KULIAH MK GENDER DAN KELUARGA (IKK SKS) MAHASISWA STRATA-1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Keluarga dan Rumah Tangga
Advertisements

Telaah Kritis Menuju Kehidupan
DIPERSIAPKAN OLEH: DR. IR. HERIEN PUSPITAWATI, MSC., MSC.
PERTEMUAN XIII FAMILY.
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG Sistem Sosial dan Budaya Indonesia.
Masyarakat dan Kebudayaan
PRANATA SOSIAL Oleh: Tim.
«Sosiologi Komunikasi»
Dua (2) Pendekatan utama yang digunakan dlm pembahasan S.S.B.I.
Pengertian Sex dan Gender
MEMILIKI BEBERAPA KEKHASAN FUNDAMENTAL
Pengertian Stratifikasi Sosial
Teori perubahan sosial dan hukum
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
DEPARTEMEN SOSIOLOGI FISIP UNAIR
Pendekatan/Perspektif dalam Sosiologi
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
FAMILIES.
Beberapa Perspektif Sosiologi Politik
AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN
TEORI YANG MENDASARI HBSE
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Dasar-Dasar Perubahan Sosial
>>Perspektif Sosiologi
IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
KERANGKA KONSEPTUAL DALAM KAJIAN KELUARGA
PERUBAHAN SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI.
KELUARGA MUHAMMAD NOOR HIDAYAT.
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Sejarah sosiologi: kelahiran dan perkembangannya Awan jeminy putra e
«Sosiologi Komunikasi»
Ideologi yang Berkembang di Dunia
PERSPEKTIF TEORI STUKTURAL-FUNGSIONAL
Peran Dan Fungsi Lembaga Sosial
SOCIAL INSTITUTION Pertemuan Keempat TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
KONFLIK DALAM KELUARGA MENURUT PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL
Materi Pembelajaran Dalam Pertemuan III
SEKOLAH, DAN MASYARAKAT
KELUARGA DAN FUNGSI KELUARGA
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
Teori-teori Sosial (Social Theories)
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
ASSALAMU’ALAIKUm WR WB
Stratifikasi sosial.
KULIAH KE-4 MK PENGANTAR ILMU KELUARGA (IKK SKS) MAHASISWA STRATA-1
BIMBINGAN KONSELING.
Social Change.
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
PERUBAHAN SOSIAL.
KELUARGA dalam pengasuhan Anak Usia dini
KELUARGA SEBAGAI SISTEM
BAB 03 SOCIAL INSTITUTION
Stratifikasi sosial.
TYPE KELUARGA DAN TRADISI DI AMERIKA MATA KULIAH CROSS CULTURE UNDERSTANDING     DISUSUN OLEH : MUH ROHWAN - NPM MAYA PERTIWI – NPM
Konsep dan pendekatan sosiologi
SOCIAL INSTITUTION Pertemuan Keempat TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
KONSEP KELUARGA Andan Firmansyah.
KONSEP DASAR MANUSIA Diah Warastuti 1. SUB POKOK BAHASAN Mahluk biologik, Organ2 yg bekerja sbg su/ sistem yg utuh Mahluk psikologik, Tingkah laku merup.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Pengertian Stratifikasi Sosial
KELUARGA Ag.Kirwanto, S.Pd. M.A.
Komunikasi dalam Keluarga
KULIAH MK GENDER DAN KELUARGA (IKK SKS) MAHASISWA STRATA-1
KULIAH MK PENGANTAR ILMU KELUARGA (IKK SKS) MAHASISWA STRATA-1
BAB 13 UPAYA PENANGGULANGAN KESENJANGAN GENDER DALAM KELUARGA MENUJU HARMONISASI KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.
Transcript presentasi:

KULIAH MK GENDER DAN KELUARGA (IKK 214- 3 SKS) MAHASISWA STRATA-1 DIPERSIAPKAN OLEH: DR. IR. HERIEN PUSPITAWATI, MSC., MSC. DEPT. ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA 2014

