Klasifikasi , Kodifikasi Penyakit dan Masalah Terkait Kkpmt 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
Advertisements

SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI
Regensi Melati Mas Blok B 14 Serpong Utara - Tangsel
BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN.
SISTIM SYARAF.
Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia
SISTEM SARAF PADA MANUSIA Omega Tahun, SKM, M.Kes
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM KENDALI
Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM SARAF.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
IPA BIOLOGI.
BAB 9 SISTEM KOORDINASI.
SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA PADA MANUSIA
6. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
SISTEM KOORDINASI Standar Kompetensi:
Sistem Saraf.
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Sistem Saraf Pusat.
Oleh : Mathilda Claudia Dwi Subakti P
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
SISTEM SARAF.
Hubungan antara otak dan fikiran
SISTEM KOORDINASI BAB IX SISTEM ENDOKRIN SISTEM SYARAF
Unit dasar dari sistema syaraf : NEURON
TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM
ANATOMI OTAK DAN FUNGSI OTAK
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF PUSAT
Oleh Rezqi Handayani, S.Farm., M.P.H., Apt
MINGGU II By: Natalia Konradus
Unit dasar dari sistema syaraf : NEURON
ANATOMI SISTEM SARAF BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi
Zela novriani b.
guru pembimbing : bu norma
Sistem Saraf Alat Indera Sistem Hormon
TIM HISTOLOGI FKP 2016 JARINGAN SARAF.
SISTEM KOORDINASI DAN INDRA

DIENCEPHALON Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus.
Kelainan pada sistem saraf
Kompetensi Dasar Ke 9 SUSUNAN SISTEM SYARAF.
Sistem Koordinasi Sistem saraf pusat
MK Psikologi Faal Ratna Dyah Suryaratri
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
Fungsi sistem saraf pada manusia
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Om Swastyastu.
NEUROLOGI BY : VIOLITA MAGDALENA NANGOY.
SARAF & HORMON.
Neuron merupakan unit dasar dari sistem syaraf , terdiri atas :
SISTEM SARAF DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU MANUSIA
Naufal Muntaaza Waliy H CI-BI 2 SMAN 1 SUMEDANG
BAB 9 Sistem Koordinasi.
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
BIMBINGAN BELAJAR HARAPAN BANGSA
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Perifer Bagian Aferen Organ RESEPTOR
Kompetensi Dasar Ke 9 SISTEM SYARAF.
1 JARINGAN SARAF Kelompok 4 Ines Gusti Pebri Gressha Vionalle Ademi Hidayati Hariska Andriani Fitria Sasmita Yezi Gita Rahayu Lisa Sya’baniar Rahma Erlis.
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
HISTOLOGI SISTEM SARAF Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi.
SK. 1 BERBAGAI SISTEM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA KD.1 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KD.2 SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA KD.3 SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA.
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

Klasifikasi , Kodifikasi Penyakit dan Masalah Terkait Kkpmt 2 PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS & INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN Klasifikasi , Kodifikasi Penyakit dan Masalah Terkait Kkpmt 2 IRK 242 2 SKS Dr.Noor Yulia

SISTIM SARAF FISIOLOGI

RESUME ANATOMI SISTIM SARAF Sistem saraf dibagi menjadi: Sistem saraf pusat (SSP) : terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi : terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom (viseral). Otak dibagi menjadi : telensefalon, diensefalon, mesensefalon, metensefalon, dan mielensefalon. Medula spinalis merupakan : suatu struktur lanjutan tunggal yang memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum dan terus ke bawah melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal 1-2. Secara anatomis sistem saraf tepi dibagi menjadi : 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial. Suplai darah pada sistem saraf pusat disuplai oleh : dua pasang arteria yaitu arteria vertebralis dan arteria karotis interna, yang cabang-cabangnya akan beranastomose membentuk sirkulus arteriosus serebri Wilisi. Aliran venanya melalui sinus dura matris dan kembali ke sirkulasi umum melalui vena jugularis interna. (Wilson. 2005, Budianto. 2005, Guyton. 1997)

PENDAHULUAN Rangsangan (stimulus) : segala sesuatu yang menyebabkan perubahan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu. alat tubuh yang menerima rangsangan disebut indra (reseptor). Adanya reseptor, memungkinkan rangsangan dihantarkan menuju sistem saraf pusat, di dalam saraf pusat, rangsangan akan diolah untuk dikirim kembali menuju efektor, seperti otot dan tulang oleh suatu sel saraf sehingga terjadi tanggapan (respons). Rangsangan yang menuju tubuh dapat berasal dari bau, rasa (seperti pahit, manis, asam, dan asin), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Rangsangan semacam ini akan diterima oleh indra penerima yang disebut reseptor luar (eksteroseptor). Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan diterima oleh indra yang dinamakan reseptor dalam (interoseptor)

Sel Saraf (Neuron) Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf (neuron) berfungsi : Mencetuskan dan meng hantarkan impuls listrik Sel saraf merupakan unit dasar dan fungsional sistim saraf yang mempunyai sifat eksitabilitas (siap memberikan respon bila terstimulasi) Setiap neuron tersusun atas : badan sel, dendrit, dan akson (neurit).

