PROSES KONVERSI REFORMING
HYDRO CRACKING Proses Hydrocarcking adalah suatu proses perengkahan hidrocarbon secara catalytic dengan injeksi H2 pada temperatur dan tekanan tinggi, jadi dasarnya adalah hydrogenasi menunjang peranannya. Proses hydrocracking ini sangat flexible, pada umumnya dipakai untuk mengkonversi distillate sedang dan berat
CATALYTIC REFORMING Unit ini bertujuan untuk mengolah naptha berangka oktan rendah menjadi naptha berangka oktan tinggi (reformate), atau naptha dengan susunan hidrokarbon parafinise menjadi naptha aromatik, sehingga dapat memenuhi spesifikasi bahan bakar motor atau bahan baku unit para xylene. Prosesnya secara kimia dengan bantuan katalis, katalis yang dipakai mengandung bimetallic yang terdiri dari octanate dalam Al2O3 carrier.
Disini terjadi pertukaran panas antara feed dengan produk reactor. PROSES ALIR Feed (umpan) masuk reactor dipompakan dari tank storage, aliran terbagi dalam 2 (dua) stream. Gas hydrogen diinjeksikan pada aliran feed dengan ratio 3,5 masing-masing campuran feed/gas hydrogen masuk ke combined feed heat exchanger masuk bagian shell. Disini terjadi pertukaran panas antara feed dengan produk reactor.
PROSES ALIR Propylene dicloride diinjeksikan untuk membuat balance chloride di catalyst. Feed effluent masuk dapur I dipanaskan sampai + 500 OC. Feed effluent meninggalkan dapur masuk ke daerah reduksi (pada top reactor pertama). Feed masuk reactor pertama perbedaan temperatur out let dan inlet reactor + 75oC. Feed keluar reactor pertama dan masuk reactor ke dua temperaturnya dijaga sekitar + 500oC.
PROSES ALIR Produk reactor ke dua masuk dapur, suhu dikontrol dengan TRC pada suhu + 500oC. Produk reactor meninggalkan reactor terakhir masuk combined feed exchanger menuju ke fin fan cooler. Produk reactor sebelum masuk combined feed exchanger diinjeksikan air untuk melarutkan garam chlorida yang terbentuk dimana garam-garam chlorida ini akan mengendap/menempel setelah mengalami pendinginan.
PROSES ALIR Produk reactor masuk ke separator untuk dipisahkan antara gas dan cairannya. Gas dari separator ditarik oleh compressor dikirim sebagai recycle gas, sedangkan liquidnya dipompakan masuk ke recontact drum untuk mengurangi kemungkinan adanya gas berat masuk ke gas system dan cairannya masuk kedalam seksi fraksinasi. Produk dari seksi fraksinasi sebagai platformate digunakan sebagai feed unit Para xylene atau untuk blending mogas componen.
CATALYST CONTINOUS REGENERATOR Unit ini berfungsi untuk mengoperasikan Platformer pada ketajaman yang tinggi dengan waktu operasi yang tinggi, disebabkan oleh regenerasi catalyst secara kontinyu pada reactor Plat former. Selama siklus operasi, catalyst akan turun aktivasinya oleh keracunan dan akan terbentuk coke. Dengan persiapan feed yang baik serta prosedur operasi yang baik keracunan dapat dihindari.
CATALYST CONTINOUS REGENERATOR Regenerasi tujuannya adalah membakar coke untuk mengembalikan aktivitas, selectivitas dan stabilitas. Regenerasi catalyst dibagi 2 (dua) seksi operasi yaitu : Pemindahan katalis. Regenerasi katalis.
1. PEMINDAHAN KATALIS Spent katalis dipindahkan dari reactor ke regenerator dengan suatu system pemindahan katalis bebas, katalis segar dikembalikan lagi ke reactor dengan sistim pemisahan katalis segar.