****DEFINISI DAN PENGERTIAN KELUARGA *****

Keluarga adalah suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan adopsi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan perempuan serta merupakan pemelihara kebudayaan bersama. Perkawinan merupakan penyatuan dari dua orang yang masing-masing mempunyai sejarahnya sendiri-sendiri

Empat Ciri Keluarga menurut Burgest & Locke Susunan orang-orang yang disatukan oleh perkawinan, darah atau adopsi Hidup bersama dibawah satu atap (rumah tangga) Kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi peran-peran sosial Pemeliharaan suatu kebudayaan

Burgest & Locke mengemukakan 4 ciri keluarga yaitu Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian antar suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah dan kadang kala adopsi Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga. Tempat kos dan rumah penginapan bisa saja menjadi rumah tangga, tetapi tidak akan dapat menjadi keluarga, karena anggota-anggotanya tidak dihubungkan oleh darah, perkawinan atau adopsi Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut diperkuat oleh kekuatan melalui sentimen yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan pengalaman. Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum

Definisi “ Keluarga” UU no 10 tahun 1992 Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga adalah wahana utama & pertama untuk : Mengembangkan potensi keluarga Mengembangkan aspek sosial dan ekonomi keluarga School of love atau penyemaian cinta–kasih-sayang

****FUNGSI-FUNGSI KELUARGA****

Family Functions (PP No 21 Thn 1994 ttg Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera, BKKBN) Fungsi keluarga dijalankan untuk mencapai tujuan KELUARGA Fungsi Keagamaan Fungsi Sosial Budaya Fungsi Cinta Kasih Fungsi Perlindungan Fungsi Reproduksi Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Fungsi Ekonomi Fungsi Pembinaan Lingkungan

****STRUKTUR DAN BENTUK KELUARGA ****

Struktur/bentuk keluarga adalah: pola dari kedudukan dan peran didalamnya dari anggota keluarga tersebut. Struktur Keluarga Setiap masyarakat mempunyai peraturan-peraturan dan harapan-harapan yang menggambarkan orang bagaimana berperilaku pada keadaan yang berlainan Masing-masing orang mempunyai suatu pola perilaku tertentu atau peran yang dilakukan dalam kedudukan di dalam keluarganya. Mis : hubungan antara ibu dan anak perempuannya.

STRUKTUR KELUARGA Ayah Ibu A2 A3 A1 KELUARGA UTUH (INTACT FAMILIES) KELUARGA TUNGGAL (SINGLE PARENT FAMILIES) A1 A2 A3 Masing-masing Anggota mempunyai: PERAN TANGGUNG JAWAB HAK KEWAJIBAN STATUS DALAM KELUARGA

Struktur / Bentuk Keluarga Terdapat 2 Bentuk keluarga: Keluarga Inti (“nuclear family”) Keluarga Luas (“extended family”) Di Jawa, Keluarga Luas istilah kekerabatan Di Batak, Keluarga Luas metutur

Terdapat 2 Bentuk keluarga yaitu: Keluarga Inti (“nuclear family”): keluarga yang terdapat ayah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum kawin. Dapat juga berupa: keluarga yang tidak mempunyai anak, kelaurga yang menjanda dan keluarga yang tidak sah Keluarga Luas (“extended family”) adalah keluarga yang terdapat suami istri dan anak-anaknya, ditambah juga dengan nenek, paman, bibi, kemenakan dan saudara-saudara lainnya. Dalam keluarga Jawa akan terlihat adanya keluarga luas dengan menggunakan istilah kekerabatan, baik keatas maupun kebawah sampai 10 tingkatan

TIPE KELUARGA Keluarga dengan anggota normal vs keluarga dengan anggota cacat Keluarga miskin vs keluarga kaya Keluarga kota vs keluarga desa

+1 : Orang tua (ayah/bapak, ibu) 0 : diri sendiri -1 : Anak -2 : Cucu +10 . +7 +6 +5 +4 : Canggah +3 : Buyut +2 : Eyang/embah +1 : Orang tua (ayah/bapak, ibu) 0 : diri sendiri -1 : Anak -2 : Cucu -3 : Buyut -4 : Canggah -5 : Wareng -6 : Udeg-udeg -7 : Gantung siwur -8 : Gropak sente -9 : Slebok besok -10 : Galih asem Namanya = -4, -5, . . . . . -10 NAMA HIERARKI KELUARGA

