ESTIMASI BEBAN TB, INDIKATOR & TARGET KINERJA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONDISI HIV / AIDS DI JAWA TENGAH s.d Maret 2009.
Advertisements

KONDISI HIV / AIDS DI JAWA TENGAH s.d JUNI PROVINSI DI INDONESIA DENGAN KASUS AIDS TERBANYAK S/D 30 Juni 2009 No. 7.
KONDISI HIV / AIDS DI JAWA TENGAH s.d Des PROVINSI DI INDONESIA DENGAN KASUS AIDS TERBANYAK S/D 31 Des 2008 No. 7.
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) ACEH
KUESIONER RUMAH TANGGA Blok V
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
Bagian Program & Informasi Ditjen PP & PL
KONDISI HIV / AIDS DI JAWA TENGAH s.d Sep PROVINSI DI INDONESIA DENGAN KASUS AIDS TERBANYAK S/D 30 Sept 2010 No. 7.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 31 MARET 2012.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 SEPTEMBER 2012.
KONDISI HIV / AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d Des 2009.
TANTANGAN KOTA SEMARANG DALAM PENCAPAIAN MDGs 2015
TEMU – 6 TUJUAN diakhir kuliah mahasiswa mampu menghitung ukuran angka kesakitan dan angka kematian.
HASIL KEGIATAN PEMBERANTASAN KUSTA DI KABUPATEN MALANG
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 SEPTEMBER 2011.
KONDISI HIV / AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 MARET 2010.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 JUNI 2012.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 31 Des 2010.
Ukuran-ukuran Frekuensi yang digunakan dalam Epidemiologi K3
Konsep Epidemiology(2)
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
BEBAN PERMASALAHAN TB DI INDONESIA 2015 Beban TB, Indonesia, Sebelum dan Setelah Survey Prevalensi TB ,
PESERTA PERTEMUAN VALIDASI DATA DAN PERENCANAAN PROGRAM TB
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
KEBIJAKAN PROGRAM KECACINGAN
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
PENDIDIKAN KESEHATAN DUKCAPIL
Pertemuan ke-8 Indikator kesehatan Validasi dan akurasi
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
Pelaksanaan dan Penggerakan Alternatif Pemecahan Masalah
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
HASIL KEGIATAN PEMBERANTASAN KUSTA DI KABUPATEN MALANG
UKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN
Pengukuran masalah kesehatan
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
UKURAN MORBIDITAS & MORTALITAS DALAM EPIDEMIOLOGI
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
UKURAN EPIDEMIOLOGI DAN INTEPRETASI DATA
Ukuran-ukuran Frekuensi yang digunakan dalam Epidemiologi K3
DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA PENYAKIT (SURVEILANS)
Gambaran Surveilans PD3I Di Provinsi Sumatera Utara
PEDOMAN MENILAI SISTEM SURVEILANS
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
SUMBER DATA DEMOGRAFI (Bagian II)
KONSEP KECAMATAN BEBAS TB
UKURAN EPIDEMIOLOGI.
KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA
ISTC Networks Workshops Cilegon, June 12, 2008
TERMINOLOGI EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi Deskriptif (2)
PENCAPAIAN MTPTRO PROV. SULSEL
SURVEILANS TB.
SOSIALISASI PICK UP POINT (PUP) TB RO
KEBIJAKAN PENGENDALIAN TUBERCULOSIS RESISTEN OBAT
Indikator , Definisi Operasional dan target Indikator P2TB
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM PP INH PROVINSI LAMPUNG KEPALA BIDANG BINA P2P DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG.
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
EPIDEMIOLOGI Oleh Siti Masfiah, SKM, M.Kes, M.A
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Subdit HIV AIDS Kementrian Kesehatan
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Tantangan Kita Mencapai Eliminasi Tuberkulosis di Indonesia tahun 2030
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Sejarah, Definisi, Tujuan, dan Fungsi Surveilans Epidemiologi
Transcript presentasi:

