Implementasi pembelajaran Terpadu dan Pembelajaran Kelas Rangkap PRESENTASI 5 PEBI44405 PEMBAHARUAN Dalam PEMBELAJARAN BIOLOGI Oleh: Nurhasanah Implementasi pembelajaran Terpadu dan Pembelajaran Kelas Rangkap Implementasi Pembelajaran Terpadu Setiap model pembelajaran yang diterapkan termasuk model pembelajaran terpadu melalui dua tahap perencanaan yakni: silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran Silabus Pembelajaran Model Terpadu Ciri utama pembelajaran terpadu adalah adanya keterkaitan antara beberapa materi pembelajaran baik intra maupun antar mata pelajaran, antar semester dan antar kelas. Mencerminkan adanya hubungan atau keterpaduan dari kompetensi dasar yang diintegrasikan Merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian Merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan pokok-pokok/uraian materi yang harus dipelajari siswa ke dalam rincian kegiatan dan strategi pembelajaran, penilaian, dan alokasi waktu dalam satuan pembelajaran
2. Pengembangkan Silabus Model Pembelajaran Terpadu : a. Pemetaan kompetensi dasar: menganalisis kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran pada kelas dan semester yang sama. b. Merumuskan indikator: menetapkan sejumlah ciri atau tanda yang menggambarkan rumusan kualifikasi kemampuan belajar yang spesifik dari setiap kompetensi dasar (KD). c. Menetapkan tema: membuat tema atau topik yang akan mempersatukan setiap kompetensi dasar yang diintegrasikan. Tema harus menarik perhatian siswa, sesuai dengan tingkat kemampuan berfikir (framework) siswa, sesuai dengan minat siswa, tema diusahakan agar sesuaikan dengan masalah, situasi dan kondisi di daerah (currently). B. Implementasi Pembelajaran Kelas Rangkap Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Pembelajaran kelas rangkap merupakan model pembelajaran dengan menyampur beberapa siswa yang terdiri atas dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu. Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama: kelas digabung secara terintegrasi dan pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda.
Pembelajaran Kelas Rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda (.Wardhani, 1998). B. Model Pembelajaran Kelas Rangkap 1. Combine grades (combined classess), di mana dalam satu kelas terdapat lebih dari satu tingkatan kelas anak. Membagi kelas menjadi beberapa bagian sesuai tuntutan kurikulum menjadi beberapa tingkatan atau hanya dua tingkatan. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan kemampuan siswa, pemahaman lingkungan, sikap dan pengalaman dalam kelompok-kelompok umur yang berbeda. 2. Model kedua continuous progress; model ini berupa kelompok anak dengan pencapaian kurikulum yang tinggi d imana proses belajar mengajar melihat keberlanjutan pengalaman dan tingkat perkembangan anak, dalam model ini setiap anak berkesempatan untuk terus berkelanjutan dalam mengikuti setiap tingkatan kelas sesuai dengan lama sekolah, tujuannya adalah setiap anak berkesempatan untuk memperoleh keuntungan dari perbedaan umur dan perbedaan sikap dan kemampuan ketika belajar bersama. 3. Model ketiga mixed age/multiage grouping; di mana proses pembelajaran dan praktek kurikulum memaksimalkan keuntungan dari berinteraksi dan bekerjasama dari beragam umur. Dalam model ini grup dibuat secara fleksibel atau proses re-gruping anak dibuat dalam kelompok umur, jenis kelamin, kemampuan, mungkin terjadi satu guru mengajar untuk lebih dari satu tahun.
C. Cara Menyusun Pembelajaran Kelas Rangkap. Sebelum melakukan pembelajaran guru menyusun perencanaan yang mencakup: a. Pemetaan Kompetensi b. Penetapan Tema c. Pengembangan Silabus d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Hal yang perlu mendapat penekanan pada pembelajaran adalah: 1. Guru tidak mengajar dua kelas terpisah secara bergantian dengan program yang berbeda. 2. Pembelajaran dilakukan secara tematik, namun untuk kompetensi-kompetensi tertentu yang tidak dapat diikat dengan tema tetap diajarkan secara terpisah. 3. Strategi pembelajaran yang dipilih guru dalam kelas rangkap disesuaikan dengan banyaknya jumlah peserta didik dan dengan menggunakan kombinasi berbagai metode pembelajaran. 4. Strategi pembelajaran hendaknya mencerminkan pembelajaran yang berbeda dan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).