SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN ROBYAN E. BAFADAL robyan_e@yahoo.co.id robyan.wordpress.com @robyanbafadal16
MANFAAT MATA KULIAH TERBUKANYA WAWASAN PENGETAHUAN DAN KOKOHNYA DASAR PEMAHAMAN TENTANG SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFI SOSIAL). DEMOGRAFI DAN ILMU SOSIAL IBARAT MENJELASKAN SATU KEPING MATA UANG DENGAN DUA SISI YANG TIDAK TERPISAHKAN. SISI DEMOGRAFI MENGKONFIRMASI BERBAGAI ASPEK YANG TERKAIT DENGAN PERISTIWA-PERISTIWA KEPENDUDUKAN, SEDANGKAN SISI SOSIAL MENGKONFIRMASI BERBAGAI DOMAIN YANG TERKAIT DENGAN PROSES-PROSES SOSIAL. Deskripsi…..
DESKRIPSI MATA KULIAH MATERI MELIPUTI DEMOGRAFI DALAM ANALISA SOSIOLOGIS FERTILITAS DAN PROSES SOSIAL MIGRASI MOBILITAS PENDUDUK MORTALITAS DAN MODERNISASI MASYARAKAT POLA KEBIJAKAN PENDUDUK DI INDONESIA PER-UU-AN DAN PERATURAN KEPENDUDUKAN SIKAP MANUSIA THD MASALAH KEPENDUDUKAN DAN LH Strategi…..
STRATEGI PERKULIAHAN METODE BELAJAR LEBIH DIARAHKAN PADA TANYA-JAWAB/ DISKUSI KARENA PEMBELAJARAN DI PT TERGOLONG ANDRAGOGIK (PEMBELAJARAN ORANG DEWASA) MODEL INI MENUNTUT KEAKTIFAN MAHASISWA, KELAS BUKAN SEPERTI ‘PAGELARAN TOPENG MONYET’
PENILAIAN ADA TIGA ASPEK YANG AKAN DINILAI ASPEK KOGNITIF : HASIL UJIAN TULIS DAN TUGAS ASPEK AFEKTIF : KEHADIRAN DAN KEAKTIFAN DI DALAM KELAS ASPEK PSIKOMOTORIK : PENYELESAIAN TUGAS NILAI AKHIR (NA) MAHASISWA DITENTUKAN BERDASARKAN: PENILAIAN KEHADIRAN (HDR) DENGAN BOBOT 1 PENILAIAN TUGAS (TGS) DENGAN BOBOT 2 PENILAIAN UTS DGN BOBOT 3 PENILAIAN HASIL UAS DENGAN BOBOT 4 Nilai akhir….
PENILAIAN...(2) Nilai Akhir (NA) ditetapkan dengan rumus : NA = (1 X HDR) + (2 X TGS) + (3xUTS)+(4 X UAS) 10 Metode belajar….. SKOR NA BOBOT 80 – 100 A 4 65 – 79 B 3 55 – 64 C 2 40 – 54 D 1 < 40 E
DEMOGRAFI DLM ANALISA SOSIOLOGIS PERTEMUAN II DEMOGRAFI DLM ANALISA SOSIOLOGIS
KOMPETENSI DASAR MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN DEFINISI ILMU DEMOGRAFI MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN TEORI DAN SISTEM KEPENDUDUKAN
PENGERTIAN DEMOGRAFI BIDANG ILMU YANG MEMPELAJARI 5 HAL DI BAWAH INI, YAITU KELAHIRAN KEMATIAN PERKAWINAN MOBILITAS PENDUDUK MIGRASI
PENGERTIAN...(2) SECARA UMUM, PENGERTIAN DEMOGRAFI DIBEDAKAN MENJADI DUA DEMOGRAFI FORMAL, MENEKANKAN ANALISA STATISTIK TENTANG POLA-POLA KEPENDUDUKAN DEMOGRAFI SOSIAL, HUBUNGAN ANTARA PROSES SOSIAL DAN POLA KEPENDUDUKAN
TEORI2 KEPENDUDUKAN ADA TIGA KELOMPOK ALIRAN MALTHUSIAN ALIRAN MARXISME ALIRAN MUTAKHIR
