Dosen: Resi Utami Putri, S.Kom., M.Cs Penjadwalan Proses Dosen: Resi Utami Putri, S.Kom., M.Cs
Konsep Dasar Merupakan basis sistem operasi multiprogramming.[1] Pada multiprogramming selalu akan terjadi beberapa proses berjalan dalam suatu waktu.[2] Konsepnya adalah suatu proses akan menggunakan CPU sampai proses tersebut dalam status wait atau terminate.[2]
Tugas dari penjadwalan [1] Proses yang harus berjalan Kapan dan berapa lama proses berjalan
Tipe Penjadwalan [1] Short-term scheduller (penjadwalan jangka pendek) Medium-term scheduller (penjadwalan jangka menengah) Long-term scheduller (penjadwalan jangka panjang) (gambar diambil dari http://afghanaus.com/tipe-tipe-strategi-dan-alogaritma-penjadwalan/)
Penjadwalan Jangka Pendek Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses diantara proses ready yang berasa di memori utama. Sasarannya adalah memaksimumkan kinerja sistem untuk memenuhi satu kumpulan kriteria yang diharapkan.
Penjadwalan Jangka Menengah Bertugas menangini proses swaping. Swaping adalah aktivitas pemindahan proses yang tertunda dari memori utama ke momori sekunder. Setelah dieksekusi selama suatu waktu, proses ditunda karena membuat permintaan layanan I/O atau memanggil system call.
Penjadwalan Jangka Panjang Berkerja terhadap antrian batch dan memiliki batch berikutnya yang harus dieksekusi sistem. Batch adalah proses dengan penggunaan sumber daya yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori, perangkat I/O), program ini mempunyai prioritas yang rendah dan biasa digunakan sebagai pengisi selama periode aktivitas proses interaktif rendah. Sasaran utama: memberi keseimbangan proses campuran.
Tipe Penjdawalan dengan Diagram State (Sumber gambar http://ti.unikom.ac.id/penjadwalan-schedulling/tipe-penjadwalan/)
Strategi Penjadwalan[1] Penjadwalan non-preemtive jika suatu proses sedang menggunakan CPU, maka proses tersebut akan tetap membawa CPU sampai proses tersebut melepaskannya (berhenti dalam keadaan waiting). Penjadwalan preemtive saat proses diberi jatah layanan pemroses maka pemroses dapat diambil alih proses lain yang mempunyai prioritas lebih tinggi berdasarkan kriteria sistem itu. Proses dapat disela oleh proses lain sebelum selesainya dan harus dilanjutkan menunggu jatah waktu layanan pemroses tiba kembali pada proses itu.
Algoritma Penjadwalan FIFO (First-in,First-out) atau FCFS (First-come,First-serve) SJF (Shortest Job First) RR (Round Robin) MFQ (Multiple Feedback Queues) SRF (Shortest-Remaining-First) HRN (Highest-Ratio Next) PS (Priority Schedulling) GS (Guaranted Schedulling)
FIFO / FCFS Proses yang datang duluan, dilayani duluan juga. Merupakan: Penjadwalan non-preemtive Penjwalan tidak berprioritas
SJF Penjadwalan terpendek yang lebih dahulu. Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses diketahui sebelumnya. Merupakan: Penjadwalan non-preemtive Penjadwalan yang berprioritas
RR Konsep dasar: menggunakan time-sharing. [2] Semua proses dianggap penting dan diberi sejumlah waktu pemroses yang disebut kwanta (quantum) atau time-slice (potongan waktu) tempat proses itu berjalan. [1] Merupakan: Penjadwalan preemtive Penjadwalan tanpa prioritas
Tugas MFQ (Multiple Feedback Queues) SRF (Shortest-Remaining-First) HRN (Highest-Ratio Next) PS (Priority Schedulling) GS (Guaranted Schedulling)
[1] Hariyanto, B. , 2012,Sistem Operasi Revisi Kelima [1] Hariyanto, B., 2012,Sistem Operasi Revisi Kelima. Bandung:Penerbit Informatika [2] Kusumadewi,S., 2000, Sistem Operasi Edisi Kedua. Yogyakarta:Graha Ilmu.