ESTIMASI BEBAN TB, INDIKATOR & TARGET KINERJA

Penemuan TB secara aktif berbasis keluarga dan masyarakat KESEPAKATAN Menggunakan perhitungan beban TB sebagai dasar perencanaan di tingkat Provinsi dan Kab/kota Target Case Detection Rate minimal 70% pada tahun 2020 sebagai target kab/kota (Capaian CDR Jateng tahun 2016 Prov. Jawa Tengah : 33,36%) Membuat perencanaan pengembangan PPM berbasis kab/kota dan sistem notifikasi wajib untuk diimplementasikan mulai tahun 2017 sesuai target stranas Tahun 2020 seluruh kab/kota sudah melaksanakan Public Privat Mix untuk meningkatkan penemuan kasus Melakukan pemetaan fasyankes dan organisasi profesi yang akan dilibatkan dalam PPM Penemuan TB secara aktif berbasis keluarga dan masyarakat

Estimasi Beban TB

Latar Belakang Beban penyakit TB di Indonesia dapat dilihat dari Mortality Rate Morbidity Rate (Prevalensi dan Insidensi) Disability rate DALY/QALY Prevalensi TB: jumlah total kasus TB (baru dan lama) yang berguna dalam pelayanan kesehatan seluruh kasus Insidensi TB: jumlah kasus baru TB yang berguna dalam perencanaan pelayanan kesehatan kasus baru.

Jumlah kasus TB Jumlah kasus TB dapat diketahui melalui: Tuberkulin survey: dapat memberikan informasi tentang kasus baru: ARTI (Anual Rate of Tuberkulosis infection) diantara anak. Survei Prevalensi : Dapat memberikan informasi tentang jumlah kasus TB (baru dan lama). Dari suatu Prevalensi dapat di konversi menjadi ARTI atau sebaliknya

Estimasi Jumlah Kasus baru TB Estimasi jumlah kasus TB dapat dilakukan dengan menggunakan Melihat Trend Insiden Rate dari Tahun ke tahun Estimasi kasar terhadap data surveilans dibandingkan data survei prevalensi/insidensi. Estimasi dengan menggunakan model matematik Estimasi dengan menggunakan model epidemiologik Estimasi dengan menggunakan model statistik.

Pengembangan Model S-E-I Proporsi Populasi di Urban S E I Jumlah Populasi Suseptibel Proporsi pendidikan rendah Jumlah kasus baru Proporsi ART/ luas lantai

Model Yang Dikembangkan Prevalensi 2014 (survey prevalensi)--Konversi ARTI (Insidens) Jumlah kasus baru TB tahun 2014 Jumlah kasus baru TB di Indonesia 2014 didistribusikan ke Provinsi dan kabupaten dengan mempertimbangkan model S-E-I dikembangkan model estimasi distribusi kasus TB baru utk provinsi dan kabupaten

TB BURDEN

Burden of disease Nasional Prevalence Survey 2004 Prevalence Survey 2013-2014 Prevalence (all cases/100 000 pop) = 253 Incidence (all cases/100 000 pop/yr) 234 Mortality (deaths/100 000 pop) =38 Incidence ss+/100 000 pop ≥ 15 yo = 109 (243.363 cases) Prevalence SS+/100.000 pop ≥ 15 yo = 104 (232.199 cases) Prevalence bacteriology confirmed/100.000) pop ≥ 15 yo = 186 (415.280 cases) Prevalence all cases/100 000 pop = 660 (1.600.000 cases) Incidence (all cases/100 000 pop/yr) = 399 (1.000.000 cases) Mortality (deaths/100 000 pop/yr) 42 Incidence SS+/100.000 pop pop ≥ 15 yo = not available Prevalence SS+/100.000 pop ≥ 15 yo = 257 (642.155 cases) Prevalence bacteriology confirmed/100.000) pop ≥ 15 yo = 759 (1.896.480 cases) Jumlah penduduk semua umur: 223.268.606 (2004), 249.865.631 (2013)

