MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Pengkajian Oleh Andi Mariani Ramlan Berbagi di Lingkup Universitas Sembilanbelas November & Pihak Terkait Lainnya yang membutuhkan informasi tersebut
Pengertian Media dan alat Peraga (Manipulative Materials) Media Pendidikan ~ Sadiman (2010:6) mengatakan media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. ~ Robert, dkk (2002) dalam Musfiqon (2002:26) mendefinisikan media adalah saluran informasi yang menghubungkan antara sumber informasi dan penerima. ~ Gagne (1970) dalam Sadiman, dkk (2010:6) menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. ~ Briggs (1970) dalam Sadiman, dkk (2010:6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Misalnya; Buku, film, kaset, film dan bingkai.
~ Anderson dalam Musfiqon (2012:27) menyatakan media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Secara umum wajarlah bila peranan seorang guru yang menggunakan media pembelajaran sangat berbeda dari peranan seorang guru “biasa”. ~ Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata latin tekne dan logos yaitu ilmu. Dalam konsep ini media dinilai sebagai teknologi pembelajaran. ~ Secara lebih utuh media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
Alat Peraga Yang dimaksud dengan alat peraga adalah alat bantu pembelajaran dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran. Alat peraga mengandung pengertian bahwa segala sesuatu yang masih bersifat abstrak, kemudian dikonkretkan dengan menggunakan alat agar dapat dijangkau dengan pikiran yang sederhana dan dapat dilihat, dipandang dan dirasakan. Dengan demikian, alat peraga lebih khusus dari media dan teknologi pembelajaran karena berfungsi hanya untuk memperagakan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Beberapa contoh alat peraga dapat dilihat seperti gambar berikut ini
Kesimpulan Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar. Teknologi pembelajaran adalah kajian dan praktik etis untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakan, menggunakan dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang sesuai Januszeswki dan Molenda, (2008) dalam Arsyad, 2014: 10. Sumber belajar dipahami sebagai perangkat, bahan/materi, peralatan, pengaturan dan orang dimana pembelajar dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya bertujuan untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja Januszeswki dan Molenda, (2008) dalam Arsyad, 2014: 10. Alat peraga ialah alat-alat yang digunakan guru yang berfungsi membantu guru dalam proses mengajarnya dan membantu peserta didik dalam proses belajarnya, SimaknYaumi dan Syafei (2012) dalam Arsyad, 2014: 10.
Perkembangan Media Pendidikan Awalnya media hanya sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek dan alat- alat lain yang memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
Media Pendidikan mempunyai beberapa nilai praktis Dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik. Dapat mengatasi batas ruang kelas misalnya benda yang akan diajarkan terlalu besar atau terlalu berat untuk dibawa di ruang kelas untuk diamati. Dapat mengatasi apabila suatu benda secara tidak langsung dapat diamati karena terlalu kecil. Dapat mengatasi apabila secara langsung benda itu terlalu kecil atau terlalu cepat sedangkan gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa.
Menurut Drs. Et Russefendi M.Sc, tipe berpikir dibagi menjadi 4 tahap 1. Tahap berpikir konkrit, contoh: 3 buah mangga + 2 buah mangga = 5 buah mangga. Untuk anak-anak yang taraf berfikirnya konkrit menjelaskan 3 + 2 hendaknya dengan bantuan benda-benda kongkrit. 2. Tahap berpikir semi konkrit Untuk anak yang tahap berpikirnya semi kongkrit dibutuhkan alat peraga benda tiruan (gambar).
Lanjut 3. Tahap berpikir semi abstrak Untuk anak yang tahap berpikirnya semi abstrak cukup dengan bantuan tabel. Contoh: v = 4. Tahap berpikir abstrak Menjelaskan 3 + 2 walaupun tanpa menggunakan alat peraga, anak-anak dapat menjelaskan 3 + 2 III II IIIII
Edgar Dale membagi pengalaman menurut tingkat abstraknya mulai dari kongkrit (pengalaman langsung) sampai pada paling abstrak (simbol kata-kata). Pada kerucut pengalaman belajar berikut:
Kerucut Pengalaman Belajar
Menurut E. Dale kita dapat belajar melalui : a. Berbuat (1-5) mengalami secara langsung (berbuat). Yakni; pameran, darmawisata, demonstrasi, pengalaman yang didramatisir, pengalaman yang logis, pengalaman yang bertujuan. b. Mengamati orang lain (6-8). Yakni; televisi, film, rekaman radio. c. Membaca (9-10). Yakni; simbol visual dan simbol verbal.
Alat Peraga mempunyai nilai atau fungsi yang lebih khusus antara lain: 1. Menguasai atau menghindari terjadinya salah komunikasi. 2. Meningkatkan hasil PBM. 3. Membangkitkan minat belajar siswa. 4. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit akan lebih dapat dipahami dan dapat disajikan sesuai tingkat- tingkat dasar siswa. 5. Alat peraga dapat membantu daya tangkap siswa dalam memahami sesuatu sehingga membuat siswa lebih memahami ide yang disampaikan. 6. Dapat melihat hubungan antara konsep-konsep dalam alam sekitar. 7. Alat peraga dapat dijadikan sebagai objek penelitian untuk menyempurnakan nilai-nilai atau manfaat dari alat itu sendiri. 8. Untuk menghindarkan terjadinya verbalisasi.
Beberapa Persyaratan untuk membuat alat Peraga, diantaranya: Tahan lama Bentuk dan warnanya menarik Sederhana dan mudah dikelola Ukurannya sesuai dengan ukuran fisik anak Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar atau diagram. Sesuai dengan konsep pada matematika. Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya Peragaan itu supaya jadi dasar konsep berpikir abstrak bagi siswa. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Referensi PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Oleh Dr. HM. MUSFIQON, M.Pd MEDIA PENDIDIKAN Oleh Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc MEDIA PEMBELAJARAN Oleh Azhar Arsyad Sumber-sumber referensi terkait lainnya