Prof. Alois Agus Nugroho, Ph.D.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ILMU ALAMIAH DASAR Oleh Albert Barus.
Advertisements

KELOMPOK 4 Bayu Chandra Kumara Hasan Turabi
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Filsafat Ilmu (Manajemen)
MK: METODE ILMIAH DOSEN: SUTRISNO HADI PURNOMO.
Deduksi Ati Harmoni
Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel
Pengantar Metode Penelitian
Topik 3 PANDANGAN KEFILSAFATAN
PENALARAN Hartanto, S.I.P, M.A..
Kuliah ke-6 Filsafat Ilmu Bambang Wahyu Nugroho, S.IP., M.A.
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Bab 6 Perspektif Post Positivisme :Kritik Terhadap Positivisme
KONSEP ILMU.
Socrates, Plato, Aristoteles
Kuliah ke 3 dan 4 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT.
FILSAFAT ILMU.
Logika Deduksi-Induksi dalam Pola Berpikir Ilmiah
Proposisi dalam Bahasa
PERINTIS & TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI
Mengembangkan Pengetahuan
LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
MASHAB-MAZHAB FILSAFAT
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
PENGETAHUAN Knowledge
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
TEORI AKUNTANSI FILSAFAT SEBAGAI DASAR METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI
F I L S A F A T Oleh: DEDY WIJAYA KUSUMA, ST., M.Pd.
Modul11 filsafat komunikasi PARADIGMA DASAR ILMU
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Peran Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
ILMU FILSAFAT DISUSUN OLEH : Yunita Betharia ( )
Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu
Hubungan Ilmu, Penelitian
ILMU ALAMIAH DASAR.
Aliran Kritis Generasi Pertama
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
ILMU PENGETAHUAN & FILSAFAT.
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGAANYA
FILSAFAT ILMU.
FILSAFAT ILMU SEBAGAI PENGEMBANGAN METODE ILMIAH
RASIONALISME SUMBER PENGETAHUAN YANG DAPAT DIPERCAYA ADALAH AKAL (RASIO) PENGALAMAN (EMPIRI) BERFUNGSI MENEGUHKAN PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH OLEH AKAL.
NAMA : MOHAMMAD FAJAR FAHRULI NIM :
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
Ilmu, Penelitian Ilmiah
Dr. Susilo, M.Pd. Universitas Mulawarman 2007
“POSITIVISME” Untuk memenuhi tugas Filsafat Ilmu
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
Hubungan Etika dan Ilmu
PEMIKIRAN FILSAFAT KOMUNIKASI
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
BAGAIMANA BERFIKIR ILMIAH ?
Leonardo W. Permana PEMIKIRAN DAN METODE ILMIAH.
FEYERABEND’S GROUP PRESENTATION
ILMU ALAMIAH DASAR Oleh Dr. Yusnaldi, M.Pd.
ILMU PENGETAHUAN & FILSAFAT.
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
Filsafat ilmu dan ruang lingkup filsafat ilmu
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Agus Permana
Pertemuan Ke-1 Ridwan, S.T,. M.Eng Ridwan, S.T, M.Eng.
ILMU ALAMIAH DASAR A. Manusia Selalu Ingin Tahu Natural Man.
PRINSIP-PRINSIP METODOLOGI
Sejarah Empirisme Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba – coba atau pengalaman. sebagai doktri.. Empirisme adalah lawan.
Pengantar Filsafat Ilmu
POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4
Transcript presentasi:

Prof. Alois Agus Nugroho, Ph.D. Filsafat Ilmu Prof. Alois Agus Nugroho, Ph.D.

Filsafat dan karakteristiknya (1) Pemikiran yang sistematis, logis, adekuat, applicable dan mendasar. Filsafat adalah pemikiran yang mendasar atau mengakar atau radikal (radix = akar), sampai pada pertanyaan tentang “ada” (being). Tak boleh ada yang diasumsikan (dlm ilmu pengetahuan boleh ada asumsi). Tak boleh ada yang dipercaya begitu saja.

