MOMEN PUSAT BERAT Gambar 5/3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GERAK LINEAR dan NON LINEAR.
Advertisements

GERAK MELINGKAR DENGAN LAJU KONSTAN
Kerja dan Energi Dua konsep penting dalam mekanika kerja energi
Prinsip Newton Partikel
SISTEM KOORDINAT.
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 3)
BENDA PADA PEGAS VERTIKAL
TITIK BERAT (WEIGHT POINT)
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar Menformulasikan hubungan.
TITIK BERAT.
Berkelas.
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
DINAMIKA PARTIKEL S A F I T R I
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
PEMBELAJARAN Matematika INTERAKTIF
Kinematika.
KEGIATAN INTI.
KINEMATIKA PARTIKEL Pertemuan 3-4
Lingkaran.
DINAMIKA TRANSLASI Dari fenomena alam didapatkan bahwa apabila pada suatu benda dikenai sejumlah gaya yang resultantenya tidak sama dengan nol, maka benda.
SISTEM GAYA 2 DIMENSI.
17. Medan Listrik (lanjutan 1).
Gerak 2 Dimensi 2 Dimensional Motion
GAMBAR TEKNIK PENUNJUKAN UKURAN 16 April 2017.
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Pertemuan 15
Berkelas.
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Dynamics, Dinamik adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak benda karena pengaruh gaya. Benda disebut diam bila benda tersebut tidak berubah posisinya.
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
Berkelas.
Dinamika Rotasi Keseimbangan Benda Tegar Titik Berat.
Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK
MEKANIKA BAHAN Hamdani, S.T, S.Pdi, M.Eng FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
Kuliah III KONSEP KESEIMBANGAN.
Momentum Sudut (Bagian 1).
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 7-8-9
Kesetimbangan dan pusat massa
FISIKA DASAR MUH. SAINAL ABIDIN.
Oleh : Andari Suryaningsih, S.Pd, M.M.
Akibat Muatan Garis dan Muatan Bidang
Arif hidayat Gerak Pada Garis Lurus Arif hidayat
Fisika Dasar (FR-302) Topik hari ini (minggu 4)
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
STATIKA.
Gerak 1 Dimensi Pertemuan 4
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 6-7-8
Pertemuan 7 Kesetimbangan Benda Tegar
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
BERSUMBER DARI MATERI ILMU KEKUATAN BAHAN YANG ADA DI POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN DOSEN Drs. ARMIN naibaho, st.mt.
LATIHAN04-1 Soal 1 : Diberikan D = dalam koordinat bola .
KESETIMBAGAN Pertemuan 10.
KESETIMBANGAN DAN TITIK BERAT
Kesetimbangan benda tegar Elastisitas dan Patahan
Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia Fisika untuk menyatakan suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu.
Hukum Newton I, II, III dan Aplikasinya Tim Fisika TPB 2016
Pertemuan 2 – Pendahuluan 2
GERAK DUA DIMENSI Pertemuan 5 dan 6.
Minggu 2 Gerak Lurus Satu Dimensi.
Kesetimbangan Rotasi dan Dinamika Rotasi
HUKUM GRAVITASI SEMESTA
Dinamika Rotasi & Kesetimbangan Benda Tegar
Analisis Penampang Pertemuan – 12, 13, 14, 15
HUKUM GRAVITASI SEMESTA
MEKANIKA Oleh WORO SRI HASTUTI
HUKUM GRAVITASI SEMESTA
Kesetimbangan (Equlibrium)
BAB 7 HUKUM NEWTON KOMPETENSI DASAR 3.7Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus benda serta penerapannya dalam.
BENDA TEGAR PADA SUMBU SEMBARANG KELOMPOK 7  M. Reksa Sanjaya  M. Dudi Asyidik  Vita Alam Sari  Wawat Susilawati.
Transcript presentasi:

