بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENYIAPAN SDM UNTUK KETAHANAN PANGAN NASIONAL Bambang Pujiasmanto Disampaikan dalam SEMINAR NASIONAL tanggal 30 MARET 2017 DI UNS
KESIMPULAN FKPTPI BOGOR, 3 SEPT.2012 Menyadari kekuatan dan kelemahan yang ada dan dalam upaya memaksimalkan peluang dan meminimalkan tantangan masa kini kita bertekad IKUT MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BERMARTABAT, MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR : dengan mempersiapkan lulusan dari mahasiswa Fakultas Pertanian sebagai Insan Pertanian Unggul, Cerdas dan Berdaya Saing (Gold Generation)
AUDIENSI PERWAKILAN DEKAN FP DALAM FKPTPI DENGAN PRESIDEN DAN KEMENTAN DI JAKARTA 6 JUNI 2015
Bung Karno tanggal 27 April 1952 pada peletakan batu pertama gedung Fakultas Pertanian UI (sekarang IPB) menyebut persoalan pangan sebagai persoalan hidup atau mati suatu bangsa mengandung berbagai aspek penting antara lain bahwa pangan merupakan hal yang mendesak dan harus menjadi prioritas utama.
Pangan : Hidup – Matinya Bangsa ! Soekarno pangan merupakan soal mati-hidupnya suatu bangsa; apabila kebutuhan pangan rakyat tidak dipenuhi maka “malapetaka”; oleh karena itu perlu usaha secara besar-besaran, radikal, dan revolusioner Bush : “....It would be a nation subject to international pressure. It would be a nation at risk ....Increase domestic food production in order to minimize dependence on imports in world market that may not grow fast enough to meet the rising demand...Food security in the long run may be available only to the rich” Suatu negara harus mampu menyediakan pangan yang cukup agar tidak tergantung kepada impor dan tekanan kondisi pangan internasional Suatu negara harus dapat menyelesaikan masalah ketahanan pangan agar mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya.
Kedaulatan Pangan Berdasarkan UU RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal
Kemandirian Pangan Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi,dan kearifan lokal secara bermanfaat.
Ketahanan Pangan Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercemin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Krisis Pangan FAKTOR INTERNAL Adanya konversi lahan sawah untuk pemukiman dan industri Produktivitas relatif tetap Margin yang diterima petani rendah, insentif produksi rendah Harga komoditas tanaman pangan relatif rendah dan tidak stabil FAKTOR INTERNAL
Krisis Pangan FAKTOR EKSTERNAL Tidak stabilnya harga pangan di pasar dunia Tidak stabilnya produksi pangan dunia Perubahan iklim global dan konversi komoditas pangan ke bahan bakar nabati Penguasaan perdagangan biji-bijian oleh beberapa negara Masuknya investor di bursa komoditas.
TANTANGAN PEMBANGUNAN PANGAN
KRISIS PANGAN 2025 Region Population 2025 Consumption/Capita Demand 2025 Production 2025 Balance 2025 South Asia 2021 237 549.7 524.6 -25.1 East and Southeast Asia 2387 338 1040.9 914.0 -126.9 Latin America 690 265 217.9 171.2 -46.7 Europe 799 634 506.5 619.4 112.9 North America 410 780 319.5 558.2 238.7 World 8039 363 3046.5 2977.7 -68.8
Juta Ton Sumber: Kementan, Mei 2010 Pada tahun 2025, dunia diprediksi akan mengalami defisit ± 70 juta ton, dengan prediksi penduduk sebanyak 8 Milyar orang
ANCAMAN PEMANASAN GLOBAL Kenaikan temperatur dan kosentrasi CO2 atmosfer http://warmgloblog.blogspot.com
PENDUDUK DUNIA 9,6 8,4 6,8 5,3 3,8 2,6 TAHUN Penduduk (milyar) 1950 1970 1990 2010 2030 2050 TAHUN
Proyeksi Produksi, konsumsi, dan stok Proyeksi Produksi, konsumsi, dan stok komoditi pangan utama dunia, 2000-2050 Komoditi % Areal Tanam % produksi % Konsumsi % Stok Beras 1,0 48,0 49,0 -22,0 Jagung 23,0 111,0 105,0 -14,0 Gandum -2,0 57,0 56,0 -5,0 Gula 93,0 -18,0 Kedele 69,0 155,0 153,0 Total Produksi Pangan 16,0 86,0 84,0 -8,0 Kekurangan pangan Sumber : Kruse (2010)
