ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SESI 10 - SPK
Definisi AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan metode pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah kriteria dan alternatif yang dipilih berdasarkan pertimbangan semua kriteria terkait (Saaty, 2004) AHP diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an, AHP di ciptakan untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan semi terstruktur. Sedangkan prisip dasar dari AHP adalah Memecahkan masalah menjadi sebuah hirarki dan menentukan tujuan. Penentuan kriteria dan alternatif. Menentukan priotitas. Konsistensi logis.
Langkah-langkah atau prosedur pada metode AHP adalah (Kusrini, 2007): Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, kemudian menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki yaitu dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran system pada level teratas. Menentukan prioritas elemen Membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. Matrik perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya
Langkah-langkah atau prosedur pada metode AHP adalah (Kusrini, 2007): Sintesis Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom matrik Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matrik. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapat nilai rata-rata. Mengukur konsistensi Kalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya. Jumlahkan setiap baris Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan banyaknya elemen yang ada, dan hasilnya disebut lamda maks (maks).
Langkah-langkah atau prosedur pada metode AHP adalah (Kusrini, 2007): Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus : CI=( maks-n)/n dimana n=banyaknya elemen Hitung Rasio Konsistensi (consistency ratio) / CR dengan rumus: CR=CI/IR dimana CR=Consistency Ratio CI=Consistency Index IR=indeks Random Consistency Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgement harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/CR) kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.
Langkah-langkah atau prosedur pada metode AHP adalah (Kusrini, 2007): Daftar indek random konsistensi (IR) yaitu: Ukuran Matrik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai IR 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
STUDI KASUS Saya ingin membeli HP yang harganya relative murah, memori internalnya besar, kameranya lumayan (tidak begitu hobi foto), ukurannya cukup dengan tangan saya, jaringan (2G/3G/4G), dan baterainya awet. Ada 4 alternatif HP yang saya bayangkan, yaitu: Asus Zenfone 3, Xiaomi Mi 4i, Samsung J7 dan Oppo F1
Karakteristik HP Asus Zenfone 3 5 32 16 dan 8 5,5 2G/3G/4G 74 ALTERNATIF HARGA (JUTA RP) KAPASITAS MEMORI INTERNAL (GB) KAMERA (Belakang dan Depan) UKURAN LAYAR (INCI) JARINGAN (2G/3G/4G) BATERAI TAHAN LAMA (JAM) Asus Zenfone 3 5 32 16 dan 8 5,5 2G/3G/4G 74 Xiaomi Mi 4i 3,8 16 13 dan 8 5,0 67 Samsung J7 3,4 13 dan 5 101 Oppo F1 5,1 64 13 dan 16
Ada 3 tahap identifikasi Tentukan tujuan. Yaitu membeli HP dengan kriteria tertentu Tentukan kriteria. Yaitu harga, memori internal, kamera, ukuran layar, jaringan (2G/3G/4G), dan baterai. Tentukan alternatif : Asus Zenfone 3, Xiaomi Mi 4i, Samsung J7 dan Oppo F1. Gambar bentuk hirarkinya
TINGKAT KEPENTINGAN 9 = MUTLAK LEBIH PENTING (EXTREME) 7 = SANGAT LEBIH PENTING (VERY) 5 = LEBIH PENTING (STRONG) 3 = CUKUP PENTING (MODERATE) 1 = SAMA PENTING (EQUAL)
Saya mengutamakan harga, ingin yang murah/terjangkau. (H) Kemudian butuh jaringan yang sudah support 4G. (J) Ingin baterai yang awet, Karena sering bepergian. (B) Ukuran layar cukup besar, agar mudah ketika browshing. (L) Memori internal yang cukup. (M) Dan Kamera dipilih paling akhir Karena saya tidak hobi foto. (K)
Matriks HARGA JARINGAN BATERAI LAYAR MEMORI KAMERA
dengan wi adalah bobot tujuan ke-i dari vektor bobot. Apabila A adalah matriks perbandingan berpasangan, maka vektor bobot berbentuk: dapat didekati dengan cara: menormalkan setiap kolom j dalam matriks A, sedemikian hingga: sebut sebagai A’. untuk setiap baris i dalam A’, hitunglah nilai rata-ratanya: dengan wi adalah bobot tujuan ke-i dari vektor bobot.