Proses regenerasi berlangsung pada tempat-tempat : 2. REGENERASI KATALIS Proses regenerasi berlangsung pada tempat-tempat : Regenerasi ( pembakaran carbon) Chlorinasi Pengeringan Reduksi
2. REGENERASI KATALIS Regenerasi ( pembakaran carbon) Didalam daerah ini, terjadi sirkulasi gas panas yang mengandung oksigen cukup rendah (0,9 s.d 1,3 mx) mol persen kontak dengan coke pada katalis dan terbakar. Regenerasi gas masuk lewat bagian atas dari regenerator (diluar basket screen) melewati katalis bed dan melalui center pipe screen.
2. REGENERASI KATALIS A. Regenerasi ( pembakaran carbon) Gas keluar dari regenerator melalui pendingin udara dan ditarik dengan kompresor dan pada bagian suction kompresor diinjeksikan udara kering dan dialirkan menuju ke tengah-tengah kompresor. Net flue gas dari regenerator dibuang ke atmosphere sebelum masuk ke suction blower.
2. REGENERASI KATALIS A. Regenerasi ( pembakaran carbon) Selama normal operasi panas pembakaran didaerah regenerasi dapat menghasilkan panas, jadi pendingin regenerasi yang akan mengatur kelebihan panas dalam sistim hingga tercapai temperature yang dikehendaki (477oC) . Untuk melindungi katalis dan peralatan dari terlalu tingginya temperature, mazer control akan bunyi alarm temperature mencapai 649oC.
2. REGENERASI KATALIS Chlorinasi Daerah chlorinasi ini, gas disirkulasikan dan dipanaskan samapai 510oC dengan kadar oksigen 18 – 20 mole persen, mengandung uap propylene di chloride (PDC) dan kontak dengan katalis yang sudah bebas karbon dari daerah regenerasi diatasnya.
2. REGENERASI KATALIS Chlorinasi Tujuannya adalah : karena selama pembakaran coke, kndungan chloride pada spent katalis berkurang, maka melalui sirkulasi gas di injeksikan. elektrik heater dan Dari blower gas chlorinasi mengalir melewati kembali ke tower regenerasi mengatur gas dengan mengontrol power input ke elektrik hetaer.
2. REGENERASI KATALIS Chlorinasi Kemungkinan tingginya temperatur gas dengan mengontrol power input ke electric heater. Kemungkinan tingginya temperatur pada daerah ini ialah karena kemungkinan over loading di daerah regenerasi, sehingga ada sebagian coke yang belum terbakar masuk ke daerah chlorinasi.
2. REGENERASI KATALIS Pengeringan Daerah pengeringan (udara pembakaran bawah) yaitu pengeringan angin instrument (dipanaskan). Gunanya untuk mengeringkan air yang yang mengumpul pada katalis ke daerah regenerasi dan chlorinasi.
2. REGENERASI KATALIS Pengeringan Angin instrument sebelum ke pemanas (heater) dilewatkan filter, dryer filter. Dari pemanas udara mengalir ke bottom regenerator tower lewat distributor.
2. REGENERASI KATALIS Reduksi Reduksi katalis ini terjadi pada daerah reduksi pada puncak dari reactor No. 1. Hydrogen reduksi adalah aliran gabungan dari liff gas yang membaa regenerator katalis dan aliran hydrogen (recycle). Untuk mengurangi terbentuknya coke pada daerah reduksi gas recycle harus dijaga kemantapannya untukitu dipasang alarm (jika kurang dari separuh gas yang dibutuhkan akan alarm).
3. SISTEM PEMINDAHAN KATALIS SEGAR Katalis segar dipindahkan dalam bentuk oksida dari surge hopper catalyst ke puncak reactor, dimana katalis direduksi dengan H2 pada temperature tinggi. Katalis segar dipindahkan dari surge hopper melalui system control valve yang diperintahkan oleh logic controller LH. Lock hopper ini di purge dengan N2 untuk keamanan sebelum unloading ke lift exchanger. H2 dari kompresor dialirkan ke lift exchanger untuk mengangkat katalis dan membawa ke daerah reduksi pada puncak reactor.
