BAKTERI
Perkembangan Bakteri pada sistem Pernafasan Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler prokariotik (inti selnya tidak memiliki membran/selaput inti) yang mempunyai dinding sel seperti tumbuhan namun umumnya tidak berklorofil.
Ciri-ciri dari Bakteri Organisme uniseluler Prokariot Umumnya tidak memili klorofil Memiliki ukuran tubuh rata-rata 1 s/d 5 mikron Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam Hidup bebas atau parasit Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau magma, atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan Yang hidupnya kosmopolit diberbagai dinding selnya mengandung peptidoglikan
Bakteri Patogen pada Saluran Pernafaasan Saluran pernafasan kita terdiri dari saluran hidung faring, laring, trekea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Saluran pernafasan ini bisa di bagi menjadi dua yaitu saluran pernafasan atas dan saluran pernfasan bawah. Saluran pernapasan atas dimulai dari saluran hidung hingga faring. Walaupun mempunyai sistem pertahanan tersendiri pada saluran pernapasan, namun saluran pernapasan ini juga rentan terhadap berbagai macam penyakit, misalnya saja yang sering kita kenal sebagai infeksi saluran pernapasan. Saluran pernafasan sering terinffesi oleh patogen, karena kontak langsung dengan lingkungan dan secara terus menerus terpapar oleh mikroorganisme yang terdapat dalam udara yang dihirup. Beberapa mikroorganisme sangat virulen dapat menyebabkan infeksi, minimal pada orang yang rentan.
Lanjutan..... Infeksi dapat terjadi pada beberapa bagian saluran pernafasan, dan tempat tersebut merupakan penentu utama manifestasi klinik. Konjungtiva, telinga bagian tengah dan sinus paranasal termasuk di dalamnya, karena daerah tersebut berhubungan dengan saluran pernafasan. Manifestasi klinik infeksi saluran pernafasan bergantung pada kuman penyebab infeksi. Virus berperan penting pada saluran pernafasan atas, dan paling sering menyebabkan faringitis. Bakteri merupakan penyebab utama otitis media, sinusitis, faringitis, epiglotitis, bronkhitis, dan pneumonia.
Terdapat beberapa bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan, diantaranya : Streptococcus, Mycobacterium tuberculosis, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza, Corynebacterium diphtheriae, Mycoplasma pneumonia, Bordetella pertussis, dan Legionella pneumophila.
Salah satu contoh bakteri : Streptococcus
Ciri utama : Mikroba bersifat Gram-positif, bentuk kokus dengan penataan tunggal, berpasangan atau berantai. Lazimnya bersifat fakultatif anaerob, katalase-negatif dan fermentatif. Mikroba ini banyak ditemukan di alam dan juga sebagai mikroba komensal pada hewan. Streptococcus yang bersifat patogen dapat ditemukan pada kulit, mukosa mebran, traktus genitalis dan saluran pencernaan.
Sifat biakan Beberapa galur Streptococcus hanya dapat tumbuh dalam keadaan anaerobik. Kelompok ini agak berbeda dengan Streptococcus lainnya yang lazimnya bersifat anaerobik oleh karena tidak dapat mensintesis senyawa “heme”. Kelompok Streptococcus anaerobik ini tidak dapat mensintesis sitokromdan dengan demikian tidak dapat melakukan fosforilasi oksidatif yang ditengahi oleh sitokrom-ETS. Berdasarkan sifat ini, maka untuk mengisolasi Streptococcus seringkali ditambahkan inhibitor sitokrom yaitu Na-azide.
Hemolisis Daya kerja Streptococcus pada eritrosit kuda merupakan salah-satu dasar identifikasi kelompok ini. Pada umumnya galur yang bersifat patogen menghasilkan hemolisisn yang melisiskan eritrosit kuda. Ini disebut beta-hemolisis dan ditandai oleh zone terang disekeliling koloni pada biakan agar darah.
Sakit tenggorokan streptokokus Tipe yang paling sering adalah infeksi amandel dan faring. Pada anak-anak khususnya, sakit tenggorokan mungkin akut. Selaput lender biasanya merah dan membengkak, mengeluarkan nanah. Kelenjar limfa leher mungkin membesar dan suhu biasanya tinggi. Jumlah sel darah putih meningkat. Masa inkubasi bervariasi dari 1 sampai 3 hari. Epidemic penyakit ini biasanya sebagai akibat kontak dengan orang yang terinfeksi atau pembawa yang sehat. Studi epidemiologi menunujukan bahwa biasanya anak sekolah yang membawa infeksi ini ke rumah dan menyebabkannya dalam keluarga.
Tetrasiklin sebagai obat pilihan untuk infeksi M. Pneumoniae. Dewasa dengan berat badan ≥ 26 kg Tetrasiklin 1000 mg/hari dibagi 4 dosis Erotromisin 1500 mg/hari dibagi 4 dosis Anak-anak dengan berat badan ≤ 25 kg Tetrasiklin 25 mg/kg BB/hari dalam 4 dosis Eritromisin 30-50 mg/kg BB/hari Diberi selama 2-3 minggu
Pencegahannya..... Tidak ada cara spesifik untuk mencegah pertumbuhan penyakit ini. Cara yang dapat ditempuh hanya berupa menjaga kebersihan diri, terutama kebiasaan mencuci tangan, serta menghindari kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi.
Thank’s you