PERENCANAAN & EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT (RENVAL PKM) Nurjanah
Puskesmas Kelompok 1 (Jaka) PKM Bulu Lor Kelompok 2 (Raka) PKM Bandarharjo Kelompok 3 (Tegar) PKM Poncol Kelompok 4 (transfer) PKM Bugangan Kelompok 5 (Yorist) PKM Miroto Kelompok 6 (Firman) PKM Pandanaran Kelompok 7(Harista) PKM Kagok
TIU : Mahasiswa mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pendidikan kesehatan masyarakat NO POKOK BAHASAN TM KE- 1 The Precede-Proceed model for health promotion planning and evaluation 2 Diagnosis sosial 3 Diagnosis epidemiologi Prioritas Masalah 4 Presentasi 1 5 Diagnosis Perilaku & Lingkungan 6 Diagnosis kependidikan dan organisasi 7 Diagnosis administrasi & kebijakan 8 Penentuan strategi pemecahan masalah Presentasi 2 9 Perencanaan intervensi 10 Rencana Evaluasi 11 Intervensi 12 Evaluasi 13 Presentasi 3
Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter PRECEDE – PROCEDE THEORY Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach Lawrence W. Green, Marshall W. Kreuter
PENGANTAR PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, Enabling, Construct in Educational / Environmental Diagnosis and Evaluation PROCEED (Policy, Regulatory and Organizational Construct in Educational and Environmental Development)
Hubungan Health Promotion – Health Education and Public Health Health Education : perubahan perilaku secara sukarela dan ruang lingkupnya pada perilaku sehat secara langsung Health Promotion : kombinasi dukungan pendidikan dan lingkungan untuk bertindak dan adanya kondisi setempat
Tujuan Health Promotion : Membuat orang mampu mengendalikan penyebab2 (determinan2) kesehatan Health Education ditujukan pada tindakan sukarela secara indiviu atau kolektif untuk mendapatkan kesehatannya atau sebagai pengambil keputusan dalam kesehatan dan hal-hal yang baik dalam komunitasnya.
PRECEDE Melihat beberapa faktor yang membentuk status kesehatan dan membantu perencana memfokuskan dalam membuat target untuk intervensi. Memberikan tujuan khusus dan kriteria evaluasi.
PROCEED Menampilkan tahapan kebijakan dan proses implementasi serta evaluasi
PRECEDE & PROCEED Tahapan berseri proses perencanaan, implementasi & evaluasi.
The Precede-Proceed model for health promotion planning and evaluation Phase 5 Administrative and Policy diagnosis Phase 4 Educational and Organizational diagnosis Phase 3 Behavioral and Environmental diagnosis Phase 2 Epidemiological diagnosis Phase 1 Social diagnosis Predisposing Factor HEALTH PROMOTION Reinforcing Factor Health Education Behaviour And Lifestyle Policy Regulation organization Health Quality Of life Enabling Factor Environment Phase 6 Implementation Phase 7 Process Phase 8 Impact Phase 9 Outcome The Precede-Proceed model for health promotion planning and evaluation
Quality of Health life Behaviour Environment Vital Indicators : -Disability -Discomfort -Fertility -Fitness -Morbidity -Mortality -Physiological risk factors Dimensions : -Distribution -Duration -Functional level -Incidence -Intensity -Longevity -Prevalence Social indicators -Absenteeism -Achievement -Aesthetics -Alienation -Comfort -Crime -Crowding -Discrimination -Happiness -Hostility -Illegitimacy -Performance Riots Self-esteem Unemployment Welfare Behavioral Indicators : -Compliance -Consumption pattern -Coping -Preventive action -Self-care -Utilization Dimensions: -Frequency -Persistence -Promptness -Quality -Range Environmental Indicators : Economic Physical Services Social Dimensions : Access Affordability Equity
Predisposing Factors: -Knowledge -Attitudes -Beliefs -Values -Perception Direct Communication To public, Patients, Employees, etc Health education Component of health Promotion program Indirect Communicat. Through staff Training, Supervision, Consultation feedback Reinforcing Factors: -Attitudes and behavior of health personnel and other, peers, parents, employers, etc Behavior (Actions) of individuals, groups, or communities Enabling factors: -Availability of resources -Accessibility -Referrals -rules and laws -Skills Environmental factors Policy Regulation organization Training Community organization