A. ALIRAN MALTHUSIAN DAN NEO-MALTHUSIAN MANUSIA AKAN TERUS BERTAMBAH JUMLAHNYA KENAIKAN JUMLAH MANUSIA TIDAK SEBANDING DENGAN PERTAMBAHAN MAKANAN KEKURANGAN MAKANAN AKAN MENYEBABKAN KEMISKINAN DAN KEMELARATAN
ALIRAN MALTHUSIAN...(2) UNTUK MENGATASINYA DIADAKAN DUA TINDAKAN, YAITU PREVENTIVE CHECK = MENEKAN KELAHIRAN POSITIVE CHECK = KEMATIAN, BAIK WAJAR MAUPUN TIDAK
ALIRAN MALTHUSIAN...(3) KRITIK TERHADAP MALTHUSIAN KEMAJUAN TRANSPORTASI MEMUNGKINKAN PENGIRIMAN BAHAN MAKANAN PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN MELALUI TEKNOLOGI TIDAK MEMPERTIMBANGKAN PEMBATASAN KELAHIRAN BAGI PASANGAN MENIKAH FERTILITAS BERBANDING TERBALIK DENGAN KEADAAN EKONOMI DAN STANDAR HIDUP
ALIRAN MALTHUSIAN...(4) 2. ALIRAN NEO-MALTHUSIAN MENDORONG UNTUK DILAKUKAN PEMBATASAN MELALUI ALAT KONTRASEPSI DAN ABORSI SECARA LEBIH MASSIF BUKU ‘THE POPULATION BOMB’ MENGGAMBARKAN MASYARAKAT TAHUN ITU (1971) DLM KONDISI : JML MAN BANYAK, MAKANAN SEDIKIT, LINGKUNGAN TERCEMAR
ALIRAN MALTHUSIAN...(5) PADA TAHUN 1972 TERBIT BUKU ‘THE LIMIT OF GROWTH’ PADA WAKTU PERSEDIAAN SUMBER DAYA ALAM MASIH BERLIMPAH, MAKA BAHAN MAKANAN PER KAPITA, HASIL INDUSTRI DAN PENDUDUK BERTAMBAH DENGAN CEPAT PERTUMBUHAN INI AKHIRNYA MENURUN SEJALAN DENGAN MENURUNNYA PERSEDIAAN SUMBER DAYA ALAM YANG AKHIRNYA MENURUT MODEL INI HABIS PADA TAHUN 2100 ADA DUA KEMUNGKINAN YANG DAPAT DILAKUKAN, YAITU MEMBIARKAN MALAPETAKA ITU TERJADI, ATAU MANUSIA ITU MEMBATASI PERTUMBUHANNYA DAN MENGELOLA LINGKUNGAN ALAM DENGAN BAIK
B. ALIRAN MARXIS KEMELARATAN BUKAN KARENA KESALAHAN PENDUDUK TETAPI DISEBABKAN SISTEM KAPITALIS KAPITALISME MEMOTONG GAJI BURUH SECARA TERUS MENERUS, DAN MENGGANTI TUBUH MANUSIA DENGAN MESIN UNTUK MENGATASI BUKAN PEMBATASAN KELAHIRAN MISALNYA, TETAPI MENGGANTI SISTEM EKONOMI MENJADI SOSIALIS
C. ALIRAN MUTAKHIR TEORI INI DIBAGI MENJADI DUA,YAITU TEORI SOSIAL EKONOMI DAN FISIOLOGIS; MAKIN TINGGI PRODUKTIVITAS KERJA SESEORANG MAKIN RENDAH KEINGINAN BERANAKBANYAK TEORI OPTMISME TEKNOLOGI; AKANTERJADI DAUR ULANG TEKNOLOGI DAN PENYEBARAN KEKAYAAN DARI (NEGARA) KAYA KE (NEGARA) MISKIN
DEMOGRAFI (DLM ANALISA SOSIOLOGIS)..2 PERTEMUAN III DEMOGRAFI (DLM ANALISA SOSIOLOGIS)..2
SISTEM KEPENDUDUKAN SISTEM KEPENDUDUKAN DIPENGARUHI TIGA PERISTIWA FERTILITAS MORTALITAS MIGRASI SELAIN ITU, ADA 3 FAKTOR LAIN YG MEMPENGARUHI DISTRIBUSI UMUR DAN JENIS KELAMIN STATUS PERKAWINAN, PEKERJAAN, SARA PERSEBARAN PENDUDUK
KOMPETENSI DASAR MAHASISWA MAMPU MENDESKRIPSIKAN TENTANG SISTEM KEPENDUDUKAN. MAHASISWA MAMPU MENDESKRIPSIKAN TENTANG TRANSISI DEMOGRAFI. MAHASISWA MAMPU MENERAPKAN SOSIOLOGI DALAM ANALISA DEMOGRAFI.
