TERMODINAMIKA Bagian dari ilmu fisika yang mempelajari energi panas, temperatur, dan hukum-hukum tentang perubahan energi panas menjadi energi mekanik, listrik, dan bentuk energi lainnya Dikembangkan sebelum teori atom dan molekul mapan, sehingga hukum-hukum termodinamika tidak terpengaruh oleh perubahan dalam teori tentang atom, molekul, struktur zat, dan antaraksi atom atau molekul Pembahasannya bersifat makroskopis dalam arti menyangkut sifat kelompok atom atau molekul individual Penerapannya dalam bidang kimia memberikan kriteria untuk memprediksi apakah suatu reaksi secara prinsip dapat berlangsung secara spontan atau tidak, dan pada kondisi bagaimana suatu reaksi dapat berlangsung
ISTILAH TERMODINAMIKA SISTEM Bagian dari alam semesta yang sedang kita pelajari sifat-sifatnya ISTILAH TERMODINAMIKA Bagian dari alam semesta yang dapat berinteraksi dengan sistem LINGKUNGAN
DINDING BATAS ANTARA SISTEM DAN LINGKUNGAN DIATERMAL (TEMBUS ENERGI) ADIATERMAL (TIDAK TEMBUS ENERGI) SISTEM TERBUKA SISTEM TERTUTUP SISTEM TERISOLASI
SISTEM TERBUKA Sistem yang dapat mengadakan pertukaran materi dan energi dari sistem dengan lingkungannya atau sebaliknya HOME
SISTEM TERTUTUP Sistem yang mempunyai dinding diatermal, sehingga hanya terjadi pertukaran energi dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya HOME
SISTEM TERISOLASI Sistem yang tidak bisa mengadakan pertukaran materi dan energi dengan lingkungannya atau sebaliknya
KEADAAN SISTEM Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan sistem (baik sebelum maupun sesudah perubahan berlangsung), seperti tekanan, temperatur, volume, jumlah mol tiap komponen sistem, energi bebas, entalpi, energi dalam, entropi
KEADAAN SETIMBANG Bila sistem kontak dengan lingkungan dan selama kontak tidak terjadi perubahan yang berarti antara sistem dengan lingkungannya
SEMUA PROSES SPONTAN MENUJU KE ARAH KESETIMBANGAN
Perubahan yang terjadi bergantung pada jenis sistem dan lingkungan SISTEM YANG TIDAK SETIMBANG DENGAN LINGKUNGANNYA CENDERUNG BERUBAH UNTUK MENCAPAI KESETIMBANGAN DAN BERLANGSUNG SECARA SPONTAN Perubahan yang terjadi bergantung pada jenis sistem dan lingkungan Mungkin terjadi kerja, perpindahan kalor, atau menimbulkan energi listrik
PISTON Piston Diam
PISTON terjadi penambahan volume gas di dalam pompa dan piston akan berhenti saat Pin = Pex (EKSPANSI) KERJA VOLUME
KERJA VOLUME (W) Nilainya bergantung pada besarnya penambahan volume dan tekanan udara luar atau
energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain KALOR akan mengalir dari sistem ke lingkungan, jika sistem mempunyai dinding diatermal dan suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan akan mengalir dari lingkungan ke sistem, jika sistem mempunyai dinding diatermal dan suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem
Perpindahan Kalor RADIASI KONVEKSI KONDUKSI
Mengalirnya sinar matahari ke bumi RADIASI Energi gerakan foton berupa gelombang elektromagnetik Mengalirnya sinar matahari ke bumi HOME
Aliran molekul gas atau cairan dari satu tempat ke tempat lain KONVEKSI Energi gerakan partikel materi Aliran molekul gas atau cairan dari satu tempat ke tempat lain HOME
Aliran panas pada sebatang logam yang dipanaskan KONDUKSI Aliran energi melalui tumbukan partikel materi yang berdekatan secara sambung Aliran panas pada sebatang logam yang dipanaskan
Bila sistem diberi beda potensial dari lingkungannya, maka energi listrik akan mengalir dari lingkungan ke sistem Bila di dalam sistem terdapat beda potensial, maka sistem dapat memberikan energi listrik ke lingkungannya Besarnya energi listrik (W) yang dihasilkan bergantung pada besarnya muatan (q) yang mengalir dan beda potensial (E)