Saya tahu 3M adalah cara paling efektif memutus penularan DB (knowledge) Saya setuju melakukan 3M (sikap) Saya tidak setuju 3M karena merepotkan (sikap) kecenderungan melakukan prektek Saya melakukan 3M tapi kadang-kadang (praktek)
TB Paru Bagaimana penularan TB Paru ? Melalui percikan ludah Melalui udara Melalui makanan ……………….. Apakah Anda setuju bila meludah tidak sembarangan ? STS – TS – R – S - SS Bagaimana Anda meludah ? Di tempat tertentu Di sembarang tempat
Kuesioner Penyebab Masalah ….. Identitas Responden Predisposing Factors Pengetahuan Sikap Nilai / Kepercayaan Reinforcing Factors perilaku teman, tetangga, keluarga (suami/istri, ortu, dll), perilaku petugas kesh Enabling Factors ketersediaan & keterjangkauan sumber daya Perilaku yang terkait dengan masalah…. Lingkungan
EMAIL : nurjanah_2000@yahoo.com www.facebook.com/nurjanah Ym : nurjanah_2000 HP ; 081 565 77170
FASE 1 DIAGNOSIS SOSIAL Adalah proses mengetahui penyebab orang berpersepsi untuk kebutuhannya atau kualitas hidup, aspirasi mereka pada common good, melalui partisipasi secara luas dan tindakan-tindakan mencari informasi yang dibentuk untuk meluaskan pemahaman komuniti. Hubungan SEHAT – KUALITAS HIDUP hubungan sebab – akibat
FASE 1 DIAGNOSIS SOSIAL Input (pendidikan kesehatan, kebijakan, regulasi dan organisasi) menyebabkan perubahan outcome (kualitas hidup) Fase ini, membantu komuniti menilai kualitas hidupnya tidak hanya pada kesehatan.
APAKAH KUALITAS HIDUP DAPAT DIUKUR ? Sulit didefinisikan dan sulit diukur sesulit mengukur kesehatan dan “cinta”. Ukuran objektif (indikator sosial) : angka pengangguran, kepadatan hunian, kualitas air. Ukuran subjektif : informasi anggota masyarakat tentang kepuasan hidup, kejadian hidup yang membuat stress, individu dan sumber daya sosial.
Hubungan SEHAT – KONDISI SOSIAL Social policy Social service intervention Kondisi sosial Kualitas hidup Sehat Health policy Health intervention
IDENTIFIKASI MASALAH SOSIAL Review literature (hasil-hasil penelitian) Data (misal BPS, media massa) Wawancara Group method : Nominal Group Process (NGP) Delphi technique (angket) Focused Group Discussion
FASE 2 : DIAGNOSIS EPIDEMIOLOGI Identifikasi : Masalah kesehatan yang penting Faktor perilaku dan lingkungan yang menimbulkan munculnya masalah-masalah kesehatan.
FASE 2 : DIAGNOSIS EPIDEMIOLOGI Diagnosis epidemiologi perlu memperhitungkan langkah-langkah : Bagaimana dampaknya Apakah kelompok tertentu (misal ibu dan anak) mempunyai resiko Apakah ada cara untuk mengatasi masalah tersebut (baik preventif maupun kuratif)
FASE 2 : DIAGNOSIS EPIDEMIOLOGI Malnutrition Maternal health Poor infant health Alcoholism Anemia Parasites Mental illness Adolescent pregnancy Health Problem Social Problem Quality of life : POVERTY Environmental Problem Underemployment Poor education Social disintegration Overpopulation Geography Transportation
INDIKATOR KESEHATAN Indikator POSITIF Indikator NEGATIF Masalah bila angkanya rendah Gizi seimbang, rumah sehat, fitness, imunisasi, cakupan posyandu, dll Indikator NEGATIF Masalah bila angkanya tinggi Morbiditas, mortalitas, disability
MENILAI PENTINGNYA MASALAH KESEHATAN (PRIORITAS MASALAH) Berdasarkan : Indikator kesehatan : indikator positif dan negatif Membuat perbandingan antar masalah kesehatan Rates : angka masalah per 1000 jmlh penduduk per tahun
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN Yang mempunyai dampak terbesar pada kematian, kasakitan, lama hari kehilangan kerja, biaya rehabilitasi, dll Apakah mengenai anak-anak, ibu-ibu Masalah kesehatan yang paling rentan untuk intervensi. Masalah yang belum pernah disentuh/diintervensi. Masalah yang merupakan daya ungkit tinggi dalam meningkatkan status kesehatan, economic saving, Apakah merupakan prioritas daerah/nasional
PENETAPAN MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH Tiga Syarat Menetapkan Masalah : Ada kesenjangan Ada rasa tidak puas Ada rasa tanggung jawab mengatasi masalah Cara Mengetahui Masalah : Melakukan penelitian Mempelajari laporan Diskusi dengan para ahli
Contoh : Tabel Prioritas Masalah BESAR MASALAH KEGAWATAN KEMUNGKINAN DIATASI NILAI TOTAL Skor 1-4 Konsumsi alkohol 4 1 9 Konsumsi rokok 2 8 Kebiasaan jajan 3 7 Crowding 5 Polusi udara 6 Dilihat dari tabel di atas, masalah yang menjadi prioritas pada keluarga ini adalah konsumsi alkohol dan rokok.
