Diagram Pada RSI
RSI banyak menggunakan diagram, berbagai diagram digunakan untuk menggali data dan proses yang ada dalam organisasi. Diagram dalam RSI akan menggunakan bentuk yang standard seperti bentuk kotak dan simbol.
Prinsip pada standarisasi diagram Analis system, programmer dan pengguna sebaiknya dilengkapai dengan satu set diagram teknik yang akan membantu mereka secara jelas membedakan antara aspek analisa, aspek desain dan aspek pemrograman 2. Alat bantu pembuatan diagram sebaiknya menggunakan ICON sesedikit mungkin
3. Mudah untuk dipelajari dan digunakan 4. Konversi antar diagram sebisa mungkin secara otomatis 5. Diagram teknik harus standard untuk seluruh perusahaan tidak berbeda-beda
Otomatisasi diagram Berbasis pada CASE untuk analisa ter- komputerisasi 2. Diagram pada level atas dapat dikonversi secara otomatis menjadi bentuk diagram aksi untuk pemrograman 3. Dapat menghasilkan kode-kode pemrograman
4. Mudah dirubah dan di filekan pada layar komputer 5. Terhubung dengan data model 6. Seluruh diagram yang dihasilkan disimpan pada ensiklopedia secara detil 7. Bersama-sama dengan ensiklopedia dapat melakukan pendokumentasian
Desain Program Terstruktur Program terstruktur terorganisasi secara hirarki. Module utama merupakan awal dari suatu proses didalamnya, seperti pada gambar berikut : Modul utama Setiap kurung, kecuali modul utama, adalah anak (child) dari kurung dikirinya.
Terdapat 4 basik struktur yang digunakan dalam pemrograman terstruktur yaitu : SEQUENCE, CONDITION, CASE, REPETITION Yang dapat digambarkan berikut ini : IF X IS TRUE ELSE IF A IF B IF C IF D Semua dalam kurung di lakukan dari atas kebawah sampai selesai SEQUENCE CONDITION Apa yang ada dalam kurung akan dilaksanakan apabila kondisi yang diberikan terpenuhi Satu dan hanya sekali dilakukan pada setiap bagian yang dikurung dapat terpenuhi CASE Kurung dobel pada kepala kurung menyatakan bahwa isi kurung diulangi seperti DO WHILE C1 dengan kondisi diatas atau REPEAT UNTIK C1 REPETITION
Diagram Aksi Diagram aksi adalah diagram yang memperlihatkan urutan dari dari suatu operasi yang dilakukan didalam sebuah modul. Dalam penggambarannya modul dapat dibuat sebagai suatu kurung yang didalamnya terdapat kalimat-kalimat yang berisi penjelasan apa saja operasi yang dilakukan didalam kurung tersebut. Satu Modul Kurung Kalimat / perintah dalam program
Bagaimana merubah diagram urai menjadi diagram aksi, berikut adalah diagram urai (decomposition diagram) dari satu modul utama A A G F B C D E J H I N M L K
Dirubah menjadi satu diagram aktion yang menggambarkan urutan proses yang akan dilaksanakan dalam modul A tersebut, dimulai dari kurung pertama semakin masuk kedalam sampai kepada kurung tutup modul utama, sebagai berikut : diagram aksi untuk menggambarkan urutan proses dalam modul A yang tahapan eksekusinya terlihat dengan jelas, modul apa akan memproses apa demikian juga proses apa akan terjadi di modul mana.
A G F B C D E J H I N M L K A B C D F E G H I J K L M N
Kondisional Seringkali modul program atau subrutin dilaksanakan bila ada satu IF kondisi muncul. Bila kondisi ini muncul maka kondisi awal tersebut dituliskan pada awal modul seperti diawal dari kurung. IF CUSTOME# BENAR
Normalnya suatu kondisi dalam kurung umumnya memiliki pernyataan (statement) ELSE Seperti berikut ini, IF CUSTOME# BENAR ELSE
Secara Manual Pembuatan Diagram Mempunyai Standar Yang Berlaku Sama Pada Seluruh Pembangunan Sistem Informasi.
Data Flow (Arus Data) simbol : Standard Manual Pembuatan Data Flow Diagram mempunyai simbol yang mewakili : External Entity (Kesatuan Luar) Simbol : a. Pelanggan b. Supplier Data Flow (Arus Data) simbol : Pembayaran Penagihan
Proses Simbol : 1 Order
Data Store (Simpanan Data) Simbol : Order D ORDER
Pedoman menggambar DFD Identifikasikan semua proses beserta input dan outputnya (event list) Buat DFD untuk setiap event list Identifikasikan semua kesatuan luar (external entity) misalnya untuk penjualan adalah : Pelanggan, Gudang, Bagian Pengiriman Identifikasikan semua input dan output yang terlibat pada kesatuan luar
Buat Context Diagram dengan melihat daftar semua kesatuan luar dengan input dan outputnya. Kelompokan setiap daftar kejadian (event list) menjadi kelompok yang sesuai Gambarkan kelompok kejadian kedalam level 0 (Diagram Overview) lalu dilanjutkan, Diagram Overview dijabarkan lebih terinci lagi kedalam level 1. Setiap proses dalam level 1diperinci lagi kedalam level 2 dan seterusnya sampai proses tidak dapat diperinci lebih lanjut lagi (proses atomic / proses paling sederhana / proses primitif)
Context Diagram A C B Overview Diagram Level 0 A 1 2 B 3 4 C Diagram level 1 4.1 4.2 4.3
ERD Diagram ERD adalah model yang menggunakan diagram untuk menjelaskan hubungan antar store data (penyimpanan data) atau data pada DFD. ERD mempunyai simbol untuk mewakili : Entity : yang diperoleh dari simpanan data pada DFD diagram
Mahasiswa memiliki atribut : NIM, NAMA, THN_MSK Karyawan Mahasiswa Attribute :penjelasan / description dari entitas yang membedakan dari entitas lain , contoh : Mahasiswa memiliki atribut : NIM, NAMA, THN_MSK
Mata Kuliah memiliki atribut : KD_MK, NM_MK, SKS Simbol Nama atribut
Contoh Penggunaan : NIM NAMA THN_MSK MAHAISWA
Relationship (hubungan antar entitas) Simbol : Memiliki Mengirim
Line (penghubung) Simbol : Contoh : Mahasiswa Ikut Mata Kuliah Diajar Dosen
Kamus Data (Data Dictionary) DD adalah katalog, berisi fakta tentang data yang ada di DFD, ERD atau data yang ada dalam sebuah sistem. Notasi Arti = Menjelaskan / menguraikan + Menggabungkan { } Notasi pengulangan [ | ] Selekasi / memilih ( ) Optional * Komentar @ Menyatakan atribut yang menjadi kunci (key field) Contoh : Pelangan terdiri dari : @KODE LANGGANAN NAMA PELANGGAN = NAMA KECIL + (NAMA KELUARGA ALAMAT = JALAN + KOTA + KODE POS + (TELP) TYPE = [PENGECER | GROSIS] BATAS KREDIT * Jumlah kredit maksimum yang diijinkan