TETANUS NEONATORUM Ahmad buchori Ananta yandini Linda rahayu Mesliza umeiza Nafa maulidina Novitha destary Rahmad ramadhan Rapindri andas
DEFINISI Tetanus neonatorum adalah penyakit yang disebabkan kuman Clostridium tetani, dengan gejala utama spasme otot tanpa gangguan kesadaran yang terjadi pd neonatus.
Etiologi bakteri gram positif Clostridium tetani berspora tinja binatang, manusia dan tanah yang terkontaminasi dengan tinja binatang tersebut. Spora ini bisa tahan beberapa bulan bahkan beberapa tahun, jika ia menginfeksi luka seseorang atau bersamaan dengan benda daging atau bakteri lain, ia akan memasuki tubuh penderita tersebut, lalu mengeluarkan toksin yang bernama tetanospasmin.
Faktor resiko Ibu yang tidak divaksinasi, lingkungan sekitar rumah, dan memotong tali pusat dilakukan tidak dengan higienis. Adanya riwayat tetanus sebelumnya. Substansi yang berpotensi menular pada puntung tali pusat (misalnya, kotoran hewan, lumpur, atau mentega) merupakan faktor risiko untuk neonatus.
Patogenesis dan patofisiologi Diabsorpsi di neuromuscular junction. Toksin ke pembuluh limfe dan sirkulasi darah Pemotongan tali pusat yg tidak steril C.tetani masuk ke dlm tubuh Obstruksi sal. Nafas akut & repiratory arrest Resus sardonicus, trismus Saraf motorik Saraf otonom Hipoventilasi & apnea Opistotonus Ditransfer scra retrogad ke SSP Hipersalivasi, berkeringat, ↑ sekresi bronkus, hiperpireksia, stasis lambung, ileus ↑ otot” trunkal Dada Laring Wajah Tetanospasmin (zinc dependent endopeptidase) Spasme otot Menghancurkan VAMP II / synaptobrevin ↑ tonus dan rigiditas Kegagalan penghambatan refleks motorik Mencegah pelepasan glisin & GABA
DIAGNOSIS Anamnesis - persalinan kurang higines. - perawatan tali pusat yang tidak higines. - bayi sadar, sering kaku (spasme) terutama bila terangsang - bayi malas minum 2. PF (uji spatula) - bayi sadar, spasme otot berulang - mulut mencucu - Trismus - perut teraba keras - opistotonus - tali pusat kotor dan berbau - anggota gerak spastik - risus sardonicus
3. PP - anamnesis dan gejala cukup khas 3. PP - anamnesis dan gejala cukup khas. - jarang diperlukan PP - kecuali mencari DD pungsi lumbal, kultur darah dan pemeriksaan darah rutin.
PENCEGAHAN Pemotongan dan perawatan tali pusat mggunakan alat steril. Bersih tangan. Bersih alas tempat tidur ibu. Pemberian imunisasi TT pd bumil. 2 x dosis : 0,5 cc IM atau subkutan. sebelum kehamilan 8 bln dan setelah TT1 minimal 4 mggu.
Suportif ABC Kateter NGT trakeostomi TATA LAKSANA Suportif ABC Kateter NGT trakeostomi
MEDIKAMENTOSA Cairan dan elektrolit IV Diazepam 10 mg/kg/hari IV selama 24 jam atau Bolus IV setiap 3-6 jam (0,1-0,2 mg/kg/tiap kali pemberian), max 40 mg/kg/hari TIG 500 U (IM) atau terapi alternatif ATS 5000 U (IM) (pemberiannya dibagi 2 dosis ( ½ IM, ½ IV) >>max. 24 jam setelah diagnosis Metronidazole 30 mg/kg/hari oral/parenteral (7-10 hari)>>lini pertama atau 0,5 g/6 jam Penicillin prokain 100.000 U/kg/24 jam IV dosis tunggal (7-10 hari) Tetrasiklin 50 mg/kg/hari T Tetanus toksoid 0,5 ml >>ibu
PEMANTAUAN Terapi >>perawatan lanjut bayi tetanus neonatorum Tumbuh kembang Langkah promotif/preventif
DD Penyakit Gambaran differensial INFECTIONS Meningoneephalitis Trismus tidak ada, demam, sensorium depresi, abnirmal CSF Polio Trismus tidak ada, paralise tipe flaccid, abnormal CSF Rabies Trismus tidak ada, gigitan binantang, hannya oropharingeal spasme Lesi oropharyngeal Hanya lokal, rigirditas seluruh tubuh atau spasme tidak ada Peritonitis Trismus atau spasme seluruh tubuh tidak ada KELAINAN METABOLIK Tetany Hanya carpopedal dan laryngeal spasm, hypocalsemia Reaksi phenothiazine Dystonia, respone dengan diphenhydramine PENYAKIT CNS Status epilepticus Sensorium depresi Hemmorage / tumor Trismus tidak ada, sensorium depresi KELAINAN PSYCIATRICK Hysteria Trismus inkonstan, relaksasi komplet diantara spasm KELAINAN MUSKULOSKLETAL Trauma Hanya lokal
Komplikasi Sering Pneumonia Bronkopneumonia Sepsis
Prognosis Angka kematian mencapai 66% Usia 10-19 tahun angka kematian antara 10-20% Usia ≥50 tahun angka kematian mencapai 70%. Penderita undernutrisi prognosis 2 kali lebih buruk dari yang mempunyai gizi baik.
Referensi emedicine.medscape Idai.or.id buku PPM Penatalaksanaan tetanus by continuing professional development. Review article “clostridium tetani infections in newborn infants: a tetanus neonatorum review” (Hamid,E.D, Daulay, AP, Lubis, CP, Rusdidjas, Siregar H : Tetanus Neonatorum in babies Delivered by Traditional Birth Attendance in Medan, Vol. 25, Paeditrica Indonesiana, Departement of Child Health,) (Adams. R.D,et al : Tetanus in :Principles of New'ology,McGraw-Hill,ed 1997, 1205-1207. )