TEORI-TEORI YANG MELANDASI INSTITUSI KELUARGA MAKRO: STRUKTURAL-FUNGSIONAL SOSIAL-KONFLIK MIKRO: Social-exchange Theory Symbolic Interaction Theory Family Development Theory

PENTINGNYA MEMAHAMI TEORI ATAU KERANGKA KONSEPTUAL ALAT UNTUK MEMAHAMI SUATU FENOMENA SEBUAH PETUNJUK UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN- MEMBERIKAN PANDUAN/PERSPEKTIF, IDE-2 DALAM MEMPELAJARI SUATU FENOMENA KERANGKA TEORI DAPAT MEMBANTU KITA UNTUK MENENTUKAN POLICY, INTERVENSI JANGKA PENDEK YANG BERKAITAN DENGAN TUJUAN JANGKA PANJANG

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL MENCAPAI TUJUAN BERSAMA

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL Pendekatan teori sosiologi struktural-fungsional biasa digunakan oleh Spencer dan Durkheim yang menyangkut struktur (aturan pola sosial) dan fungsinya dalam masyarakat dan pada kehidupan sosial secara total. Penganut pandangan teori struktural-fungsional melihat sistem sosial sebagai suatu sistem yang seimbang, harmonis dan berkelanjutan. Konsep struktur sosial meliputi bagian-bagian dari sistem dengan cara kerja pada setiap bagian yang terorganisir. Pendekatan struktural-fungsional menekankan pada keseimbangan sistem yang stabil dalam keluarga dan kestabilan sistem sosial dalam masyarakat. Pendekatan teori struktural fungsional dapat digunakan dalam menganalisis peran keluarga agar dapat berfungsi dengan baik untuk menjaga keutuhan keluarga dan masyarakat. Konsep keseimbangan mengarah kepada konsep homeostasis suatu organisme yaitu suatu kemampuan untuk memelihara stabilitas agar kelangsungan suatu sistem tetap terjaga dengan baik meskipun di dalamnya mengakomodasi adanya adaptasi dengan lingkungan. Pendekatan struktural fungsional juga menganalisis adanya penyimpangan, misalnya penyimpangan nilai-nilai budaya dan norma, kemudian memperhitungkan seberapa besar penyimpangan dapat berkontribusi pada kestabilan atau perubahan sistem sosial. Penerapan teori struktural fungsional dalam konteks keluarga terlihat dari struktur dan aturan yang diterapkan.

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL Persyaratan STRUKTURAL yang harus dipenuhi oleh keluarga agar dapat berfungsi, yaitu meliputi: Difrensiasi peran yaitu alokasi peran/tugas dan aktivitas yang harus dilakukan dalam keluarga, Alokasi solidaritas yang menyangkut distribusi relasi antar anggota keluarga, Alokasi ekonomi yang menyangkut distribusi barang dan jasa antar anggota keluarga untuk mencapai tujuan keluarga, Alokasi politik yang menyangkut distribusi kekuasaan dalam keluarga, dan Alokasi integrasi dan ekspresi yaitu meliputi cara/ tehnik sosialisasi internalisasi maupun pelestarian nilai-nilai maupun perilaku pada setiap anggota keluarga dalam memenuhi tuntutan norma-norma yang berlaku.

KONSEP STRUKTUR PEMBAGIAN PERAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB, HAK DAN KEWAJIBAN MENJALANKAN FUNGSI MEMPUNYAI ATURAN DAN NILAI/ NORMA YANG HARUS DIIKUTI MEMPUNYAI TUJUAN

Struktur/bentuk keluarga adalah: pola dari kedudukan dan peran didalamnya dari anggota keluarga tersebut. Struktur Keluarga Setiap masyarakat mempunyai peraturan-peraturan dan harapan-harapan yang menggambarkan orang bagaimana berperilaku pada keadaan yang berlainan Masing-masing orang mempunyai suatu pola perilaku tertentu atau peran yang dilakukan dalam kedudukan di dalam keluarganya. Mis : hubungan antara ibu dan anak perempuannya.