MOMEN PUSAT BERAT Gambar 5/3 Pusat berat adalah suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Tinjaulah sebuah benda tiga dimensi berukuran, berbentuk, dan ber massa m sembarang. Jika kita gantung benda tersebut seperti pada gambar 5/3, dari sembarang titik seperti A, maka benda akan berada pada kesetimbangan di bawah aksi tarikan pada tali dan resultan W dari gaya gravitasi yang bereaksi pada semua partikel benda tersebut. Resultan ini jelas kolinier dengan tali, dan misalkan kita menandai posisinya (a) (b) (c) Gambar 5/3 dengan member sebuah lubang hipotesis dengan ukuran yang dapat di abaikan sepanjang garis kerjanya. Kita ulangi percobaan dengan menggantung benda tersebut dari titik lain seperti B dan C, dan dalam tiap percobaan kita menandai garis kerja dari gaya resultannya. Untuk setiap tujuan praktis, garis kerja ini akan kongruen di sebuah titik G, yang di kenal dengan pusat gravitasi dari benda. Tetapi semua analisis yang tepat harus harus memperhitungkan fakta bahwa arah gaya gravitasi pada berbagai partikel beda sedikit berbeda karena arah tersebut bertemu menuju pusat tarikan bumi. Selain itu, karena partikel-partikel tersebut brada pada jarak yang berbeda dari bumi, intensitasi medan gaya bumi tidak benar-benar konstan pada http://www.mercubuana.ac.id

(5/1a)  y dW  z dW  x dW W W W , z= X= ,y= harus sama dengan Wx ,yaitu momen dari jumlah. Oleh karena itu, xW = x d W . Dengan pernyataan yang serupa untuk kedua komponen lainnya, kita dapat menyatakan koordinat pusat gravitasi G sebagai  x dW W  y dW W  z dW W X= ,y= , z= (5/1a) Untuk membayangkan momen fisis akibat gaya gravitasi guna memperoleh persamaan ketiga, kita dapat mengubah posisi benda tersebut dan sumbu yang tergantung sedemikian rupa sehingga sumbu z menjadi horisontal. Perlu di ketahui bahwa pembilang dari masing masing persamaan ini menyatakan jumlah momen, sedangkan perkalian W dan koordinat yang berkaitan dari G menyatakan momen dari jumlah. Prinsip momen ini berulang kali di pakai dalam seluruh mekanika. http://www.mercubuana.ac.id

Dalam kebanyakan persoalan, perhitungan posisi pusat massa dapat di sederhanakan dengan pemilihan sumbu acuan yang tepat. Secara umum sumbu ini harus di tempatkan sedemikian rupa sehingga dapat menyederhanakan persamaan batas sebanyak mungkin. Jadi koordinat polar akan bermanfaat untuk benda yang memiliki batas melingkar. Petunjuk penting lain dapat di ambil dari peninjauan simetri. Apabila terdapat sebuah garis atau budang simetri pada sebuah benda homogen, maka sumbu atau bidang koordinat harus di pilih agar berimpit dengan garis atau bidang ini. Pusat massa selalu terletak pada garis atau bidang demikian, karena momen akibat elemen-elemen yang terlokasi secara simetris selalu akan saling menghilangkan, dan benda tersebut dapat di tinjau sebagai benda yang tersusun dari pasangan elemen ini. Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, ........., Wi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah: X=( Wi . Xi)/(Wi) Y=( Wi . Yi)/(Wi) LETAK/POSISI TITIK BERAT 1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur. 2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang. 3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya. TITIK BERAT BEBERAPA BENDA http://www.mercubuana.ac.id Nama Letak Titik Berat Keterangan Garis lurus yo = 1/2 AB z = di tengah-tengah AB Busur lingkaran yo = AB/AB . R AB = tali busur AB = busur AB R = jari-jari lingkaran Busur setengah lingkaran yo = 2.R/p Juring lingkaran yo = AB/AB.2/3.R Setengah lingkaran yo = 4.R/3