PROCESS COSTING Pertemuan 9-12

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya
Advertisements

JOB ORDER COSTING.
Metode Harga pokok Proses
Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya
Akuntansi Biaya Created by: Lili Syafitri, SE., Ak.,M.Si.
Metode Harga Pokok Proses - Produk diolah di 1 Departemen.
Kalkulasi Biaya Proses : Laporan Biaya Produksi
Factory Overhead : Planned, Actual and Applied
Bab 5 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)
Kalkulasi Biaya Proses : Laporan Biaya Produksi
COST SYSTEM & COST ACCUMULATION
CHAPTER 5 JOB ORDER COSTING.
FACTORY OVERHEAD : DEPARTMENTALIZATION
Kalkulasi Biaya Proses Rata-rata Tertimbang dan FIFO
SISTEM BIAYA TAKSIRAN ( ESTIMATED COSTING )
COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS
FACTORY OVERHEAD : PLANNED, ACTUAL AND APPLIED Pertemuan GSLC
CHAPTER 6 PROCESS COSTING.
JUST-IN-TIME DAN BIACKFLUSHING
Konsep Biaya dan Arus Biaya
JUST IN TIME AND BACKFLUSHING Pertemuan 19-20
Akuntansi Manajemen Nurhasanah, S.E, M.M.
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
COST ACCOUNTING PROCESS COSTING MATERI-4
Cost accounting materi-13 akuntansi sistem perhitungan biaya standar
BRIEFING tugas besar ANALISIS & ESTIMASI BIAYA 2015
BIAYA OVERHEAD PABRIK Istilah lain BOP : Beban pabrik
BAB VI SISTEM HARGA POKOK PROSES
PERTEMUAN 12 METODE HARGA POKOK PROSES 2 DEPARTEMEN
Harga Pokok Proses-Pengantar
PROCESS COST METHOD 2 PENGARUH PRODUK HILANG
Process Costing.
Cost accounting materi-14 akuntansi sistem perhitungan biaya standar
COST ACCOUNTING PROCESS COSTING MATERI-4
MATERI-5 Cost accounting PROCESS COSTING LANJUTAN
Metoda Pengumpulan Biaya Produksi
HARGA POKOK PRODUKSI Caecilia Widi Pratiwi.
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
Pertemuan 20 SISTEM AKUNTANSI BIAYA (SISTEM AKUNTANSI BIAYA)
DOSEN PEMBINA ONY WIDILESTARININGTYAS,SE.,MSi.
METODE HARGA POKOK PROSES
METODE AKUMULASI HARGA POKOK
Factory Overhead : Planned, Actual and Applied
METODE HARGA POKOK PROSES- LANJUTAN
PERTEMUAN 12 METODE HARGA POKOK PROSES 1 DEPARTEMEN
BIAYA RELEVAN DAN PENGANBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
Perusahaan Manufaktur
METODE HARGA POKOK PROSES
Oleh: Fathia, SE Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia Novera KM.
METODE HARGA POKOK PROSES
METODE HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
Sistem penentuan kos pesanan
THE COST OF QUALITY AND ACCOUNTING FOR PRODUCTION LOSES
JOB ORDER COSTING.
05 Akuntansi Biaya PROCESS COSTING
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES (PROSES COSTING)
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA
XI. Pengendalian Biaya Bahan Baku
Sistem Kos Proses Bab 12 9/20/2018
IX. Penentuan Biaya Proses
Harga Pokok Proses (Masalah-Masalah Khusus) Ratu Liviani Tiara Dewi Nur Aswa Rahmadani Himsa.
Metode Harga Pokok PRoses
Systems Design: Job-Order costing
Pertemuan ke 11 DAN 12 Process Order Costing AKUNTANSI BIAYA I
COST SYSTEMS AND COST ACCUMULATION Pertemuan 3-4
PROCESS COST METHOD ( METODE HARGA POKOK PROSES )
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN (Job Order Costing)
PERHITUNGAN BIAYA PROSES (Process Costing)
Process Costing. Process Costing on hand at the end of an accounting reporting period, Companies that produce identical or similar units of a product.
Transcript presentasi:

PROCESS COSTING Pertemuan 9-12 Mata kuliah : F0824 - Akuntansi Biaya I Tahun : 2010 PROCESS COSTING Pertemuan 9-12

Learning Objectives Memahami bisnis yang menerapkan process costing. Menjelaskan 3 jenis aliran produksi pada perusahaan manufaktur. Menghitung unit ekuivalen dan biaya per unit. Menyusun cost of production report berdasarkan departemen, dengan metode average dan FIFO. Menyusun ayat jurnal untuk mencatat biaya produksi dalam process cost system. Bina Nusantara University

Process Costing a. Produk yang dihasilkan relatif homogen. b. Memproduksi untuk memenuhi kebutuhan massa atau pasar. c. Semua biaya produksi dibebankan ke pusat biaya,dalam hal ini adalah departemen. d. Menentukan biaya per unit dengan membagi total biaya yang masuk ke pusat biaya dengan jumlah unit ekuivalen.

