Pengantar public relations Sejarah dan perkembangan Public Relations Niken Puspitasari S.IP., M.A Pertemuan ke – 3 elearning
Pentingnya mengetahu sejarah dan perkembangan PR Dengan mempelajari bagaimana public relations (PR) berkembang, kita bisa mendapatkan pemahaman tentang fungsinya, kekuatan, dan kelemahannya. Sejarah dan perkembangan PR saling terkait Konteks historis PR sangat penting bagi upaya profesionalisasi praktik PR sekarang ini
Perlu diketahui : Usaha untuk menjalin komunikasi dengan orang lain dan menghadapi opini publik telah ada sejak zaman kuno, yang berbeda hanyalah alatnya, tingkat spesialisasinya, keluasan pengetahuannya, dan intensitas dari usahanya.
Dalam perkembangannya, sejarah humas bisa dikatakan sama tuanya dengan keberadaan masyarakat itu sendiri. Fungsi humas selalu berjalan seiring dengan peradaban Misalnya pada zaman lampau, humas digunakan untuk mempromosikan citra seseorang sebagai pejuang atau raja. Ini populer dilakukan pada zaman peradaban kuno seperti Sumeria, Babylonia, Assyria, dan Persia. Bangsa-bangsa tersebut menggunakan puisi dan berbagai bentuk tulisan untuk mempromosikan kemampuan mereka dalam pertempuran dan politik.
Edward L. Bernays.. Seorang ahli dalam bidang public relations Pada akhir tahun 1966, berkunjung ke London, dan dalam suatu wawancara dia merasa berhak mendapat julukan “the father of public relations” Bukunya : Crystallizing Public Opinion, terbit 1923 Lalu, diakah penemu public relations modern ??
The Father of Public Relations.. Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukses. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations. ( Cutlip & Center, 1958:33) Suatu perusahaan kereta api bernama Pennsylvania Railroad, mengangkat Ivy Lee sebagai “Executive Assistant to the President”. Ini merupakan pengangkatan pertama kali di dunia bagi seorang kepala Public Relations pada tingkat: policy making. Lalu, pada 1911 ia sudah mulai secara regular menerbitkan sebuah bulletin yang berjudul Public Relations di New York.
Lee menentang pandangan di Wall Street yang “mengabaikan publik” Pada 1906, lee mengeluarkan “declaration of principles” (pernyataan filosofis Lee ini sangat memengaruhi evolusi press agentry dan publisitas dalam bidang PR. Lee menentang pandangan di Wall Street yang “mengabaikan publik” Publik tidak boleh diabaikan atau ditipu seperti pada masa lalu dengan menggunakan cara-cara yang dipakai agen pers. Lee mengirimkan deklarasi ini kepada semua editor di kota :
Isinya.. Ini bukan biro pers rahasia. Semua pekerjaan kami dilakukan secara terbuka. Kami bertujuan menyampaikan berita. Ini bukan agen advertising; jika anda berpendapat materi kami direkayasa untuk dimuat, jangan gunakan materi kami. Materi kami isinya akurat. Detail lebih lanjut tentang subjek ini akan segera diberikan, dan setiap editor akan dibantu dengan senang hati untuk memverifikasi setiap pernyataan… ringkasnya, rencana kami adalah, secara terus terang dan terbuka, atas nama kepedulian bisnis dan istitusi publik, memberikan kepada pers dan publik AS informasi yang segera dan akurat berkenaan dengan subjek-subjek yang berharga dan menarik perhatian publik untuk diketahui (dalam Cutlip, Center&Broom, Effective PR, edisi ke sembilan, 2009:115)
Hasilnya.. Sekarang dikenal sebagai press release atau news release. pendekatan Lee memudahkan reporter yang bertugas meliput berita. Karena Lee menyediakan laporan setiap pertemuan dalam bentuk “handout”.
Teknik dan prinsip Lee yang banyak diikuti oleh praktisi PR.. Dia adalah salah seorang yang menyadari kesalahan publisitas yang tidak didukung oleh kerja yang baik dan salah satu daris edikit orang yang mengatakan bahwa kinerja akan menentukan publisitas yang akan didapatkan klien
LEE.. “ Jika anda mengeluarkan pernyataan publik yang isinya tidak benar, maka pernyataan itu akan langsung ditentang” “ Hubungan aktual dari perusahaan dengan rakyat … harus menggunakan lebih dari sekedar perkataan – tetapi juga perbuatan.”
