Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I Reflidia yuni putri 140073
1. Asuhan kebidanan kala I Persalinan kala I dibagi atas 2 fase, yaitu: Fase laten persalinan : - Dimulai sejak awal kontraksi yang ,menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap - Pembukaan serviks kurang dari 4 cm - Biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam Fase Aktif persalinan : -Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat /memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung 40 detik atau lebih) -Serviks membuka dari 4 ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih perjam hingga pembukaan 10 cm -Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Menilai kemajuan persalinan Untuk menilai kemajuan persalinan, kita dapat menggunakan partograf pada kolom dan lajur kedua, yang berisikan pembukaan serviks, penurunan bagian terbawah janin dan kontraksi uterus pada kolom di bawahnya. Temuan-temuan pada kolom tersebut dapat menunjukkan bahwa kala I mengalami : a. Kemajuan persalinan, jika : Kontraksi uterus teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi b. kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan, fase aktif (dilatasi berlangsung atau ada di sebelah kiri garis waspada) c. Serviks tampak dipenuhi bagian bawah janin d. Kemajuan yang kurang baik, jika : 1. Kontraksi uterus yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten 2. Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan, 3. fase aktif (dilatasi serviks berada disebelah kanan garis waspada). Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin
2. Perubahan fisiologis dan psikologis pada kala I Perubahan fisiologis,sbb: Perubahan tekanan darah Perubahan metabolisme Perubahan suhu badan Denyut jantung Pernapasan Perubahan gastrointestinal Perubahan hematologis Konstraksi uterus Pembentukkan segmen atas rahim dan segmen bawah rahim Penarikan serviks Perubahan pada vagina dan dasar panggul
Perubahan psikologis,sbb: selama fase laten persalinan wanita mengalami emosi yang bercampur aduk , wanita merasa gembira, bahagia dan bebas karena kehamilan dan penantian yang panjang akan segera berakhir, tetapi ia mempersiapkan diri sekaligus memiliki kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi. Seiring persalinan melalui fase aktif, ketakutan wanita meningkat. Pada saat kontraksi semakin kuat lebih lama, dan terjadi lebih sering , semakin jelas baginya bahwa semua itu berada di luar kendalinya. Pada fase transisi biasanya ibu merasakan perasaan gelisah yang mencolok, rasa tidak nyaman menyeluruh, bingung, frustasi, emosi meledak-ledak akibat keparahan kontraksi, kesadaran terhadap martabat diri menurun drastis, mudah marah, menolak hal-hal yang ditawarkan kepadanya, rasa takut sukup besar. Dukungan dan anjuran suami dan anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama persalinan dan kelahiran. Anjurkan mereka untuk berperan aktif dalam mendukung dan mengenali langkah-langkah yang mungkin akan sangat membantu kenyamanan ibu.
3. Manajemen kala I a. Mengidentifitasi masalah Mengkaji riwayat kesehatan Beberapa hal yang dinyatakan pada ibu saat anamnesis, sbb: Nama, umur, alamat Gravida dan para Hari pertama haid terakhir Kapan bayi akan lahir (menentukan taksiran ibu) Riwayat alergi obat-obatan tertentu Riwayat kehamilan sekarang:
a. Apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan antenatal a. Apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan antenatal? Jika ya, periksa kartu asuhan antenatalnya (jika mungkin) b. Pernahkah ibu mendapat masalah selama kehamilannya (misalnya perdarahan, hipertensi, dll) c. Kapan mulai kontraksi d. Apakah kontraksi teratur ? seberapa sering terjadi kontraksi e. Apakah ibu masih merasakan gerakan bayi f. Apakah selaput ketuban sudah pecah, jika ya apa warna cairan ketuban, apakah kental atau encer, kapan selaput ketuban pecah (periksa perineum ibu dan lihat air ketuban di pakaiannya) g. Apakah keluar cairan bercampur darah dari vagina ibu, apakah berupa bercak atau darah segar pervaginam (periksa perineum ibu dan lihat darah di pakaiannya) h. Kapankah ibu terakhir makan / minum i. Apakah ibu mengalami kesulitan untuk berkemih Riwayat medis lainnya (masalah pernapasan, hipertensi, gangguan jantung, berkemih dan lain-lain). Masalah medis saat ini (sakit kepala, gangguan penglihatan, pusing, atau nyeri, epigasrium bagian atas). Pertanyaan tentang hal-hal yang belum jelas atau berbagai bentuk kekhawatiran lainnya.