Physiscal Production Flows Sequential Product Flow : Produk diproses di beberapa departemen secara berurutan. Produk yang belum selesai di satu departemen tidak dapat diteruskan ke departemen berikutnya. Produk yang ditransfer ke departemen berikutnya bisa berupa Work in Process, tetapi produk yang ditranfer dari departemen terakhir ke gudang, sudah merupakan finished goods.

Sequential Product Flow Proses dimulai di Departemen pertama dengan biaya produksi : bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead, kemudian setelah selesai ditransfer ke Departemen kedua dengan biaya produksi masing-masing, kemudian selesai ditransfer ker gudang Finished goods. Proses ini selalu berulang-ulang dengan cara demikian. Lihat Figure 6-1, halaman 6-3

Parallel Production Flow Proses dimulai di dua departemen atau lebih secara bersamaan(paralel), kemudian pekerjaan dilanjutkan ke masing dua departemen berikutnya dengan mengeluarkan biaya produksi sendiri-sendiri. Pada tahap berikutnya pekerjaan akan bergabung pada satu departemen sebelum masuk ke gudang Finished goods atau terjual. Lihat Figure 6-2, halaman 6-4

Selective Production Flow Proses dilakukan secara berpindah dari satu departemen ke departemen lain tergantung pada produk apa yang akan dihasilkan. Contoh pada usaha pemotongan hewan a. Produk Butchering Department ditransfer ke Packaging Department, kemudian ke Finished goods b. Produk Butchering Department ditransfer ke Smoking Department kemudian ke Packaging Department ke Finished goods.

Selective Production Flow Produk Butchering Department ditransfer ke Grinding Department kemudian ke Packaging Department dan terakhir ke Finished Goods. Proses produksi antara a, b dan c menghasilkan produk yang berbeda. Lihat Figure 6-3, halaman 6-5

Accounting for Material, Labor and FOH Materials Cost Memiliki bukti permintaan bahan baku sebagai dasar pembebanan biaya bahan baku. . Jurnal : Work in Process-Dept.A xxx Work in Process-Dept B xxx Material inventory xxx

Labor Cost Kartu absensi dan kartu jam kerja merupakan dasar untuk pembebanan biaya tenaga kerja langsung. Jurnal : Work in Process-Dept. A xxx Work in Process-Dept. B xxx Payroll xxx

Factory Overhead Mencatat factory overhead aktual yang terjadi dalam akun FOH control. FOH control menampung transaksi seperti: A/P ( taxes,utilities etc.) Accumulated Depreciation Prepaid insurance Materials ( for indirect materials) Payroll ( for indirect labor)

Applied FOH Applied FOH dihitung dengan mengalikan antara tarif predetermined dengan aktivitas aktual. Jurnal : Work in Process-Dept.A xxx Work in Process-Dept.B xxx Applied FOH xxx

Over/Under applied FOH Dikatakan Over applied, bila : FOH Control < Applied FOH Dikatakan Under applied, bila: FOH Control > Applied FOH

The Cost of Production Report Formatnya harus menunjukkan : a. Biaya total dan biaya per unit dari pekerjaan yang diterima dari satu atau beberapa departemen lain. b. Biaya total dan biaya per unit dari bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik yang ditambahkan ke departemen tersebut.

The Cost of Production Report c. Biaya dari persediaan Work in Process awal dan akhir. d. Biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ditransfer ke gudang barang jadi. e. Laporan dibagi dalam 2 bagian : Bagian 1 : Total biaya yang harus dipertanggung jawabkan. Bagian 2 : Disposisi biaya tersebut

Unit Equivalent Average Method : = Unit yang ditranfer ke departemen berikutnya atau ke barang jadi + % tase penyelesaian pada unit persediaan akhir. FIFO Method : = % tase penyelesaian yang akan dikerjakan pada persediaan awal + unit yang mulai dan selesai periode ini + %tase penyelesaian pada unit persediaan akhir.

