Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa akhir Olivia Tjandra Waluya, M. Si, Psi
Kaum Dewasa Akhir di Masa Sekarang Klasifikasi usia dewasa akhir menurut para ahli: Usia 65-74: the young old Usia 75- 84: the old old Usia 85- seterusnya: the oldest old Pada masa sekarang ini semakin banyak kaum usia lanjut yang secara fisik sehat. Usia kehidupan semakin panjang. kaum lanjut usia semakin dipandang setara, dihargai, dipandang bijaksana, daripadanya hanya tidak berdaya dan merepotkan Individu tidak dapat mengatasi pengaruh dari primary aging, tetapi masih dapat menghindari pengaruh secondary aging. Misal: uban akan terus bertambah, tetapi peyakit jantung dapat dihindari dengan pola hidup sehat
Beberapa Istilah Primary aging: proses kemunduran tubuh secara bertahap, dimulai sejak kehidupan awal dan terus berlanjut selama kehidupan manusia, misalkan: semakin tua kepala semakin botak, mata semakin rabun. Secondary aging: merupakan hasil dari penyakit, kekerasan, dan penggunaan yang kurang tepat- yaitu faktor-faktor yang berada di bawah kontrol individu, misalkan: individu kehilangan jari-jari karena luka diabetes Functional age: seberapa baik fungsi fisik dan lingkungan sosial seorang individu, apabila dibandingkan dengan individu lain dengan usia yang sama (chronological age). Misal: individu yang berusia 75 tahun terkena kanker, fungsi tubuh dan lingkungan sosialnya lebih buruk daripada individu yang berusia 75 tahun tetapi masih sehat Gerontology: ilmu mengenai usia lanjut dan proses penuaan.
Perkembangan Fisik
Panjang Usia dan Penuaan Harapan hidup meningkat meningkat. Manusia ingin memiliki usia yang panjang. Individu di negara maju punya harapan hidup yang lebih tinggi daripada di negara berkembang, karena teknologi kedokteran sudah semakin maju dan pengetahuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit pada usia lanjut, lebih banyak 2 theories of biological aging: Genetic programming theories: tubuh manusia tergantung pada gennya, dan penuaan adalah perkembangan yang normal Variable rate theories: penuaan adalah proses random yang bervariasi antarindividu
Perbandingan Genetic-Programming Theories & Variable-Rate Theories Programmed senescence theory: Penuaan adl hasil perpindahan (nyala-mati) secara bertahap gen-gen tertentu. Wear and tear theory: sel-sel dan lapisan tissue adalah bagian penting yang sangat terpakai Endocrine theory: jam biologis berperan melalui hormon untuk mengatur kecepatan penuaan Free-radical theory: kerusakan terakumulasi dari oksigen radikal menyebabkan sel-sel dan organ tertentu berhenti berfungsi Immunology theory: penurunan fungsi ketahanan tubuh peningkatan kemungkinan alami peny. menular penuaan & kematian Rate-of-living theory: semakin tinggi tingkat metabolisme organisme, semakin pendek rentang hidupnya Evolutionary theory: kebugaran reproduksi adalah tujuan utama dari seleksi alam. Autoimmune theory: sistem ketahanan tubuh menjadi bingung dan menyerang sel tubuh
Perubahan Fisik Perubahan pada sistem dan organ tubuh bervariasi. Jantung menjadi organ yang paling mudah terserang penyakit tergantung pada aktivitas tubuh dan gaya hidup. Volume dan berat otak berkurang, dan respon melambat. Tetapi neuron-neuron baru masih dapat bertumbuh di otak dan masih dapat membentuk hubungan- hubungan baru perubahan tergantung pada aktivitas otak Pendengaran dan penglihatan semakin mundur, tetapi masih dapat dikoreksi dengan alat bantu. Fungsi indera perasa dan indera penciuman yang semakin berkurang berpengaruh terhadap nafsu makan dan gizi buruk. Latihan dapat meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, dan reaksi.