Filsafat dan karakteristiknya (2) Sistematis: bagian-bagiannya saling berhubungan satu sama lain Logis: hubungan antar bagian itu bersifat logis, mengikuti kaidah logika. Adekuat: bertolak dari pengalaman manusia Applicable : dapat diterapkan dalam pengalaman manusia (meskipun tak langsung, mis teori atom dari Herakleitos, abad 6 S.M.) Filsafat spt kapal terbang (Whitehead)

Cabang-cabang filsafat Filsafat Ada (Ontology, Metaphysics) Filsafat Ketuhanan (Theodicy, Philosophy of God) [apa beda ilmu kalam atau teologi dengan filsafat?] Filsafat Alam (Cosmology) Filsafat Manusia (Philosophy of Man) Filsafat Pengetahuan (Epistemology, Philosophy of Mind) Filsafat Estetika (Aesthetics) Etika (Ethics)

Filsafat Pengetahuan Filsafat tentang Pengetahuan secara umum: misalnya Rasionalisme, Empirisme, Intuisionisme (Emotivisme), Pragmatisme. Filsafat tentang Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu Pengetahuan: Positivisme, Positivisme logis (Neopositivisme), Kritisisme-logis, Historis-relativisme (Postmodernisme)

Filsafat Pengetahuan: Rasionalisme Rasionalisme berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari rasio (akal budi), bukan pertama-tama dari pengalaman. Pengalaman hanya memberi data. Dari mana diperoleh pengetahuan bahwa “Semua manusia akan mati”, “Setiap matahari terbit di timur”, “Setiap apel yg lepas dari ranting akan jatuh” dsb.

Filsafat Pengetahuan: Empirisme Pengetahuan yang benar berasal dari pengalaman (experience, experiment) “Tak mungkin mencebur dua kali ke sungai yang sama” (David Hume)

Filsafat pengetahuan: intuisionisme Pengetahuan yang benar itu ialah pengetahuan yang “enak”, “pas”, “nyaman”, “membahagiakan”, “menenteramkan”.

Filsafat pengetahuan: pragmatisme Pengetahuan yang benar ialah pengetahuan yang bermanfaat, yang menghasilkan sukses “Tak penting kucing hitam atau putih, yang penting dapat menangkap tikus” (Deng Xiao-ping)

Pengetahuan ilmiah dan non-ilmiah Ilmu pengetahuan Non-ilmiah, mis ngelmu

Pengetahuan ilmiah atau bukan?

Filsafat ilmu pengetahuan, pengantar Dalam logika dibedakan: konsep, proposisi, penalaran. Konsep: gambar dalam pikiran yang sering diacu oleh kata-kata berbeda. Dlm kerja ilmiah namanya “definisi”. Proposisi (pernyataan): menghubungkan konsep dengan konsep (S is P); memiliki nilai kebenaran Penalaran: Menghubungkan proposisi dengan proposisi dalam relasi yang logis (nalar, masuk akal)

Filsafat Ilmu Pengetahuan: Positivisme Pendiri: Auguste Comte (1798-1859) Dlm sejarah penget ilmiah dibedakan 3 fase: teologi, metafisik, positif. Dlm ilmu positif, pernyataan (proposisi) hrs berdasar kenyataan (fakta, data pengalaman). Pada zaman teologi: pernyataan ilmiah tak boleh bertentangan dg pernyataan iman (firman Tuhan)

Neopositivisme Lingkaran Wina Tokoh: Moritz Schlick (1882-1936), Alfred Ayer (1910-1989) Disebut Viener Circle (Wiener Kreiss) krn mulai muncul dalam temu ilmiah di rumah Schlick Konsep penting: pernyataan meaningful dan prinsip verifikasi Disebut juga Positivisme-logis

Prinsip verifikasi dari Neopositivisme Prinsip verifikasi: suatu pernyataan (proposisi) adalah bermakna (meaningful) bila ada apa-apa (sesuatu) dalam kenyataan yang dapat dipakai untuk menyatakan proposisi itu benar atau salah Pernyataan (proposisi) yg meaningful adl yang memiliki truth value yang nilainya 1 (bila sesuai dg kenyataan) dan 0 (bila tidak sesuai dg kenyataan)

Positivisme logis dan Induksi Positivisme logis mendukung penalaran induktif, yaitu penalaran yang bergerak dari proposisi yang khusus atau terbatas menuju ke proposisi yang umum Contoh: para mahasiswa yang sudah makan apel bilang bahwa apel yang hijau dan keras itu masam. Saya mencoba sebuah apel yang hijau dan keras ternyata juga masam (Verifikasi). Saya simpulkan: semua apel yang hijau dan keras itu masam

