Green Choice: Dari Konservasi untuk Konservasi Kelompok 5: Dzurroh Saputri 2201411070 Dwi Norma Gupitasari 4301411042 Triana Rahayu 4301411043 Uli Tamyis Zatun 7211411027
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan dan pengelolaan sampah di wilayah kampus Universitas Negeri Semarang perlu segera mendapatkan pengawasan serta penanganan lebih lanjut. Saat ini sampah yang terakumulasi tidak diproses lebih lanjut menjadi suatu produk yang berguna bagi kehidupan. Tetapi hanya berakhir di TPA saja. Hal ini cukup disayangkan karena Universitas Negeri Semarang telah mencetuskan diri sebagai Universitas Konservasi. Oleh sebab itu, perlu adanya Green Choice: Dari Konservasi untuk Konservasi sebuah inovasi bagi pengelolaan sampah yang tepat. Gambar 1. UNNES
1.2 Permasalahan Apa potensi tersembunyi yang dapat dimanfaatkan dari sampah yang dihasilkan kampus UNNES setiap harinya? Bagaimana strategi pengelolaan kebun biologi sebagai sarana pengolahan sampah di Kampus Sekaran UNNES? 1.3 Tujuan Menjabarkan potensi tersembunyi dari limbah sampah yang dihasilkan kampus UNNES setiap harinya Merumuskan model pengelolaan sampah yang efektif dan efisien sehingga menjadi produk bernilai guna tinggi.
1.4 Manfaat Secara teoritis gagasan penulisan ini diharapkan mampu menambah wawasan tentang pengolahan sampah yang baik dan benar sehingga mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hakikat pengelolaan sampah. Secara praktis manfaat dapat dirasakan oleh pihak UNNES karena pada dasarnya gagasan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tentang pengelolaan sampah yang kurang maksimal. Serta hasil dari program ini dapat dirasakan manfaatnya guna menunjang konsep konservasi yang dicanangkan oleh UNNES.
BAB II TELAAH PUSTAKA Gambar 2. Timbunan Sampah Organik dan Anorganik 2.1 Pengertian Sampah Berdasarkan kamus istilah lingkungan (1994), "Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan". Berdasarkan asalnya sampah (padat) dapat digolongkan sebagai (Suprihatin 1999) : a. Sampah Organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam, atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, atau yang lainnya. b. Sampah Anorganik yaitu sampah yang berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industri. Gambar 2. Timbunan Sampah Organik dan Anorganik
2.2 Jenis dan Karakteristik Sampah Sampah-sampah yang dibuang dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis : a. Sisa makanan atau sampah basah (Garbage). b.Sampah Kering (Rubbish) c.Sampah dari bangunan d.Sampah Khusus e.Sampah pertanian f. Sampah berbahaya g.Sampah pengolahan air minum/air kotor 2.3 Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. (http://mix-maxi.blogspot.com/sistem-pengelolaan-sampah)
BAB III METODE PENULISAN 3.1 Pendekatan Penulisan Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan. 3.2 Data Penulisan a. Data primer : jurnal, karya ilmiah, buku-buku yang relevan, artikel dari internet, dan hasil penelitian. b. Data skunder : dokumentasi foto. 3.3 Metode Pengumpulan Data primer yang berupa teori-teori yang relevan diperoleh dengan metode telaah pustaka. Data sekunder yang berupa dokumentasi foto diperoleh dengan studi kunjungan di Universitas Negeri Semarang.
3.4 Prosedur Penyusunan Karya Tulis Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan karya tulis ini yaitu: menemukan dan merumuskan masalah. mencari dan menyeleksi sumber-sumber kepustakaan yang relevan. menganalisis data-data untuk menjawab permasalahan. merumuskan alternatif pemecahan masalah. menarik simpulan dan merekomendasikan saran. menyusun karya tulis.