Badan sel : merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl. dendrit.: merupakan serabut dengan penjuluran pendek pada badan sel Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor . Kemudian impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf.

akson atau neurit : dimana pada Badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak bercabang Akson berfungsi sebagai pembawa impuls-> berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Pada ujung akson terdapat bola-bola kecil berisi bahan kimia yang disebut Neurotransmiter (yaitu :serotonin, endorphin, noradrenalin/norepinefrin ) selubung mielin : merupakan selubung lemak yang melindungi akson Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin dihasilkan oleh sel sel pendukung yang disebut oligodendrosit. nodus Ranvier : merupakan bagian akson yang tidak terlindungi oleh selubung mielin berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.

Fungsi utama Sistim saraf Menerima informasi ( rangsangan) dari dalam maupun luar tubuh melalui saraf sensori ( afferent Sensory Pathway ) Mengkomunikasikan informasi antara Sistim Saraf Perifer dan Sistim Saraf Pusat Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat medula spinalis maupun diotak untuk menentu kan jawaban ( respon) Menghantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik ( Efferent Motorik Pathway ) ke organ – organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi dari tindakan.

FISIOLOGI SARAF Didalam sistim saraf serabut saraf menghubungkan setiap bagian tubuh dengan susunan saraf pusat . Impuls yang dibangkitkan karena rangsangan pada bagian kulit akan dirambatkan melalui serabut dendrit menuju sel neuron sensorik yang berada disimpul saraf dekat medula spinalis . selanjutnya diteruskan melalui serabut aksonnya kedalam medula spinalis. Impuls membawa sinyal atau pesan tentang rangsangan yang diperoleh diteruskan keotak untuk dihayati dan disadari apa jenis rangsangan tersebut. Impuls yang dirambatkan juga diteruskan ke sel neuron motorik yang berada dalam susunan saraf pusat . Sel neuron motorik akan merambatkan impuls melalui aksonnya untuk persyarafan otot-otot penggerak pada ekstremitas Impuls dapat juga berasal dari perintah secara sadar untuk meng gerakkan ekstremitas dan bagian – bagiannya

SISTIM SARAF PUSAT CENTRAL NERVUS SYSTEM Terdiri atas otak dan medula spinalis Secara fisiologis SSP berfungsi untuk : Interpretasi , Integrasi, Koordinasi , Inisiasi berbagai impuls saraf Dibungkus oleh selaput meninges yang berfungsi untuk : melindungi struktur saraf yang halus (menutupi Otak dan sumsum tulang belakang) Membawa pembuluh darah otak Mensekresi cairan serebrospinalis Memperkecil akibat benturan atau goncangan

FISIOLOGI SISTIM SARAF Sistim Saraf Pusat Fungsi Korteks Cerebri Fungsi Lobus Cerebri Fungsi cerebellum Fungsi Batang Otak Sistim Saraf Tepi Fungsi Saraf Kranial I – XII Fungsi Saraf Spinal Proses Reflek Cairan Otak dan Sumsum tulang belakang

Fungsi Korteks Cerebri Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu Otak besar  belahan kiri yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan. Otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. Bagian korteks cerebrum berwarna kelabu karena banyak mengandung  badan sel saraf. Bagian medulla cerrebrum berwarna putih banyak mengandung dendrit dan neurit. Bagian korteks dibagi menjadi 3 area yaitu : Area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Area asosiasi yang berkaitan dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan.

Fungsi korteks cerebri Korteks motorik primer Mengontrol gerakan volunter otot dan tulang pada sisi tubuh kontralateral Korteks sensorik primer Penerima sensasi umum dan penerima serabut saraf radiasi talamikus yang membawa impuls sensoris dari kulit, otot sendi dan tendon disisi kolateral Korteks visual ( penglihatan ) Korteks auditorik ( pendengaran) Area penghidu ( olfaktory reseptive area) Area asosiasi : Untuk aktifitas mental yang tinggi (bicara, menulis dsb) Hubungan antara sensorik dan motorik Korpus kallosum

Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu : neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron. Neuron sensorik merupakan neuron yang memiliki badan sel bergerombol membentuk simpul saraf atau ganglion (jamak = ganglia). Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain, sedangkan neuritnya berkaitan dengan dendrit neuron lain. Fungsi neuron sensorik : meneruskan impuls (rangsangan) dari reseptor menuju sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). neuron sensorik disebut pula neuron indra.

neuron motorik Interneuron merupakan neuron yang berperan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. neuron motorik disebut pula neuron penggerak. Dendrit neuron motorik berhubungan dengan neurit neuron lain neuritnya berkaitan dengan efektor (otot dan kelenjar). Interneuron Antara neuron sensorik dan neuron motorik dihubungkan oleh interneuron atau neuron adjustor dengan letak yang berada pada otak dan sumsum tulang belakang. Interneuron merupakan neuron yang membawa impuls dari sensorik atau interneuron lain. Interneuron disebut pula neuron konektor.

Impuls impuls adalah arus listrik yang timbul akibat adanya rangsang. Sel-sel saraf bekerja secara kimiawi. Sel saraf yang sedang tidak aktif mempunyai potensial listrik yang disebut potensial istirahat. Jika ada rangsang, misalnya sentuhan, potensial istirahat berubah menjadi potensial aksi. Potensial aksi merambat dalam bentuk arus listrik yang disebut impuls yang merambat dari sel saraf ke sel saraf berikutnya sampai ke pusat saraf atau sebaliknya.

Sinapsis saraf Akson sebuah saraf adalah serabut penghantar, dendrit (ada lebih dari satu) adalah serabut yang menerima impuls saraf dan mengalihkan nya menuju sel saraf. Dalam susunan saraf pusat, impuls dapat di salurkan melalui serangkaian neuron. impuls mengalir dari satu sel saraf ke sel saraf penghubung, sampai ke pusat saraf atau sebaliknya dari pusat saraf ke sel saraf terus ke efektor. Hubungan antara dua sel saraf disebut sinapsis.