TRANSISI DEMOGRAFI ADALAH PERUBAHAN-PERUBAHAN TINGKAT KELAHIRAN DAN KEMATIAN DIMULAI DARI TINGKAT KELAHIRAN DAN TINGKAT KEMATIAN TINGGI, BERANGSUR-ANGSUR BERUBAH MENJADI TINGKAT KELAHIRAN DAN TINGKAT KEMATIAN RENDAH, DAN TINGKAT KEMATIAN MENURUN LEBIH CEPAT DIBANDINGKAN DENGAN TINGKAT KELAHIRAN
TRANSISI...(2) BOGUE MEMBAGI TRANSISI DEMOGRAFI MENJADI TIGA TAHAP: PRA-TRANSISI (PRE-TRANSITIONAL), DENGAN CIRI-CIRI TINGKAT KELAHIRAN DAN TINGKAT KEMATIAN SAMA-SAMA TINGGI. ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK ALAMIAH SANGAT RENDAH (HAMPIR MENDEKATI NOL) DAN TERJADI SEBELUM 1950. TRANSISI (TRANSITIONAL), DICIRIKAN DENGAN PENURUNAN TINGKAT KELAHIRAN DAN TINGKAT KEMATIAN, TINGKAT KEMATIAN LEBIH RENDAH DARIPADA TINGKAT KELAHIRAN, MENGAKIBATKAN TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK ALAMIAH SEDANG DAN TINGGI. PASCA-TRANSISI (POST-TRANSITIONAL), DICIRIKAN OLEH TINGKAT KEMATIAN DAN TINGKAT KELAHIRAN KEDUA-DUANYA RENDAH; HAMPIR SEMUANYA MENGETAHUI CARA-CARA KONTRASEPSI DAN DIPRAKTEKKAN. TINGKAT KELAHIRAN DAN KEMATIAN (VITAL RATE) MENDEKATI KESEIMBANGAN. PERTUMBUHAN PENDUDUK ALAMIAH AMAT RENDAH DALAM JANGKA WAKTU YANG PANJANG.
TRANSISI...(3) MENURUT PAU UGM ADA LIMA TAHAP DARI TRANSISI DEMOGRAFI : MASYARAKAT TRADISIONAL, DIMANA TINGKAT FERTILITAS DAN TINGKAT MORTALITAS SAMA-SAMA TINGGI, SEHINGGA PERTUMBUHAN PENDUDUK RENDAH. PERMULAAN TRANSISI DEMOGRAFI, DIMANA TINGKAT FERTILITAS TETAP BAHKAN CENDERUNG NAIK DAN TINGKAT MORTALITAS SUDAH MULAI MENURUN. HAL INI MENGAKIBATKAN TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK MENINGKAT. AKHIR TRANSISI DEMOGRAFI, DIMANA TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS MENURUN SEHINGGA TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK MENURUN. MASYARAKAT MODERN, DIMANA TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS SAMA-SAMA RENDAH SEHINGGA TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK RENDAH. MASYARAKAT SUPER MODERN DIMASA MENDATANG, DIMANA TINGKAT KELAHIRAN SUDAH BENAR-BENAR DAPAT DIKONTROL, DAN TINGKAT KEMATIAN RENDAH DAN STABIL.
