TEORI EKONOMI MIKRO EKONOMI MAKRO EKONOMI Screen graphic created by : H. Mustika Lukman Arief, SE.,MBA.,MM. KODE : E-36 MKK PENGANTAR EKONOMI - 2 SKS
Outline Introducing Mikro Ekonomi Permintaan & Penawaran Elastisitas Permintaan & Penawaran Teori Tingkah Laku Konsumen Teori Biaya Produksi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna
. Introducing Makro Ekonomi Pendapatan Nasional Keseimbangan Aggregate Dua Sektor Keseimbangan Aggregate Tiga Sektor Keseimbangan Aggregate Empat Sektor Teori Penawaran Uang, Kurs dan Moneter Neraca Pembayaran & Perdagangan Pertumbuhan & Pembangunan Ekonomi .
Reference Economics; Book 1 & 2; PA. Samuelson Mikro Ekonomi; Teori Pengantar; Sadono Sukirno; Edisi ketiga; 2005 Makro Ekonomi; Teori Pengantar; Sadono Sukirno; Edisi ketiga; 2005
MENGAPA MEMPELAJARI ILMU EKONOMI ?? Untuk mempelajari cara berpikir Untuk memahami masyarakat Untuk memahami persoalan global Untuk menjadi pemilih yang kompeten
. BIAYA OPORTUNITAS Alternatif terbaik yang kita korbankan atau hentikan ketika mengambil suatu pilihan atau keputusan MARJINALISME dan Sunk Cost Proses menganalisis biaya atau manfaat tambahan yang timbul dari suatu pilihan atau keputusan
PASAR EFISIEN – TIDAK ADA YANG GRATIS . PASAR EFISIEN – TIDAK ADA YANG GRATIS Suatu pasar dimana kesempatan laba terhapus hampir dengan seketika. Jika suatu berita positif tentang suatu harga valid, maka dengan cepat akan meningkat harganya.
MEMAHAMI MASYARAKAT Keputusan masa lalu dan saat ini memiliki banyak pengaruh terhadap karakter kehidupan dalam suatu masyarakat, antara lain kondisi lingkungan fisik saat ini, tingkat kesejahteraan secara materi, serta sifat dan jumlah pekerjaan yang ada, semua adalah produk suatu sistem ekonomi.
MEMAHAMI PERSOALAN GLOBAL Beberapa pihak mengklaim bahwa pertimbangan ekonomi mendominasi hubungan internasional. Oleh sebab itu konsekuensi ekonomi dari hal-hal seperti kebijakan lingkungan, perdagangan bebas, dan imigrasi memainkan peran amat besar dalam kebijakan dan negosiasi internasional. Contoh : setelah 11/9/2001 lebih banyak sumber daya masyarakat yang dibelanjakan untuk perlindungan melawan terorisme.
MENJADI PEMILIH YANG KOMPETEN Ketika kita berpartisipasi dalam proses politik maka kita memberi suara pada persoalan-persoalan yang memerlukan pemahaman mendasar tentang ilmu ekonomi.
Introducing Mikro Ekonomi PA Samuelson Studi mengenai individu dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya terbatas – tetapi dapat digunakan dengan berbagai cara untuk menghsilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan dimasa mendatang kepada berbagai individu dan golongan masyarakat
Sifat Teori Ilmu Ekonomi VARIABEL – VARIABEL Suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan dengan kondisi tertentu. “harga beras di Jawa Barat akan tergantung kepada keadaan iklim di daerah penanaman di Jawa Barat”
.. ASUMSI Suatu penyederhanaan keatas kejadian yang yang sebenarnya dalam masyrakat. Teori ilmu ekonomi dan pemisalan yang digunakan dalam masyarakat
.. HIPOTESIS Suatu pernyataan bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain Hubungan langsung dan hubungan fungsional
Ilmu ekonomi sebagai suatu bidang studi yang mulai berkembang semenjak bagian kedua abad ke 18 yaitu setelah “Adam Smith” – seorang pemikir dari Inggris menulis buku “An inquiry into the nature and canses of the wealth of nations”. Adam smith sebagai bapak ilmu ekonomi .