FUNGSI KEADAAN Besaran tekanan, temperatur, volume, jumlah mol tiap komponen sistem, energi bebas, entalpi, energi dalam, entropi Menentukan keadaan sistem Harganya tidak bergantung pada asal-usul sistem
PERSAMAAN KEADAAN Fungsi-fungsi keadaan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan Menggambarkan hubungan antar beberapa fungsi keadaan
PROSES ADIABATIS PROSES ISOTERMAL Pada umumnya di dalam termodinamika yang menjadi pusat perhatian kita adalah proses yang berlangsung di dalam sistem dan hubungan antara sistem tersebut dengan lingkungannya PROSES ADIABATIS PROSES ISOTERMAL Proses yang tidak diikuti oleh pemindahan panas dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya Selama proses berlangsung terjadi pemindahan panas dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya, sehingga temperatur sistem konstan selama proses berlangsung
ENERGI DALAM Energi yang tersimpan di dalam suatu sistem Total energi yang dimiliki sistem sebagai akibat dari energi kinetik (vibrasi, rotasi, dan translasi) atom-atom, ion, atau molekul yang ada di dalam sistem itu, ditambah energi potensial yang timbul akibat antar aksi antar partikel yang membentuk sistem Jika sistem menerima energi, dikatakan bahwa energi dalam dari sistem naik Jika sistem melepaskan energi, dikatakan bahwa energi dalam dari sistem turun
ENERGI DALAM SUATU SISTEM TIDAK DAPAT DIHITUNG YANG DAPAT DIUKUR ADALAH PERUBAHAN ENERGI DALAM SUATU SISTEM (diketahui dari perubahan suhu sistem)
JIKA SUHU SISTEM NAIK (T2>T1), MAKA GERAKAN PARTIKEL DI DALAM SISTEM LEBIH CEPAT, INI BERARTI BAHWA ENERGI DALAM SISTEM NAIK (ΔU > 0)
JIKA SUHU SISTEM TURUN (T2<T1), MAKA GERAKAN PARTIKEL DI DALAM SISTEM LEBIH LAMBAT, INI BERARTI BAHWA ENERGI DALAM SISTEM TURUN (ΔU < 0)
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA menyatakan hubungan energi sistem dengan lingkungannya jika terjadi suatu peristiwa Jika sistem kemasukan energi, maka lingkungan kehilangan energi dengan jumlah yang sama Jika lingkungan kemasukan energi, maka sistem kehilangan energi dengan jumlah yang sama
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA energi dalam gas bertambah dan sistem melakukan kerja Kalor (q) yang diberikan kepada sistem, sebagian disimpan sebagai energi dalam (ΔU) dan sebagian lagi diubah menjadi kerja (W) HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA ENERGI TIDAK DAPAT DICIPTAKAN ATAU DIMUSNAHKAN, TETAPI DAPAT DIUBAH DARI SATU BENTUK KE BENTUK YANG LAIN
Jika kalor masuk ke dalam sistem, maka q > 0 Jika kalor keluar dari dalam sistem, maka q < 0 Jika sistem melakukan kerja (ekspansi), maka W < 0 Jika lingkungan melakukan kerja (kompresi), maka W > 0
SISTEM MELAKUKAN KERJA EKSPANSI SISTEM MELAKUKAN KERJA W < 0 (W berharga negatif)
W = kerja (liter × atm) ΔV = perubahan volume (liter) P = tekanan yang melawan gerakan piston (atm) Untuk proses ekspansi, P = Pex Untuk proses kompresi, P = Pin
PROSES ISOVOLUM (ISOCHOR) BEBARAPA MACAM PROSES PROSES ISOTERMAL PROSES ISOVOLUM (ISOCHOR) PROSES ADIABATIK
ENERGI DALAM SISTEM KONSTAN ΔU = 0 PROSES ISOTERMAL PROSES YANG BERLANGSUNG PADA SUHU TETAP (T1 = T2) ENERGI DALAM SISTEM KONSTAN ΔU = 0
PROSES ISOTERMAL Kalor yang diberikan kepada sistem atau dilepas sistem semuanya diubah menjadi kerja HOME
SISTEM TIDAK MELAKUKAN KERJA PROSES ISOVOLUM PROSES YANG BERLANGSUNG PADA VOLUME TETAP (V1 = V2 ATAU ΔV = 0) SISTEM TIDAK MELAKUKAN KERJA