UMUMNYA DILANDASI OLEH SISTEM PATRIARKI STRUKTUR KELUARGA Ayah Ibu KELUARGA UTUH (INTACT FAMILIES) KELUARGA TUNGGAL (SINGLE PARENT FAMILIES) A1 A2 A3 UMUMNYA DILANDASI OLEH SISTEM PATRIARKI Masing-masing Anggota mempunyai: PERAN TANGGUNG JAWAB HAK KEWAJIBAN STATUS DALAM KELUARGA

PENERAPAN TEORI S-F Kepentingan paternalistik sosial (struktur) harus diinternalisasikan sejak individu dilahirkan karena merupakan suatu mekanisasi sosial agar seorang anak mengetahui posisi dan kedudukannya, sehingga ia akan mendapatkan tempat dalam masyarakat kelak setelah dewasa. Keluarga sebagai subsistem dalam masyarakat, subsistem lainnya adalah sistem ekonomi, politik, pendidikan, agama, dsb.

ASPEK STRUKTURAL Aspek struktural menciptakan keseimbangan sebuah sistem sosial yang tertib (social order). Ketertiban keluarga akan tercipta kalau ada struktur atau strata dalam keluarga, dimana masing-masing mengetahui peran dan posisinya dan patuh pada nilai yang melandasi struktur tersebut. Struktur dalam keluarga dapat dijadikan institusi keluarga sebagai sistem kesatuan dengan elemen- elemen utama yang saling terkait: Status sosial: pencari nafkah, ibu rumah tangga, anak sekolah, dll Fungsi dan peran sosial: perangkat tingkah laku yang diharapkan dapat memotivasi tingkah laku seseorang yang menduduki status sosial tertentu (peran instrumental/ mencari nafkah; peran emosional ekspresif / pemberi cinta, kasih sayang) Norma sosial: Peraturan yang menggambarkan bagaimana sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam situasi tertentu.

ASPEK FUNGSIONAL Arti fungsi disini dikaitkan dengan bagaimana sebuah sistem dalam masyarakat/ keluarga dapat berhubungan menjadi satu kesatuan yang solid. Parsons menekankan pada pentingnya diferensiasi peran dalam kesatuan peran instrumental-ekspresif dengan alokasi kewajiban tugas-tugas dalam mencapai tujuan, integritas dan solidaritas, serta pola kesinambungan atau pemeliharaan keluarga.

TEORI SISTEM Teori sistem mempunyai pengertian dan konsep yang sama dengan Teori struktural-fungsional, namun teori sistem lebih menekankan pada beroperasinya hubungan antara satu set dengan set lainnya, sedangkan kalau teori struktural-fungsional lebih menekankan pada mekanisme struktur dan fungsi dalam mempertahankan keseimbangan struktur. Kedua teori tersebut terkadang dipandang sebagai teori yang sama, dan keduanya diterapkan pada analisis kehidupan keluarga. Pendekatan teori sistem sosial diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi Adam Smith yang menyangkut adanya konsep kesatuan dan saling ketergantungan antara individu dan masyarakat.

FOKUS DAN SKOPE ASUMSI Seluruh bagian dalam suatu sistem saling berhubungan Sistem hanya dapat dimengerti apabila dilihat secara keseluruhan Perilaku suatu sistem dapat mempengaruhi lingkungannya dan sebaliknya sebagai feedback, lingkungan dapat mempengaruhi suatu sistem Sistem merupakan heuristic (suatu cara untuk mengetahui seperti sistem terdiri atas subsistem input, proses, dan output ) bukan sesuatu yang nyata (realitas)

Asumsi yang Mendasari Keluarga Sebagai Sebuah Sistem Setiap keluarga adalah unik, baik karena beragamnya karakteristik personal, & beragamnya budaya & ideologi. Keluarga adalah sistem interaksi. Tiap anggota keluarga memiliki fungsi masing-masing, baik secara kolektif maupun individual. Keluarga selalu mengalami perubahan