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
Berikut gambaran kronologis PR di dunia: Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi 1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh 1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai 1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi 1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui 1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis. 1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja 1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas 1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Perang dunia I (1917-1918) Praktik PR kontemporer pertama kali muncul sebagai tindakan defensif. Presiden Woodrow Wilson, menyadari arti penting dari opini publik. Lalu membentuk Committee on Public Information (CPI) – sering disebut “Creel Committee”. Tugasnya : memobilisasi opini publik untuk mendukung upaya perang dan tujuan perdamaian Wilson di dalam negeri, sebab pada saat itu opini warga Amerika terbagi dua saat Amerika menyatakan perang. George Creel ditunjuk sebagai ketua komite. Upaya Creel : menunjukkan kekuatan publisitas dan memobilisasi opini. Melalui : telegram – relawan di 3000 kota. (blm ada TV atau radio. Komunikasi elektronik masih susah)
Creel, Byoir, dan rekan-rekannya adalah konselor PR untuk pemerintahan AS. Mereka menyampaikan gagasan-gagasan untuk warga negara dan kemudian ke luar negeri untuk memotivasi kekuatan dalam peperangan tahun 1917-1918.
New York Times pada 1920 menulis tentang pengaruh Creel Committee ini : Creel bukan hanya punya staf agen pers yang bekerja langsung di abwah pimpinannya di kantor pusat, tetapi dia juga mendesentralisasikan sistem sehingga setiap tipe indistri di negeri ini punya kelompok pekerja publisitas khusus. Dengan cara inilah, para pemimpin dan direktur industri berkenalan dengan kekuatan publisitas dan mereka menyadari arti penting dari upaya pengkonsentrasian publisitas yang dikenal sebagai “dorongan” (drives)
Roosevelt dan perang dunia ii (1930-1945) Bencana ekonomi yang parah dan kebijakan New Deal Roosevelt mendorong perkembangan praktik PR di banyak bidang. Pengukuran dan penilaian opini publik secara lebih ilmiah dan tepat, lahir pada periode ini. Seperti: jajak pendapat publik. Dimulai 1936 untuk masa kampanye presiden. Perang dunia II banyak memerhatikan segi advertising sebagai alat utama PR. Lalu sekarang, advertising berkembang menjadi : advertising PR, advertising pelayanan publik, advertising isu/advertising advokasi, dan advertising institusional. 1942, War Advertising Council bekerja sama dengan industri dan pemerintahan, menjadikan advertising sebagai alat utama untuk mengajak warga ikut perang, untuk memanfaatkan dan membagi-bagi sumber daya yang terbatas, untuk membeli saham perang, dan untuk bertugas di angkatan bersenjata.
Munculnya kode etik PR.. Untuk menjadi professional, diciptakan “a code of professional standars” dalam bidang Public Relations. APRA (the American Public Relations Association) telah menyusun suatu “code of ethics”. Tujuan: menegaskan apa yang harus dilakukan dan apa yang tak boleh dilakukan sebagai orang- orang yang mengabdi pada suatu profesi. Faktor “public service” dan integritas dikemukakan dengan tegas dalam kode tersebut.
Bagaimana dengan perkembangan PR di Indonesia…. ??
Public Relations Di Indonesia lazim nya disebut HUMAS Masih merupakan bidang baru di negara kita
Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of communication (Abdurrahman, 1993: 10) Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins, 2004: 2).
Saat ini, istilah Public Relations di Indonesia sekarang sudah semakin dikenal. Berbeda pada masa tahun tujuh puluhan bahkan pada tahun delapan puluhan, masih banyak masyarakat masih bertanya-tanya mengenai istilah Public Relations. Sempat terbentuk citra negatif bagi seorang perempuan yang berprofesi sebagai PR karena identik dengan kerja lobi, menemani, dan menyenangkan tamu.
Jika ditelusuri dari perjalanan panjang sejarah perdaban, praktik humas di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak zaman Mataram atau sejak Panembahan Senopati ketika mengumumkan bahwa ia dan keturunannya merupakan pasangan dan mendapatkan lindungan dari Ratu Pantai Selatan. Ini dibuat untuk menyaingi adipati-adipati pantai utara yang lebih bisa mendapat restu Para Wali.
Dalam konteks modern, sejarah Humas di Indonesia dimulai sejak tanggal 18 Agustus 1945 ketika Bung Karno memutuskan menunda siding PPPKI ketika memberikan keterangan Pers mengenai pemilihan Presiden sebelum merumuskan UUD. Tapi para ahli sejarah humas sepakat menayatakan bahwa Humas Otentik yang berlaku di indonesia dimulai sejak proklamasi 17 Agustus 1945. Menurut Onong Uchjana Effendy (1991: 12), public relations di Indonesia dimulai sejak tahun 1950. Perkembangan hubungan masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat itu Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen PR disebutkan bahwa PR di Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan PR di dunia atau Asia
siapa yang dimaksud REX F. HARLOW ?? Jelaskan jawaban saudara. Kuiz: siapa yang dimaksud REX F. HARLOW ?? Jelaskan jawaban saudara. N.B: jawaban dikirim ke email: nikenpuspita@yahoo.com Email paling lambat saya terima pada pertemuan berikutnya. Lewat dari tanggal tersebut, tidak akan dinilai.