PENGEMBANGAN KURIKULUM SKEMA 321

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

Standar 5.
PENYUSUNAN SWOT.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA MEI 2011
Kajian Implementasi Program Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud Jenjang S2 dan S3 Dalam dan Luar Negeri.
KERJASAMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
ITB dan Kebijakan Publikasi Kekayaan Intelektual Oleh Adang Surahman.
PROGRAM KERJA FAKULTAS HUKUM UNAND
IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN
KEBIJAKNAN PELATIHAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL
PERAN PROVINSI DALAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN HASIL DISKUSI KELOMPOK I.
PENINGKATAN MUTU & DAYA SAING PT I & K 1. 2 Misi Perguruan Tinggi (PP No 60 tahun 1999 Pasal 2) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang.
Program Usulan Presentasi Bacarek, 3 Desember 2014 Budi Santosa.
Oleh : Tim Persiapan Otonomi Pengelolaan Unair Sebagai Badan Hukum Milik Negara OTONOMI PENGELOLAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Berbagi Pengalaman Upaya Meningkatkan Akreditasi Program Studi
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM PENJAMINAN MUTU UNS
BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA (BAJAMTU – UG)
“Seminar Sehari UHAMKA Menyongsong Masa Depan”
KURIKULUM INTI TEKNIK SIPIL BMPTTSSI draft-Februari 2015
TEAM TEACHING.
Konsep Teaching Factory
PENINGKATAN KUALITAS UNIVERSITAS PADJADJARAN
RINGKASAN EKSLUSIF HASIL STUDI KAJIAN (Assessment Study Result) “Pendidikan Tinggi : Industri Produk Jasa Pengetahuan dan Keterampilan”
KEBIJAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM UNDIKSHA (BIDANG AKADEMIK) 2018
PROGRAM DAN SASARAN KERJA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
DUKUNGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI
! CHANGE REVOLUSI.
KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT AKREDITASI DAN SERTIFIKASI
REVITALISASI LPTK Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
STATUTA PERGURUAN TINGGI
Kebijakan program BINTEK pengembangan kpt dalam rangka PENINGKATAN MUTU pendidikan tinggi STKIP MUHAMMADIYAH SORONG, 7-9 JUNI 2017.
KRITERIA PENILAIAN AIPT
PAPARAN CALON KEPALA SEKOLAH
KESIMPULAN SINGKAT RAKERNAS 2017
Penyusunan Standar Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama
Hakekat Metode Instruksional
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
STT ATLAS NUSANTARA MALANG
STT ATLAS NUSANTARA MALANG
Implementasi Manajemen Stratejik di Universitas Negeri Jakarta
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
TIPS AND TRICK Imas Soemaryani
Program Studi S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis FKKMK UGM
Renstra Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan
Oleh : Septiani Zaroh BK 2010 B
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
Prodi S3 Kedokteran dan Kesehatan
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jurusan Pendidikan Sejarah. Visi Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Mewujudkan Program Studi Pendidikan Sejarah yang maju sebagai.
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
TANTANGAN PENDIDIKAN TINGGI KITA
TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UMB
Sosialisasi Visi dan Misi MBTI
Evaluasi Program Semester Ganjil & Rencana Program Semester Genap HUBIN 2017/2018.
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN VOKASI SISTEM GANDA
PRODI D3 KEBIDANAN Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih I No.1, Jakarta Pusat Telp. (021)
PENDIDIKAN KEPERAWATAN (Profesi ners) DI INDONESIA
Paradigma baru pendidikan keperawatan mengahadapi persaingan global
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI BENDAHARA PENERIMAAN POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT OLEH: FARIDAH.
Akreditasi institusi.
Akreditasi Institusi.
PENDIDIKAN SISTEM GANDA DI AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL SURAKARTA (AK TEKSTIL SOLO)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
MEWUJUDKAN PERGURUAN TINGGI TERBUKA, FLEKSIBEL DAN BERMUTU
Transcript presentasi:

PENGEMBANGAN KURIKULUM SKEMA 321 Dr.sc. H. Zainal Nur Arifin, Dipl.-Ing. HTL, M.T. Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Negeri Jakarta dipresentasikan pada: Konsorsium Bidang Ilmu Ekonomi Politeknik Negeri se-Indonesia Batam, 2 Mei 2017

PERLUKAH KITA MENERAPKAN KURIKULUM SKEMA 321?

KONSEP BERFIKIR PENINGKATAN RELEVANSI PENDIDIKAN POLITEKNIK TEACHING FACTORY/ INDUSTRY LINK & MATCH DENGAN INDUSTRI PENINGKATAN MUTU LULUSAN POLITEKNIK

(Industry based Teaching) TEACHING INDUSTRY (Industry based Teaching) adalah sistim pembelajaran yang berorientasi pada dunia industri dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi lulusan sesuai kebutuhan industri. (industri digunakan untuk proses pendidikan/pembelajaran)

4 MODEL TEACHING INDUSTRY Teaching Industry berbasis pelayanan kepada pihak industri (Model TI-1). Contoh: Polman Bandung, ATMI Solo, dsb. Teaching Industry berbasis bisnis/komersial (Model TI-2). Contoh: PNB, Polinema, Polije, Poltek Batam, dsb. Teaching Industry berbasis pemenuhan kebutuhan SDM pihak industri (Model TI-3). Contoh: PNJ, dsb. Penerapan Kurikulum Skema 321 (di Jerman dikenal sebagai Dual System)