ANALISA SOSIOLOGIS DLM DEMOGRAFI UNIT OBSERVASI ADA DUA PILIHAN, YAITU INDIVIDU PADA TINGKAT MIKRO, DAN MASY PADA TINGKAT MAKRO FERTILITAS, MORTALITAS, DAN MIGRASI KEMUDIAN DAPAT DIANALISIS DENGAN PADA TINGKAT MIKRO MAUPUN MAKRO
ANALISA MIGRASI SECARA UMUM ADA 3 STRATEGI UNTUK MEMPELAJARI SEBAB DAN AKIBAT MIGRASI: KATEGORISASI DARI BERMACAM-MACAM FAKTOR YANG MENYEBABKAN ATAU DISEBABKAN OLEH MIGRASI. PENYUSUNAN TIPOLOGI-TIPOLOGI YANG MENITIKBERATKAN PADA TIPE-TIPE PERPINDAHAN DAN SECARA TIDAK LANGSUNG MENUNJUKKAN SEBAB DAN AKIBAT DARI BERBAGAI JENIS PERPINDAHAN PEMBENTUKAN MODEL, BIASANYA BERDASARKAN FAKTOR ‘PENDORONG’ DAN ‘PENARIK’ YANG MENYEBABKAN MIGRASI BERSAMA-SAMA DENGAN VARIABEL ANTARA YANG MENGHAMBAT ATAU MEMUDAHKAN MIGRASI
ANALISA...(2) EVERETT LEE MENGIDENTIFKASI ADA 4 ELEMEN YANG TERMASUK DALAM FAKTOR ‘PENDORONG-PENARIK’ KEPUTUSAN BERMIGRASI DAN PROSES MIGRASI, YAITU: FAKTOR -FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DAERAH ASAL FAKTOR -FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DAERAH TUJUAN HAMBATAN-HAMBATAN ANTARA FAKTOR -FAKTOR PRIBADI
FERTILITAS DAN PROSES SOSIAL PERTEMUAN IV FERTILITAS DAN PROSES SOSIAL
PENGERTIAN FERTILITAS ISTILAH FERTILITAS SAMA DENGAN KELAHIRAN HIDUP (LIVE BRITH) YAITU TERLEPASNYA BAYI DARI RAHIM SEORANG PEREMPUAN DENGAN ADANYA TANDA-TANDA KEHIDUPAN SEPERTI; MENANGIS, BERNAFAS, DENYUT JANTUNG DSB. DI SAMPING ISTILAH FERTILITAS ADA JUGA ISTILAH DECUNDITAS (DECUNDITY) YAITU KEMAMPUAN FISIOLOGIS DAN BIOLOGIS SEORANG PEREMPUAN UNTUK MENGHASILKAN ANAK LAHIR HIDUP.
TEORI EKONOMI FERTILITAS ANAK SEBAGAI 1. BARANG KONSUMSI MALTUS: “PENINGKATAN PENDAPATAN LEBIH LAMBAT DARIPADA PENINGKATAN KELAHIRAN (FERTILITAS) DAN MERUPAKAN AKAR TERJERUMUSNYA MASYARAKAT KE DALAM KEMISKINAN”
TEORI...(2) 2. KUALITAS ANAK DAN HUMAN CAPITAL KUALITAS ANAK DITENTUKAN BIAYA PENDIDIKAN KESEHATAN SANDANG PANGAN PAPAN
TEORI...(3) 3. BARANG PRODUKSI “YANG PALING PENTING ADALAH KUANTITAS/JUMLAH BUKAN KUALITAS ANAK”
DUA MACAM PENGUKURAN PENGUKURAN FERTILITAS TAHUNAN IALAH MENGUKUR JUMLAH KELAHIRAN PADA TAHUN TERTENTU DIHUBUNGKAN DENGAN JUMLAH PENDUDUK YANG MEMPUNYAI RESIKO UNTUK MELAHIRKAN PADA TAHUN TERTENTU PENGUKURAN FERTILITAS KUMULATIF IALAH MENGUKUR JUMLAH RATA-RATA ANAK YANG DILAHIRKAN OLEH SEORANG PEREMPUAN HINGGA MENGAKHIRI BATAS USIA SUBUR
FAKTOR YG MEMPENGARUHI FERTILITAS UMUR MEMULAI HUBUNGAN KELAMIN LAMANYA HIDUP SELIBAT LAMANYA MASA REPRODUKSI YANG HILANG KARENA PERCERAIAN ABSTINENSI/HUBUNGAN BADAN SUKARELA ABSTINENSI TERPAKSA FREKUENSI HUBUNGAN SEKS (TIDAK TERMASUK ABSTINENSI) KESUBURAN DAN KEMANDULAN BIOLOGIS MENGGUNAKAN ATAU TIDAK MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI KESUBURAN ATAU KEMANDULAN YANG DIPENGARUHI OLEH FAKTOR-FAKTOR YANG DISENGAJA (STERILISASI) KEMATIAN JANIN KARENA FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DISENGAJA KEMATIAN JANIN KARENA FAKTOR-FAKTOR YANG DISENGAJA.