KONSEP SISTEM Sistem: suatu set obyek dan hubungan antar obyek dengan atributnya (Hall & Fagan, 1956). Boundaries: suatu batas antara sistem dan lingkungannya yang mempengaruhi aliran informasi dan energinya (tertutup atau terbuka) Aturan Transformasi: memperlihatkan hubungan antara elemen-elemen dalam suatu sistem Feedback: suatu konsep dari teori sistem yang menggambarkan aliran sirkulasi dari output kembali sebagai input (positif, negatif/ penyimpangan)

KONSEP… Variety: merujuk pada derajat variasi adaptasi perubahan dimana sumberdaya dari sistem dapat memenuhi tuntutan lingkungan yang baru. Equilibrium: merujuk pada keseimbangan antara input dan output (homeostatis= mempertahankan keseimbangan secara dinamis antara feedback dan kontrol) Subsistem: variasi tingkatan dari suatu sistem yang merupakan bagian dari suatu sistem.

EKOSISTEM DALAM KELUARGA LINGKUNGAN MAKRO Alami MODEL DEACON & FIREBAUGH,1988 Sistem Masyarakat LINGKUNGAN MAKRO LINGKUNGANMIKRO Politik HUBUNGAN KELUARGA & LINGKUNGANNYA Fisik Fisik Buatan Manusia Keluarga Ekonomi Sosial Tehnologi Sosial Budaya Biologi

EKOSISTEM ANAK & KELUARGA SISTEM MAKRO Budaya MODEL EKOLOGI BRONFENBRENNER,1979 Keluarga Luas SISTEM MESO SISTEM MIKRO Teman Tetangga HUBUNGAN ANAK DGN LINGKUNGANNYA Keluarga Sekolah Anak Klp Agama Tetangga Pelayanan Hukum Mass Media Pelayanan Sosial

TEORI STRUKTURAL-FUNGSIONAL Sejarah FILSUF ABAD 18 -19: “Bagaimana dan mengapa suatu masyarakat bisa ada? Faktor-2 apa yang mempersatukan masyarakat? Bagaimana ketertiban sosial (social order) dapat tercipta?” Kawatir akan kebenaran-kebenaran pendapat Thomas Hobbes (abad 17) Bersamaan dengan semakin mapannya ilmu biologi (Teori Sistem)

FILSAFAT PLATONIK (PLATO muridnya Socrates atau gurunya Aristoteles): DUNIA CITA VS. DUNIA MATERI ADANYA DIVISION OF LABOR AKAL RULERS (PEMIMPIN) KEPALA AUXILIARIES (MENTERI) DADA SEMANGAT LABORERS (PEKERJA) PERUT NAFSU Perspektif teoritis struktural fungsional pada awalnya dikembangkan untuk menganalisis keadaan sosial kemasyarakatan secara umum (para sosiolog generasi ke-1 pada akhir abad 18 dan awal abad 19). Negara yang tenteram akan terwujud kalau ketiga lapisan struktural masyarakat bekerja secara harmonis, dimana masing-masing tahu posisi, peran, kedudukan, hak, kewajiban, tanggung jawab dan batasan-batasannya.

AUGUST COMTE (1798 – 1857) The father of Sociology aplikasi metode sains dalam kehidupan masyarakat  Ilmu Sosiologi: sebuah prinsip “konsensus sosial” yang dapat tercipta dalam masyarakat, Perspektif fungsionalisme menuju ketertiban dan keharmonisan sosial setelah Revolusi Perancis. Comte menyerang paham utilitarianism dan individualisme yang sangat berpengaruh di Inggris pada zamannya. Comte memakai konsep-konsep ilmu biologi yang saat itu merupakan ilmu yang cukup bergengsi Kesamaan Sosiologi dan Biologi terletak pada perhatian yang sama tentang “Masyarakat identik dengan tubuh organik” Elemen-2 dalam masyarakat saling terkait dan tergantung yang merupakan unit kesatuan  Konsep Solidaritas Sosial dan Konsensus sosial Sosiologi ada 2 macam: Statis: Morfologi Dinamis: Tumbuh dan Berkembang

