OLEH : HENDRA PRIJATNA, M.Pd

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Keluarga dan Rumah Tangga
PERTEMUAN XIII FAMILY.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KELOMPOK SOSIAL Adalah : kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.
Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan Pendidikan
Individu, Keluarga dan Masyarakat
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
HUKUM WARIS ADAT Perkawinan, selain bertujuan memperoleh keturunan juga untuk dapat bersama-sama hidup pada suatu masyarakat dalam suatu perikatan (keluarga).
PRANATA SOSIAL Oleh: Tim.
MEMILIKI BEBERAPA KEKHASAN FUNDAMENTAL
Kehidupan Berkelompok Manusia
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS :
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
DEPARTEMEN SOSIOLOGI FISIP UNAIR
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dua Sejoli Sebrang Pulau Dewata
BRAIN STORMING 1. Apa yang dimaksud dengan keluarga?
Sosialisasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DIFUSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta.
KELUARGA MUHAMMAD NOOR HIDAYAT.
IBD, IAD, ISD (MASALAH INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT)
Dinamika Kebudayaan surono.
HUBUNGAN INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
Oleh Kelompok 1 (X Unggulan 2)
Peran Dan Fungsi Lembaga Sosial
SEKOLAH, DAN MASYARAKAT
BAB 3 Individu,Keluarga, dan Masyarakat
KELUARGA DAN FUNGSI KELUARGA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA 1
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
ASSALAMU’ALAIKUm WR WB
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENDUDUK Penduduk merupakan orang yang secara hukum berhak tinggal disuatu daerah atau wilayah tersebut, dan mempunyai bukti kewarganegaraan yang sah.
Matakuliah : O0012 / Pengantar Antropologi Sosial
LEMBAGA KELUARGA BY : KELOMPOK 2. LEMBAGA KELUARGA BY : KELOMPOK 2.
BIMBINGAN KONSELING.
MASYARAKAT DAN SISTEM SOSIAL
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
Peran & Fungsi Perawat Keluarga
SOSIALISASI dalam Proses Pembentukan Kepribadian
Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan Pendidikan
Pola perkawinan endogamy
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
LANDASAN PENDIDIKAN LANDASAN PENDIDIKAN SOSIOLOGIS DAN ANTROPOLOGIS
KDRT (KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA)
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
KELUARGA SEBAGAI SISTEM
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Perkembangan dewasa awal
Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan Pendidikan
TYPE KELUARGA DAN TRADISI DI AMERIKA MATA KULIAH CROSS CULTURE UNDERSTANDING     DISUSUN OLEH : MUH ROHWAN - NPM MAYA PERTIWI – NPM
Ilmu sosial dasar Individu, keluarga dan masyarakat
Individu, Keluarga dan Masyarakat. Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas di banding jenis.
KELEMBAGAAN SOSIAL PRANATA SOSIAL SOCIAL INSTITUTION
KONSEP KELUARGA Andan Firmansyah.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
KELUARGA Ag.Kirwanto, S.Pd. M.A.
BENTUK KEBERAGAMAN SOSIAL DAN BUDYA MASYARAKAT INDONESIA Oleh: Rizka munawarah( ) Reni nuriza( PGMI.
Komunikasi dalam Keluarga
Transcript presentasi:

OLEH : HENDRA PRIJATNA, M.Pd SOSIOLOGI KELUARGA OLEH : HENDRA PRIJATNA, M.Pd

Individu Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum.

Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi 1. Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun. 2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun 3. Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun 4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan: 1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir 2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali. 3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

Masyarakat Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari untuk masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”

Menurut berbagai pandangan msyarakat dapat diartikan : Peter L Berger, seorang ahli sosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai berikut : “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing.

Pertumbuhannya Masyarakat Masyarakat sederhana Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan. Masyarakat Maju Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

Keluarga Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.

Karakteristik Keluarga 1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengiakat suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi. 2. para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja 3. Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan 4. Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.

Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya : 1. keluarga luas utrolokal, berdasarkan adapt utrolokal, terdiri dari keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga batih/inti anak laki-laki maupun anak perempuan 2. keluarga luas viriolokal, berdasakan adapt viriolokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga inti dari anak-anak lelaki 3. Keluarga luas uxorilokal, berdasarkan adapt uxorilokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga batih/inti anak-anak perempuan

Fungsi Keluarga 1. Fungsi biologis 2. Fungsi Pemeliharaan 3. Fungsi Ekonomi 4. Fungsi Keagamaan 5. Fungsi Sosial

Inti Sari pengertian keluarga (Khairuddin,1997:3) a. Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. b. Hubungan sosial diantara angota keluarga relatif tetap dan berdasarkan atas ikatan darah, perkawinan, dan atau adopsi. c. Hubungan antar angota keluarga dijiwai oleh suasana kasih sayang dan rasa tanggung jawab. d.Fungsi keluarga ialah merawat, memelihara dan melindingi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.

Ciri-ciri Umum Keluarga 1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan. 2. Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara. 3. Suatu sistem tata nama, termasuk perhitungan garis keturunan. 4. Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak. 5. Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau bagaimanapun tidak mungkin terpisah terhadap kelompok keluarga.

Ciri-ciri Khusus Keluarga (Khairuddin,1997:7) 1. Kebersamaan 2. Dasar-dasar emosional 3. Pengaruh perkembangan 4. Ukuran yang terbatas 5. Posisi inti dalam struktur sosial 6. Tanggung jawab para anggota 7. Aturan kemasyarakatan

Tipe Keluarga Keluarga dapat diklasifikasikan secara luas dalam hubungannya dengan pola hubungan keluarga. Keluarga Konjugal (Conjugal Family) atau keluarga kecil (nuclear family) yakni keluarga yang terdiri dari ayah ibu dan anak-anaknya. Keluarga Konsanguini (Consanguine Family) atau sering disebut keluarga besar (exstended family), yakni keluarga yang didasarkan atas hubungan darah (kakek-nenek, paman, kemenakan, dll.).

Keluarga dapat juga digolongkan menurut bentuk perkawinannya Monogami (monogamy) yakni sistem kekeluargaan yang didasarkan pada satu suami satu istri. Poligami (poligamy) yakni sistem kekeluargaan dimana seorang suami dapat mempunyai lebih dari satu istri atau sebaliknya. Kalau seorang suami mempunyai lebih dari satu istri disebut polyginy. Kalau seorang istri mempunyai lebih dari satu suami disebut polyandry. Senogami (cenogamy) yakni sistem kekeluargaan yang membolehkan suami istri mempunyai lebih dari satu istri atau suami.

menurut tata cara pemilihan calon suami/istri. Endogami (Endogamy) menentukan bahwa seseorang harus memilih calon suami/istri dalam kelompoknya sendiri. Eksogami (Exogamy) menentukan bahwa seseorang harus memilih calon suami/istri dari luat kelompoknya sendiri.

menurut sumber otoritasnya Keluarga patriarkal (patriarchal) ditandai dengan kekuasaan dipihak laki-laki. Keluarga matriarkal (matriarchal) ditandai dengan kekuasaan dipihak wanita. Equalitarian adalah sistem kekeluargaan yang membagi kekuasaan sama antara laki-laki dan wanita.

Turunan juga merupakan basis untuk membedakan sistem kekeluargaan Patrilineal adalah sistem kekeluargaan yang mengaitkan dengan garis turunan laki-laki. Matrilineal adalah sistem kekeluargaan yang mengaitkan dengan garis turunan perempuan. Bilateral adalah sistem kekeluargaan yang mengikat hubungan baik melalui garis turunan laki-laki atau perempuan.

