FUNGSI LINEAR – Bagian 2
Penerapan dalam Ekonomi Penerapan fungsi linear dalam ekonomi mikro: Fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar Pengaruh pajak-proposional terhadap keseimbangan pasar Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar Keseimbangan pasar kasus dua macam barang Fungsi biaya dan fungsi penerimaan Keuntungan, kerugian dan pulang-pokok Fungsi anggaran
Penerapan dalam Ekonomi Penerapan fungsi linear dalam ekonomi makro: Fungsi konsumsi, fungsi tabungan, dan angka-pengganda Pendapatan disposabel Fungsi pajak Fungsi investasi Fungsi impor Pendapatan nasional Analisis IS-LM
Mikro – Fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan Permintaan dari pihak konsumen Penawaran dari pihak produsen/pemberi jasa Pada umumnya semakin tinggi harga (Price=P) sebuah produk, maka permintaan dari pihak konsumen akan semakin turun. Sedangkan penawaran dari pihak produsen/pemberi jasa akan semakin naik.
Mikro – Fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan Misalnya, bahan bakar Pertalite memiliki fungsi permintaan P = 15 – Qd dan fungsi penawarannya adalah P = 3 + 0,5Qs. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar? Keseimbangan terjadi jika Qd = Qs Permintaan: P = 15 – Qd Qd = 15 – P Penawaran: P = 3 + 0,5Qs Qs = -6 + 2P 15 – P = -6 + 2P 3P = 21 P = 7 Maka Q = 15 – 7 Q = 8
Mikro – Fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan Membuat tabel skedul dan kurva keseimbangan: Pd Ps Qd Qs 15 (6) 7 8 3 12 24
Mikro – Fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan
Mikro – Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar Pada umumnya, subsidi (s) atas suatu barang (misalnya, BBM) akan membuat harga jual menjadi lebih rendah dari semestinya. Produsen akan bersedia menjual lebih murah karena ongkos produksinya jadi turun berkat subsidi. Akibatnya harga keseimbangan di pasar akan lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum subsidi.
Mikro – Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar Masih dengan fungsi permintaan dan penawaran yang sama dengan sebelumnya, jika pemerintah memberikan subsidi sebesar 1,5 per liter Pertalite, berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar? Penawaran setelah subsidi: P = 3 + 0,5Qs – 1,5 atau P = 1,5 +0,5Q Q = -3 + 2P
Mikro – Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar Karena persamaan permintaannya tetap, maka keseimbangan pasar setelah subsidi adalah: Qd = Qs 15 – P = -3 + 2P 3P = 18 P = 6 Q = 15 – 6 Q = 8
Mikro – Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
Mikro – Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar Dalam kasus di atas, terdapat selisih antara harga keseimbangan sebelum dan sesudah adanya subsidi. Selisih tersebut adalah subsidi yang dinikmati konsumen dan dilambangkan dengan sk. Dan sk di kasus tadi adalah 7 – 6 = 1 Artinya konsumen cukup membayar 67% dari subsidi per liter Pertalite. (dari 1/1,5)
Mikro – Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar Sedangkan subsidi yang diterima produsen (sp) dicari dengan rumus: sp = s – sk sp = 1,5 – 1 = 0,5 Artinya setiap pemilik/pengusaha POM Bensin diberi pengurangan harga beli Pertalite dari Pertamina sebesar 33% dari subsidi per liter Pertalite. (dari 0,5/1,5)
Mikro – Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah (S) dapat dihitung dengan perkalian antara jumlah barang yang terjual / deal setelah di-subsidi (Qe1) dengan subsidi per unit barang (s) Dalam kasus ini, S = 9 x 1,5 = 13,5
Mikro – Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang Dua macam barang di sini maksudnya adalah dua barang yang punya hubungan penggunaan saling menggantikan (substitusi) maupun saling melengkapi (komplementer) Contoh barang substitusi kopi vs teh Contoh barang komplementer kopi & gula Jika di antara kedua jenis barang terdapat salah satu dari hubungan semacam itu, artinya permintaan akan masing-masing barang akan dipengaruhi juga oleh harga barang terkait lainnya.
Mikro – Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang Maka fungsi permintaannya akan dinyatakan dengan: Qdx = f (Px , Py) Qdy = g (Py , Px) Qdx = jumlah permintaan akan barang X Qdy = jumlah permintaan akan barang Y Px = harga barang X per unit Py = harga barang Y per unit
Mikro – Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang Misalnya, permintaan akan barang X ditunjukkan dengan Qdx = 10 – 4Px + 2Py dan permintaan akan barang Y ditunjukkan dengan Qdy = 9 – 3Py + 4Px Sementara itu, penawaran akan barang X ditunjukkan dengan Qsx = -6 + 6Px dan penawaran akan barang Y ditunjukkan dengan Qsy = -3 + 7Py Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar untuk masing-masing barang tersebut?