Tabel. Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia Tabel . Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia 2015-2045 menurut BPS dan LDUI (Ribuan) Tahun Optimis Moderat BPS LDUI 2015 252,347.2 255,701.8 252,810.2 255,738.8 2020 265,780.7 273,172.2 266,690.5 273,520.3 2025 277,959.0 290,445.9 279,292.3 291,331.1 2030 288,927.0 307,446.8 290,656.2 309,113.8 2035 298,749.1 324,107.8 300,843.9 326,816.9 2040 307,501.8 340,371.4 309,931.2 344,394.9 2045 315,268.7 356,188.6 318,001.5 361,808.6
ADA ANCAMAN! KEKURANGAN PANGAN PADA GENERASI KE DEPAN Pertumbuhan penduduk Laju produksi pangan
Kekayaan dan keragaman SDA
PERTUMBUHAN POPULASI PENDUDUK INDONESIA 2004-2015 Januari 2015 Cina : 1.31 Milyar India : 1.08 Milyar Amerika : 295.73 Juta Indonesia : 259,97 Juta 259,97 POPULASI DALAM JUTA POPULASI DALAM JUTA PREDIKSI 2050 ± 600 Juta Tahun per Sumber: http://id.tradingeconomics.com/indonesia/population
KETERSEDIAAN LAHAN PANGAN Country Land for Food (1000 ha) Population (2002) Land/ Capita (m2) Argentina 33.700 37.074 9089.9 Australia 50.304 19.153 26264.3 Bangladesh 8.085 123.406 655.2 Brazil 58.865 171.796 3426.4 Canada 45.740 30.769 14865.6 China 143.625 1282.172 1120.2 India 161.750 1016.938 1590.6 Thailand 31.839 60.925 5225.9 USA 175.209 285.003 6147.6 Vietnam 7.500 78.137 959.9 Indonesia 9.788 217.000 451.1
Kondisi Penggunaan Tanah Luas daratan 190,923 Juta ha, seluas 70,8 Juta (37,1 %) untuk berbagai kegiatan budidaya: sawah, lahan kering, kebun, budidaya non pertanian, pemukimam, industri, tambang serta penggunaan lainnya (ladang, semak, padang rumput dll). Seluas 120,2 juta Ha (62,9 %) berupa hutan Berdasarkan intensitas kegiatan budidaya: Pulau Jawa = 79,9 % Sumatera = 46,7 % Papua = 20,0 % 22 nuhfil hanani dan zakaria, 2012
KEDUDUKAN KOMODITAS PANGAN INDONESIA nuhfil hanani dan zakaria, 2012
KONTRIBUSI INDONESIA TERHADAP PANGAN DUNIA Kontribusi produksi padi dunia sampai 36% Penghasil utama minyak sawit dunia dgn pangsa ekspor 80 % Memberikan bantuan pangan untuk kemanusiaan Pengiriman tenaga ahli ke negara yang sedang mengembangkan pangan. Menyumbang 25% keragaman hayati dunia dgn 3.530 spesies tumbuhan dan 2.827 jenis ikan sebagai sumber penyediaan bahan pangan.
Petani Kita Tahun 1910 (Fokken, The great cultures of the isle of Java)
Petani Indonesia 2016
Inovasi Teknologi KEDAULATAN PANGAN DI ERA GLOBALISASI Peningkatan Daya Saing Ekonomi Inovasi Teknologi Dukungan Kebijakan yang Berpihak Pada Kemandirian Pangan
ARUS GLOBAL 1. HAM 2. Demokrasi 3. Liberalisasi ekonomi 4. Teknologi Informasi 5. Budaya kapitalis
DAMPAK YANG DIRASAKAN > Kemiskinan > Rawan pangan > Pengangguran > Ketimpangan > Konflik > Lingkungan
Trend Perkembangan Global pada Abad 21 Liberalisasi perdagangan (WTO, AFTA, NAFTA dll.) Global warming Agenda MDGs (kemiskinan & kelaparan, pendidikan, & kelestarian lingkungan) Kenaikan harga pangan dunia Kelangkaan pangan & energi Konversi komoditi pangan untuk BBN (Biofuel) Ancaman keterbatasan stok pangan dunia Krisis Finansial Global Trend Perkembangan Global pada Abad 21
Hanya dapat dipenuhi apabila tersedia: PASAR GLOBAL Hanya dapat dipenuhi apabila tersedia: SDM berkualitas, teknologi hasil penelitian dan institusi yang memiliki manajemen modern Menghendaki persyaratan kualitas Standar Konformitas
Global Competitiveness Index Laporan daya saing global edisi 2015-2016 dirilis oleh World Economic Forum pada tanggal 30 September 2016. Peringkat sepuluh besar selengkapnya berturut-turut adalah Swiss, Singapura, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Jepang, Hongkong, Finlandia, Swedia, dan Inggris.
