PROSES KONVERSI REFORMING.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh Putri Umang Rudilah
Advertisements

Proses Pembuatan Plastik
Pengantar Teknik Kimia Sesi 2 Pabrik Kimia
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH OBAT
PENANGANAN DAN PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA
TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.
Emission Control System
PENYULINGAN (DESTILASI)
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Gasifikasi Batubara Burn it ‘dirty’ then clean it up
Computational Method in Chemical Engineering (TKK-2109) 14/15 Semester 5 Instructor: Rama Oktavian Office Hr.: M.13-15, T.
Shinta Rosalia Dewi (SRD)
A. Agung Putu Susastriawan
VAPOR COMPRESSION CYCLE
AIR CONDITIONING SYSTEM
Pabrik amoniak.
Process Flow Sheeting Department of Chemical Engineering
PETROLEUM REFINING PROCESS (PROSES PENGILANGAN MINYAK BUMI)
PETROLEUM REFINING PROCESS (PROSES PENGILANGAN MINYAK BUMI)
The first law of thermodynamics (control volume)
Emission Control System. Gas Buang Atmosfir bumi atau udara terdiri dari dua gas utama yaitu oksigen (O 2 ) sekitar 21 % dan nitrogen (N2) sekitar 78%
Prinsip Dasar Komponen Siklus Pendinginan Pemeriksaan Visual Sistem Air Conditioner Pada Kendaraan Eka Wijayanto :24 AM TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN.
PROSES KONVERSI PROSES THERMAL.
PROSES KONVERSI VISBREAKING.
PROSES KONVERSI CATALYTIC CRACKING.
PROSES KONVERSI HYDRO CRACKING.
POWER PLANT.
Tugas Teknik Pembakaran Dan Bahan Bakar
SEPARASI.
MODUL- 2 Lajutan………..
Pengolahan Minyak bumi
SPLIT - AIR CONDITIONER
BEBERAPA APLIKASI PROSES KENDALI
CAUSTIC (LYE) TREATING
CHARGING UNIT REFRIGERATION SYSTEM
DESTILASI.
PROSES PETROKIMIA PETROKIMIA DARI GAS ALAM.
PENGANTAR TEKNIK KIMIA
K 12 LIQUIFIKASI.
BAHAN DAN ENERGI.
AIR SEPARATION UNIT (ASU) AIR SEPARATION PLANT (ASP)
Gasoline Campuran senyawa hidrokarbon
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
MATERI V PROSES DISTILASI ATMOSFERIK PROSES DISTILASI VACUUM
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
blog.ub.ac.id/palmerrumapea
SIKLUS PENDINGINAN Dasar-dasar Pendinginan
SEMINAR AIR CONDITIONER
SELAMAT JUMPA DIPEMBELAJARAN MEMPERBAIKI SISTIM PENDINGIN
Heat Exchanger Kurniawati.
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
TIES PERTAMINA RU VI BALONGAN KAPASITAS T/H
Bahan Bakar Oleh: Fahmi Yunus
TEKNOLOGI PEMBUATAN POLYETILEN.  Polyetilen disintesa secara kimia dari etilena, senyawa yang biasanya terbuat dari minyak bumi atau gas alam. Monomernya.
PLTU PLTG PLTGU.
MEKANISME REAKSI KATALISIS
PROSES REAKSI TERJADINYA API
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
DESTILASI.
DESTILASI.
SUMBER MINYAK BUMI.
COMPRESSOR SURGING (SURGE) DAN PENCEGAHANNYA
HEAT EXCHANGER BY MOH.ARIS AS’ARI, S.Pd
PROSES MANUFAKTUR SULFURIC ACID (H2SO4) OLEH : - MUHAMMAD SABRI FARIL( ) - BASO MUKRAMIN( )
AIR CONDITIONEER (AC) MOBIL. AC berfungsi utk mengkondisikan (menyegarkan*) udara dalam ruang mobil.
SISTEM PEMBAKARAN BAHAN BAKAR KELOMPOK 1 1.ACHMAD FARESZY PRATAMA 2.AMALIA ADRIATNA PUTRI 3.AZARIA HIKMAH FAJRIANTI.
Transcript presentasi:

