Media dan Jurnalisme Inklusi Prespektif Difabel memandang media dan jurnalisme Yuyun Yuningsih
Media dan Jurnalisme Menyampaikan informasi kepada publik sehingga publik dapat mengambil keputusan yang berakibat baik bagi hidupannya (Bill Kovach & Tom Rosestiel, Elemen jurnalistik 2011) Alat strategis dalam penyebaran informasi yang berdampak pada memintarkan atau sebaiknya membodohkan masyarakat
Pedang yang tajam Meningkatkan kepercayaan diri difabel Pengakuan pada kehadiran masyarakat difabel Menjadi pembela hak difabel / agen HAM Pembentuk opini masyarakat yang benar terhadap difabel Menghapus steriotipe dan prasangka negatif masyarakat terhadap difabel Mengikis charity mainset di masyarakat Membantu menghormatan, pemenuhan dan perlindungan hak-hak difabel Agen monitoring berbagai implementasi kebijakan yang mengakomodir pelaksanaan hak difabel Media pembelajaran dan pemersatu arah perjuangan difabel Pembawa perubahan ke arah kehidupan inklusi
Proses Pemberitaan Peliputan Difabel sebagai sumber Metoda : wawancara, direkam, diambi foto profil atau foto difabel sedang beraktivitas. Difabel korban kekerasan perlu mendapat perlindungan dan pendampingan. Produksi Kebutuhan difabel untuk dilibatkan dalam editing final berita, sebelum di publikasikan Penyebaran berita : penempatan berita/rubrikasi
“Difabel bukan zero dan juga bukan hero” Concern Penghargaan yang layak kepada difabel sebagai manusia yang memiliki potensi. “Difabel bukan zero dan juga bukan hero” Adanya informasi disabilitas yang benar bagi masyarakat Bebas dari ekploitasi Perlakuan silent object Perlindungan bagi difabel yang menjadi sumber informasi terkait pemberitaan difabel korban kekerasan seksual Pelibatan difabel awal, selama proses dan pengambilan keputusan pemberitaan sampai publikas
Nothing about us without us Terimakasih