Mekanisme Penghantaran Impuls Saraf Sistem saraf mengirimkan sinyalsinyal listrik yang sangat kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sinyal listrik tersebut dinamakan impuls (rangsangan). 2 cara yang dilakukan neuron sensorik untuk menghantar kan impuls tersebut, yakni melalui membran sel (membran plasma) dan sinapsis. Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran Plasma Di dalam neuron terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel. Dan berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya dan hanya ion-ion tertentu yang dapat bertranspor aktif melewati membran plasma menuju membran plasma neuron lain.

Bila tidak terdapat rangsangan / neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran plasma bermuatan listrik (-) ,dan cairan di luar membran bermuatan (+) keadaan ini dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membrane plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalam lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma. Bila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+ berubah meningkat -> menjadikan ion Na+ berdifusi kedalam membran hingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi.

Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membrane Fase ini dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik , impuls saraf akan terhantar sepanjang akson , Setelah impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan mengalami fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini dinamakan fase refraktori atau undershoot. sinapsis. Ujung neurit bercabang-cabang, dan ujung cabang yang berhubungan dengan sel saraf lain membesar disebut bongkol sinaps (knob). Pada sinaps melekat neurit dengan dendrit atau dinding sel. Jika impuls sampai ke bongkol sinaps pada bongkol sinaps akan disintesis zat penghubung / neurotransmiter (misalasetilkolin) -> terjadi potensial aksi pada dendrite yang berubah menjadi impuls pada sel saraf yang dihubunginya. Setelah itu, asetilkolin akan segera tidak aktif karena diuraikan oleh enzim kolin esterase menjadi asetat dan kolin.

Susunan Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Tanpa sistem saraf pusat, kemungkinan kita menjadi makhluk yang tak berdaya dan tidak bisa melakukan apapun. Sebab, di dalam sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang merupakan 2 bagian tubuh yang menjadi sentral pusat koordinasi tubuh kita. Di antara piameter dan arachnoid terdapat ruangan yang berisi cairan, disebut ruang sub-arachnoid. Cairannya dinamakan cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan yang meredam guncangan saat terjadi benturan pada otak dan sumsum tulang belakang.

CAIRAN OTAK CEREBROSPINAL FLUID Pada bagian piamater pleksus choroid masuk kedalam ventrikel dan menyalurkan cairan serebrospinal kedalam rongga yang disebut Sistim ventrikuler Cairan serebrospinal adalah cairan yang berada diotak , sternal dan ruang subrachnoid yng mengelilingi otak dan medula spinalis. Dalam penampakannya, cairan serebrospinal seperti mengapung kan otak dalam air, sehingga menjadikan otak tetap stabil pada tempatnya walaupun ada benturan dari luar. Cairan serebrospinal mempunyai tekanan yang konstan. CSF bersifat alkali , berwarna bening mirip cairan plasma dengan tekanan 60-140 mm H2O Komposisi cairan serebrospinalis terdiri atas : air, protein, glukosa, garam-garam, sedikit limfosit dan CO2

Fungsi cairan serebrospinal Fungsi utama dari cairan serebrospinal adalah : Melindungi sistem saraf pusat dari trauma (tekanan / benturan) dari luar Mempertahankan lingkungan cairan sesuai untuk otak Memberi perlindungan terhadap benturan ringan dan luka mekanik lainnya (sebagai bumper/penyangga). Fungsi CSF lain : bekerja sebagai buffer(bantalan otak) agar terhindar dari benturan atau trauma kepala , melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari tekanan, Memberikan kelembaban otak dan medula spinalis menghantarkan makanan ke jaringan sistim saraf pusat . Mempertahankan tekanan cairan normal otak 10-20 mmHg Memperlancar metabolisme dan sirkulasi darah di otak

Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh. Sistem saraf pusat adalah bagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara evolusi, bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. juga dilapisan tiga lapisan membran, yang disebut dengan membrane meninges. Jika membran ini mengalami infeksi, maka akan mengalami radang yang disebut dengan radang meningitis (radang otak).

Otak Otak lengket lunak, berminyak, dan kenyal. Jutaan saraf menghubungkannya dengan seluruh tubuh, syaraf tersebut membawa pesan baik menuju otak atau dari otak. Beratnya sekitar 1,6 kg pada laki-laki dan 1,45 kg pada perempuan namun berat tidak terkait dengan kecerdasan seseorang , tetapi banyaknya jumlah hubungan sel dalam otaklah yang menunjukkan kecerdasan. Otak manusia terdiri atas dua belahan (hemisfer) yang besar, yakni belahan kiri dan belahan kanan. Oleh karena terjadi persilangan pada sumsum tulang belakang , belahan otak kiri mengendalikan sistem bagian kanan tubuh, sebaliknya belahan kanan mengendalikan sistem bagian kiri tubuh.

Saat masih embrio, otak manusia terdapat tiga bagian yaitu : otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Setelah dewasa : otak depan terbagi menjadi telensefalon dan diensefalon. otak belakang terbagi menjadi metensefalon dan mielensefalon. Bagian dorsal metensefalon membentuk serebelum, sedangkan mielensefalon menjadi medula oblongata. Antara bagian tengah sumsum tulang belakang dan otak terdapat saluran yang saling berhubungan, yang disebut ventrikel (Di dalam ventrikel, terdapat cairan serebro spinal yang dapat bertukar bahan dengan darah dari pembuluh kapiler pada otak ).