Pemeriksaan fisik Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan fisik,sbb: Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik Tunjukkan sikap ramah dan sopan, tenteramkan hati dan bantu ibu agar merasa nyaman Minta ibu menarik napas perlahan dan dalam jika ia merasa tegang/gelisah. Minta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya (jika perlu periksa jumlah urin, protein, dan aseton dalam urine) Nilai kesehatan dan keadaan umum ibu, suasana hatinya, tingkat kegelisahan atau nyeri, warna konjungtiva, kebersihan, status gizi dan kecukupan air tubuh, refleks Nilai tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, suhu, nadi, pernafasan), supaya pemeriksaan tensi dan nadi benar-benar akurat lakukan pemeriksaan diantara 2 kontraksi Lakukan pemeriksaan abdomen Luka bekas operasi Pemeriksaan TFU Pemeriksaan kontraksi uterus
Pemeriksaan janin 1. Menentukan tinggi fundus uteri 2. Memantau kontraksi uterus 3. Pemeriksaan denyut jantung janin 4. Menentukan presentasi 5. Menentukan bagian terbawah janin 6. Melakukan pemeriksaan dalam
Langkah-langkah pemeriksaan Tutupi badan ibu sebanyak mungkin Minta ibu berbaring terlentang dengan lutut ditekuk Gunakan sarung tangan DTT / Steril Vulva hygiene menggunakan kapas DTT dan air DTT / larutan antiseptic dari depan ke belakang Memeriksa genetalian eksterna apakah terdapat masa, jaringan parut diperineum, luka, cairan, lendir darah, perdarahan, cairan ketuban Nilai cairan vagina dan tentukan apakah terdapat bercak darah, perdarahan, mekonium dan air ketuban Pisahkan labia dan masukkan jari telunjuk dan tengah ke dalam vagina Nilai apakah ada luka parut, pembukaan , penipisan, pastikan tali pusat umbilicus dan bagiab-bagian terkecil janin tidak teraba. Nilai penurunan dan pastikan apakah kepala sudah masuk PAP atau belum, bandingkan dengan temuan dari hasil pemeriksaan abdomen Jika kepla dapat dipalpasi, raba fontanel dan sutura sagitalis untuk menilai penyisipan, dan kepala janin apakah sudah sesuai dengan diameter jalan lahir Jika pemeriksaan semua sudah selesai, keluarkan jari pemeriksa dan celupkan sarung tangan ke dalam larutan dekontaminasi, lepaskan sarung tangan, cuci tangan Bantu klien ke posisi semula dan jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
menilai data membuat diagnose Berdasarkan temuan – temuan dalam riwayat kesehatan, bidan dapat mengambil keputusan ketika ibu dalam persalinan sesungguhnya dan pada kala atau fase berapa ibu sekarang. Secara keseluruhan proses keputusan klinis terdiri dari : pengmpulan data – diagnosa- penatalaksanaan – evaluasi. (harus dilakukan berulang-ulang selama kala I persalinan). Ketika anamnese dan pemeriksaan fisik telah lengkap : Catat semua temuan secara teliti dan lengkap Gunakan informasi yang terkumpul untuk menentukan apakah ibu sudah dalam persalinan Tentukan ada tidaknya penyulit atau masalah yang harus ditatatlaksana secara khusus Tentukan diagnosa buat rencana berdasarkan informasi tersebut Jelaskan semua temuan, diagnosa dan rencana penatalaksanaan pada ibu dan keluarganya sehingga mereka memahami asuhan yang diberikan.
Menilai kemajuan persalinan Untuk menilai kemajuan persalinan, kita dapat menggunakan partograf pada kolom dan lajur kedua, yang berisikan pembukaan serviks, penurunan bagian terbawah janin dan kontraksi uterus pada kolom di bawahnya. Temuan-temuan pada kolom tersebut dapat menunjukkan bahwa kala I mengalami : a. Kemajuan persalinan, jika : Kontraksi uterus teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi b. kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan, fase aktif (dilatasi berlangsung atau ada di sebelah kiri garis waspada) c. Serviks tampak dipenuhi bagian bawah janin d. Kemajuan yang kurang baik, jika : Kontraksi uterus yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten. e. Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan, fase aktif (dilatasi serviks berada disebelah kanan garis waspada). f. Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin
Terima kasih