HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kadek Rachmawati BIOENERGETIKA
Advertisements

KATABOLISME.
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
Cara Sel Memanen Energi
Metabolisme “segala proses reaksi yang terjadi di dalam makhluk hidup mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai yang paling kompleks (manusia) untuk.
Oleh SUPARMUJI, S.Pd METABOLISME Oleh SUPARMUJI, S.Pd
SIKLUS ASAM SITRAT SIKLUS KREBS
Jalur Metabolisme Metabolisme Oleh : Karmanto S.Si, M.Sc.
Pengantar Metabolisme
Prof. Dr. Ir. Chanif Mahdi, MS
KATABOLISME KARBOHIDRAT bagian 2
Metabolisme Energi.
METABOLISME KARBOHIDRAT
KATABOLISME respirasi aerob
BAB 2 METABOLISME.
Katabolisme Karbohidrat.
Terdiri dari : Anabolisme dan Katabolisme
ENERGI DAN METABOLISME
Transport Elektron Kelompok 5 Dewi Adriana Putri Wiwit Puji Lestari
BIOENERGI.
METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme Karbohidrat (GLIKOLISIS)
Metabolisme Sel Pertemuan 5.
KIMIA MEDISINAL II JULAEHA., M.P.H., Apt
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT
METABOLISME LIPID HARLIZA.
Siklus Krebs dr. Ismawati, M.Biomed.
Respirasi Drs. IGK. WIJASA, MARS.
PERAN SIKLUS KREBS Dr Retno Sintowati, MSc..
MITOKONDRIA KULIAH BIOLOGI SEL.
Alat Pernapasan Penyerapan Gas Mekanisme Bernapas Gangguan Pernapasan
SIKLUS ASAM SITRAT SIKLUS KREBS
OLEH NENING LISTARI S.Pd., M.Si.
Fransiska Ayuningtyas.W Akfar Theresiana Semarang
ENERGI.
BAB 2 METABOLISME.
RESPIRASI Oleh : Dr. Muhibbuddin, M.S..
Kelompok 2 Benedicta Gayatri S Frengki Umbu Pati
BIOENERGETIKA , OKSIDASI BIOLOGI DAN RANTAI RESPIRASI
Siklus krebs .  .
METABOLISME SEL II (KATABOLISME – RESPIRASI)
FISIOLOGI PERNAPASAN m.nukhun.
METABOLISME SEL Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup.
27/09/2012 dr. Sudarno, M.Kes. BIOENERGETIKA
METABOLISME LIPID.
SIKLUS ASAM SITRAT SIKLUS KREBS
OKSIDASI BIOLOGI dan SENYAWA BERENERGI TINGGI
METABOLISME KARBOHIDRAT DAN LEMAK
Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini
FOSFORILASI OKSIDATIF/ TRANSFER ELEKTRON/ RANTAI RESPIRASI
PENGERTIAN METABOLISME
METABOLISME LIPID.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
SEJARAH PENELITIAN FOTOSINTESIS DAN PENGERTIAN METABOLISME SECARA UMUM
Respirasi Siklus Krebs
ENZIM DAN ENERGI.
KAMU LAPAR? KENAPA KAMU LAPAR? SUDAH MAKAN ? BELUM MAKAN BELUM SARAPAN
ENERGI SEL KEGUNAAN ENERGI DALAM SEL: BIOSINTESIS
DR. IR. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Kelompok 1.
RESPIRASI SEL.
RESPIRASI PADA TANAMAN
Glikolisis dan glukoneogensis
Rantai respirasi KI3261 Zeily Nurachman KI3261 Zeily Nurachman.
Prof. Dr. Ir. Chanif Mahdi, MS
Mesi Leorita, S.Si, M.Sc., Apt.. Interaksi Obat dan reseptor Secara tradisional dimodelkan sebagai “ Kunci dan Anak Kunci ” - Kunci : Permukaan Reseptor.
KATABOLISME OLEH : …. RESPIRASI AEROB Katabolisme adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa.
Oleh : Kelompok 3 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL. MEMBRAN SEL Membran sel atau membran plasma merupakan struktur yang menyerupai selaput yang bertugas untuk.
KATABOLISME LEMAK Oleh: Andi Satriani G2J Tugas Mata Kuliah Struktur, Fungsi, dan Metabolisme Biomolekul PROGRAM PASCA SARJANA PRODI PENDIDIKAN.
Bioenergitika. Melisa OktaviaNanda Afra AyuPutri Febriani.
Transcript presentasi:

JULAEHA, MPH.,Apt julaihaqosim@yahoo.com HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT

Mekanisme kerja anestetika sistemik Teori penghambatan oksidasi Teori fisik Teori lemak Teori ukuran molekul Teori klatrat Teori biokimia Teori penghambatan oksidasi

TEORI LEMAK (Overton dan Meyer, 1899) Senyawa kimia yang tidak reaktif dan mudah larut dalam lemak dapat memberikan efek narkosis pada jaringan hidup. Terutama pada sel – sel yang banyak mengandung lemak.