Kesimpulan Analisa Ekonomi Uraian mengenai sifat hubungan diantara dua atau beberapa variabel ekonomi Data yang berbentuk angka-angka yang menggambarkan sifat hubungan tersebut Gambaran secara grafik mengenai sifat hubungan tersebut Persamaan matematika yang menjelaskan sifat hubungan diantara berbagai variabel
Interaksi penjual dan pembeli di pasar barang MIKROEKONOMI : Interaksi penjual dan pembeli di pasar barang Tingkah laku penjual dan pembeli dalam melakukan kegiatan ekonomi Interaksi penjual dan pembeli di pasar faktor produksi .
MAKROEKONOMI : Penentuan kegiatan perekonomian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Masalah inflasi dan pengangguran Bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah yang timbul .
PERMINTAAN & PENAWARAN TEORI, KURVA & EQUILIBRIUM PERMINTAAN = DEMAND = D PENAWARAN = SUPPLY = S
DEFINISI TEORI PERMINTAAN menerangkan interaksi antara para pembeli dengan para penjual dengan menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang yang diperjualbelikan
Faktor Penentu Permintaan Harga barang itu sendiri Harga barang lain yang berkaitan Pendapatan masyarakat Corak distribusi pendapatan Cita rasa masyarakat Jumlah penduduk Ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang
Hukum Permintaan Suatu hipotesis yang mengemukakan bahwa : “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut ”.
Daftar Permintaan Tabel yang memberikan gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara jumlah barang yang diminta dalam masyarakat
KURVA PERMINTAAN / DEMAND CURVE P = Price / Harga Q= Quantity Harga (P) Demand Curve P 2 P 1 Kuantitas (Q) Q 2 Q 1
Efek Faktor Bukan Harga Harga Barang Lain ; yaitu Barang Substitusi, Barang Komplementer dan Barang Netral Pendapatan Para Pembeli Faktor lainnya ; distribusi pendapatan, jumlah penduduk, cita rasa dan ekspektasi mengenai keadaan masa depan
Gerakan Kurva Permintaan Sepanjang Kurva Permintaan “ A Long Side Demand Curve “ = Faktor harga Pergeseran Kurva Permintaan “ Shifting Demand Curve “ = Faktor bukan harga
PENAWARAN TEORI PENAWARAN menerangkan interaksi antara para pembeli dengan para penjual dengan menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang yang diperjualbelikan
Faktor Penentu Penawaran Harga barang itu sendiri Harga barang lain Biaya produksi Tujuan operasional perusahaan Tingkat tehnologi yang digunakan
Hukum Penawaran Suatu hipotesis yang mengemukakan bahwa : “makin tinggi harga suatu barang maka makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual terhadap barang tersebut “.
Daftar Penawaran Tabel yang memberikan gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dalam masyarakat
KURVA PENAWARAN / SUPPLY CURVE Harga (P) Supply Curve Kuantitas (Q)
Pengaruh faktor bukan harga Harga barang lain Biaya untuk memperoleh faktor produksi Tujuan perusahaan Tingkat teknologi
Gerakan Kurva Penawaran Sepanjang Kurva Penawaran “ A Long Side Supply Curve “ = Faktor harga Pergeseran Kurva Penawaran “ Shifting Supply Curve “ = Faktor bukan harga
KESEIMBANGAN D & s Equilibrium Ceteris Paribus Excess Demand Excess Supply
Persamaan D & S Qd = c – dP Qs = -m + nP PERSAMAAN SUPPLY PERSAMAAN DEMAND Qd = c – dP PERSAMAAN SUPPLY Qs = -m + nP
Perubahan Keseimbangan D Bergeser Kekiri D Bergeser Kekanan S Bergeser Kekiri S Bergeser Kekanan
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Melihat tingkat respon dari besarnya perubahan Q akibat ada kenaikan atau penurunan P
DEFINISI E(d/s) E(d/s) = harga , pendapatan & silang Suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap permintaan dan atau penawaran Resposibility D atau S akibat perubahan P E(d/s) = harga , pendapatan & silang
Manfaat : Perusahaan ; apakah perlu menaikkan kapasitas produksinya atau tidak ?? Jika resposif maka baik untuk menaikkan produksinya , dan sebaliknya jika tidak elastis maka sebaiknya tidak menaikkan kapasitas produksi. Pemerintah ; kebijakan ekonomi dalam bentuk apa yang perlu diambil ?? Jika responsif misalnya baik untuk peningkatan export dan sebaliknya.
