RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN KELAS OLEH: UMI AKOYAMA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE PENDUGAAN CADANGAN KARBON BAWAH PERMUKAAN
Advertisements

BAHAN BAKAR FOSIL Pertemuan-8 Batubara Minyak Bumi Gas alam PLTU PLTD
PRINSIP PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
Bahan Bakar Gas Kelompok 3.
Dr. Rr. Eko Susetyarini, M.Si
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
Kelompok 2 Ketua: Endy faisal rudyanto
DASAR-DASAR KOROSI DALAM LINGKUNGAN ATMOSFERIK
Teknologi Biobriket.
PERUBAHAN MATERI PENDEFINISIAN PERUBAHAN MATERI
Siklus Oksigen SMK Negeri 4 Jakarta Nama : Bagus Antonio Rudianto
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
Soal Stoikiometri.
ATMOSFER INDIKATOR KOMPETENSI
Pendahuluan Pendahuluan Umum Tentang Pembakaran
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
Kokas / Coke Randy Pratama /
“Analisa Proksimat Batubara”
PEMURNIAN Lanjutan.
BAHAN GALIAN BAHAN BAKAR
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
Geokimia Review Analisa Ultimat Batubara
EKOSISTEM Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Tugas Teknik Pembakaran Dan Bahan Bakar
Serapan Hara Daun.
OKSIDASI DAN REDUKSI.
INTRODUCTION OF COAL BED METHANE
EKOFISIOLOGI.
Analisa Batubara dan Perhitungan Sumberdaya Batubara
Energi Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehinga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi.
tentang UNSUR,SENYAWA,DAN CAMPURAN
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU `
SUMBER DAYA ALAM.
MENGENAL PIRIT.
K 12 LIQUIFIKASI.
BAHAN DAN ENERGI.
PIROLISIS/KARBONISASI
MINYAK BUMI DAN BBM.
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PERUBAHAN MATERI PERUBAHAN FISIKA PERUBAHAN KIMIA IDA ZULFIATI, SPd
EKOLOGI DAN PENCEMARAN ilustrasi DEFINISI & PERANAN
ENERGI BIOMASSA.
BATUAN DAN TANAH.
BUMI DAN ALAM SEMESTA Bagian 01..
Klasifikasi Polutan DINAS PENDIDIKAN
Proses pembentukan batubara
Dr. Awaludin Martin Universitas Riau 2011
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
KLASIFIKASI BAHAN BUANGAN UDARA
Fotosintesis.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Sumber Daya Alam Tidak Dapat Diperbarui (Nonrenewable)
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PETROLOGI BATUBARA.
SIKLUS BELERANG ANDI KUSYANTO
ASPAL.
BOT BAHAN ORGANIK TANAH MK. Dasar Ilmu Tanah
Pelatihan Perubahan Iklim dan REDD+ Bagi Stakeholders Kabupaten
PEMURNIAN BIOETANOL HASIL FERMENTASI LIMBAH NANAS MENGGUNAKAN PROSES DISTILASI ADSORPSI DENGAN ADSORBEN CaO MUHAMMAD SUGANDI
Potensi Sumber Daya Alam Indonesia ( Batu Bara)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
Belerang adalah salah satu unsur kimia yang tidak termasuk dalam kelompok mineral logam. Manfaat Belerang dalam Industri dan Kesehatan Belerang dalam tabel.
MINYAK BUMI AHMAD RAMADHAN MASRIL SYARINA UNI SARTIKA ASNA RAHAYU KELOMPOK METANA SMA NEGERI 1 BARRU.
PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
GLOBAL WARMING. DIAN NURIYAH INDAH ( ) MARINDA RESTI SARI ( )
Fotosintesis Tempat Fotosintesis Faktor Fotosintesis 4.
KELOMPOK 6. DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI DAN UPAYA MENGATASINYA.
Transcript presentasi:

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN KELAS OLEH: UMI AKOYAMA ASSALAMUALAIKUM WR WB RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN KELAS OLEH: UMI AKOYAMA

BATUBARA Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigeN. Batubara berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi didalam suatu cekungan dan kemudian mengalami proses pembatubaraan (coalification) yang disebabkan oleh faktor tekanan, suhu dan waktu geologi. Proses Pembentukan batubara itu sendiri dimulai sejak zaman batubara pertama (Carboniferous Period / Periode Pembentukan Karbon atau Batubara), yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu.