Tempat tinggal dapat juga dipakai untuk membedakan sistem kekeluargaan Keluarga Patrilocal, menggambarkan keadaan dimana pasangan bertempat tinggal pada keluarga atau desa tempat asal suami. Keluarga Matrilocal, menggambarkan keadaan dimana pasangan bertempat tinggal pada keluarga atau desa tempat asal istri. Keluarga Neolocal, menggambarkan keadaan dimana pasangan tinggal ditempat yang masih baru (tidak di desa/keluarga laki-laki atau perempuan).

Keberfungsian Sosial Istilah keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu akan kolektivitas seperti keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupannya serta dapat memenuhi kebutuhannya. Juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dianggap penting dan pokok bagi penampilan beberapa peranan sosial tertentu yang harus dilaksanakan oleh setiap individu sebagai konsekuensi dari keanggotaannya dalam masyarakat. Penampilan dianggap efektif diantarannya jika suatu keluarga mampu melaksanakan tugas-tugasnya, menurut (Achlis, 1992)

Keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama berinteraksi dalam situasi sosial tertentu berupa adanya rintangan dan hambatan dalam mewujudkan nilai dirinnya mencapai kebutuhan hidupnya. Keberfungsian sosial kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan, serta adaptasi resprokal antara keluarga dengan anggotannya, dengan lingkungannya, dan dengan tetangganya dll. Kemampuan berfungsi social secara positif dan adaptif bagi sebuah keluarga salah satunnya jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap anggota keluarganya.

Fungsi Keluarga a. Fungsi biologis Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi biologis orang tua adalah melahirkan anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat b. Fungsi afeksi Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Hubungan afeksi ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan. c. Fungsi sosialisasi Fungsi sosialisasi ini menujuk peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi ini anak akan mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai di kehidupan masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadiannya (Khairuddin 1997:48).

Fungsi Keluarga (Kingslet Davis) Reproduction, yaitu menggantikan apa yang telah habis atau hilang untuk kelestarian sistem sosial yang bersangkutan. Maintenance, yaitu perawatan dan pengasuhan anak hingga mereka mampu berdiri sendiri. Placement, memberi posisi sosial kepada setiap anggotanya, baik itu posisi sebagai kepala rumah tangga maupun anggota rumah tangga, atau pun posisi-posisi lainnya.

Sosialization, pendidikan serta pewarisan nilai-nilai sosial sehingga anak-anak kemudian dapat diterima dengan wajar sebagai anggota masyarakat. Economics, mencukupi kebutuhan akan barang dan jasa dengan jalan produksi, distribusi, dan konsumsi yang dilakukan di antara anggota keluarga. Care of the ages, perawatan bagi anggota keluarga yang telah lanjut usianya. Political center, memberikan posisi politik dalam masyarakat tempat tinggal. Physical protection, memberikan perlindungan fisik terutama berupa sandang, pangan, dan perumahan bagi anggotanya.

Pengaruh Keluarga Terhadap Perkembangan Moral Anak Masa Prenatal, yaitu diawali dari masa konsepsi sampai masa lahir. Masa Bayi dan Tatih, yaitu saat usia 18 bulan pertama kehidupan merupakan masa bayi, di atas usia 18 bulan pertama kehidupan merupakan masa bayi, di atas usia 18 bulan sampai tiga tahun merupakan masa tatih. Saat tatih inilah, anak-anak menuju pada penguasaan bahasa dan motorik serta kemandirian.

Masa kanak-kanak pertama, yaitu rentang usia 3-6 tahun, masa ini dikenal juga dengan masa prasekolah. Masa kanak-kanak kedua, yaitu usia 6-12 tahun, dikenal pula sebagai masa sekolah. Anak-anak telah mampu menerima pendidikan formal dan menyerap berbagai hal yang ada di lingkungannya. Masa remaja, yaitu rentang usia 12-18 tahun. Saat anak mencari identitas dirinya dan banyak menghabiskan waktunya dengan teman sebayanya serta berupaya lepas dari kungkungan orang tua.