Koefisien E(d/S) harga Adalah nilai perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau ditawarkan dengan persentase perubahan harga % perubahan Q E(d/s) = ------------------------ % perubahan P
Jenis E(d/S) : Uniter E(d/s) = 1 In elastis E(d/s) < 1 Perfect In-elastis E(d/s)= 0 Perfect elastis E(d/s) = ~
UNITER : E (d/s) = 1 Demand Curve Supply Curve P P Q Q
In-ELASTIS : E (d/s) < 1 Demand Curve Supply Curve P P Q Q
ELASTIS : E (d/s) > 1 Demand Curve Supply Curve P P Q Q
IN-ELASTIS SEMPURNA perfect in-elasticity E (d/s) = 0 Demand Curve Supply Curve P P Q Q
ELASTIS SEMPURNA = perfect elasticity E (d/s) = ~ Demand Curve Supply Curve P P Q Q
Faktor Penentu E(d/S) : Banyaknya barang pengganti yang tersedia. Semakin banyak barang pengganti maka semakin elastis Persentase pendapatan yang dibelanjakan. Semakin banyak % pendapatan yang dibelanjakan maka semakin elastis Jangka waktu analisis. Semakin lama jangka waktu analisa maka semakin elastis
Bagaimana Hubungan E(d) dan Hasil Penjualan ? Sales = P x Q Apakah kenaikan P akan selalu menaikkan Sales ? Tergantung dari E(d) Jika E(d) elastis > 1 maka kenaikan P akan mengurangi Sales Jika E(d) in-elastis < 1 maka kenaikan P akan meningkatkan Sales Jika E(d) uniter = 1 maka kenaikan P tidak akan merubah Sales
Pembuktian & Kurva Price Quantity Kondisi E(d) 1000 2000 800 4000 A 3 1000 2000 800 4000 A 3 600 6000 B 1/4 400 8000 C 5/7 200 10000 D 1/3
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN CONSUMER BEHAVIOUR = melihat apa yang menjadi alasan konsumen merubah pola pembelian barang dan komposisi dari barang yang akan dibelinya
DEFINISI : Consumer Behaviour menerangkan : Alasan para konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang lebih tinggi Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya
Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal dan Ordinal Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal; bahwa manfaat untuk nilai guna dari konsumen dapat diukur secara kuantitatif. Pendekatan nilai guna (Utility) Ordinal; bahwa manfaat untuk nilai guna dari konsumen tidak dapat diukur secara kuantitatif, namun hanya dapat diperbandingkan saja. Pendekatan Ordinal mengunakan Kurva Kepuasan Sama ( Indeference Curve )
Nilai Guna Total & Marginal Total Utility (TU); jumlah seluruh kepuasan yang dapat diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Marginal Utility (MU) ; pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat penambahan atau pengurangan pemakaian barang tertentu.
Hipotesa Utama Teori Utility HUKUM NILAI GUNA MARGINAL YANG SEMAKIN MENURUN THE LAW OF DIMINISHING MARGINAL RETURN UTILITY Tambahan nilai guna yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya terhadap barang tersebut pada waktu bersamaan.