Model TI-1 Studio/Bengkel/Laboratorium difungsikan sebagai industri/pabrik yang suasana dan kondisinya dibuat mirip seperti di pabrik/industri, sehingga selain sebagai tempat praktek mahasiswa, juga dapat melayani pesanan industri /memproduksi. Peluang: Studio/Bengkel/Laboratorium bisa menjadi “Income Generator” bagi Politeknik untuk dapat menutupi biaya praktek mahasiswa, seperti bahan praktek mahasiswa, perawatan, dan pengembangan mesin-mesin untuk praktek. Tantangan: Model ini sangat membutuhkan sistim manajemen yang kuat untuk menggabungkan manajemen akademik dengan manajemen pabrik/industri. Selain itu dibutuhkan kepercayaan dari industri.

Model TI-2 Politeknik (sendiri atau bekerjasama dengan pihak industri) mendirikan dan mengelola pabrik/industri sebagai bisnis/komersial, namun sekaligus dimanfaatkan juga untuk tempat praktek mahasiswa. Peluang: Politeknik bisa memiliki suatu usaha sebagai “Income Generator” untuk pengembangan fasilitas institusi dan kesejahteraan karyawannya, pengelolaan anggarannya juga bisa lebih fleksibel (bila sudah BLU). Tantangan: Model ini sangat membutuhkan investasi yang besar, kerjasama yang kuat dengan industri, dan membutuhkan sistim manajemen pabrik/perusahaan yang profesional untuk dapat menjamin keberlangsungan usaha/pabrik tersebut. Politeknik harus berbentuk BLU.

Model TI-3 Politeknik menyelenggarakan program khusus (kelas kerjasama) yang bidangnya disesuaikan dengan kebutuhan industri. Tempat kuliah & prakteknya langsung di pabrik milik pihak industri. Pengajarannya dgn sistim team teaching. Peluang: Meningkatkan APK (jumlah mahasiswa) bagi Politeknik dan memberikan peluang kepada masyarakat untuk memperoleh beasiswa melalui program kerjasama ini yang berasal dari dana CSR perusahaan. Tantangan: Diperlukan sistim manajemen akademik yang khusus menangani program kerjasama ini, monitoring dan pengawasan yang intensif agar terjaga kualitas/mutu lulusannya yang sesuai kebutuhan industri.

Model TI-4 (Kurikulum Skema 321) Politeknik menerapkan Kurikulum Skema 321 berbasis KKNI (3 Semester di Kampus + 2 Semester PKL di Industri + 1 Semester kembali di Kampus) Peluang: Memberikan kesempatan bagi lulusan Politeknik untuk dapat cepat diterima bekerja di Industri. Tantangan: Diperlukan kerjasama dengan industri yang lebih erat dan banyak (tergantung jumlah mahasiswa pada masing-masing Prodi/Politeknik) untuk dapat menjamin bahwa setelah 2 semester PKL di Industri lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran yang diharapkan.

Contoh Penerapan Kurikulum Skema 321 Untuk Jenjang D3: Semester 1+2 : di Kampus (Kuliah + Praktek) Semester 3 : di Industri (PKL) Semester 4 : di Kampus (Kuliah + Praktek) Semester 5 : di Industri (PKL) Semester 6 : di Kampus (Uji Kompetensi + TA) Untuk Jenjang D4: Semester 4+5 : di Kampus (Kuliah + Praktek) Semester 6 : di Industri (PKL) Semester 7+8 : di Kampus (Kuliah+Uji Kompetensi+TA)

STRATEGI PENERAPAN TEACHING INDUSTRI Mendorong semua Prodi/Jurusan untuk lebih menjalin kemitraan dengan industri dan mengembangkan Teaching Industry. Setiap Prodi/Jurusan agar membentuk Academic- Industrial Board (AIB), yang anggotanya terdiri dari perwakilan dosen dari Prodi/Jurusan dan perwakilan dari mitra industri. AIB agar mengadakan pertemuan rutin untuk mengevaluasi kurikulum dan pelaksanaan teaching industry. Pembenahan kurikulum, disesuaikan dengan model Teaching Industry yang dilaksanakan.

Kesimpulan dan Saran Teaching Industry merupakan ciri khas Pendidikan Politeknik sebagai upaya untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, berdaya saing, dan sesuai kebutuhan industri. Oleh karena itu, setiap Politeknik harus memiliki/menerapkan Teaching Industry. Terdapat 4 (empat) model Teaching Industry yang dapat diterapkan oleh setiap Politeknik di Indonesia. Penerapan Teaching Industry harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki, peluang kerjasama yang ada dan program prioritas dari masing-masing Politeknik. Kurikulum skema 321 sepertinya ingin mengadopsi sistim pendidikan Dual System di Jerman. Di Indonesia bukan suatu hal baru karena ini adalah konsep pendidikan Politeknik pada awalnya. Juga pernah diterapkan di STM ketika Dr. Wardiman menjabat sbg Mendikbud.

Terima Kasih