Lanjutan.. Semakin tua, individu semakin rentan kecelakaan dan jatuh Semakin tua, waktu tidur invidu semakin berkurang (karena sakit, sensitif terhadap cahaya) , dan mimpi juga berkurang Indikasi individu mengalami depresi: insomnia kronis perlu diterapi agar tidak semakin parah terapi obat dan CBT Sebagian besar lansia masih aktif secara seksual, walaupun prosesnya berjalan lebih lambat/berkurang (misal: pada pria ereksi dan ejakulasi lebih lama, pada wanita mengalami kekeringan pada vagina) Lansia yang sehat psikis dan fisik, serta mengalami kepuasan hidup, lebih kuat keinginannya untuk melakukan hub. seksual
Kesehatan Fisik dan Mental Sebagian besar lansia keadaan fisiknya sehat apabila mereka melakukan pola hidup sehat. Sebagian lansia kondisi fisiknya kronis, tetapi sebagian juga tidak membatasi aktivitasnya atau kondisi ini juga tidak menggangu hidup sehari-hari Latihan dan pengaturan makanan penting bagi kesehatan lansia. Sebagian besar sudah kehilangan gigi sulit makan pengaruh terhadap asupan gizi. Sebagian besar lansia memiliki kondisi mental yang baik. Gangguan seperti depresi, alkoholik diatasi dengan terapi. Lansia yang mengalami penyakit alzheimer tidak dapat dipulihkan kondisinya Faktor keturunan memiliki peran terhadap terjadinya Alzheimer (gejala: pikun, penurunan bahasa, berkurangnya proses visuospasial) pada diri lansia, tetapi pengaturan makanan, latihan, dan faktor gaya hidup lainnya juga memegang peranan penting.
Lanjutan... Untuk mengurangi kemungkinan terkena alzheimer, lansia dapat makan makanan yang mengandung: omega 3, vitamin E, makanan yang tidak mengandung lemak jenuh (ikan, biji-bijian, kacang, mayonais, telur) Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh (daging, butter, es krim) Penggunaan obat seperti aspirin dan ibuproven mengurangi kemungkinan terkena alzheimer. Aktivitas belajar dan yang selalu menstimulasi otak (misal: TTS) mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan kognitif. Aktivitas kognitif dapat melindungi lansia dari alzheimer karena aktivitas konitif yang dilakukan membentuk penyimpanan kognitif (cognitive reserve) , dan menunda terjadinya pikun (dementia)
Perkembangan Kognitif
Aspek-aspek Perkembangan Kognitif Saat diberikan tes IQ (WAIS), lansia yang lebih tua lebih baik pada bagian verbal daripada pada bagian performance Lansia yang lebih tua lebih efektif dalam memberikan pemecahan masalah yang terkait secara emosional dengan mereka Terjadinya pelambatan pada fungsi sistem syaraf pusat berpengaruh terhadap kecepatan pemrosesan informasi Ingatan sensorik, ingatan semantik, dan ingatan prosedural tampak lebih efisien pada lansia yang lebih tua daripada lansia yang lebih muda. Kapasitas working memory dan episodic memory sering kurang efisien
Lanjutan.. Lansia yang lebih tua lebih banyak mengalami masalah pada saat ingin mengucapkan kata-kata baik untuk pengucapannya maupun untuk ingatannya. Tingkat kesulitan tata bahasa dan isi pembicaraan juga menurun Terjadi perubahan neurologis dan permasalahan pada pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan ingatan kembali, yang diakibatkan oleh banyaknya penurunan fungsi ingatan pada lansia yang lebih tua. Penurunan fungsi kognitif dapat diatasi dengan latihan Menurut penelitan Baltes, kebijaksanaan tidak terkait usia. Pada setiap kelompok usia, selalu ada individu yang memberikan respon yang lebih bijaksana dari individu yang lainnya.