Reaksi kimia pada Platforming dibagi atas dasar 6 reaksi yaitu : REAKSI-REAKSI KIMIA Reaksi kimia pada Platforming dibagi atas dasar 6 reaksi yaitu : Reaksi Dehydrogenasi Reaksi hydro isomerisasi Reaksi hidrocracking dari parafin Reaksi Dehidro cyclisasi dari parafin ke aromat Reaksi Isomerisasi dari parafin
Reaksi ini dipercepat dengan catalyst Pt, menghasilkan aromat dan H2. REAKSI-REAKSI KIMIA Reaksi De Hydrogenasi. Reaksi ini dipercepat dengan catalyst Pt, menghasilkan aromat dan H2. CH3 CH3 Methyl cyclo Hexane Toluena gas + 3 H2 - a cal
REAKSI-REAKSI KIMIA 2. Reaksi Dehydro Isomerisasi. Reaksi ini dibagi 2 step : CH3 CH3 CH3 Dimethyl Cyclo Pentane Methyl cyclo Hexane CH3 CH3 Methyl Toluena + 3 H2 cyclo Hexane
REAKSI-REAKSI KIMIA 3. Hydrocracking dari Parafine
REAKSI-REAKSI KIMIA 4. Dehydro Cyclysasi dari Parafine ke Aromatik.
REAKSI-REAKSI KIMIA 5. Reaksi Isomerisasi dari Parafine.
REAKSI-REAKSI KIMIA 5. Reaksi Isomerisasi dari Parafine.
CATALYST TABLE R 5 R 7 R 8 R 9 R 10 R 12 Composition : Platinum % wt Chlorine % wt Fluorine % wt Bulk Density g/cm3 Shape Particle size inch 0,38 0,23 0,51 0,50 Bead 1/8 0,36 0,28 0,35 1/16 0,76 0,22 0,90 Nil
SUSUNAN KATALIS Susunan Katalis type R 22 Platinum (Pt) : 0,375 % wt Metal acifator : 0,25 % wt Chlorine : 1,0 % wt Sulphur : 0,02 % wt Carier : Al2O3 Bulk density : 0,50 gr/cm3 Particle size : 1,5 mm Color : gray Bulk crushing strength : 17,0 kg/cm2
RACUN KATALIS Air, ini akan melarutkan sifat asam dari catalyst, sehingga akan mempengaruhi activitas katalis Beberapa metal seperti : As, Pb, Cu, ini akan menurunkan aktivitas dehydrogenasi dari Platinum, tetapi tidak menurunkan aktivitas hydro cracking.
RACUN KATALIS Peracun akibat Sulphur disebabkan oleh beberapa type dari senyawa sulphur da juga sulphur bebas. Kadar sulphur yang diijinkan + 10 ppm Alkali metal : K & Na : akan menetralisir sifat asam dari catalyst. Senyawa Nitrogen ini bisa berubah menjadi NH3 yang juga menetralisir airsifat asam dari catalyst.
KONDISI OPERASI Seksi Reaktor : Umpan : 1280 ton/hari Recycle gas H2 : 975 ton/hari Suhu masuk/keluar R-1 : 490/454 oC Suhu masuk/keluar R-2 : 488/472 oC Suhu masuk/keluar R-3 : 485/482 oC Tekanan masuk/keluar R-1 : 19/18,5 Kg/cm2 Tekanan masuk/keluar R-2 : 18,4/18 Kg/cm2 Tekanan masuk/keluar R-3 : 18,0/17,6 Kg/cm2
KONDISI OPERASI Seksi Stabilizer : Umpan : 1217 ton/hari Suhu puncak kolom : 50 oC Suhu dasar kolom : 170 oC Suhu umpan masuk kolom : 130 oC
KONDISI OPERASI Seksi Reboiler : Sirkulasi reboiler : 2278 ton/hari Suhu masuk reboiler : 170 oC Suhu keluar reboiler : 184 oC
TERIMA KASIH