Burden of disease Nasional Global TB Report 2014 (before updated by TB Prevalence Survey 2013-2014) Global TB Report 2014 (after updated by TB Prevalence Survey 2013-2014) Prevalence (all cases/100 000 pop) = 272 Incidence (all cases/100 000 pop/yr)= 183 Mortality (deaths/100 000 pop) =25 Incidence ss+/100 000 pop ≥ 15 yo = not available Prevalence SS+/100.000 pop ≥ 15 yo = not available Prevalence bacteriology confirmed/100.000) pop ≥ 15 yo = not available Prevalence (all cases/100 000 pop) = 660 Incidence (all cases/100 000 pop/yr)= 403 Mortality (deaths/100 000 pop) = 42 Incidence ss+/100 000 pop ≥ 15 yo = not available Prevalence SS+/100.000 pop ≥ 15 yo = not available Prevalence bacteriology confirmed/100.000) pop ≥ 15 yo = not available

Perbedaan Antar Region Prevalence Survey 2004 (BTA positif) Prevalence Survey 2013-2014 (BTA positif) Regional Jawa Bali 67 per 100.000 penduduk Regional Luar Jawa Bali 198 per 100.000 penduduk Regional Sumatera 307 per 100.000 penduduk Regional Jawa-Bali 217 per 100.000 penduduk Regional Lainnya 260 per 100.000 penduduk

Situasi Indonesia dalam Global Burden Indikator Tingkat Jumlah Rate /100.000 Prevalensi Global 13.000.000 174 Indonesia 1.600.000 647 Insidensi (pertahun) 8.000.000 133 1.000.000 399 Kematian (pertahun) 1.100.000 16 100.000 41 Case Detection Rate, semua bentuk TB 32 Sumber: Global TB Report 2015

Milestone towards TB elimination Vision: Indonesia free TB Goal: to eliminate TB in Indonesia 2035 Launching TOSS-TB (find, treat and cure TB) strategies : Roadmap TB elimination Find cases intensively, actively, and massively Partnership and social mobilization 2016 Impact target 2020: 20% reducing of TB incidence 40% reducing of mortality compared with 2014 Impact target 2025: 50% reducing of TB incidence 70% reducing of mortality compared with 2014 2025 2020 Impact target 2030: 80% reducing of TB incidence 90% reducing of mortality compared with 2014 Impact target 2035: 90% reducing of TB incidence 95% reducing of mortality compared with 2014 2030 2035

Bagaimana Mendistribusikan Target Per Provinsi dan Per Kabupaten Faktanya : Ada beda Prevalensi dan Insidensi antar regional Ada variasi cukup besar antar provinsi dan antar kabupaten / kota pada angka notifikasi per 100.00 penduduk Untuk menyusun perencanaan dan penganggaran, dibutuhkan perkiraan burden of disease / jumlah kasus Untuk melakukan evaluasi kinerja program dibutuhkan target yang didasarkan pada poin 3 Tidak mungkin untuk melakukan prevalence survei per provinsi atau per kabupaten / kota

Dilakukan upaya khusus untuk menghitung Beban TB di daerah Beban TB dilakukan dengan melakukan estimasi berdasarkan pada data dan informasi yang ada, antara lain adalah Hasil Survei Prevalensi; Cakupan hasil kegiatan program (notifikasi per 100.000 penduduk); Faktor risiko yang mungkin akan membedakan beban TB Faktor2 lain

workshop TB Burden th. 2017 ---- estimasi penemuan kasus 48% - 50.039 penemuan th. 2016 : 33,6% --------------------- 35.176

Kelebihan dan Kekurangan Estimasi kasus baru TB dengan model Estimasi lebih realistis sesuai model epidemiologi Distribusi kasus setiap provinsi lebih rasional (tidak sama untuk populasi yang sama) Distribusi kasus di setiap kabupaten lebih rasional (tidak sama untuk populasi yang sama). Ada kemungkinan overestimasi atau under estimasi