FERTILITAS DAN PROSES SOSIAL..2 PERTEMUAN V FERTILITAS DAN PROSES SOSIAL..2
STATUS SOSIAL EKONOMI DAN FERTILITAS TINGKAT PENDIDIKAN DAN FERTILITAS ASUMSI : TINGKAT PENDIDIKAN BERPENGARUH TERHADAP FERTILITAS NAMUN BERBEDA LELAKI DAN PEREMPUAN TP LELAKI TIDAK BERPENGARUH, SEMENTARA PEREMPUAN BERPENGARUH struktur umur
STATUS SOSIAL..(2) B. STRUKTUR UMUR DAN FERTILITAS USIA KAWIN PERTAMA RELATIF MUDA (<35 TAHUN) BERDAMPAK POSITIF TERHADAP JUMLAH KELAHIRAN DAN WAKTU YANG DICURAHKAN TERHADAP ANAK. USIA KAWIN PERTAMA RELATIF TUA (>35 TAHUN) BERDAMPAK NEGATIF TERHADAP JUMLAH KELAHIRAN DAN WAKTU DENGAN ANAK. status pekerjaan...
STATUS SOSIAL...(3) C. STATUS PEKERJAAN SUAMI DAN FERTILITAS PEKERJAAN KEPALA RUMAHTANGGA MERUPAKAN VARIABEL UTAMA TERHADAP PERMANENT INCOME DAN FERTILITAS TIGA JENIS PEKERJAAN : LOW-PRESTIGE OCCUPATIONS (BLUE-COLLAR JOBS TERMASUK FARMER); MEDIUM-PRESTIGE OCCUPATIONS (WHITE-COLLAR JOBS); HIG-PRESTIGE OCCUPATIONS (E.G. COLLEGE-GRADUATES, ACADEMIC JOBS). status tempat tinggal...
STATUS SOSIAL...(4) D. STATUS TEMPAT TINGGAL DAN FERTILITAS PERUBAHAN PERILAKU REPRODUKSI BERSAMAAN DENGAN TERJADINYA PERUBAHAN POLA HIDUP MASYARAKAT TRADISIONAL MENJADI MASYARAKAT INDUSTRI MASY. KOTA LEBIH CENDERUNG MEMILIKI ANAK LEBIH SEDIKIT DARIPADA MASY PEDESAAN
SIKAP DAN NORMA MASY TERHADAP FERTILITAS PENELITIAN DI AS MENUNJUKAN PENGARUH AGAMA TERHADAP FERTILITAS PENGANUT KATOLIK MEMILIKI KELUARGA BESAR YAHUDI MENGANUT KELUARGA KECIL PROTESTAN DI ANTARA KEDUANYA Islam....
SIKAP DAN NORMA...2) BAGAIMANA DENGAN ISLAM? RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM BERSABDA: “NIKAHILAH PEREMPUAN YANG PENYAYANG DAN SUBUR (BANYAK ANAK), KARENA SESUNGGUHNYA AKU AKAN MEMBANGGAKAN (BANYAKNYA JUMLAH KALIAN) DIHADAPAN UMAT-UMAT LAIN (PADA HARI KIAMAT NANTI).”
SIKAP DAN NORMA...3) DI EROPA PADA ZAMAN PRAINDUSTRI NAMPAKNYA FERTILITAS MEMPUNYAI HUBUNGAN POSITIF DENGAN STATUS SOSIAL-EKONOMI. MASYARAKAT LAPISAN ATAS DI EROPA LEBIH MUDAH DIAJAK UNTUK MELAKSANAKAN PEMBATASAN KELAHIRAN PADA PERMULAAN MASA INDUSTRIALISASI, DAN SEKURANG-KURANGNYA SEJAK ABAD 19 MEMPUNYAI TINGKAT FERTILITAS LEBIH RENDAH DARIPADA INDIVIDU-INDIVIDU DALAM LAPISAN TERBAWAH. NAMUN SEKARANG TINGKAH LAKU FERTILITAS KELOMPOK SOSIAL EKONOMI SUDAH MENJADI LEBIH SERAGAM DAN PERBEDAAN FERTILITAS DALAM KELAS SOSIAL SEMAKIN KECIL.