Uji konsistensi: Misalkan A adalah matriks perbandingan berpasangan, dan w adalah vektor bobot, maka konsistensi dari vektor bobot w dapat diuji sebagi berikut: hitung: (A)(wT) hitung: indeks konsistensi:
jika CI=0 maka A konsisten; jika maka A cukup konsisten; dan jika maka A sangat tidak konsisten. Indeks random RIn adalah nilai rata-rata CI yang dipilih secara acak pada A dan diberikan sebagai: n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RIn 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
Rubah matriks ke angka decimal
Normalisasi matriks
Hasil normalisasi W = (0,4188; 0,0689; 0,0689; 0,0689; 0,1872 ; 0,1872)
Hitung Consistency Index (CI)
Untuk n = 6, diperoleh RI6 = 1,24 sehingga: CUKUP KONSISTEN
BENTUK HIRARKI DARI INFORMASI YANG DIPEROLEH MEMBELI HP HARGA (0,4188) JARINGAN (0,0698) BATERAI (0,0698) LAYAR (0,0698) MEMORI (0,1872) KAMERA (0,1872) Asus Zf 3 Xiaomi Mi 4i Samsung J7 Oppo F1 Asus Zf 3 Xiaomi Mi 4i Samsung J7 Oppo F1 Asus Zf 3 Xiaomi Mi 4i Samsung J7 Oppo F1 Asus Zf 3 Xiaomi Mi 4i Samsung J7 Oppo F1 Asus Zf 3 Xiaomi Mi 4i Samsung J7 Oppo F1 Asus Zf 3 Xiaomi Mi 4i Samsung J7 Oppo F1
1. Matriks perbandingan berpasangan utk HARGA diperoleh data harga setiap HP
Normalisasi W = (0,7264; 0,0956; 0,1068; 0,0712)
Mencari harga yang lebih murah Min Harga = min(3,4; 3,8; 5; 5,1) = 3,4 Asus Zenfone 3 = 3,4/5 = 6,8 Xiaomi Mi 4i = 3,4/3,8 = 0,8947 Samsung J7 = 3,4/3,4 = 1 Oppo F1 = 3,4/5,1 = 0,6667
Normalkan Harga Total = 6,8 + 0,8947 + 1 + 0,6667 = 9,3614 Asus Zenfone 3 = 6,8/ 9,3614 = 0,726 Xiaomi Mi 4i = 0,8947/9,3614 = 0,096 Samsung J7 = 1/ 9,3614 = 0,107 Oppo F1 = 0,6667/ 9,3614 = 0,071 W = (0,726; 0,096; 0,107; 0,071)
2. Matriks perbandingan berpasangan utk JARINGAN diperoleh data jaringan setiap HP Untuk Perbandingan Jaringan nilainya berimbang, Karena semua sudah support 2G, 3G, dan 4G.
Normalisasi Jaringan W = (0,25; 0,25; 0,25; 0,25)
3.Matriks perbandingan berpasangan utk BATERAI diperoleh data baterai setiap HP
Normalisasi Baterai W = (0,2606; 0,2878; 0,1909; 0,2606)
4.Matriks perbandingan berpasangan utk LAYAR diperoleh data layar setiap HP
Normalisasi Layar W = (0,2008; 0,3976; 0,2008; 0,2008)
5.Matriks perbandingan berpasangan utk MEMORI diperoleh data memori setiap HP W = (0,182; 0,364; 0,364; 0,091)
Normalisasi Memori W = (0,1818; 0,3636; 0,3636; 0,0909)
6.A.Matriks perbandingan berpasangan utk KAMERA BELAKANG diperoleh data kamera belakang setiap HP
Normalisasi Kamera Belakang W = (0,2131; 0,2623; 0,2623; 0,2623)
6.B.Matriks perbandingan berpasangan utk KAMERA DEPAN diperoleh data kamera depan setiap HP
Normalisasi Kamera Depan W = (0,2439; 0,2439; 0,3902; 0,1220)
Rata-rata Untuk Kamera Depan Dan Belakang
BENTUK HIRARKI DARI INFORMASI YANG TELAH DITAMBAHKAN MEMBELI HP HARGA (0,4188) JARINGAN (0,0698) BATERAI (0,0698) LAYAR (0,0698) MEMORI (0,1872) KAMERA (0,1872) Asus Zf 3 (0.7264) Xiaomi Mi 4i (0.0956) Samsung J7 (0.1068) Oppo F1 (0.0712) Asus Zf 3 (0.25) Xiaomi Mi 4i (0.25) Samsung J7 (0.25) Oppo F1 (0,25) Asus Zf 3 (0.2606) Xiaomi Mi 4i (0.2878) Samsung J7 (0.1909) Oppo F1 (0.2606) Asus Zf 3 (0.2008) Xiaomi Mi 4i (0.3976) Samsung J7 (0.2008) Oppo F1 (0.2008) Asus Zf 3 (0.1818) Xiaomi Mi 4i (0.3636) Samsung J7 (0.3636) Oppo F1 (0.0909) Asus Zf 3 (0.2285) Xiaomi Mi 4i (0.2531) Samsung J7 (0.3263) Oppo F1 (0.1921)
HASIL AKHIR PERKALIAN MATRIKS HP HASIL Asus Zenfone 3 0,4300 Xiaomi Mi 4i 0,2200 Samsung J7 0,2181 Oppo F1 0,1319 HP YANG DIBELI
Sekian dan Terimakasih