KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL DAN TIM (Chapter 1) KULIAH PERTEMUAN KE-2 (Senin, 28 September 2015/ Pukul 17.30-19.30 WIB) KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL DAN TIM (Chapter 1)
KOMUNIKASI SANGAT VITAL BAGI KELOMPOK KECIL DAN TIM, KENAPA..???
DEFINISI KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL (small group communication) merupakan komunikasi yang berlangsung secara tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat. Para anggotanya saling berinteraksi satu sama lain dan lebih intens. Menurut Shaw, KELOMPOK KECIL adalah suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan mengambil peranan terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka. Menurut Anwar Arifin komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005), komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Ada kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
TUJUAN KOMKEL KECIL TUJUAN Tujuan personal, alasan orang untuk mengikuti kelompok dapat dibedakan empat kategori utama (hubungan sosial, penyaluran, kelompok terapi dan belajar). Tujuan pekerjaan. Komunikasi kelompok kecil sering di gunakan untuk menyelesaikan dua tugas umum yaitu pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
KARAKTERISTIK KELOMPOK KECIL Karakteristik Kelompok Kecil, yaitu: Mempermudah pertemuan ramah tamah. Personality kelompok. Mereka membentuk identitas mereka sendiri yang menjadikan personaliti kelompok. Kekompakan yaitu daya tarikan anggota kelompok, satu sama lain dan keinginan mereka untuk bersatu. Komitmen terhadap tugas. Aktivitas individu lainnya dalam kelompok yang dekat hubunganya dengan komitmen adalah motivasi. Besarnya kelompok. Norma kelompok. Norma kelompok adalah aturan dan pedoman yang digunakan oleh kelompok itu sendiri maupun beberapa faktor eksternal di luar kelompok. Saling tergantung satu sama lain. Karakteristik yang paling penting adalah anggota kelompok tergantung satu sama lain untuk beberapa tingkatan tertentu.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KELOMPOK KECIL Lebih besar pengetahuaan dan informasi yang di peroleh. Kelompok lebih banyak mengetahui daripada individu. Jumlah pendekatan lebih banyak terhadap masalah yang dipecahkan Partisipasi dalam penyelesaian masalah menambah penerimaan masalah Pemahaman yang lebih baik terhadap keputusan kelompok pembuat keputusan tidaklah perlu menyiarkan keputusan yang dibuat, karena mereka yang membuat bersama. (Sumber: Maier (1967). KELEMAHAN Tekanan sosial Alot dalam penyelesaian dibandingkan dengan sendiri Dominasi individual Konflik dari tujuan kedua yaitu memenangkan argumen.
next Langkah-langkah dalam pemecahan masalah menurut Richard Walen sebagai berikut: Mengindentifikasi dan menganalisis masalah Mengemukakan kemungkinan-kemungkinan penyelesaian Menganalisis untung rugi Mengambil keputusan Kelompok yang baik adalah kelompok yang dapat mengatur sirkulasi tatap muka yang intensif diantara anggota kelompok, serta tatap muka itu pula akan mengatur sirkulasi komunikasi makna diantara mereka, sehingga mampu melahirkan sentimen- sentimen kelompok serta kerinduan diantara mereka.
KLASIFIKASI KELOMPOK KLASIFIKASI MENURUT PARA AHLI: 1) Kelompok primer dan sekunder. Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita. Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya : Ø Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana pribadi saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas. Ø Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok sekunder adalah sebaliknya. Ø Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal. Ø Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.
2).Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan. Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Menurut teori, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif.
next 3). Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif melihat proses pembentukan kelompok secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga: · kelompok tugas. · kelompok pertemuan. · kelompok penyadar. Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau merancang kampanye politik. Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara pokok. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan. Kelompok penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik yang baru. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh setiap anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.
TEAM WORK (KERJA TIM) Pengertian Kerja Tim: Suatu kelompok yang upaya-upaya anggotanya menghasilkan kinerja yang lebih besar dari kontribusi para anggota kelompok dengan ciri: @ Ada sinergi positif yang meningkatkan kinerja @ Kinerja yang dihasilkan lebih besar daripada jumlah kontribusi para anggotanya
next PERBEDAANNYA DENGAN KERJA KELOMPOK Pengertian Kerja Kelompok Suatu kelompok yang berinteraksi untuk membagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidang tanggung jawabnya. @ Tidak memerlukan kerja kolektif yang menuntut upaya gabungan, dan @ Hanya sekedar jumlah kontribusi kinerja individual dari anggota kelompok
KARAKTERISTIK KERJA TIM Ada kesepakatan terhadap misi tim Semua anggota mentaati peraturan tim Pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil Adanya adaptasi terhadap perubahan Adanya adaptasi terhadap perubaha
KEMAMPUAN ANGGOTA Ada 3 keterampilan yang harus dimiliki oleh para anggota untuk mencapai tim yang efektif, yaitu: Keahlian Teknis Keterapilan Memecahkan masalah dan mengambil keputusan Keterampilan Antar Pribadi
SYARAT TIM BERKINERJA TINGGI Ukuran tim 10-12 orang Anggota tim memiliki 3 keterampilan Mengalokasikan peran dan menggalakkan keanekaragaman Mempunyai komitmen untuk tujuan bersama Menetapkan tujuan spesifik Adanya kepemimpinan dan struktur Adanya tanggung jawab Adanya evaluasi kinerja dan sistem reward Mengembangkan kepercayaan timbal balik
CARA MENINGKATKAN KINERJA TIM Adanya saling ketergantungan Adanya perluasan tugas Kesejajaran Penggunaan bahasa yang umum Kepercayaan – respek Kepemimpinan – keanakbuahan Keterampilan memecahkan masalah Keterampilan manajemen konflik Penilaian – tindakan Adanya “perayaan” keberhasilan kinerja tim
DAFTAR PUSTAKA Bovee & Thill. 2003. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Mary E. Guffey dkk. 2006. Komunikasi Bisnis: Proses & Produk. Jakarta: Salemba Empat. Nuruddin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta Sutrisna Dewi.2005.Komunikasi Bisnis.Denpasar:Fakultas Ekonomi UNUD
Sekian dan Terima Kasih