PROSES ISOVOLUM Seluruh panas yang diserap atau dilepaskan digunakan untuk menaikan atau menurunkan energi dalam sistem tersebut HOME
Perubahan energi dalam sistem dipakai untuk menghasilkan kerja PROSES ADIABATIK PROSES YANG TIDAK MENYERAP ATAU MELEPASKAN KALOR (q = 0) Perubahan energi dalam sistem dipakai untuk menghasilkan kerja
Energi dalam sistem konstan JIKA SELAMA PERUBAHAN, TIDAK ADA KALOR YANG MENGALIR DARI SISTEM KE LINGKUNGAN ATAU SEBALIKNYA (q = 0), JUGA TIDAK ADA KEREJA YANG DILAKUKAN SISTEM TERHADAP LINGKUNGAN ATAU SEBALIKNYA (W = 0) Energi dalam sistem konstan
REAKSI KIMIA UMUMNYA BERLANGSUNG PADA TEKANAN TETAP (DALAM BEJANA TERMUKA) PANAS YANG DISERAP ATAU DILEPASKAN OLEH SISTEM TIDAK SAMA DENGAN ΔU ATAU qV UNTUK MENYATAKAN EFEK PANAS BAGI REAKSI KIMIA YANG BERLANGSUNG PADA TEKANAN TETAP, PERLU DIDEFINISIKAN FUNGSI KEADAAN BARU ENTALPI (H)
ENTALPI (H) Kalor yang diserap atau dilepaskan sistem pada tekanan luar tetap sama dengan perubahan entalpinya
PERUBAHAN ENTALPI BERGANTUNG PADA KEADAAN AWAL DAN KEADAAN AKHIR YAITU H1 DAN H2
PERUBAHAN ENTALPI PROSES ENDOTERMIS PROSES EKSOTERMIS PROSES ADIABATIK
UNTUK REAKSI YANG HANYA MELIBATKAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR, Δ(PV) SANGAT KECIL (MENDEKATI HARGA 0)
JIKA REAKSI MENGHASILKAN ATAU MENGGUNAKAN GAS dengan : Δn = perubahan jumlah mol gas akibat reaksi kimia Δn = ∑mol (gas) hasil reaksi - ∑mol (gas) pereaksi R = 1,987 kal/mol.0K = 8,314 J/mol.0K
Keadaan akhir ini mempunyai derajat ketidak teraturan yang lebih tinggi, karena molekul-molekul gas terdistribusi secara lebih luas dan mempunyai derajat kebebasan gerak yang lebih tinggi
DERAJAT KETIDAK TERATURAN SISTEM DISEBUT ENTROPI Terdapat kecenderungan di alam bahwa proses berlangsung spontan ke arah keadaan sistem yang lebih tidak teratur (keadaan dengan derajat ketidak teraturan lebih tinggi) DERAJAT KETIDAK TERATURAN SISTEM DISEBUT ENTROPI S
PERUBAHAN ENTROPI (ΔS) BERBANDING LURUS DENGAN BESARAN ENERGI PANAS q BERBANDING TERBALIK DENGAN TEMPERATUR T PERUBAHAN ENTROPI (ΔS)
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA DALAM SETIAP PROSES SPONTAN, SELALU TERJADI PENINGKATAN ENTROPI ALAM SEMESTA HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA PENINGKATAN ENTROPI TOTAL MERUPAKAN HASIL DARI PENAMBAHAN ENTROPI SISTEM DAN LINGKUNGAN
PERUBAHAN ENTROPI LINGKUNGAN DIAKIBATKAN OLEH PANAS YANG DILEPASKAN KE LINGKUNGAN (qlingkungan) DIBAGI TEMPERATUR (T) PADA SAAT PERPINDAHAN PANAS TEJADI
UNTUK PROSES PADA P DAN T KONSTAN
Jika lingkungan melepaskan panas, berarti sistem menerima panas Jika lingkungan menerima panas, berarti sistem melepaskan panas
Perubahan akan berlangsung spontan jika ΔStotal > 0 Supaya proses dapat berlangsung spontan, maka TΔStotal > 0 Supaya proses dapat berlangsung spontan, maka (ΔHsistem – TΔSsistem) < 0
ENERGI BEBAS GIBBS Pada P dan T konstan
Untuk proses spontan, ΔG harus berharga negatif (ΔG < 0) pada P dan T konstan
ΔG < 0 pada segala temperatur Untuk sistem yang mempunyai ΔH < 0 (eksoterm) dan ΔS > 0 (perubahan menyebabkan bertambahnya ketidak teraturan) ΔG < 0 pada segala temperatur Perubahan akan berlangsung spontan pada segala temperatur
Untuk sistem yang mempunyai ΔH < 0 (eksoterm) dan ΔS < 0 ΔG < 0 pada temperatur rendah Perubahan akan berlangsung spontan pada temperatur rendah
Untuk sistem yang mempunyai ΔH > 0 (endoterm) dan ΔS < 0 ΔG > 0 pada segala temperatur Perubahan tidak akan berlangsung spontan pada segala temperatur
Untuk sistem yang mempunyai ΔH > 0 (endoterm) dan ΔS > 0 ΔG < 0 pada temperatur tinggi Perubahan akan berlangsung spontan pada temperatur tinggi