Kualitas dan Klasifikasi Batu Bara Kualitas batubara ditentukan dengan analisis proksimat dan analisis ultimat. Analisis proksimat dilakukan untuk menentukan jumlah air, zat terbang, karbon padat, dan kadar abu. Analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kandungan unsur kimia pada batubara seperti : karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan juga unsur jarang. Kualitas batubara ini diperlukan untuk menentukan apakah batubara tersebut menguntungkan untuk ditambang selain dilihat dari besarnya cadangan batubara di daerah penelitian.

MASERAL PADA BATUBARA Di dalam batubara terdapat unsur-unsur organik yang disebut maseral.  Maseral terbagi atas tiga grup, yaitu : Maseral vitrinite berasal dari bahan sel dinding ataupun serat-serat kayu dari suatu tumbuhan. Maseral Liptinite berasal dari unsur-unsur yang mengandung lilin dan resin suatu tumbuhan, seperti halnya spora, kutikula, ganggang (algae) dan getah.   Maseral inertinite sebenarnya berasal dari bahan yang sama dengan bahan pembentuk maseralvitrinite, akan tetapi bahan tersebut telah mengalami proses oksidasi. Metoda pengukuran reflektan dari vitriniote adalah salah satu metoda yang umumnya dipergunakan  saat ini untuk mengukur derajat kematangan daripada bahan organik/maseral.

PENGGOLONGAN BATUBARA Pada proses pembentukan batubara, dengan bantuan faktor fisika dan kimia alam, cellulosa (C49H7O44) yang berasal dan tanaman akan mengalami perubahan menjadi Lignite (C70H5O25), Subbituminous (C75H5O20), Bituminous (C80H5O15) atau Anthracite (C94H3O3).

1. PEAT Peat ditandai dengan kondisi fisik berwarna kecoklatan dan struktur berpori, memiliki kadar air sangat tinggi,  nilai kalori sangat rendah, kandungan sulfur sangat tinggi, dan kandungan abu sangat tinggi. Nilai kalori peat adalah 1.700-3.000 kcal/kg

2.    Lignite Lignite ditandai dengan kodisi fisik berwara hitam dan sangat rapuh, nilai kalori rendah, kandungan air tinggi, kandungan abu tinggi, dan kandungan sulfur tinggi. Nilai kalori lignite adalah 1.500-4.500 kcal/kg.

3. Sub-Bituminous / Bitumen Menengah Golongan ini memperlihatkan ciri-ciri tertentu yaitu warna yang kehitam-hitaman dan sudah mengandung lilin. Endapan ini dapat digunakan untuk pemanfaatan pembakaran yang cukup dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi.

4. Bituminous Golongan ini dicirikan dengan sifat-sifat yang padat, hitam, rapuh (brittle) dengan membentuk bongkah-bongkah prismatik. Berlapis dan tidak mengeluarkan gas dan air bila dikeringkan. Endapan ini dapat digunakan antara lain untuk kepentingan transportasi dan industri.

5. Anthracite Golongan ini berwarna hitam, keras, kilap tinggi, dan pecahannya memperlihatkan pecahan chocoidal. Pada proses pembakaran memperlihatkan warna biru dengan derajat pemanasan yang tinggi. Digunakan untuk berbagai macam industri besar yang memerlukan temperatur tinggi.

TERIMA KASIH WASALAMUALAIKUM WR.WB SEKIAN TERIMA KASIH WASALAMUALAIKUM WR.WB