STRUKTUR CEREBRUM Secara garis besar struktur otak besar terbagi menjadi : korteks cerebri dan struktur-struktur subkortikal Struktur Korteks serebri : Korteks sensoris : berfungsi untuk mengenal , inter pretasi impuls sensoris yang diterima -> hingga manusia dapat merasakan, menyadari adanya suatu sensasi rasa atau indera tertentu. Korteks sensoris : juga menyimpan data memori sebagai hasil rangsang sensoris selama manusia hidup. 2. Struktur subkortikal : Basal ganglia sistim limbik dan hipofisis

2. Struktur subkortikal terdiri dari : Basal ganglia : melaksanakan fungsi motoris dengan merinci dan mengkoordinir gerakan dasar, gerak halus/ trampil dan sikap tubuh Gangguan : penyakit Parkinson : paralisis Agitans

2. Sistim limbik Sistim limbik (Rhinencephalon) berperan dalam : fungsi penghidu , perilaku makan dan bersama hipotalamus berfungsi dalam perilaku seksual, emosi, takut dan marah serta motivasi Rangsang sistim limbik menimbulkan efek otonom terutama perubahan tekanan darah dan pernafasan Rangsangan pada nuklei amigdala menimbulkan gerakan mengunyah dan menjilat dan aktivitas berhubungan dengan makan , lesi menimbulkan hiperfagia .

3. Hipofisis : Lobus anterior kelenjar hipofisis menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai alat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin lain bersama hipotalamus mengatur kegiatan sebagian besar kelenjar endokrin dalam sintesis dan pelepasan hormon Karena menghasilkan hormon yang mengatur fungsi kelenjar tiroid,adrenalin dan gonad maka akibat terganggu nya organ pituitary/ hipofise akan mempengaruhi berkembangnya organ seks pada pria dan wanita (impotensi / menopause dini )

Otak depan manusia terbagi atas empat lobus (bagian), meliputi : lobus frontalis (bagian depan), berada pada bagian dahi, berfungsi sebagai pusat berpikir lobus temporalis (bagian samping), berada pada bagian pelipis sebagai pusat pendengaran dan berbahasa lobus oksipitalis (bagian belakang), berada pada bagian belakang kepala; sebagai pusat penglihatan; dan lobus parietalis (bagian antara depan-belakang) berada pada bagian ubun-ubun sebagai pusat sentuhan dan gerakan.

Otak depan terbagi atas empat lobus meliputi : 1. LOBUS FRONTALIS Lubus frontalis (frontal lobe) adalah bagian yang paling depan dari korteks serebri berhubungan dengan penalaran, keterampilan motorik , kognisi tingkat yang lebih tinggi, dan bahasa ekspresif. Daerah ini menerima informasi dari berbagai lobus otak dan untuk melakukan gerakan tubuh. Kerusakan pada lobus frontalis dapat menyebabkan perubahan dalam kebiasaan seksual, sosialisasi, dan perhatian serta meningkatkan pengambilan risiko. Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fisik, bagian anterior (depan atas) mempunyai peran dalam tingkah laku tidak sadar. Misalnya: kepribadian, tingkah laku social, memberi pendapat dan aktifitas itelektual, bagian sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi motorik.

2. LOBUS TEMPORALIS Lobus temporalis adalah lobus otak yang terletak di bawah lobus frontalis dan lobus parietalis . Lobus ini juga merupakan lokasi dari korteks pendengaran primer, yang penting untuk menafsirkan suara dan bahasa yang kita dengar. Hipokampus juga terletak di lobus temporalis, sehingga bagian otak ini sangat terkait dengan pembentukan memori. Kerusakan pada lobus temporalis dapat menyebabkan masalah memori, persepsi bahasa, dan kemampuan bahasa. Menerima input dari tiga indera perasa, yaitu: pendengaran, pengecap, dan penciuman dan mempunyai peran dalam proses memori.

3. LOBUS OKSIPITALIS Lobus oksipitalis adalah bagian dari korteks serebri yang terletak di belakang dan berhubungan dengan penafsiran rangsangan visual. Korteks visual Primer menerima dan menafsirkan informasi dari retina mata, terletak di lobus oksipitalis. Kerusakan pada lobus ini dapat menyebabkan masalah penglihatan seperti : kesulitan mengenali objek, ketidakmampuan untuk mengidentifikasi warna, kesulitan mengenali kata-kata. Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya penglihatan, menerima informasi dan menafsir kan warna, juga berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada sebuah objek yang diam dan bergerak

4.Lobus Parietalis Lobus parietalis adalah bagian korteks serebri yang terletak di tengah dan berhubungan dengan pengolahan informasi sensorik taktil seperti tekanan, sentuhan, dan rasa sakit. Sebagian dari otak yng dikenal sebagai korteks somatosensoris terletak di lobus ini dan sangat penting untuk pengolahan panca indera. Kerusakan pada lobus parietalis dapat menyebabkan masalah dalam memori verbal, gangguan kemampuan visual dan masalah bahasa. Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bagian tubuh yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang diterima adalah nyeri, temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption. Lobus pariental juga menterjemahkan input sensorik stereog nasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri.

