masing-masing field dalam sinyal unit (lanjutan) 6. Length Indikator (LI), menunjukkan jumlah oktet (byte) dalam sinyal unit 7. Forward Indicator Bit (FIB), digunakan untuk prosedur pemeriksaan kesalahan, FIB menunjukkan apakah SU dikirim untuk pertamakalinya atau pengiriman ulang 8. Forward Sequence Number (FSN), merupakan nomor urut dari sinyal yang dikirim. Pada sisi penerima FSN digunakan untuk mengecek urutan yang benar dari SU. 9. Backward Indicator Bit (BIB), digunakan untuk prosedur dasar pemeriksaan kesalahan, digunakan untuk permintaan pengiriman ulang SU yang rusak/cacat. 10. Backward Sequence Number (BSN), merupakan nomor urut dari sinyal unit yang telah mendapat positif ACK (yang telah diterima tanpa cacat). BSN juga dapat digunakan untuk mengakui urutan SU.
http://www.imtelkom.ac.id