Peran Keluarga Keluarga memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan moral dalam keluarga perlu ditanamkan pada sejak dini pada setiap individu. Walau bagaimana pun, selain tingkat pendidikan, moral individu juga menjadi tolak ukur berhasil tidaknya suatu pembangunan. “Keluarga memiliki peranan utama didalam mengasuh anak, di segala norma dan etika yan berlaku didalam lingkungan masyarakat, dan budayanya dapat diteruskan dari orang tua kepada anaknya dari generasi-generasi yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat.” (Effendi, et al., 1995)

Fakta-fakta, bukti dan data yang berhubungan a. Fenomena pergeseran peran suami-istri pada kehidupan modern . b. Fenomena Kenakalan remaja yang disebabkan ketidak - berfungsian fungsi keluarga. c. Fenomena maraknya perselingkuhan yang terjadi antara suami-istri dalam kehidupan modern

Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial itu selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilainilai, pola-pola perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. William F Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan, baik yang material maupun immaterial. Sedangkan, Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

Proses Perubahan Sosial 1. Invensi, yaitu proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan. 2. Difusi, yaitu proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam Sistem sosial. 3. Konsekuensi, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam system sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.

Macam-Macam Perubahan Sosial 1. Perubahan Imanen Perubahan imanen terjadi jika anggota sistem sosial menciptakan dan mengembangkan ide baru dengan sedikit atau tanpa pengaruh sama sekali dari pihak luar dan kemudian ide baru itu menyebar ke seluruh sistem sosial. Dengan demikian perubahan imanen adalah suatu gejala "dari dalam sistem"

2. Perubahan Kontak Selektif Perubahan kontak selektif terjadi jika anggota sistem sosial terbuka pada pengaruh dari luar dan menerima atau menolak ide baru itu berdasarkan kebutuhan yang mereka rasakan sendiri. Tersajinya inovasi itu sendiri secara spontan atau kebetulan, penerima bebas memilih, menafsir atau menolak ide baru itu. 3. Perubahan Kontak Terarah Perubahan kontak terarah atau perubahan terencana adalah perubahan yang disengaja dengan adanya orang luar atau sebagian anggota sistem yang bertindak sebagai agen pembaru yang secara intensif berusaha memperkenalkan ide-ide baru untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh lembaga dari luar. Inovasi dan kebutuhan untuk berubah datang dari luar sistem.

Kondisi Keluarga Pre-Modern Suami sebagai kepala keluarga Hal ini memiliki pandangan bahwa peran suami adalah sentral, 2) Istri sebagai ibu rumah tangga Peran istri dalam konsep keluarga tradisional adalah sebagai ibu rumah tangga saja 3) Keharmonisan keluarga Sebisa mungkin segala konflik yang terjadi dalam setiap kehidupan keluarga diselesaikan dengan jalan damai, dimana pada akhirnya istri selalu mengalah pada keputusan yang dibuat oleh suaminya sebagai kepala keluarga maka dengan konsep seperti itulah kehidupan keluarga bisa berlangsung dengan baik.

Kondisi Keluarga Post - Modern 1. Pengantara pada masyarakat besar Sebagai penghubung pribadi dengan struktur sosial yang lebih besar. 2. Sebagai kontrol sosial Lembaga kontrol sosial tertentu hanya mampu memaksa mereka yang benar-benar membangkang untuk menyesuaikan diri, 3. Keluarga sebagai elemen utama pendukung masyarakat Hanya melalui keluarga, masyarakat dapat memperoleh hubungan yang diperlukan dari pribadi-pribadi

Berdasarkan permasalahan yang diangkat, yakni “revitalisasi keluarga” ini pada hakekatnya adalah sebuah proses perubahan ke arah yang lebih adaptif, sumber-sumber perubahan dalam keluarga itu sendiri tidak dapat diabaikan. Sehingga analisis yang dilakukan ini dapat dilihat dari perspektif “sumber-sumber perubahan keluarga” yang berasal dari faktor endogenus (faktor dalam) dan faktor eksogenus (faktor luar).

TERIMA KASIH