Mikro – Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang Keseimbangan pasar barang X (persamaan 1): Qdx = Qsx 10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px 10Px – 2Py = 16 Keseimbangan pasar barang Y (persamaan 2): Qdy = Qsy 9 – 3Py + 4Px = -3 + 7Py 4Px – 10Py = -12
Mikro – Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang Dari persamaan (1) dan persamaan (2) 10Px – 2Py = 16 [x1 ] 10Px – 2Py = 16 4Px – 10Py = -12 [x2,5] 10Px – 25Py = -30 _ 23 Py = 46 Py = 2 Subtitusikan Py ke dalam persamaan (1) atau (2), hasilnya akan sama, yaitu Px = 2
Mikro – Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang Qx dan Qy selanjutnya dapat dihitung dengan memasukkan nilai Px dan Py yang sudah diperoleh ke dalam persamaan Qdx / Qsx dan Qdy / Qsy Misalnya, Qdx = 10 – 4(2) + 2(2) = 6 Qdy = 9 – 3(2) + 4(2) = 11 Maka koordinat equilibrium barang X (6, 2) dan koordinat equilibrium barang Y adalah (11,2)
Mikro – Fungsi Biaya Fungsi biaya memiliki beberapa ‘jargon’ seperti biaya tetap (Fixed Cost—FC), biaya variabel (Variable Cost—VC), dan biaya total (Total Cost—TC atau C saja). Sejatinya biaya total adalah akumulasi dari biaya tetap dan biaya variabel, dimana FC biasa menjadi ‘penggal’ sumbu y pada saat proses penggambaran kurva nya.
Mikro – Fungsi Biaya Atau dengan bentuk matematikanya, FC = k VC = f(Q) = vQ TC atau C = g(Q) = FC + VC = k + vQ FC merupakan konstanta dari persamaan TC dan kurvanya berupa sebuah garis lurus sejajar sumbu x VC tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan; makin banyak/sedikit barang yang dihasilkan maka makin besar/kecil biaya variabelnya logikanya, VC harus berbentuk persamaan matematika
Mikro – Fungsi Biaya Misal, diketahui biaya tetap sebuah perusahaan sebesar 20 ribu dan persamaan biaya variabelnya adalah 100Q. Cari persamaan biaya totalnya, dan buatlah kurvanya jika perusahaan memproduksi 500 unit barang. FC = 20.000 TC = FC + VC TC = 20.000 + 100Q VC = 100Q Jika Q = 500, TC = 20.000 + 100(500) TC = 70.000
Mikro – Fungsi Biaya Q FC VC TC - 20.000 500 50.000 70.000
Mikro – Fungsi Penerimaan Fungsi penerimaan total (R) sejatinya merupakan hasil kali dari jumlah barangnya yang terjual dengan harga jual per unit barangnya. R = Q x P = f(Q) penerimaan sebuah perusahaan merupakan sebuah fungsi dari jumlah barang yang terjual (bukan hanya jumlah barang yang diproduksi)
Mikro – Fungsi Penerimaan Misalnya, harga jual produk (P) yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,00 per unit. Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini. Berapa besar penerimaannya bila barang terjual (Q) sebanyak 350 unit? R = Q x P R = 200Q R = 200(350) = 70.000
Mikro – Fungsi Penerimaan Q R - 350 70.000
Tugas Mandiri 4.2 Diketahui sebuah gerai HP merek ‘ADAM’ fungsi permintaannya P = 500.000 – 2Qd dan fungsi penawarannya P = 200.000 + 5Qs. Berapa harga keseimbangan (P) dan jumlah keseimbangan (Q) yang tercipta di pasar? Gambarlah kurva keseimbangannya.
Tugas Mandiri 4.2 Permintaan akan barang X ditunjukkan dengan fungsi Qdx = 30 – 5Px + 2Py dan permintaan akan barang Y ditunjukkan dengan Qdy = 7 – 3Px + 6Py Sementara itu, penawaran akan barang X ditunjukkan dengan Qsx = -6 + 7Px dan penawaran akan barang Y ditunjukkan dengan Qsy = 3 + 9Py Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar untuk masing-masing barang tersebut? Nyatakan dalam bentuk koordinat.
Tugas Mandiri 4.2 Misal, diketahui biaya tetap (FC) sebuah perusahaan sebesar Rp 25.000 dan fungsi biaya variabelnya adalah VC = 15.000 + 150Q Cari persamaan biaya totalnya, dan buatlah kurvanya jika perusahaan memproduksi 200 unit barang.