TU / MU Diminishing marginal return TU Q MU
INDEFERENCE CURVE Adalah kurva yang menggambarkan gabungan dan kombinasi 2 (dua) jenis barang pada saat konsumsi yang akan memberikan NILAI GUNA (UTILITY) kepuasan sama besarnya.
INDEFERENCE CURVE KURVA KEPUASAN SAMA B MAKANAN IC A PAKAIAN
Pemaksimuman Nilai Guna Syarat yang harus dipenuhi adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya. MU a / P a = MU b / P b = MU c / P c Surplus konsumen = Surplus permintaan
IC akan dibatasi oleh Garis Anggaran Pengeluaran (ISOCOST) = budget line BUDGET LINE ; menunjukkan berbagai gabungan barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan sejumlah pendapatan tertentu. .
ANALISA IC IC yang SEMAKIN KEKANAN akan SEMAKIN TINGGI UTILITY- nya. GABUNGAN beberapa IC dalam satu grafik dinamakan INDEFERENCE MAP = IM
. INDEFERENCE MAP = PETA IC IM menggambarkan beberapa pilihan tingkatan utility yang berbeda untuk seorang konsumen dalam memuaskan konsumsi barangnya
. GARIS PENDAPATAN KONSUMSI adalah garis yang menghubungkan beberapa titik keseimbangan Indeference Map
PETA KURVA KEPUASAN SAMA INDEFERENCE MAP PETA KURVA KEPUASAN SAMA Barang Y IC B IC A IC C Barang X
INDEFERENCE CURVE DAN BUDGET LINE B MAKANAN IC Budget Line A PAKAIAN
GARIS PENDAPATAN KONSUMSI Barang Y Garis Pendapatan Konsumsi IC B IC A IC C Barang X
MEMBENTUK KURVA D DENGAN IC IC yang memberikan beberapa tingkatan utility dapat membentuk Demand Curve pada masing-2 IC yang paling memenuhi kebutuhan konsumennya.
MEMBENTUK DEMAND CURVE P MEMBENTUK DEMAND CURVE K L DEMAND CURVE M IC b IC c IC a IS 1 IS 3 IS 2 Q
TEORI BIAYA PRODUKSI Melihat fungsi produksi dengan SATU FAKTOR dan DUA FAKTOR beserta BIAYA PRODUKSI
TEORI PRODUKSI SATU FAKTOR BERUBAH DEFINISI Menggambarkan hubungan antara perusahaan dengan TENAGA KERJA (L) yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. FUNGSI PRODUKSI : Q = f ( K , L ) K = kapital / modal L = Labour / tenaga kerja
Diminishing Production The Law of Diminishing Marginal Production Return Tahap 1 : TP bertambah cepat Tahap 2 : TP pertambahannya lambat Tahap 3 : TP semakin lama semakin berkurang
HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat dirubah jumlahnya (TK) terus menerus ditambah sebanyak 1 unit, pada mulanya TP akan semakin banyak pertambahannya , tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu MP nya akan semakin berkurang bahkan Negatif
KURVA TP - AP DAN MP Q TP AP MP
MP = ^TP / ^L AP = TP / L TP = Total Production . TP = Total Production AP = Average Production MP = Marginal Production MP = ^TP / ^L AP = TP / L
TEORI PRODUKSI DUA FAKTOR BERUBAH DEFINISI Menggambarkan hubungan antara perusahaan dengan TENAGA KERJA (L) dan MODAL (K) yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. FUNGSI PRODUKSI : Q = f ( K , L ) K = kapital / modal L = Labour / tenaga kerja
KURVA PRODUKSI SAMA = ISOQUANT = IQ adalah grafik yang menggambarkan gabungan TENAGA KERJA (L) dan MODAL (K) yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. ..