Unit Formula Unit-unit yang terdapat dalam skedul kuantitas harus selalu seimbang dengan formula sebagai berikut : Unit di Unit mulai/ unit yang unit di Persediaan + diterima = ditransfer ke + Persediaan awal dari dept. Departemen akhir sebelumnya berikutnya

Unit Equivalent Contoh Average Method ( metode rata-rata ) : Unit ditransfer ke departemen berikutnya……. 1.000 Unit dalam persediaan akhir ………………….. 400 ( tingkat penyelesaian, bahan 50%, konversi 70%) Perhitungan unit ekuivalen metode rata-rata : Bahan = 1.000 + (50% x 400 ) = 1.200 unit Tenaga kerja = 1.000 + ( 70% X 400 ) = 1.280 unit Overhead = 1.000 + ( 70% X 400 ) = 1.280 unit

Unit Equivalent Contoh FIFO Method ( metode FIFO ) : Unit di persediaan awal ………………………. 200 (tingkat penyelesaian bahan 30%, konversi 80%) Unit dimulai di departemen 1 ……………….. 600 Unit yang ditransfer ke departemen 2 ……… 650 Unit di persediaan akhir ………………………. 150 (tingkat penyelesaian bahan 60%, konversi 90%)

Unit Equivalent-FIFO Unit ekuivalen di departemen 1 metofe FIFO : Bahan = [ (100% - 30%)x 200 + ( 650-200) + ( 60% x 150)] = 140 + 450 + 90 = 680 unit Tenaga kerja = [ (100% - 80%)x 200 + ( 650-200) + ( 90% x 150)] = 40 + 450 + 135 = 625 unit Over- = [ (100% - 80%)x 200 + ( 650-200) + ( 90% x 150)] head = 40 + 450 + 135 = 625 unit

Unit Cost Cara menghitung besarnya biaya produksi per unit antara metode rata-rata dengan metode FIFO berbeda. Biaya per unit, metode rata-rata = (Biaya pada persediaan awal + biaya produksi tambahan periode berjalan) / unit ekuivalen. Biaya per unit, metode FIFO = Biaya produksi tambahan periode berjalan / unit ekuivalen.

Unit Cost : Example Persediaan Ditambahkan awal periode berjalan Biaya yang dibebankan ke departemen : Bahan baku $ 4,000 $ 44.000 Tenaga kerja $ 500 $ 12,000 Overhead $ 900 $ 18000 Unit ekuivalen, bahan 200 unit, tenaga kerja 250 dan overhead 100 unit (diketahui).

Calculation of Unit Cost Metode Rata-Rata Bahan = ($ 400 + $ 44,000) / 200 unit = $ 240 per unit Tenaga kerja = ($ 500 + $ 12.000) / 250 = $ 50 per unit Overhead = ( $900 + $ 18.000) / 100 = $ 189 per unit Metode FIFO Bahan = $ 44,000 / 200 unit = $ 220 per unit Tenaga kerja = $ 12.000 / 250 = $ 48 per unit Overhead = $ 18.000 / 100 = $ 180 per unit

Journal Entry Jurnal pemakaian dan pembebanan : Work In Process-Dept. A xxx Material xxx Payroll xxx Applied Overhead xxx 2. Jurnal transfer biaya ke departemen berikutnya. Work in Prosees, Dept.B xxx Work in Process, Dept. A xxx

Average Method Karakteristik : a. Tidak ada pemisahan atau prioritas terhadap produk yang akan dikerjakan di persediaan awal dengan unit yang ditambahkan. b. Karena perlakuannya sama, maka perhitungan biaya per unit dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya pada persediaan awal ditambah dengan biaya tambahan periode berjalan, kemudian dibagi dengan unit ekuivalen.

Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-1, page 6-10 Metode yang digunakan adalah Metode Average. Cutting Department adalah departemen pertama Tanpa penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-2, halaman 6-12 Metode yang digunakan adalah metode Average. Assembly Department adalah departemen kedua. Tanpa penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-3, halaman 6-14 Metode yang digunakan adalah Metode Rata-rata Mixing Department adalah departemen kedua. Dengan penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-4, halaman 6-18 Metode yang digunakan metode FOFI. Cutting Department adalah departemen pertama Tanpa penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-5, halaman 6-20 Metode yang digunakan adalah metode FIFO Assembly Department adalah departemen kedua. Tanpa penambahan bahan baku

Contoh Cost of Production Report Lihat Exhibit 6-6, halaman 6-22 Metode yang diginakan adalah metode fifp Mixing Department adalah departemen kedua. Dengan penambahan bahan baku