Otak depan juga mencakup bagian-bagian yang lain, seperti talamus, hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar pineal. Talamus : sebelum diterima area sensorik serebrum semua rangsangan akan diproses terlebih dahulu, hanya rangsangan penciuman saja yang tidak diterima oleh talamus . Fungsi talamus yang lain mengatur suhu dan kandungan air dalam darah,mengkoordinasi aktivitas yang terkait emosi. Hipotalamus merupakan bagian yang berfungsi mengatur suhu tubuh, selera makan, dan tingkah laku. Selain itu, hipotalamus juga mengontrol kelenjar pituitari, Kelenjar pituitari merupakan kelenjar hormon yang berperan dalam mengontrol kelenjar-kelenjar homon lainya, seperti kelenjar tiroid, kelenjar adrenalin, dan pankreas. Kelenjar Pineal : mensekresi melatonin untuk modifikasi fungsi kelenjar kelamin -> berhubungan dengan pengaturan waktu haid dan memberikan pengaruh pada perkembangan kelenjar kelamin untuk kematangan seksual

Otak Tengah (Mesenfalon) Otak tengah manusia berbentuk kecil dan tidak terlalu mencolok. Di dalam otak tengah terdapat bagian2 seperti : lobus optik yang mengatur gerak bola mata dan kolikulus inferior yang mengatur pendengaran. Otak tengah berfungsi menyampaikan impuls Antara otak depan dan otak belakang, antara otak depan dan mata.

Diensefalon Otak tengah, Mengandung pusat-pusat yang mengendalikan keseimbangan dan gerakan mata Dibagi dalam 2 tingkat : Atap yang mengandung banyak pusat – pusat reflek yang penting untuk penglihatan dan pendengaran Jalur motorik Jalur lintas sensorik

Thalamus Thalamus adalah sebuah massa abu-abu yang besar disekitar ventrikel otak. Daerah spesifik dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak, serebellum, basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum. Hubungan ini memberi pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam respons emosional, terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. berfungsi sebagai stasiun pemancar  bagi impuls yang sampai di otak dan medulla spinalis.

Hypothalamus Hipothalamus adalah bagian kecil tetapi sangat penting dijaringan otak letaknya dibawah thalamus bertugas mempetahankan beberapa fungsi keseimbangan, pengaturan sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar pytuitari dan system saraf otonom (bekerja sendiri). Hipothalamus menerima input dari seluruh bagian tubuh. Pengaruh hypothalamus didalam aktivitas system saraf otonom termasuk pengaturan denyut jantung, tekanan darah, dan temperature tubuh, juga mengatur nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktivitas seksual. berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, sexualitas, watak, dan emosi.

Otak Belakang (Rombesenfalon) Otak belakang manusia tersusun atas dua bagian utama yakni : otak kecil (serebelum) dan medula oblongata. Serebelum adalah bagian yang berkerut di bagian belakang otak, dan terdiri atas dua. belahan yang berliku-liku sangat dalam. Berfungsi sebagai pusat keseimbangan dalam tubuh, koordinasi motorik/gerakan otot, dan memantau kedudukan posisi tubuh. Adanya serebelum memungkinkan kita belajar gerakan yang terlatih dan saksama, seperti menulis atau bermain musik tanpa berpikir. Di antara kedua belahan serebelum terdapat suatu bagian yang berisi serabut saraf dinamakan jembatan varol (pons varolii). Berfungsi menghantarkan impuls dari bagian kiri dan kanan otak kecil. Jembatan varol juga menghubungkan korteks cerebrum degan cerebelum dan otak depan dengan sumsum tulang belakang.

OTAK KECIL / SEREBELLUM Fungsi otak kecil pada umumnya adalah : mengatur sikap dan aktivitas sikap badan (mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot sehingga gerakan dapat terlaksana dengan sempurna), Cedera unilateral pada serebelum dapat mengakibat kan : gangguan pada sikap dan tonus otot, gerakan sangat tidak terkoordinasi . cara bicara lambat, semua gerakan sadar dan anggota badan jadi lemah, jalan terombang ambing dan cenderung jatuh kesisi badan yang cedera

Fungsi cerebellum Mengatur dan mengkoordinir aktivitas otot skeletal dan mempertahankan postur dan kekuatan otot, serebellum juga berfungsi dalam petunjuk–petunjuk penglihatan, koordinasi gerak tubuh, dan keseimbangan berfungsi sebagai : pusat pengatur koordinasi gerakan yang disadari pusat pengatur keseimbangan tubuh pusat pengatur posisi tubuh Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar,. Cerebellum memiliki 2 bagian belahan yaitu: Belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.

Medulla oblongata = sumsum lanjutan / penghubung = batang otak terletak di antara bagian otak dengan sumsum tulang belakang. Terletak langsung setelah otak , di depan cerebellum Berhubungkan dengan medulla spinalis,. Susunan korteksnya terdiri dari neurit dan dendrit dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari badan sel saraf dengan warna kelabu. Medulla oblongata berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, gerakan pernapasan, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, gerak peristaltik, sekresi ludah, menelan, batuk, bersin, sendawa.

Batang otak merupakan bagian otak sebelah bawah yng berhubungan dengan sumsum tulang belakang Serebelum, jembatan varol/ pons , dan medula oblongata membentuk batang otak dan masing2struktur mempunyai tanggung jawab. Ketiganya sebagai unit untuk menghantarkan saluran impuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak tengah. Batang otak berfungsi mengontrol berbagai proses penting bagi kehidupan , seperti bernapas, denyut jantung, mencerna makanan, dan membuang kotoran. Bagian atas dari batang otak mengandung system pons afferent dan efferent yang membawa infuls ke dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata pada serebellum bagian anterior. Bagian ini mengandung serabut saraf yang memberikan komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan serebellum. Sepertiga bagian bawah pons mengandung pusat-pusat refleks pernapasan.