TEORI UKURAN MOLEKUL (Wulf & Featherstone, 1957) Adanya hubungan antara tetapan volume suatu senyawa dengan ada tidaknya kemampuan untuk menimbulkan anestesi. Volume molekul obat – obat anestesi selalu lebih besar dari 4.4 Ruang lateral yang memisahkan molekul – molekul lemak dalam jaringan otak, secara normal ditempati oleh senyawa – senyawa yang mempunyai volume molekul lebih kecil dari 4.4

Wulf dan Featherstone menduga bahwa obat – obat anestesi dapat menduduki ruang lateral menyebabkan pemisahan lapisan – lapisan lemak dan mengubah struktur molekul penekanan fungsi saraf menimbulkan efek anestesi

TEORI KLATRAT (Pauling, 1961) Penjelasan suatu teori anestesi yang penekannya tidak pada fasa lemak tetapi pada fasa air Teori ini menjelaskan tentang mekanisme kerja anestesi yang tidak bekerja pada fasa lemak sistem saraf pusat Obat anestesi yang berupa gas atau larutan mudah menguap dan bersifat inert (sukar untuk bereaksi) mempunyai afinitas yang kecil

menurut pauling secara in vivo, obat anestesi yang berupa gas akan berada pada ruang-ruang berisi molekul air terperangkat di dalam fasa air membentuk mikrokristal hidrat perubahan daya hantar rangsangan elektrik terjadi efek anestesi

TEORI PENGHAMBATAN OKSIDASI (Quastel, 1963) Anestesi sistemik dapat menekan uptake oksigen dengan cara: menghambat oksidasi koenzim NADH (Nikotinamida Adenosin Dinukleotida Hidrogen)menjadi NAD+ pada siklus krebs, berkaitan dengan respirasi sel (remember siklus krebs pada matakuliah biokimia) menghambat proses fosforilasi oksidatif ADP menjadi ATP

proses oksidasi fosforilasi oksidatif ADP + Pi (fosfat) ATP ATP sumber energi untuk reaksi seluler NADH NAD+ + H+ + 2e- proses oksidasi

HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS SEDATIFA DAN HIPNOTIKA Sedatifa dan hipnotika adalah senyawa yang dapat menekan sistem saraf pusat sehingga memberikan efek sedasi lemah sampai tidur pulas. Sedatifa adalah senyawa yang menimbulkan sedasi, yaitu menurunnya kepekaan terhadap rangsangan dari luar Dalam dosis besar, sedatifa berfungsi sebagai hipnotika, yang menyebabkan tidur pulas

HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS SEDATIFA - HIPNOTIKA Sandberg (1951) senyawa sedatifa – hipnotika bersifat asam lemah mempunyai nilai pH ± 7,0 – 8,5 Senyawa dengan keasaman lemah akan sukar terionisasi sehingga mudah menembus sawar darah otak

Berdasarkan masa kerjanya turunan barbiturat yang digunakan sebagai sedatifa – hipnotika dibagi menjadi tiga : masa kerja panjang, masa kerja sedang, masa kerja pendek. Semakin banyak jumlah atom C maka masa kerja semakin pendek

Masa kerja panjang : 6 jam atau lebih, mulai berefek setelah 30-60 menit pemberian Masa kerja sedang : 3 – 6 jam, mulai berefek setelah 20 – 30 menit pemberian Masa kerja singkat : 0,5 – 3 jam, mulai berefek setelah 15 – 30 menit pemberian

HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS ANTIPSIKOTIK Antipsikotik digunakan untuk pengobatan skizofrenia Antipsikotik menimbulkan efek farmakologis sebagai antagonis reseptor dopamin. Pemblokan dopamin terjadi pada prasinaptik dan postsinaptik

Karena aktivitas antipsikotik sebagai antagonis dopamin struktur antipisikotik membentuk komplek dengan reseptor dopamin melakukan konformasi struktur Obat antipsikotik dalam membentuk komplek dengan reseptor dopamin kemungkinan melibatkan dua bentuk konformasi, yaitu :

Konformasi memanjang A. Klorpromazin B. Haloperidol C. Dopamin

Konformasi S A. Tioxanten B. Difenilbutilamin C. Dopamin