HERBERT SPENCER (1820 -1930) Meneruskan teori yang dikembangkan oleh Comte Evolusi Biologi (tumbuh dan matang) ~ masyarakat simpel menuju kompleks melalui adaptasi Masyarakat simpel  kompleks, berarti: Organisme masyarakat dan individu tumbuh menjadi besar atau menjadi kompleks, maka terjadi diferensiasi struktur. Proses diferensiasi dalam struktur dibarengai diferensiasi dalam fungsi. Setiap elemen hanya dapat berfungsi melalui cara saling ketergantungan. Satu bagian hilang  perubahan fungsi secara keseluruhan. Masyarakat seperti seekor mahluk: “Self-maintaining system” ASUMSI: - Realitas sosial dianggap sebagai sebuah sistem - Proses sebuah sistem hanya dapat dimengerti melalui konsep ketergantungan - Sebuah sistem adalah tertutup, untuk mempertahankan integritas batasan-batasannya.

EMILE DURKHEIM (1858-1917) Pemikiran Durkheim banyak dipengaruhi oleh August Comte. Pemikiran Durkheim: Struktur kolektivitas akan memberikan fungsi kepada setiap individu Kepentingan individu tidak bertentangan dengan kepentingan kolektif Individu dalam struktur berbeda  fungsi berbeda  Individu adalah bagian dari kolektivitas “DIVISION OF LABOR” Perlu adanya “Common Beliefs”  Konsesus Kolektif “SOCIAL SOLIDARITY”

TALCOTT PARSON (1902-1979) PARSONIAN THEORY: Prinsip S-F selalu berperan dlm kehidupan sosial Parson lebih banyak dipengaruhi oleh Durkheim, yaitu mengkritik utilitarianism. Teori utilitarianism mempropagandakan konsep free enterprise melalui ekonomi pasar yang menciptakan “kekayaan dan kepuasan optimum” diraih melalui rasionalitas dan self interest yang kemudian menciptakan “commom values” sehingga tercipta kerja sama, kontrak, pertukaran dan akhirnya tercipta ketertiban sosial. Durkheim justru membantah bahwa rasionalitas dan self interest justru menciptakan persaingan, penipuan dan kekacauan sosial. Maka Durkheim mengganggap penting untuk menciptakan common values yaitu nilai-nilai yang dipegang, disakralkan oleh masyarakat, yang dapat mengontrol interaksi manusia sehingga ketertiban sosial dapat terbentuk. Vilfredo Pareto memasukkan elemen-elemen nonlogis dan irasional ke dalam teori ekonomi dengan melihat tingkah laku manusia yang terkadang didorong oleh faktor-faktor irasional dan nonlogis.

Parsons… Pentingnya Integrasi dalam sebuah sistem (AGIL= Adaptation; Goal Attainment; Integration; Latency) -Sebuah sistem harus ada komponen-2 aktor di mana tingkah lakunya dimotivasi oleh tuntutan-2 peran yang diatur oleh sistem sosialnya. -Sebuah sistem sosial hrs dpt menolak pengaruh ancaman dr luar yg dpt mempeng. kondisi homeostatik (deviasi & konflik) -Diperlukan institusionalisasi, shg menghasilkan aktor-2 yg dapat berfungsi  POLA RELASI SOSIAL STABIL Mengakui perubahan evolusioner dan adaptasi (menuju homeostatik) ASUMSI: 1. Masy selalu mencari titik keseimbangan 2. Masy. Memerlukan kebutuhan dasar agar no:1 terpenuhi 3. Utk memenuhi no 2, fungsi-2 perlu diperhatikan dipenuhi. 4. Utk 1,2,3,4  hrs ada struktur tertentu untuk berlangsungnya homeostatik.