MEDULLA SPINALIS/SUMSUM TULANG BELAKANG Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari perifer (ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih yang mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantar kan informasi asenden dan desenden. Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus (rangsang) masuk ke stimulus medulla spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi secara/ ditransmisikan ke atas asenden. Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medulla spinalis dan akson perifer.

Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh antara lain : Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu kornu motorik dan kornu ventralis Mengurus kegiatan reflek spinalis dan refles lutut Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju serebelum Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks. Mekanisme penghantaran impuls yang terjadi pada tulang belakang yakni rangsangan dari reseptor dibawa oleh neuron sensorik menuju sumsum tulang belakang melalui akar dorsal untuk diolah dan ditanggapi Selanjutnya, impuls dibawa neuron motorik melalui akar ventral ke efektor untuk direspons.

SISTIM SARAF TEPI Serabut saraf perifer berhubungan dengan otak dan korda spinalis , terdiri atas : 12 pasang saraf kranial yang keluar dari tempat berbeda dalam otak dan 31 pasang saraf spinal yang membentuk dua kelompok akar spinal yaitu akar dorsal yang membawa serabut sensorik dan akar ventral yang membawa serabut motorik somatis dan otonom Sesuai dengan asal keluarnya di vertebra, maka saraf spinal terdiri atas 8 pasang saraf servikal, 12 pasang saraf torakal, 5 pasang saraf lumbal, 5 pasang saraf sakral, 1 pasang saraf koksigeal. Saraf spinal daerah servikal mengurus leher. Lengan dan bahu. Saraf spinal daerah torakal mengurus badan. Saraf daerah lumba mengurus tungkai. Dan saraf sakro kosigeal mengurus alat kelamin, pelvis, dan sekitar pangkal paha

Sistem saraf tepi dinamakan pula sistem saraf perifer. Sistem saraf tepi merupakan bagian dari sistem saraf tubuh yang meneruskan rangsangan (impuls) menuju dan dari system saraf pusat. di dalamnya terdapat serabut saraf sensorik (saraf aferen) dan serabut saraf motorik (saraf eferen). Serabut saraf sensorik adalah sekumpulan neuron yang menghantarkan impuls dari reseptor menuju sistem saraf pusat. Sedangkan serabut saraf motorik berperan dalam menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat menuju efektor (otot dan kelenjar) untuk ditanggapi Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas : saraf kranial dan saraf spinal yang masing-masing berpasangan, serta ganglia (tunggal: ganglion). Saraf kranial : semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak. Saraf spinal : semua saraf yang keluar dari kedua sisi tulang belakang. ganglia : kumpulan badan sel saraf yang membentuk simpul-simpul saraf dan di luar sistem saraf pusat.

Fungsi Saraf Kranial I – XII

Sistem Saraf Tak Sadar Sistem saraf tak sadar merupakan sekumpulan saraf yang mengatur aktivitas yang tidak kita pikirkan terlebih dahulu. Misal : pergerakan paru-paru dan jantung. Kita tidak pernah berkehendak supaya aktivitas gerakan paru-paru dan jantung terjadi dengan koordinasi oleh sistem saraf pusat. Oleh karena itu, sistem saraf tak sadar disebut juga sistem saraf otonom. Organ yang beraktivitas dan dikontrol oleh sistem saraf tak sadar, meliputi kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat-alat reproduksi. Menurut karakteristik kerjanya, sistem saraf tak sadar terbagi atas dua saraf, meliputi saraf simpatik dan saraf parasimpatik Masing-masing saraf ini dapat bekerja pada organ yang sama, namun kerja yang dilakukan saling berlawanan (antagonis).

Sebagai contoh, saat saraf simpatik memengaruhi sebuah organ untuk meningkatkan aktivitas organ tertentu, justru saraf parasimpatik malah menurunkannya. Perbedaan ini terjadi karena neurotransmiter yang dihasilkan kedua saraf tersebut berbeda. Noradrenalian merupakan neurotransmiter saraf simpatik, sedangkan asetilkolin ialah neurotransmiter saraf parasimpatik. Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan ganglion. Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pascaganglionnya berukuran panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek

Sistem Saraf Simpatis Sistem saraf simpatis terbagi juga menjadi dua bagian, yaitu saraf otonom cranial dan otonom sacral. Sistem saraf ini berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut sarafnya, letaknya didepan column vertebrae. Sistem saraf simpatis ini berfungsi untuk: Mensarafi otot jantung Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit Mempertahankan tonus semua otot sadar

Sistem Saraf Parasimpatis Sistem saraf parasimpatis, hampir sama dengan sistem saraf simpatis, hanya sistem kerjanya saja yang berbeda. Jika saraf simpatis memacu jantung misalnya, maka sistem saraf parasimpatis memperlambat denyut jantung. Fungsi saraf parasimpatis adalah sebagai berikut: Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandibularis dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung Menpersarafi kelenjar ludah Mempersarafi kelenjar parotis Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal, pancreas,lien,hepar dan kelenjar suprarenalis Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat kelamin Miksi dan defekasi

Pada dasarnya, sistem kerja saraf simpatis dan parasimpatis bekerja secara berlawahan (antagonis). Misalnyanya: Saraf simpatik : mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik : memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.

Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran. Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umum, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

FUNGSI SSO Menurut fungsinya sistim saraf otonom dibagi 2 bagian: Sistim Simpatis Terletak didepan kolumna vertebra Berhubungan dengan sumsum tulang belakang melalui serabut – serabut saraf Sistim parasimpatis Terbagi atas 2 bagian : Saraf Otonom Kranial Saraf Otonom Sakral Fungsi saraf otonom secara umum : Mengatur motilitas dan sekresi pada kuliT, pembuluh darah dan organ viseral dengan cara merangsang pergerakan otot polos dan kelenjar eksokrin Juga mengatur dan memelihara kehidupan vegetatif ; Miksi, Enuresis dan Defekasi

Batang otak (brainstem) (Trunkus Serebri) Merupakan tempat berbagai macam pusat vital seperti : Pernapasan , Pusat vasomotor, Pusat pengatur kegiatan jantung, Pusat muntah, bersin dan batuk

REFLEKS FISIOLOGIS Refleks kornea : sentuh limbus kornea dengan kapas , positif mata akan berkedip Reflek faring : gores faring dengan spatel, pasien akan muntah Reflek cahaya : mata disinari dari samping,akan terjadi miosis pupil Reflek abdominal : gores dinding perut dari lateral kearah umbilikal , akan terjadi kontraksi dinding perut Reflek kremaster: gores paha bagian dalam dari atas kebawah , positif bila scrotum sisi yang sama naik / konstriksi Reflek anal : gores kulit anal, terjadi kontraksi otot sfingter ani

Reflek bulbokavernosa : tekan gland penis tiba-tiba dengan 1 tangan sedang jari tangan yang lain dimasukkan kedalam anus , positif bila gland penis terasa sfingter ani berkontraksi Reflek bisep : ketuk tendon otot bicep difossa kubiti pada lengan posisi fleksi disiku , akan terjadi kontraksi otot bicep dan gerakan fleksi lengan bawah Reflek tricep: ketuk tendon otot tricep disiku dengan posisi lengan fleksi didaerah siku , akan terjadi kotraksi otot tricep da gerakan ekstensi lengan bawah Refleks brakhioradialis : ketuk tendon otot brakhioradialis di proksimal pergelangan tangan , otot brakhioradialis akan berkontraksi dan gerakan fleksi lengan bawah Reflek kuadrisep : ketuk tendon otot kuadrisep didaerah lutut posisi tungkai fleksi dilutut , terjadi kontraksi otot kuadrisep didaerah akhiles / gerakan ekstensi tungkai bawah Refleks gastrokremeus : pukul tendon otot gastrokremus diakhiles , posisi tungkai sedikit fleksi dilutut , akan terjadi kontraksi dan gerakan ekstensi kaki

REFLEKS PATOLOGIS Refleks Hoffman Trommer : jari tengah diekstensi ,ujungny digores , jari lain akan fleksi Refleks Jaw :ketuk posisi mulut terbuka ,hasil positif bila mulut terkatup Refleks Babinski : gores bagian lateral telapak kaki dari belakang kedepan < positif bila ada gerakan dorsoekstensi ibujari dan abduksi jari yang lain Refleks Chaddock : gores bagian dorsolateral kaki dari belakang kedepan , positif jika ibu jari bergerak dorsoekstensi dan abduksi pada jari lain Refleks Oppenheim : gores tibia dari belakang kedepan , positif gerakan dorsoekstensi ibu jari dan abduksi jari-jari lainnya

Tes rangsang Meningeal : Refleks Regresi : Refles Glabela :ketuk dari samping dahi diantara 2 mata, positip bial ke2 mata berkedip Refleks Snout : ketuk pertengahan bibir atas , hasil positif mulut mencucu Reflek Sucking : sentuh dengan jari pada bibir pasien , positif bila pasien mengisap jari tersebut Refleks Graps : taruh jari pada telapak tangan pasien, positif bila pasien berusaha menggenggam jari tersebut Refleks Palmomental : goreskan telapak tangan didaerah distal,positif kontraksi otot mental / dagu Refleks Rosolimo : ketuk telapak kaki depan, positif jari – jari ventrofleksi Refleks Mendel Bechterew : ketuk daerah dorsal kaki sebelah depan, positif jari- jari kaki ventrofleksi Tes rangsang Meningeal : Nuchal rigidity (kaku kuduk): fleksi leher ( dekatkan dagu kesternum) akan mengalami tahanan karena nyeri yang timbul Tanda Brudzinski ( tanda leher Brudzinski) : pada fleksi leher terjadi fleksi ke2 lutut Tanda Kernig : ekstensi sendi lutut pada posisi fleksi sendi 90` menimbulkan nyeri sepanjang perjalanan nervus ischiadikus

PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN Adalah dengan cara Glasgow Coma Scale (GCS) Didasarkan atas 3 aspek yaitu : Respon mata Respon bicara Respon motorik Dengan kriteria hasil total penilaian : Terburuk adalah 3 Terbaik adalah 15 Nilai kurang atau sama dengan 7 adalah koma