PROSES KONVERSI REFORMING

HYDRO CRACKING Proses Hydrocarcking adalah suatu proses perengkahan hidrocarbon secara catalytic dengan injeksi H2 pada temperatur dan tekanan tinggi, jadi dasarnya adalah hydrogenasi menunjang peranannya. Proses hydrocracking ini sangat flexible, pada umumnya dipakai untuk mengkonversi distillate sedang dan berat

CATALYTIC REFORMING Unit ini bertujuan untuk mengolah naptha berangka oktan rendah menjadi naptha berangka oktan tinggi (reformate), atau naptha dengan susunan hidrokarbon parafinise menjadi naptha aromatik, sehingga dapat memenuhi spesifikasi bahan bakar motor atau bahan baku unit para xylene. Prosesnya secara kimia dengan bantuan katalis, katalis yang dipakai mengandung bimetallic yang terdiri dari octanate dalam Al2O3 carrier.

Disini terjadi pertukaran panas antara feed dengan produk reactor. PROSES ALIR Feed (umpan) masuk reactor dipompakan dari tank storage, aliran terbagi dalam 2 (dua) stream. Gas hydrogen diinjeksikan pada aliran feed dengan ratio 3,5 masing-masing campuran feed/gas hydrogen masuk ke combined feed heat exchanger masuk bagian shell. Disini terjadi pertukaran panas antara feed dengan produk reactor.

PROSES ALIR Propylene dicloride diinjeksikan untuk membuat balance chloride di catalyst. Feed effluent masuk dapur I dipanaskan sampai + 500 OC. Feed effluent meninggalkan dapur masuk ke daerah reduksi (pada top reactor pertama). Feed masuk reactor pertama perbedaan temperatur out let dan inlet reactor + 75oC. Feed keluar reactor pertama dan masuk reactor ke dua temperaturnya dijaga sekitar + 500oC.

PROSES ALIR Produk reactor ke dua masuk dapur, suhu dikontrol dengan TRC pada suhu + 500oC. Produk reactor meninggalkan reactor terakhir masuk combined feed exchanger menuju ke fin fan cooler. Produk reactor sebelum masuk combined feed exchanger diinjeksikan air untuk melarutkan garam chlorida yang terbentuk dimana garam-garam chlorida ini akan mengendap/menempel setelah mengalami pendinginan.

PROSES ALIR Produk reactor masuk ke separator untuk dipisahkan antara gas dan cairannya. Gas dari separator ditarik oleh compressor dikirim sebagai recycle gas, sedangkan liquidnya dipompakan masuk ke recontact drum untuk mengurangi kemungkinan adanya gas berat masuk ke gas system dan cairannya masuk kedalam seksi fraksinasi. Produk dari seksi fraksinasi sebagai platformate digunakan sebagai feed unit Para xylene atau untuk blending mogas componen.

CATALYST CONTINOUS REGENERATOR Unit ini berfungsi untuk mengoperasikan Platformer pada ketajaman yang tinggi dengan waktu operasi yang tinggi, disebabkan oleh regenerasi catalyst secara kontinyu pada reactor Plat former. Selama siklus operasi, catalyst akan turun aktivasinya oleh keracunan dan akan terbentuk coke. Dengan persiapan feed yang baik serta prosedur operasi yang baik keracunan dapat dihindari.

CATALYST CONTINOUS REGENERATOR Regenerasi tujuannya adalah membakar coke untuk mengembalikan aktivitas, selectivitas dan stabilitas. Regenerasi catalyst dibagi 2 (dua) seksi operasi yaitu : Pemindahan katalis. Regenerasi katalis.

1. PEMINDAHAN KATALIS Spent katalis dipindahkan dari reactor ke regenerator dengan suatu system pemindahan katalis bebas, katalis segar dikembalikan lagi ke reactor dengan sistim pemisahan katalis segar.