Positivisme-logis dan Induksi Positivisme logis mendukung penalaran induktif, yaitu penalaran yang bergerak dari proposisi yang khusus atau terbatas menuju ke proposisi yang umum Contoh: H: “Bila kurs rupiah turun, volume ekspor komoditas batik Indonesia naik”. Tugas penelitian ilmiah ialah membuktikan bhw proposisi H benar, ada korelasi negatif antara kurs rupiah dg volume ekspor komoditas batik

Kritisisme Logis Pendiri: Karl Popper (1902-1994) Mengritik prinsip verifikasi (Neopositivisme) dan menggantinya dg prinsip falsifikasi (kritisisme logis) Teori ttg 3 Dunia

Prinsip falsifikasi Karl Popper Kerja ilmiah bukanlah untuk mencari pembenaran (verifikasi) suatu proposisi, melainkan berusaha menggugurkan proposisi (falsifikasi) Kalau yang ada adl proposisi “Semua angsa itu putih”, maka ilmu haruslah mencari angsa hitam, satu saja sudah cukup.

Mengapa prinsip verifikasi dianggap salah? Karena prinsip verifikasi mengandalkan penalaran induktif. Verifikasi itu dirumuskan sebagai berikut: 1) Dalam beberapa kasus pada hari-hari hujan (bila hari hujan), jalanan basah 2) Hari ini jalanan basah 3) Maka hari hujan Ternyata: hari ini jalanan basah, karena disiram Falsifikasi: bukan membuktikan hari ini jalanan basah, tetapi membuktikan hari ini jalanan tidak basah

Penelitian ilmiah mnrt Popper “Bila kurs rupiah turun, volume ekspor komoditas Indonesia naik” Verifikasi: membuktikan bahwa pada 2009, ketika rupiah turun, volume ekspor batik naik. Falsifikasi: membuktikan bahwa pada 2009, ketika rupiah turun, volume ekspor batik malah turun. Jadi hipotesis “rupiah turun, ekspor batik naik” keliru (false)

Kritisisme logis dan Deduksi Kritik thd Positivisme logis: Induksi itu tidak sahih dan memuat psikologisme (lompatan dari pengalaman ke proposisi yg mulai dg “semua” itu berdasar pada ekspektasi psikologis). Ini berhubungan dg pembagian antara Dunia 1, Dunia 2, dan Dunia 3 Induksi mencampuradukkan Dunia 2 dengan Dunia 3.

Teori tiga dunia Popper Dunia 1: Dunia fisik, alam. Dunia 2: Manusia beserta proses psikologisnya Dunia 3: Pengetahuan dan ilmu pengetahuan.

Postmodernisme Thomas Kuhn (1922-1996) Terkenal dg konsepnya “paradigma” dan kritiknya thd Neopositivisme maupun Kritisisme-logis

Paradigma Paradigma: bebek atau kelinci? Mana yang benar? Apa ukurannya? Data: paruh atau telinga? Paruh memfalsifikasi paradigma kelinci tetapi memverifikasi paradigma bebek. Lalu apa artinya verifikasi dan falsifikasi?

Contoh 2 paradigma yg berbeda Paradigma Adam Smith dan kapitalisme Masyarakat terdiri dari individu, merupakan kumpulan individu Individu bertindak sesuai dg kepentingan masing-masing Paradigma Karl Marx Masyarakat terdiri dari kelas-kelas: borjuis (kapitalis) dan buruh Individu bertindak sesuai dengan kepentingan kelasnya

McGregor Paradigma X In this theory, which has been proven counter-effective in most modern practice, management assumes employees are inherently lazy and will avoid work if they can and that they inherently dislike work. As a result of this, management believes that workers need to be closely supervised and comprehensive systems of controls developed Paradigma Y In this theory, management assumes employees may be ambitious and self-motivated and exercise self-control. It is believed that employees enjoy their mental and physical work duties Ini sesuai dg piramida Abraham Maslow dan teori 2 faktor dari Frederick Herzberg

Paradigma Menjadikan suatu disiplin ilmu sbg “normal science” Normalitas itu ditandai: teori besar (mis Maslow, McGregor dll), masalah-masalah penelitian (spt “puzzle”), buku teks (mis Kotler utk pemasaran, Littlejohn utk komunikasi dsb), komunitas dan penguasa (para profesor) Implikasi utk menulis tesis/disertasi

Sejarah disiplin ilmu Tahap “extraordinary science”: belum ada paradigma tunggal Tahap “normal science”: diterima paradigma tunggal Tahap “scientific revolution”: paradigma tunggal menemui “anomali”