GCS Spontan membuka mata 4 Orientasi baik 5 Menurut perintah 6 NO RESPON MEMBUKA MATA NILAI RESPON BICARA RESPON MOTORIK 1 Spontan membuka mata 4 Orientasi baik 5 Menurut perintah 6 2 Membuka mata bila mendengar suara 3 Bingung ( bisa membentuk kalimat tetapi artinya kacau) Dapat melokalisir rangsangan sensorik dikulit Membuka mata dengan sensasi nyeri Mengerti, bisa menyusun kata tetapi tidak dapat mengucap kan kata atau kalimat Menolak rangsangan nyeri pada anggota gerak bawah (withdrawal) Tidak membuka mata terhadap semua rangsangan Bisa mengeluarkan kata yang tidak mempunyai arti Menjauhi rangsangan nyeri(fleksi) Tidak dapat mengeluar kan kata-kata dan pengertian tidak ada Ekstensi spontan Tidak ada gerakan

ORIENTASI Orientasi orang : Dapat menjawab namanya sewaktu namanya ditanyakan Membuka nama sewaktu namanya dipanggil Orientasi tempat Amati apakah pasien tahu ia berada dimana saat ini Apakah sadar ada orang lain berada disekitarnya dan mengenali Apakah dapat menyebutkan alamat rumahnya Orientasi waktu Dapat menyebutkan hari, tanggal dan waktu sekarang , misal pagi atau siang atau malam 3 jenis memory atau daya ingat menurut retensinya yaitu : Immediate memory : segera setelah presentasi : dapat mengingat hanya kejadian yang baru saja terjadi Recent memory : beberpa menit, jam dan hari setelah presentasi : mengingat kejadian beberapa waktu sebelumnya Remote memory : post memory : dalam jangka waktu lama ; mengingat kejadian dimasa lampau

BICARA Kemampuan untuk menerima dan menyampaikan informasi Ada 3 jenis gangguan bicara ( afasia) yaitu : Afasia motorik : Afasia Broca -> mengulang kata dengan pengucapan jelas Afasia sensorik : Afasia Wesnicke -> baca kalimat kemudian tanyakan maksud dari kalimat tersebut / minta pasien menulis kata- kata yang didiktekan Afasia total : Glonal afasia ( afasia sensorik dan motorik)

Diagnosis Neurologik Penyakit – penyakit akibat trauma, pembuluh darah atau penyakit menular sering mulai mendadak, sedangkan gangguan genetik, neoplastik dan degeneratif sering timbul dengan perlahan – lahan. Gangguan familial / genetik: Sindrom Down(mongolisme) ,Galaktosemia, Gangguan infeksi : Meningitis akut,Ensefalitis Gangguan Traumatik : cedera kepala / leher,gegar otak, fraktur cervikal Gangguan Vaskular : Serangan iskemia akut , infark tromboembolik, perdarahan sub arachnoid, hematom intra serebral Gangguan Imunologik : Sklerosis multipel, miastenia gravis, poliomiositis Gangguan Metabolisme : penyakit sistemik akut atau kronik yang disertai gejala dan tanda penyakit otak organik akut Gangguan toksik : keracunan karbon monoksida, cianida Gangguan Degeneratif : Sklerosis multipel, sindrom Parkinson, Gangguan emosi : gejala kecemasan , depresi Gangguan fisiologis : sakit kepala, sakit punggung, serangan kejang

Impuls motorik Impuls sensorik Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang. Dari sel piramidal pada daerah motorik(dalam korteks) melintasi akson (serabut saraf disubstansi alba medula spinalis)-> dendrit (sel saraf mtorik pada cornu anterior medula spinalis) -> serabut motorik radik anterior  dalam otot Impuls sensorik Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet). Diterima dari ujung saraf dalam kulit , melintasi serabut saraf (dendron) menuju sel sensorik dalam ganglion radik posterior -> melalui akson masuk kedalam medula spinalis -> naik ke nukleus didalam medula oblongata  ke otak

Untuk terjadinya refleks dibutuhkan struktur sebagai berikut ; Organ sensorik : menerima impuls Serabut saraf sensorik : menghantarkan impuls menuju sel-sel dalam ganglion radiks posterior ,selanjutnya menuju substansi kelabu kornu posterior medula spinalis Medula spinalis : serabut saraf pendukung akan menghantarkan impuls menuju kornu anterior medula spinalis Sel saraf motorik : didalam kornu anterior medula spinalis sel saraf motorik menerima dan mengalihkan impuls Organ motorik : melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik

ISTILAH - ISTILAH Analgesik : suatu zat yang mempunyai daya menghilang kan rasa nyeri Depolarisasi : perubahan potensial antara bagian luar yang bermuatan negatif dan bagian dalam yang bermuatan positif dari sel saraf Gerak refleks : Gerak yang berlangsung tanpa disadari. Gerak sadar : Gerak yang terjadi karena disengaja. Impuls : Rangsang atau pesan yang diterima oleh reseptor dari luar lingkungan. Reseptor : Alat penerima rangsangan atau impuls.

DIAGNOSIS PEMERIKSAAN NEUROLOGIK KHUSUS Punksi lumbal Foto rontgen EEG : Elektro Encephalografi Echo Encephalografy Radio isotop : Brain scan Sisternografi dan ventrikulografi Arteriografi carotis dan vertebralis EMG : Elektro Miografi ENG ; Elektro Neurografi CT Scan

Klasifikasi infeksi susunan saraf Radang pada saraf tepi  Neuritis Radang pada mening  Meningitis Radang pada jaringan medula spinalis  mielitis Radang pada otak  ensefalitis Klasifikasi berdasarkan ; Infeksi virus Infeksi bakteri Infeksi spirokhaeta Infeksi fungus Onfeksi protozoa Infeksi metazoa

Lanjut kuliah mendatang Patofisiologi Sistim Saraf