DIJULUKI “BAPAK SOSIOLOGI” AUGUST COMTE (1798 – 1857)

DIKENAL “BAPAK DARWINISME SOSIAL” HERBERT SPENCER (1820 – 1903)

DIKENAL “BAPAK PENCETUS SOSIOLOGI MODERN” EMILE DURKHEIM (1858 – 1917)

DIKENAL MELAHIRKAN TEORI FUNGSIONAL TALCOTT PARSON (1902 – 1979)

MENJELASKAN PERILAKU DEVIASI ROBERT MERTON (1858 – 1917)

MENJELASKAN TEORI STRUKTURISASI ANTHONY GIDDEN (1938- NOW)

TEORI KONFLIK SOSIAL Menonjolkan situasi konflik dan perubahan sosial dalam melihat struktur sosial masyarakat, dimana perspektif konflik dianggap sebagai “the new sociology” sebagai kritik terhadap teori struktural fungsional yang berkaitan dengan sistem sosial yang terstruktur dan adanya perbedaan fungsi dan diferensiasi peran (division of labor).

BENTUK KONFLIK SOSIAL KONFLIK PERAN DI DALAM KELUARGA KONFLIK KOMUNIKASI DALAM KELUARGA KONFLIK KELAS DALAM MASYARAKAT (KELAS BORJUIS VS PROLETAR; KELAS GENDER; KELAS SOSIAL EKONOMI) KONFLIK ADAT VS PENDATANG

FOKUS DAN SKOPE ASUMSI Asumsi Dasar: Manusia tidak mau tunduk pada Konsensus. Manusia adalah individu otonom yang mempunyai kemauan sendiri tanpa harus tunduk kpd norma dan nilai. Manusia secara garis besar dimotivasi oleh keinginannya sendiri. Konflik adalah endemik dalam grup sosial. Tingkatan masyarakat yang normal lebih cenderung mempunyai konflik daripada harmoni. Konflik merupakan suatu proses konfrontasi antara individu, grup atas sumberdaya yang langka, konfrontasi suatu pegangan hidup yang sangat berarti. KONSENSUS DAN NEGOSIASI adalah tehnik yang digunakan untuk mengelola konflik.

Empat hal yang Penting dalam Memahami Teori Konflik Sosial Kompetisi (atas kelangkaan sumberdaya seperti makanan, kesenangan, partner seksual, dan sebagainya yang menjadi dasar interaksi manusia bukanlah konsensus seperi yang ditawarkan fungsionalisme, namun lebih kepada kompetisi. Ketidaksamaan struktural, kuasa, perolehan yang ada dalam struktur sosial. Individu dan kelompok yang ingin mendapatkan keuntungan dan berjuang untuk mencapai revolusi. Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari konflik antara keinginan (interest) yang saling berkompetisi dan bukan sekadar adaptasi. Perubahan sosial sering terjadi secara cepat dan revolusioner daripada evolusioner.

DAVID COOPER (1970): “THE DEATH OF FAMILY” -KELUARGA ADALAH PENJARA, ALAT UNTUK MENERAPKAN IDEOLOGI EKSPLOITASI, MERUSAK SPONTANITAS DAN INISIATIF INDIVIDU

DASAR TEORINYA ADA SEJAK FREDERICH ENGELS MENULIS BUKU “ORIGINS OF THE FAMILY, PRIVATE PROPERTY, AND THE STATE” (1884) NO PRIVATE PROPERTY HUNTING & GATHERING PRIVATE PROPERTY AGRARIS (MENETAP) KELUARGA PATRIARKI HASIL PERTANIAN MENINGKAT MONETERISASI EKONOMI INDUSTRIALISASI KAPITALISME

-PERTENTANGAN KELAS BERASAL DARI KELUARGA -PENINDASAN KELAS BERASAL DARI KELUARGA -DISTRIBUSI POWER DALAM KELUARGA TIDAK MERATA (KARENA BERDASARKAN PATRIARKHI) -POWER BERDASARKAN USIA DAN GENDER -POWER ADALAH SUMBERDAYA TERBATAS SUMBER KONFLIK KELUARGA PATRIARKI KAPITALISME POWER TIDAK MERATA SEMUA MENURUT ATURAN, PERAN DAN FUNGSI FAMILY/ COMMUNITY INTERSTS POWER TIDAK MERATA SURVIVAL FOR THE FITTEST INDIVIDUAL INTEREST