MODERNISASI DAN MORTALITAS PERTEMUAN IX MODERNISASI DAN MORTALITAS
MAKNA MODERNISASI MODERNISASI MELIPUTI MENINGKATNYA PEMBAGIAN KERJA, SPESIALISASI, DIFERENSIASI LEMBAGA DAN STRUKTUR, SERTA PERLUASAN SOSIAL MODERNISASI MELIPUTI DUA DIMENSI YANG LUAS: PERKEMBANGAN STRUKTUR SOSIAL YANG DITANDAI DENGAN DIFERENSIASI, DIVERSIFIKASI DAN SEPARASI –PERUBAHAN UMUM SISTEM-SISTEM SOSIAL DAN INTEGRASINYA KEMBALI DI SEKITAR SUATU MATRIKS DARI STRUKTUR-STRUKTUR YANG BERBEDA. MELIPUTI PERKEMBANGAN STRUKTUR-STRUKTUR KELEMBAGAAN UNTUK MENANGANI PERUBAHAN TERUS MENERUS DAN KELANGSUNGAN MODERNISASI, TERMASUK SERANGKAIAN NILAI-NILAI, SIKAP-SIKAP, ASPIRASI-ASPIRASI DAN TUJUAN-TUJUAN YANG TERORGANISASI YANG BERSIFAT PRIBADI DAN SOSIAL, DAN POLA-POLA BERPIKIR DAN BERTINDAK YANG UMUM YANG MENGGERAKKAN ATAU TERBENTUK OLEH DINAMIKA PERUBAHAN-PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL.
MAKNA..(3) IMPLIKASI MODERNISASI BAGI ANALISA KEPENDUDUKAN HARUS MENCAKUP HAL2 SBB: ANALISA KETIGA VARIABEL DEMOGRAFI SPESIFIKASI PROSES2 MODERNISASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN VARIABEL DEMOGRAFI PENYELIDIKAN VARIASI VARIABEL DAN FLUKTUASI SEBELUM, SELAMA, DAN SESUDAH MODERNISASI LUASNYA PENGARUH DAN KONTINUITAS DEMOGRAFIS PENGAKUAN AKAN PENTINGNYA WAKTU HISTORIS DAN FAKTOR LAIN
BATASAN2 MORTALITAS MATI ADALAH KEADAAN MENGHILANGNYA SEMUA TANDA2 KEHIDUPAN SECARA PERMANEN YANG BISA TERJADI SETIAP SAAT SETELAH KELAHIRAN HIDUP LAHIR MATI : PERISTIWA MENGHILANGNYA TANDA2 KEHIDUPAN DARI HASIL KONSEPSI SEBELUM HASIL KONSEPSI TERSEBUT KELUAR DARI RAHIM IBUNYA MORBIDITAS : KEADAAN YANG MENYIMPANG DARI KEADAAN SEHAT NORMAL, BAIK SECARA FISIK, MENTAL, DAN SOSIAL
MODERNISASI DAN MORTALITAS PERTEMUAN X MODERNISASI DAN MORTALITAS
ANGKA KEMATIAN KASAR JUMLAH KEMATIAN PADA TAHUN TERTENTU PER 1000 PENDUDUK
AGE SPESIFIC DEATH RATE ATAU ANGKA KEMATIAN MENURUT KELOMPOK UMUR TERTENTU YAITU JUMLAH KEMATIAN PENDUDUK PADA KELOMPOK UMUR TERTENTU (I) PER 1000 PENDUDUK BERUMUR YANG SAMA
ANGKA KEMATIAN BAYI ATAU INFANT MORTALITY RATE JUMLAH KEMATIAN BAYI BERUMUR DI BAWAH 1 TAHUN SELAMA 1 TAHUN PER 1000 KELAHIRAN HIDUP
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL MORTALITY RATE (MMR) BANYAKNYA WANITA YANG MENINGGAL PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN ATAU MASA NIFAS SELAMA 1 TAHUN PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP PADA TAHUN YANG SAMA. KEMATIAN INI PADA UMUMNYA DISEBABKAN KOMPLIKASI KEHAMILAN ATAU PERSALINAN
ANGKA KEMATIAN NEONATAL BANYAKNYA KEMATIAN BAYI DIBAWAH 1 BULAN ATAU DIBAWAH 28 HARI SELAMA 1 TAHUN PER 1000 KELAHIRAN HIDUP
ANGKA KEMATIAN MENURUT PENYEBAB JUMLAH KEMATIAN YANG DISEBABKAN OLEH SUATU PENYEBAB TERTENTU PER 100.000 PENDUDUK
MODERNISASI DAN MORTALITAS PERTEMUAN XI MODERNISASI DAN MORTALITAS
BEBERAPA PERTANYAAN? BAGAIMANA ANGKA MORTALITAS PADA MASA PRA-INDUSTRI/MODERNISASI? BAGAIMANA SETELAHNYA? APA PERBEDAAN ANGKA MORTALITAS PADA MASY TRADISIONAL DAN MODERN?