“HANLON KUANTITATIF” Tujuan : Identifikasi faktor-faktor yang dapat diiukutsertakan dalam proses penentuan masalah Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberi bobot terhadap kelompok faktor tersebut Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan nilai sesuai kebutuhannya.
Terdapat 4 kriteria : Kelompok A : Besarnya masalah Kelompok B : Kegawatan masalah Kelompok C : Kemudahan dalam penanggulangan Kelompok D : PEARL faktor
V Kriteria A : Besarnya Masalah Dapat dilihat dengan insidensi atau prevalensi Contoh : Masalah Kese-hatan Besar Masalah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X V Y Z
Biaya yang Dikeluarkan Kriteria B : Kegawatan Masalah Diberi skor 1-5 pada tiap item. Contoh : Masalah Kese-hatan Keganasan Tingkat Urgency Biaya yang Dikeluarkan Nilai X 3 2 8 Y 7 Z 4 10
Sangat sulit ditanggulangi Kriteria C : Kemudahan Dalam Penanggulangan Dilakukan penilaian apakah sumber-sumber dan teknologi yang tersedia mampu menyelesaikan masalah ? Semakin sulit, maka skor akan semakin kecil. 1 2 3 4 5 Sangat mudah Sangat sulit ditanggulangi Dari hasil konsensus anggota kelompok, akan diperoleh rata-rata : Masalah X = 3+4+3+2+4+3+2 = 21 = 3 7 7 Masalah Y = 4+4+3+4+3+4+3 = 25 = 3.6 Masalah Z = 2+3+3+2+3+4+3 = 20 = 2.8
Kriteria D : PEARL factor P = Propriety (kesesuaian) E = Economics (ekonomi murah) A = Acceptable (dapat diterima) R = Resources Availability (tersedianya sumber) L = Legality (legalitas terjamin) Pemberian skor 0-1 (0=tidak, 1=ya) Masalah Kesehatan P E A R L Hasil Perkalian X 1 Y Z
Nilai Prioritas Dasar (NPD) Penetapan Nilai : Nilai Prioritas Dasar (NPD) Merupakan hasil nilai dari kriteria A,B dan C, dengan rumus : NPD = (A+B) C Nilai Prioritas Total (NPT) Merupakan hasil penghitungan nilai dari kriteria A, B, C dan D, dengan rumus : NPT = (A+B) C x D
Kesimpulan Penghitungan dengan Metode ‘Hanlon Kuantitatif” Masalah Kesehatan A B C NPD D (PEARL) NPT PRIORI-TAS X 4 8 3 36 1 II Y 6 7 3.6 46.8 I Z 10 2.8 39.2 -
Metode Penetapan Prioritas Masalah “HANLON KUALITATIF” adalah membandingkan pentingnya masalah satu dengan masalah lain melalui cara matching untuk tiap-tiap masalah. LANGKAH-LANGKAH : Buat Matrik Tulis semua masalah pada sumbu vertikal dan horisontal Bandingkan / match terhadap masalah yang ada dan lakukan penilaian dengan ketentuan : Jika masalah pada kolom kiri lebih penting dari atasnya, beri tanda (+) pada kotaknya, dan bila kalah penting beri tanda (-). Kerjakan hanya yang sebelah kanan dari garis diagonal Jumlah tanda (+) secara horisontal dan masukkan pada kotak Total TOTAL (+) horisontal Jumlahkan tanda (-) secara vertikal dan masukkan pada kotak Total (-) vertikal Jumlahkan hasil vertikal dan horisontal dan masukkan dalam kotak Total Hasil penjumlahan pada kotak Total yang mempunyai nilai tertinggi adalah urutan prioritas masalah
Contoh : Masalah A B C D E Hori-sontal + 4 - 2 1 Total Vertikal 1 Total Vertikal Total Horisontal Total 3 Prioritas Masalah I III V II IV Ini adalah tabel hanlon kualitatif