Penciptaan Kelas-Kelas (S-F) INI YANG DIROBOHKAN OLEH SOSIAL-KONFLIK Superstructure -agama/budaya - Penciptaan Kelas-Kelas (S-F) INI YANG DIROBOHKAN OLEH SOSIAL-KONFLIK Division of Labor Mode of Production Masyarakat Berkelas- Kelas/ Hirarkis -Kelas pemilik vs. kelas pekerja -kapitalis/borjuis vs. proletar -Tuan vs. budak -Penguasa vs. rakyat

CENDERUNG VERTICAL CENDERUNG HORIZONTAL STRUKTURAL-FUNGSIONAL SOSIAL-KONFLIK ATURAN NORMA SANGAT KUAT ADA PEMAKSAAN NORMA-ATURAN ADA ATURAN KELAS—POWER ADA STRATA SOSIAL (BORJUIS-PROLETAR—LAKI-LAKI-PEREMPUAN) ATURAN NORMA BARU (NORMA LAMA DIROBOHKAN) INDIVIDUAL-SELF INTEREST ADA KESETARAAN SOSIAL

PRAKSIS UNTUK PERUBAHAN STRUKTURAL KOMUNISME, SOSIAL-DEMOKRASI, Jargon Teori Konflik Sosial: - Anti kapitalisme - Anti kemapanan/ Anti Status-Quo - Anti keluarga/ norma-norma konservatif - Agama adalah opium - Demi Keadilan dan Kesetaraan/ Persamaan hak - Pembebasan kaum tertindas/ subordinasi KOMUNISME, SOSIAL-DEMOKRASI, WELFARE-STATE

PERBEDAAN PRAKSIS / APLIKASI TEORI STRUKTURAL-FUNGSIONAL DAN SOSIAL-KONFLIK DALAM KEHIDUPAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

STRUKTURAL-FUNGSIONAL KETERANGAN STRUKTURAL-FUNGSIONAL SOSIAL-KONFLIK PENYIMPANGAN (DEVIANCE) DIANGGAP SEBAGAI PENYAKIT MASYARAKAT YANG HARUS DILURUSKAN SESUAI DENGAN NORMA-NORMA LAMA YANG DIANUT BERGENERASI DIANGGAP SEBAGAI DINAMIKA MASYARAKAT YANG NORMAL, DAN HARUS DIWADAHI SESUAI DENGAN DINAMIKA MASYARAKAT SEBAGAI NORMA YANG BARU FREE SEX HARUS DIKAWINKAN (SIAP TIDAK SIAP, SUKA TIDAK SUKA) BOLEH SAJA LIVING TOGETHER, NORMA BARU MUNCUL; TIDAK HARUS MENIKAH KALAU BELUM SIAP HUBUNGAN GAY & LESBIAN DIANGGAP SEBAGAI PENYAKIT MASYARAKAT YANG HARUS DILURUSKAN (DISEMBUHKAN SECARA SPIRITUAL/ PSIKOLOGIS) DIANGGAP SEBAGAI DINAMIKA MASYARAKAT YANG NORMAL, DAN HARUS DIWADAHI (ADA PERKAWINAN GAY & LESBIAN); ADA HUKUM BARU PERCERAIAN SEBISA MUNGKIN DIHINDARKAN; AGAMA KATOLIK TIDAK BOLEH CERAI SEUMUR HIDUP CERAI MERUPAKAN GEJALA NORMAL DALAM MASYARAKAT PERKAWINAN ANTAR AGAMA TIDAK DIPERBOLEH; ADA ATURAN YANG SANGAT KETAT DIPERBOLEHKAN, AGAMA SENDIRI-SENDIRI PERAN GENDER DIDASARKAN SISTEM PATRIARKHI; KELUARGA ADALAH SANGAT PENTING; ADA KEMAPANAN SISTEM DIDASARKAN KESETARAAN DAN EGALITER; KELUARGA TIDAK PENTING BAHKAN ANTI KELUARGA; ANTI KEMAPANAN

TERIMA KASIH