MORTALITAS MASA PRA INDUSTRI ANGKA MORTALITAS TINGGI BERSIFAT FLUKTUATIF VARIASI YANG TAJAM ANTAR DAERAH
MORTALITAS MASA MODERN ANGKA RENDAH FLUKTUASI TIDAK TERJADI TERLALU TAJAM AKB JAUH LEBIH TINGGI DARIPADA AKK
ASUMSI-ASUMSI MORTALITAS YANG RENDAH MERUPAKAN SYARAT YANG PERLU TETAPI TIDAK HARUS DALAM MENCAPAI KEMAJUAN SOSIAL EKONOMI ARTINYA DENGAN RENDAHNYA MORTALITAS TIDAK MEMASTIKAN KEMAJUAN SOSIAL EKONOMI
ASUMSI..2) ADA DUA PENJELASAN PERSPEKTIF KOMPARATIF, PENURUNAN MORTALITAS SEBAGAI IMBAS KEMAJUAN SOSEK, TERMASUK PERKEMBANGAN ILMU KEDOKTERAN DAN TEKNOLOGI PERSPEKTIF DIFUSI-TEKNOLOGIS, PENURUNAN MORTALITAS BUKAN AKIBAT MODERNISASI SOSEK, TETAPI IMPOR LANGSUNG TEKNOLOGI KEDOKTERAN, KESEHATAN MASY, DAN PERTANIAN
KELUARGA DAN MORTALITAS BEBERAPA PERUBAHAN BERIKUT MEMPENGARUHI MORTALITAS PEMBEDA TRADISIONAL MODERN PERKAWINAN DIATUR ORANGTUA ROMANTIC LOVE MORTALITAS TINGGI; EMOSI ANAK ORANG TUA RENDAH RENDAH; BANGUNAN EMOSI MELEMBAGA KOMPOSISI PENDUDUK JANDA/DUDA DAN YATIM-PIATU MORTALITAS RENDAH, PRODUKTIF
PERTEMUAN XII MOBILITAS DAN MIGRASI
KOMPETENSI DASAR MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN DEFINISI MIGRASI PENDUDUK MAHASISWA MAMPU MENDESKRIPSIKAN FAKTOR-FAKTOR PENGARUH MIGRASI PENDUDUK
PENGERTIAN MIGRASI ADALAH PERUBAHAN TEMPAT TINGGAL SECARA PERMANEN ATAU SEMI PERMANEN. TIDAK ADA PEMBATASAN, BAIK PADA JARAK PERPINDAHAN MAUPUN SIFATNYA, YAITU APAKAH TINDAKAN ITU BERSIFAT SUKARELA ATAU TERPAKSA TIDAK DIBEDAKAN ANTARA MIGRASI DALAM NEGERI DAN MIGRASI LUAR NEGERI Untuk....