INDIKATOR TB

Hubungan antara kegiatan dan indikator Indikator operasional kegiatan INDIKATOR DAMPAK Indikator utama

Indikator Utama Cakupan pengobatan semua kasus TB yang diobati (case detection rate/CDR) Angka notifikasi semua kasus TB yang diobati (case notification rate/CNR) per 100.000 penduduk Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus Cakupan penemuan kasus resistan obat Angka keberhasilan pengobatan pasien TB resistan obat Persentase pasien TB yang mengetahui status HIV

TARGET INDIKATOR UTAMA no Indikator Baseline 2016 2017 2018 2019 2020 1 Cakupan pengobatan semua kasus TB yang diobati (case detection rate/CDR) Sesuai dengan hasil capaian per kabupaten/kota dihitung berdasarkan target jumlah kasus dan perkiraan jumlah kasus masing-masing kabupaten/kota 2 Angka notifikasi semua kasus TB yang diobati (case notification rate/CNR) per 100.000 penduduk 3 Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus 90%

Cakupan penemuan kasus resistan obat Indikator Baseline 2016 2017 2018 2019 2020 4 Cakupan penemuan kasus resistan obat Sesuai dengan hasil capaian per kabupaten/kota disesuaikan dengan kemampuan kabupaten/kota untuk mencapai target 80% di tahun 2018 80% 5 Angka keberhasilan pengobatan pasien TB resistan obat 65% 70% 75% 6 Persentase pasien TB yang mengetahui status HIV dihitung berdasarkan target yang disesuaikan dengan dukungan sumber daya dan layanan yang tersedia 60 %

Indikator Operasional Persentase kasus pengobatan ulang TB yang diperiksa uji kepekaan obat dengan tes cepat molukuler atau metode konvensional Persentase kasus TB resistan obat yang memulai pengobatan lini kedua Persentase Pasien TB-HIV yang mendapatkan ARV selama pengobatan TB Persentase laboratorium mikroskopik yang mengikuti uji silang Persentase laboratorium mikroskopis yang mengikuti uji silang dengan hasil baik Cakupan penemuan kasus TB anak Jumlah kasus TB yang ditemukan di Lapas/Rutan Persentase anak < 5 tahun yang mendapat pengobatan pencegahan dibandingkan estimasi anak < 5 tahun yang memenuhi syarat diberikan pengobatan pencegahan Persentase kasus TB yang ditemukan dan dirujuk oleh masyarakat atau organisasi kemasyarakatan

Indikator Operasional No Indikator baseline 2016 2017 2018 2019 2020 Persentase kasus pengobatan ulang TB yang diperiksa uji kepekaan obat dengan tes cepat molukuler atau metode konvensional Sesuai dengan hasil capaian per kabupaten/kota 100% Persentase kasus TB resistan obat yang memulai pengobatan lini kedua Persentase Pasien TB-HIV yang mendapatkan ARV selama pengobatan TB Sesuai capaian per kabupaten/kota

Indikator Operasional No Indikator baseline 2016 2017 2018 2019 2020 Persentase laboratorium mikroskopik yang mengikuti uji silang Sesuai capaian per kabupaten/kota 50% 60% 70% 80% 90% Persentase laboratorium mikroskopis yang mengikuti uji silang dengan hasil baik 40% 100% Cakupan penemuan kasus TB anak 36% 49%

Indikator Operasional No Indikator baseline 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah kasus TB yang ditemukan di Lapas/Rutan Persentase anak < 5 tahun yang mendapat pengobatan pencegahan dibandingkan estimasi anak < 5 tahun yang memenuhi syarat diberikan pengobatan pencegahan NA 20% 30% 40% 50% Persentase kasus TB yang ditemukan dan dirujuk oleh masyarakat atau organisasi kemasyarakatan Sesuai dengan hasil capaian per provinsi/Kab/kota 10%