Proses regenerasi berlangsung pada tempat-tempat : 2. REGENERASI KATALIS Proses regenerasi berlangsung pada tempat-tempat : Regenerasi ( pembakaran carbon) Chlorinasi Pengeringan Reduksi

2. REGENERASI KATALIS Regenerasi ( pembakaran carbon) Didalam daerah ini, terjadi sirkulasi gas panas yang mengandung oksigen cukup rendah (0,9 s.d 1,3 mx) mol persen kontak dengan coke pada katalis dan terbakar. Regenerasi gas masuk lewat bagian atas dari regenerator (diluar basket screen) melewati katalis bed dan melalui center pipe screen.

2. REGENERASI KATALIS A. Regenerasi ( pembakaran carbon) Gas keluar dari regenerator melalui pendingin udara dan ditarik dengan kompresor dan pada bagian suction kompresor diinjeksikan udara kering dan dialirkan menuju ke tengah-tengah kompresor. Net flue gas dari regenerator dibuang ke atmosphere sebelum masuk ke suction blower.

2. REGENERASI KATALIS A. Regenerasi ( pembakaran carbon) Selama normal operasi panas pembakaran didaerah regenerasi dapat menghasilkan panas, jadi pendingin regenerasi yang akan mengatur kelebihan panas dalam sistim hingga tercapai temperature yang dikehendaki (477oC) . Untuk melindungi katalis dan peralatan dari terlalu tingginya temperature, mazer control akan bunyi alarm temperature mencapai 649oC.

2. REGENERASI KATALIS Chlorinasi Daerah chlorinasi ini, gas disirkulasikan dan dipanaskan samapai 510oC dengan kadar oksigen 18 – 20 mole persen, mengandung uap propylene di chloride (PDC) dan kontak dengan katalis yang sudah bebas karbon dari daerah regenerasi diatasnya.

2. REGENERASI KATALIS Chlorinasi Tujuannya adalah : karena selama pembakaran coke, kndungan chloride pada spent katalis berkurang, maka melalui sirkulasi gas di injeksikan. elektrik heater dan Dari blower gas chlorinasi mengalir melewati kembali ke tower regenerasi mengatur gas dengan mengontrol power input ke elektrik hetaer.

2. REGENERASI KATALIS Chlorinasi Kemungkinan tingginya temperatur gas dengan mengontrol power input ke electric heater. Kemungkinan tingginya temperatur pada daerah ini ialah karena kemungkinan over loading di daerah regenerasi, sehingga ada sebagian coke yang belum terbakar masuk ke daerah chlorinasi.

2. REGENERASI KATALIS Pengeringan Daerah pengeringan (udara pembakaran bawah) yaitu pengeringan angin instrument (dipanaskan). Gunanya untuk mengeringkan air yang yang mengumpul pada katalis ke daerah regenerasi dan chlorinasi.

2. REGENERASI KATALIS Pengeringan Angin instrument sebelum ke pemanas (heater) dilewatkan filter, dryer filter. Dari pemanas udara mengalir ke bottom regenerator tower lewat distributor.

2. REGENERASI KATALIS Reduksi Reduksi katalis ini terjadi pada daerah reduksi pada puncak dari reactor No. 1. Hydrogen reduksi adalah aliran gabungan dari liff gas yang membaa regenerator katalis dan aliran hydrogen (recycle). Untuk mengurangi terbentuknya coke pada daerah reduksi gas recycle harus dijaga kemantapannya untukitu dipasang alarm (jika kurang dari separuh gas yang dibutuhkan akan alarm).

3. SISTEM PEMINDAHAN KATALIS SEGAR Katalis segar dipindahkan dalam bentuk oksida dari surge hopper catalyst ke puncak reactor, dimana katalis direduksi dengan H2 pada temperature tinggi. Katalis segar dipindahkan dari surge hopper melalui system control valve yang diperintahkan oleh logic controller LH. Lock hopper ini di purge dengan N2 untuk keamanan sebelum unloading ke lift exchanger. H2 dari kompresor dialirkan ke lift exchanger untuk mengangkat katalis dan membawa ke daerah reduksi pada puncak reactor.