PENGERTIAN..2) UNTUK TAHUN 1961 DISEBUT MIGRASI BILA MENETAP 3 BULAN SEJAK TAHUN 1971 BATASANNYA ENAM BULAN
FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI MIGRASI PADA DASARNYA ADA DUA KLASIFIKASI FAKTOR YANG MENYEBABKAN SESEORANG MELAKUKAN MIGRASI, YAITU FAKTOR PENDORONG; DAN FAKTOR PENARIK
FAKTOR PENDORONG MAKIN BERKURANGNYA SUMBER DAYA ALAM DAN MENURUNNYA PERMINTAAN BARANG-BARANG TERTENTU YANG BAHAN BAKUNYA MAKIN LANGKA. MENYEMPITNYA LAPANGAN KERJA DI TEMPAT ASAL (SEPERTI DI DESA) AKIBAT MASUKNYA TEKNOLOGI YANG MENGGUNAKAN MESIN-MESIN (CAPITAL INTENSIVE) ADANYA TEKANAN-TEKANAN ATAU DISKRIMINASI POLITIK, AGAMA, SUKU, RAS DI DAERAH ASAL KETIDAKSESUAIAN DENGAN ADAT/BUDAYA/TRADISI/KEPERCAYAAN DI TEMPAT ASAL ALASAN PEKERJAAN ATAU PERKAWINAN YANG MENYEBABKAN TIDAK BISA MENGEMBANGKAN KARIER PRIBADI Faktor penarik....
FAKTOR PENARIK ADANYA RASA SUPERIOR DI TEMPAT TUJUAN ATAU KESEMPATAN UNTUK MEMASUKI LAPANGAN KERJA YANG LEBIH SESUAI KESEMPATAN MENDAPATKAN PENDAPATAN YANG LEBIH BAIK KESEMPATAN MENDAPATKAN PENDIDIKAN YANG LEBIH TINGGI KEADAAN LINGKUNGAN YANG MENYENANGKAN MISALNYA IKLIM, PERUMAHAN, SEKOLAH DAN FASILITAS PUBLIK LAINNYA. AJAKAN KELUARGA ATAU TEMAN YANG LEBIH DULU BERHASIL DI DAERAH TUJUAN TERSEDIANYA BERBAGAI MACAM FASILITAS DAN AKTIVITAS-AKTIVITAS DI KOTA BESAR SEBAGAI DAYA TARIK
PERTEMUAN XIII MOBILITAS DAN MIGRASI
KOMPETENSI DASAR PENGERTIAN MOBILITAS MIGRASI DAN PERUBAHAN SOSIAL
PENGERTIAN MOBILITAS ADALAH GERAKAN YANG BERPINDAH-PINDAH, PERGERAKAN ATAU PERPINDAHAN PENDUDUK DARI SATU TEMPAT KE LAIN ADA DUA MOBILITAS YAITU MOBILITAS VERTIKAL (PERUBAHAN STATUS SOSIAL), DAN MOBILITAS HORIZONTAL (PERUBAHAN GEOGRAFIS) MOBILITAS HORIZONTAL DIBAGI DUA, 1) MOBILITAS PERMANEN; 2) MOBILITAS SIRKULER
PENYEBAB TERJADINYA MOBILITAS TERJADI BILA SESEORANG MENGALAMI TEKANAN POLITIK, SOSIAL, EKONOMI, PSIKOLOGI TERJADI PERBEDAAN KEPADATAN ANTAR DAERAH
DAMPAK MOBILITAS SIRKULER TERHADAP DAERAH ASAL POSITIF : PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI NEGATIF : MAKIN KURANGNYA TENAGA MUDA LAKI-LAKI 2. TERHADAP DAERAH TUJUAN POSITIF : JAMINAN PASOKAN TENAGA KERJA NEGATIF : TERBENTUKNYA PERKAMPUNGAN KUMUH
MIGRASI DAN PERUBAHAN SOSIAL MIGRASI MENYEBABKAN PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI DALAM MASYARAKAT PERTUMBUHAN EKONOMI MIGRASI MENYEBABKAN SUATU DAERAH MENGALAMI PERTUMBUHAN YANG LEBIH PESAT 2. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DAERAH PERKOTAAN AKAN MELIMPAH TK TIDAK TERAMPIL; DESA KEHILANGAN TK PERTANIAN; OTORITAS ORANGTUA DAN KELUARGA MAKIN MENURUN