Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Dewasa Muda Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
Kapan Seseorang Disebut Dewasa? Secara hukum: mulai sekitar usia 17 tahun (Indonesia) Secara psikologis: ketika seseorang sudah mandiri, mampu mengendalikan diri, dan bertanggung jawab, secara terus-menerus Usia sekitar 20 tahun Sudah menemukan dirinya dan apa yang ingin dicapainya
Perkembangan Fisik
Kesehatan dan Kebugaran Fisik dan kemampuan sensoris mencapai puncaknya mulai masa menjelang dewasa muda Kematian banyak disebabkan oleh kecelakaan Faktor genetik memegang peranan dalam kesehatan individu tetapi gaya hidup (dapat dipengaruhi faktor lingkungan) merupakan pemicu terjadinya penyakit Banyak terjadi obesitas dan gangguan makan Aktivitas fisik yang dilakukan mempengaruhi penampilan dan kesehatan mental
Lanjutan Banyak terjadi stres. Cara mengatasinya beragam: dengan minum alkohol, merokok, , makan junk food kurang diatasi dengan olahraga, dan biasanya kualitas tidur terganggu Cara mengatasi stres: Emotion-focused coping: pengaturan emosi berdasarkan pengalaman, seperti: menolak berpikir, atau mencoba melihat masalah secara positif banyak dipakai oleh wanita Problem-focused coping: berusaha melakukan tindakan untuk mengatasi masalah
Lanjutan Merupakan masa kurang tidur karena sibuk, beberapa mengalami insomnia berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan kognitif, emosional, dan fungsi sosial, bahkan dapat menyebabkan depresi Menjelang dewasa muda, beberapa individu mulai minum alkohol dan bisa menjadi tergantung dengan alkohol (dapat tergantung kebudayaan suku dan etnis) Kesehatan yang baik mempengaruhi lebih tingginya pemasukan (gaji) dan pendidikan Hubungan sosial (misal: istri, pacar, dll) dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis Kesehatan mental umumnya baik, tetapi dapat terganggu oleh penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, dan depresi (meningkat mulai usia 15-22 tahun) Depresi: kesedihan yang berkepanjangan yang ditandai dengan menangis dan merasa diri tidak berharga
Seksual dan Reproduksi Aktivitas seksual dan reproduksi dimulai pada masa ini Hampir semua dewasa muda di Amerika sudah melakukan seks pranikah Banyak terjadi penyakit seksual menular, gangguan menstruasi (PMS) , dan beberapa juga mengalami gangguan kesuburan Gejala PMS: kelelahan, sakit kepala, payudara mengeras, kaki atau tangan membengkak, pusing, kram, konstipasi, merasa lapar terus, berat badan naik, cemas, depresi, mudah marah/tersinggung, mood tidak stabil, mudah menangis, sulit konsentrasi atau mengingat disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan progesterone Cara atasi PMS: olahraga, makan teratur sedikit-sedikit, diet rendah karbohidrat garam kafein, tidur teratur
Perkembangan Kognitif
Beberapa perspektif pada Kognisi Dewasa Piaget: tahapan pemikiran tertinggi adalah tahap pemikiran operasional formal : individu dewasa sudah mampu berpikir abstrak dan melakukan uji hipotesis secara formal (misal: pada saat melakukan penelitian) Teori Neo-Piagetian: Berpikir reflektif: John Dewey suatu pertimbangan yang aktif, terus- menerus, dan hati-hati terhadap informasi atau keyakinan, agar individu dapat mencapai suatu keputusan dengan bukti-bukti yang dapat mendukung. Individu harus selalu mempertanyakan fakta, menarik kesimpulan, dan membuat hubungan (berpikir kritis). Pemikiran postformal: ditandai dengan ketidakkonsistenan, kontradiksi, kompromi, fleksibel karena hidup itu tidak menentu/ tidak pasti. Perasaan dan intuisi juga membantu pada saat individu mengalami dilema/ kebingungan. Pemikiran postformal juga relatif (berada di area abu-abu)
Lanjutan Schaie: lifespan model of cognitive development 1. Acquisitive stage (masa kanak-kanak dan remaja): anak dan remaja mendapat informasi dan keterampilan untuk persiapan masuk ke masyarakat 2. achieving stage ( 20-30 tahun): pengetahuan digunakan untuk mencapai tujuan 3. responsible stage (30/40 tahun- awal 60 tahun): pemecahan masalah dikaitkan dengan tanggung jawab terhadap orang lain 4. executive stage (30/40 tahun – dewasa madya): bertanggung jawab terhadap sistem sosial atau pergerakan sosial 5. reorganizational stage (akhir dewasa madya-awal dewasa akhir): memasuki masa pensiun, ind mengatur hidupnya dan mencurahkan tenaganya untuk kegiatan yang berarti 6. Reintegrative stage (dewasa akhir): fokus pada tujuan dan berkonsentrasi pada tugas yang paling berarti, misal: memilih berjalan daripada berlari untuk kesehatan otot 7. Legacy creating stage (akhir dewasa akhir): persiapan kematian: menulis surat warisan, persiapkan penguburan, menulis surat untuk orang yang dicintainya
Lanjutan Sternberg: insight and know-how (triarchic theory of intelligence) Pengalaman dan elemen yang sesuai konteksnya, menjadi penting saat seseorang memasuki masa dewasa Salovey & Mayer: emotional intelligence: individu mampu mempersepsikan, menggunakan, memahami, dan mengatur emosi diri maupun orang lain untuk mencapai tujuan. Individu dapat menyesuaikan emosi dengan situasi sosial mempengaruhi kualiatas hubungan personal ( dengan teman dan orang tua). Kecerdasan emosional juga menentukan efektivitas kerja individu dengan skor MSCEIT tinggi, lebih mampu mengatasi stres dan konflik
Penalaran Moral Teori Kohlberg: Pada dewasa, penilaian moral makin kompleks Masa dewasa muda, perkembangan moral: postconventional morality individu sudah memiliki prinsip penalaran moral, dan keputusan moral didasarkan pada prinsip keadailan universal. Postconventional morality stage baru dapat dicapai pada usia dewasa muda, karena Kohlberg yakin bahwa tahap ini baru dapat dicapai dengan pengalaman yang memadai (Penalaran moral individu berkembang saat mengalami konflik dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain) Menurut Heinz, perkembangan moral dipengaruhi oleh faktor budaya Menurut Gilligan, penalaran moral pada wanita dipengaruhi oleh budaya, sementara pada pria dipengaruhi oleh keadilan
Pendidikan dan Pekerjaan Dewasa muda zaman sekarang banyak yang masih bersekolah. Perempuan pada masa sekarang lebih banyak yang bersekolah ke jenjang pendidikan tinggi daripada zaman dulu. Dunia kerja laki-laki juga sekarang sudah banyak dimasuki perempuan Banyak mahasiswa yang berkuliah, tetapi tidak semuanya mampu meraih gelar Perry: pemikiran mahasiswa cenderung maju, bergerak dari pemikiran yang kaku ke pemikiran yang fleksibel, menentukan keyakinan mereka berdasarkan refleksi Banyaknya tuntutan kriteria di tempat kerja, menyebabkan individu perlu sekolah lebih tinggi dan memerlukan pelatihan lebih banyak kesempatan dan gaji lebih tinggi Masuk ke dunia kerja lebih mudah melalui pendidikan praktek kerja yang sesuai dengan pekerjaan