PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN DEKUBITUS PADA PASIEN PALLIATIF Siti Annisa Nuhonni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Departemen Rehabilitasi Medik RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
THE ESSENTIAL COMPONENTS OF A COMPREHENSIVE REHABILITATION PROGRAM PATIENT PATIENT TRAINING EXERCISE PSYCHOSOCIAL INTERVENTION FOLLOW UP PREVENTION ASSESMENT Prevention Strategies
MANIFESTASI KLINIS IMOBILISASI Seseorang yang inaktif pada satu posisi untuk jangka waktu beberapa hari atau minggu, dapat mengalami sindroma imobilisasi Sindroma ini mengganggu fungsi hampir seluruh organ tubuh, manifestasi awal adalah terjadi orthostatic hypotension setelah 5-7 hari berbaring Khusus terhadap kulit,dapat terjadi atrofi kulit, luka tekan (pressure sores/ulkus dekubitus)
MANIFESTASI KLINIS IMOBILISASI TERHADAP KULIT Terjadi perubahan struktur pada kulit dalam bentuk gangguan konsistensi jaringan, subkutaneus dan dermis, dan secara bertahap turgor menurun. Bila asupan nutrisi pasien kurang baik, dapat disusul dengan kehilangan lemak subkutaneus, dan turgor semakin berkurang
Luka Tekan Luka tekan atau ulkus Dekubitus adalah kerusakan jaringan kulit mulai dari epidermis sampai ke tulang, akibat tekanan yang berkepanjangan pada daerah kulit tertentu. Tekanan terjadi akibat tirah baring lama atau immobilisasi lama, sehingga aliran darah pada daerah yang tertekan tidak lancar. Akibatnya, oksigenisasi dan nutrisi untuk jaringan tidak terpenuhi. Pada akhirnya terjadi kerusakan jaringan. Bila luka tekan luas, dalam, dan banyak, akan terjadi kehilangan serum protein, terutama albumin
Etiologi Luka Tekan Tekanan terus menerus Malnutrisi – hipo proteinemia Anemia Gangguan sirkulasi Infeksi Paralisis Gangguan sensori Keterbatasan gerak sendi/kontraktur Edema Kulit tidak hygienis Status mental Spastisitas Inkontinensia alvi/urine
Klasifikasi Luka Tekan Grade I : Kulit kemerahan (Erythema), dan muncul bila ditekan oleh jari. Menandakan adanya gangguan sirkulasi. Kelainan terbatas pada epidermis dan dermis saja. Pasien mulai merasakan nyeri lokal. Kondisi ini reversible, dengan hilangkan tekanan. Penyembuhan total 5-10 hari, kenali fase ini dengan benar, agar segera di cegah efek lanjut Grade II : Timbul excoriasi kulit, blister,menyertai erythema. Pada fase ini, dekompresi tidak memberi hasil pemulihan. Pada Grade II akhir, terjadi nekrosis superfisialis. Lapisan adipose ikut terganggu. Luka di fase ini masih dapat reversible
Klasifikasi Luka Tekan Grade III Ulkus sudah mencapai seluruh lapisan kulit dan meluas ke lemak subkutaneus, tetapi belum sampai ke otot. Tanda-tanda inflamasi jelas, edema, sering terjadi infeksi. Tepi ulkus irreguler dan terjadi hipo hiper pigmentasi, sering diikuti tanda-tanda sistemik seperti demam, leukocytosis, dehidrasi, dan anemia Grade IV Luka ulkus mencapai fascia, otot dan tulang. Luka sering menggaung dan penuh jaringan nekrotik. Pada kondisi lanjut, timbul gambaran pato logis: Septic arthritis, osteomyelitis, Anemia dan dehidrasi
On the ischeal tuberosity Non-blanchable erythema Stage 2 Pressure Ulcer On the ischeal tuberosity Stage 1 Pressure Ulcer Non-blanchable erythema
With necrosis on the sacrum Stage 3 Pressure Ulcer Stage 3 Pressure Ulcer With necrosis on the sacrum Stage 4 Pressure Ulcer On ischeal tuberositics and sacrum
Penatalaksanaan Luka Tekan (ulkus Dekubitus) PENCEGAHAN Adalah upaya utama penatalaksanaan luka tekan Alasannya ? Luka tekan dapat diprediksi dan dapat dihindari
PENCEGAHAN Edukasi Pasien dan keluarga Perawat / pelaku rawat Posisi Pasien : Ubah posisi berbaring tiap 1-2 jam Memindahkan pasien dengan mengangkat, jangan digeser Kebersihan Kulit : Kulit pertahankan selalu bersih dan kering Perhatikan kondisi kulit setiap hari, waspada bila ada perubahan pada kulit Lakukan massage kulit untuk atasi gangguan turgor dan melancarkan aliran darah Alas tidur bersih dan bebas lipatan Nutrisi baik cukup protein dan seimbang
Hindari Tekanan Tekanan pada satu lokasi yang berlangsung lama, harus dihindari Bila pasien duduk. Lakukan push-up dikursi atau bergantian beban tubuh pindahkan dari satu sisi ke sisi yang lain setiap 10-15 menit Bila pasien berbaring, Lakukan perubahan 4 posisi : terlentang, tengkurap, miring kiri, miring kanan setiap 1-2 jam Letakkan bantalan lunak untuk area-area dengan risiko luka tekan Bila perlu, gunakan alat bantu anti dekubitus : Matras Rocking bed Air cushion Etc ! Waspada : Seasickness Sensory deprivation syndrome