ISOQUANT CURVE KURVA PRODUKSI SAMA B MODAL IQ A TENAGA KERJA
PETA KURVA PRODUKSI SAMA ISOQUANT MAP PETA KURVA PRODUKSI SAMA MODAL IQ B IQ A IQ C TENAGA KERJA
Garis biaya sama ( ISOCOST ) Adalah garis yang menggambarkan gabungan faktor faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. .
ISOQUANT CURVE & ISOCOST B MODAL IQ ISOCOST A TENAGA KERJA
TEORI BIAYA PRODUKSI Adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
. BIAYA PRODUKSI menurut JANGKA WAKTU : SHORT TERM & LONG TERM
Jenis Biaya Produksi Explisit Cost ; pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan Imputed Cost ; taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan sendiri.
JANGKA PENDEK : Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan asumsi bahwa sebagian input faktor produksi TIDAK DAPAT DITAMBAH oleh perusahaan. FIXED COST (FC) & VARIABLE COST (VC) Analisa : AVERAGE & MARGINAL COST
TC = TFC + TVC Total Cost = TC Total Fixed Cost = TFC Total Variable Cost = TVC TC = TFC + TVC …
AC = AFC + AVC atau AC = TC / Q AFC = TFC / Q dan AVC = TVC / Q … Average Cost = AC Average Fixed Cost = AFC Average Variable Cost = AVC AC = AFC + AVC atau AC = TC / Q AFC = TFC / Q dan AVC = TVC / Q …
. KONSEP MARGINAL COST ; adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit MC = ^TC / ^Q
KURVA BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK Kurva TOTAL COST Kurva AVERAGE COST Kurva MARGINAL COST Hubungan MC dengan AVC dan AC bahwa AC dan AVC dipotong oleh MC pada saat TITIK MINIMUM.
KURVA BIAYA TOTAL TC BIAYA TVC TFC Q JUMLAH PRODUKSI
KURVA BIAYA AVERAGE & MARGINAL MC BIAYA AC AVC AFC Q JUMLAH PRODUKSI
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG Dalam jangka panjang perusahaan dapat merobah semua faktor produksinya, sehingga konsep yang berlaku adalah VARIABLE COST seluruhnya. Karena dapat meningkatkan kapasitas produksinya maka perusahaan akan menetapkan PLANT SIZE-nya (kapasitas pabrik) yang digambarkan oleh (AC). Yaitu digambarkan oleh kurva AC yang berbeda-beda untuk setiap kapasitas pabriknya.
. Untuk jangka panjang biasanya kurva AC dinamakan LRAC ( Long Run Average Cost ) yaitu kurva yang menunjukkan AC paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas produksinya.
KURVA LONG RUN AVERAGE COST BIAYA AC AC AC LRAC Plant size 1 Plant size 3 Plant size 4 Plant size 2 Q JUMLAH PRODUKSI
SKALA EKONOMIS Skala ekonomis ; adalah apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Pada LRAC ditunjukkan pada bagian LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah. Spesialisasi Faktor Produksi Pengurangan Harga Bahan Baku Meningkatkan Produk Sampingan (By-product) Mendorong perkembangan usaha lain
SKALA DIS-EKONOMIS adalah apabila pertambahan produksi menyebabkan AC menjadi semakin tinggi. Keadaan ini disebabkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiensinya. Pada LRAC ditunjukkan pada bagian kurva yang semakin bertambah tinggi ,yaitu setelah produksi melebihi Plant Size 3. …
LRAC & SKALA EKONOMIS / DIS EKO BIAYA AC AC AC LRAC SKALA EKONOMIS SKALA DIS-EKONOMIS Q JUMLAH PRODUKSI
BEBERAPA BENTUK LRAC & KAPASITAS PABRIK LRAC sangat cepat penurunannya dan sangat cepat mengalami kenaikan LRAC pada permulaan skala ekonomis sangat menguntungkan , namun tidak berlangsung lama LRAC yang ada pada industri besar dan jumlahnya relatif sedikit yaitu pada permulaan skala ekonomis langsung keadaannya menurun.