Daya Saing Global 2016
KEMAJUAN SUATU BANGSA (BJ Habibie) Inovasi/Kreativitas (SDM) 45 % Link/Network 25 % Teknologi 20 % SDA 10 % DISINILAH PENTINGNYA PERAN PERGURUAN TINGGI, LIPI, BPPT, BPTP, DLL wan_abbas@unila.ac.id
PERTANIAN BERMARTABAT INDONESIA BERMARTABAT MANDIRI MAJU ADIL MAKMUR PERTANIAN PERTANIAN ADIL PERTANIAN MAKMUR PERTANIAN BERMARTABAT Gambar Interrelasi Pertanian yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur dalam mewujudkan Indonesia yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
PERTANIAN BERMARTABAT, MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN BERKUALITAS TINGGI, PERTUMBUHAN TINGGI : PRO PERTUMBUHAN, PRO LAPANGAN KERJA, PRO MASYARAKAT MISKIN, PRO PEMERATAAN, PRO LINGKUNGAN ALAM PERTANIAN BERMARTABAT, MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR TRANSFORMASI SEKTORAL , DEMOGRAFI, SPASIAL, INSTITUSIONAL, GOVERNANCE , DAN PERTANIAN Gambar Paradigma Pertanian untuk Pembangunan: Multi-Fungsi Pertanian sebagai Pilar Pembangunan Ekonomi Nasional
PERAN PENDIDIKAN TINGGI Pilar penting perubahan bangsa Sarana peningkatan kualitas SDM Wahana perubahan pola pikir masyarakat menuju civil society yang demokratis 4. Pengembangan teknologi
PERAN PT PERTANIAN Pendidikan pertanian kedepan perlu mengakomodasi kebijakan badan pangan Internasional FAO (Food and Agriculture Organization) dibidang pertanian untuk menjawab tantangan kebutuhan dasar manusia yang terkait dengan sektor pertanian di abad 21.
SEKTOR PERTANIAN ABAD 21 MENURUT FAO: 1. Keamanan Pangan: menjamin bahwa penyediaan pangan yang bebas kontaminasi, 2. Ketahanan Pangan/ Kedaulatan Pangan: menjamin bahwa penyediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat; 3. Kualitas Pangan: menjamin bahwa penyediaan pangan kualitasnya terjamin dan konsisten; 4. Perlunya konservasi keanekaragaman hayati, 5. Pencegahan dan penanggulangan dampak lingkungan
Peran Perguruan Tinggi Menghasilkan lulusan yang : Mempunyai pengetahuan praktis (hard skill) tentang peran faktor lingkungan (biotik dan abiotik) dalam sistem pertanian terpadu berkelanjutan. Mampu menganalisis komponen-komponen dalam sistem pertanian dan menuangkannya dalam bentuk bahasan yang mengupas kondisi di setiap tipe sistem pertanian.
Peran Perguruan Tinggi Mengerti setiap tipe pemanfaatan lahan baik secara umum maupun khusus. Mengetahui secara holistik berdasarkan wawasan terhadap interaksi komponen dalam sistem pertanian dan menelusuri peran lingkungan di setiap tipe sistem pertanian. Memiliki pandangan bahwa kegiatan pertanian merupakan kegiatan guna mencukupi kebutuhan utama manusia, yang harus disertai dengan kiat-kiat untuk tetap memelihara lingkungan yang dapat menetralkan atau menurunkan daya rusak limbah pertanian.
Peran Perguruan Tinggi Meningkatkan diversifikasi pangan Promosi dan diseminasi penggunaan pangan lokal non beras sebagai sumber karbohidrat. Percepatan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal melalui penyediaan inovasi teknologi budidaya, pasca panen dan pengolahan.
Peran Perguruan Tinggi Meningkatkan kesejahteraan petani Penyediaan teknologi dan bimbingan kepada petani/kelompok tani di perdesaan dalam penyediaan benih/bibit dan sarana produksi lainnya. Pengembangan rekayasa model kelembagaan dan rumusan kebijakan pembangunan pertanian antisipatif dan responsif yang berpihak kepada petani.
Peran Perguruan Tinggi Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan: Penciptaan inovasi teknologi benih/bibit unggul, pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan). Penyediaan inovasi teknologi dan kelembagaan, mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, pengkajian teknologi dan adaptasi inovasi teknologi spesifik lokasi untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pertanian.
Peran Perguruan Tinggi Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor Memperkuat inovasi teknologi dan kelembagaan untuk pengembangan industri hilir pertanian di perdesaan guna meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor produk pertanian (segar dan olahan). Mempercepat penyediaan inovasi teknologi untuk pengembangan bio-energy berbasis bahan baku lokal guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat di pedesaan dan mensubstitusi BBM.
Peran Perguruan Tinggi Menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif baru untuk mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia Melakukan pendampingan petani yang menyeluruh
Peran Perguruan Tinggi Melakukan kegiatan yang membangun image of agriculture, peran ini hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa yang memiliki jaringan nasional dan basis massa yang besar Melakukan advokasi terhadap kondisi petani dan buruh tani sebagai subjek pertanian secara langsung
PENUTUP KEBERHASILAN PEMBANGUNGAN PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAAN PANGAN DAN KEDAULATAN PANGAN AKAN BERHASIL DENGAN ADANYA KESIAPAN SDM BAIK LULUSAN PT DAN KERJASAMA YANG BAIK ANTARA PEMERINTAH, PT, SWASTA DAN MASYARAKAT
MATUR NUWUN