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS 4.1 Potensi Pemanfaatan Sampah di Kampus Sekaran UNNES Poduksi sampah di kampus sekaran Universitas Negeri Semarang (UNNES) setiap hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah tanaman dan mahasiswa Unnes. Hingga saat ini, pengelolaan sampah yang ada di Unnes hanya sebatas penyediaan bak sampah bertuliskan sampah organik dan anorganik. Sampah yang dihasilkan di Kampus Sekaran Unnes dapat dikelola menjadi berbagai produk berdasarkan pemilahannya. Berdasarkan jenis sampah dan pengolahaanya, pengolahan sampah dapat diklasifikasikan ke dalam 3 golongan. Berikut ini klasifikasi program pengolahan sampah di Unnes. Gambar 3. Penyediaan bak sampah organik dan anorganik
Pengolahan Sampah Organik a. Briket dan Asap Cair Sampah organik dapat dikelola menjadi briket (arang) dan asap cair. Hal tersebut dapat membantu mengatasi permasalahan dalam pengolahan sampah khususnya sampah organik, yaitu mengurangi timbungan sampah yang mudah membusuk sehingga tidak menimbulkan pencemaran udara. Berikut gambar proses pembuatannya. Gambar 4. Briket Gambar 5. Asap Cair
Gambar 6. Alat Fermentasi b. Bioetanol Pembuatan bioetanol dari sampah organik meliputi : hidrolisis, yaitu proses kimia dimana sebuah molekul terpecah menjadi dua bagian karena penambahan molekul dari air. Bahan-bahan organik yang berasal dari sampah organik dipecah melalui proses hirolisa melalui bantuan enzim membentuk oligosakarida dan polisakarida. Fermentasi, dalam proses pembuatan bioetanol fermentasi dipengaruhi oleh kondisi proses fermentasi dan kualitas bahan yang dihasilkan dari proses hidrolisis. Reaksi yang terjadi pada proses produksi etanol atau bio-etanol secara sederhana dituliskan sebagai berikut : C6H12O6 2 C2H5OH + 2H2O Gambar 6. Alat Fermentasi Gambar 7. Alat Distilasi
2. Pengolahan Sampah Anorganik Kerajinan Dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari tahun ke tahun banyak diantaranya yang mengajukan proposal mengenai pembuatan kerajinan yang berasal dari sampah organik dan anorganik. Banyak diantaranya yang menggunakan bahan dari sampah anorganik seperti stiroform bekas, kaca bekas, sampah plastik yang didaur ulang menjadi berbagai produk yang bernilai tinggi. Kerajinan tersebut berupa pembuatan frame, tas, dompet, gantungan, bros hijab dan sebagainya. Re-Using Sampah-sampah anorganik yang berupa sampah botol dapat digunakan kembali , misalnya sebagai pengganti botol pirex yang dapat digunakan dalam penyimpanan zat kimia. Gambar 8. Pembuatan dompet Gambar 9. Pemanfaatan Botol Kaca
3. Pengolahan Sampah Mix (Organik dan Anorganik) Sampah organik dan sampah anorganik tidak hanya dapat dikelola secara terpisah namun dapat dikelola bersama sehingga dapat menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Salah satu produk dari campuran sampah organik dan sampah anorganik berupa granul. berikut Penghancuran Sortir Anorganik Homogenisasi Screening Predryer dan Crusher Pembuatan Windrow Pembuatan Granul
4.2 Strategi Pengelolaan Kebun Biologi UNNES sebagai Sarana Pengolahan Sampah Untuk mengelola kebun biologi dan potensi sampah-sampah yang ada di Kampus Sekaran UNNES, dibutuhkan strategi pengelolaan, meliputi: perijinan kepada pihak yang berwewenang yang mengelola kebun biologi, pembentukan komunitas peduli lingkungan UNNES, pelatihan dan pembekalan anggota komunitas Green Choice, AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan).
Dampak Positif b. Dampak Negatif menurunkan produksi sampah yang kurang optimal di kelola oleh pihak UNNES mewujudkan UNNES sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) konservasi yang peduli terhadap lingkungan, mengurangi pengeluaran UNNES dalam membeli pupuk, karena dapat memproduksi sendiri pupuk organik dan granul yang dapat dimanfaatkan dalam program penanaman pohon dan proses pembibitan meningkatkan kreativitas mahasiswa UNNES dengan adanya pengolahan sampah anorganik menjadi kerajinan, dan sebagai bahan model pembelajaran. b. Dampak Negatif 1) sampah yang tidak langsung dikelola dapat menimbulkan pencemaran udara yang disebabkan karena adanya sampah yang membusuk, 2) pengelolaan sampah yang tidak bersifat continue justru dapat menimbulkan timbunan sampah yang berdampak pada masuknya air lindi kedalam sumber-sumber resapan air, 3) tidak adanya pengelolaan sampah yang baik dan benar dapat merusak keindahan UNNES.
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan dalam karya tulis ini adalah. Alternatif “Green Choice” merupakan sebuah program alternatif pengelolaan pengolahan sampah organik dan an-organik di UNNES agar bernilai guna tinggi supaya tercipta Unnes konservasi yang sesungguhnya. Strategi pengelolaan kebun biologi UNNES sebagai sarana pengolahan sampah meliputi: 1) perijinan kepada pihak yang berwewenang yang mengelola kebun biologi, 2) pembentukan “Green Choice” yaitu komunitas peduli lingkungan UNNES, 3) pelatihan dan pembekalan anggota komunitas “Green Choice”, 4) AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan).
BAB V PENUTUP 5.2 Rekomendasi Dalam pengembangan “Green Choice” program alternatif pengelolaan pengolahan sampah organik dan an-organik di UNNES pengelola perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut. Dalam pelaksanaan konsep ini, perlu meningkatkan fokus pada strategi promosi, manfaat dan tempat sehingga seluruh mahasiswa di UNNES mempunyai kesadaran dalam menjaga lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah. Dalam pelaksanaannya, perlu memerhatikan dampak negatif yang mungkin muncul antara lain: 1) sampah yang tidak langsung dikelola dapat menimbulkan pencemaran udara yang disebabkan karena adanya sampah yang membusuk, 2) pengelolaan sampah yang tidak bersifat continue justru dapat menimbulkan timbunan sampah yang berdampak pada masuknya air lindi kedalam sumber-sumber resapan air, 3) tidak adanya pengelolaan sampah yang baik dan benar dapat merusak keindahan UNNES.
Backdrops: - These are full sized backdrops, just scale them up! - Can be Copy-Pasted out of Templates for use anywhere! www.animationfactory.com