Reaksi kimia pada Platforming dibagi atas dasar 6 reaksi yaitu : REAKSI-REAKSI KIMIA Reaksi kimia pada Platforming dibagi atas dasar 6 reaksi yaitu : Reaksi Dehydrogenasi Reaksi hydro isomerisasi Reaksi hidrocracking dari parafin Reaksi Dehidro cyclisasi dari parafin ke aromat Reaksi Isomerisasi dari parafin

Reaksi ini dipercepat dengan catalyst Pt, menghasilkan aromat dan H2. REAKSI-REAKSI KIMIA Reaksi De Hydrogenasi. Reaksi ini dipercepat dengan catalyst Pt, menghasilkan aromat dan H2. CH3 CH3 Methyl cyclo Hexane Toluena gas + 3 H2 - a cal

REAKSI-REAKSI KIMIA 2. Reaksi Dehydro Isomerisasi. Reaksi ini dibagi 2 step : CH3 CH3 CH3 Dimethyl Cyclo Pentane Methyl cyclo Hexane CH3 CH3 Methyl Toluena + 3 H2 cyclo Hexane

REAKSI-REAKSI KIMIA 3. Hydrocracking dari Parafine

REAKSI-REAKSI KIMIA 4. Dehydro Cyclysasi dari Parafine ke Aromatik.

REAKSI-REAKSI KIMIA 5. Reaksi Isomerisasi dari Parafine.

REAKSI-REAKSI KIMIA 5. Reaksi Isomerisasi dari Parafine.

CATALYST TABLE R 5 R 7 R 8 R 9 R 10 R 12 Composition : Platinum % wt Chlorine % wt Fluorine % wt Bulk Density g/cm3 Shape Particle size inch 0,38 0,23 0,51 0,50 Bead 1/8 0,36 0,28 0,35 1/16 0,76 0,22 0,90 Nil

SUSUNAN KATALIS Susunan Katalis type R 22 Platinum (Pt) : 0,375 % wt Metal acifator : 0,25 % wt Chlorine : 1,0 % wt Sulphur : 0,02 % wt Carier : Al2O3 Bulk density : 0,50 gr/cm3 Particle size : 1,5 mm Color : gray Bulk crushing strength : 17,0 kg/cm2

RACUN KATALIS Air, ini akan melarutkan sifat asam dari catalyst, sehingga akan mempengaruhi activitas katalis Beberapa metal seperti : As, Pb, Cu, ini akan menurunkan aktivitas dehydrogenasi dari Platinum, tetapi tidak menurunkan aktivitas hydro cracking.

RACUN KATALIS Peracun akibat Sulphur disebabkan oleh beberapa type dari senyawa sulphur da juga sulphur bebas. Kadar sulphur yang diijinkan + 10 ppm Alkali metal : K & Na : akan menetralisir sifat asam dari catalyst. Senyawa Nitrogen ini bisa berubah menjadi NH3 yang juga menetralisir airsifat asam dari catalyst.

KONDISI OPERASI Seksi Reaktor : Umpan : 1280 ton/hari Recycle gas H2 : 975 ton/hari Suhu masuk/keluar R-1 : 490/454 oC Suhu masuk/keluar R-2 : 488/472 oC Suhu masuk/keluar R-3 : 485/482 oC Tekanan masuk/keluar R-1 : 19/18,5 Kg/cm2 Tekanan masuk/keluar R-2 : 18,4/18 Kg/cm2 Tekanan masuk/keluar R-3 : 18,0/17,6 Kg/cm2

KONDISI OPERASI Seksi Stabilizer : Umpan : 1217 ton/hari Suhu puncak kolom : 50 oC Suhu dasar kolom : 170 oC Suhu umpan masuk kolom : 130 oC

KONDISI OPERASI Seksi Reboiler : Sirkulasi reboiler : 2278 ton/hari Suhu masuk reboiler : 170 oC Suhu keluar reboiler : 184 oC

TERIMA KASIH