Ragam dan Laras Bahasa Indonesia Oleh: Evy Sophia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam bahasa diartikan variasi bahasa menurut pemakaiannya, topic yang dibicarakan hubungan pembicara dan teman bicara, dan medium pembicaraannya. (2005:920)
dalam berkomunikasi perlu memperhatikan aspek situasi yang dihadapi, permasalahan yang hendak disampaikan latar belakang pendengar atau pembaca yang dituju, medium atau sarana bahasa yang digunakan
Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaianannya ragam bahasa formal ragam bahasa semiformal ragam bahasa nonformal
Ragam bahasa formal memperhatikan kriteria berikut agar bahasanya menjadi resmi Kemantapan dinamis dalam pemakaian kaidah sehingga tidak kaku tetapi tetap lebih luwes dan dimungkinkan ada perubahan kosa kata dan istilah dengan benar Penggunaan fungsi-fungsi gramatikal secara konsisten dan eksplisit. Penggunaan bentukan kata secara lengkap dan tidak disingkat. Penggunaan imbuhan (afiksasi) secara eksplisit dan konsisten Penggunaan ejaan yang baku pada ragam bahasa tulis dan lafal yang baku pada ragam bahasa lisan.
Kapan Bahasa Indonesia Baku digunakan??? 1. Komunikasi resmi 2. Wacana teknis 3. Pembicaraan di depan umum 4. Pembicaraan orang yang dihormati, lebih tua, lebih tinggi status sosialnya dan orang yang baru dikenal
Ciri Struktur (unsur-unsur) bahasa Indonesia baku Pemakaian awalan me- dan ber- (bila ada) secara eksplisit dan konsisiten. Pemakaian fungsi gramatikal (S-P, dsb secara eksplisit dan konsisiten) Pemakaian fungsi bahwa dan karena (bila ada) secara eksplisit dan konsisten (pemakaian kata penghubung secara tepat dan ajeg) Pemakaian pola frase verbal aspek + agen + verba (bila ada) secara konsisten.
5. Pemakaian Konstruksi Sintesis (lawan analitis) 6 5. Pemakaian Konstruksi Sintesis (lawan analitis) 6. Pemakaian partikel kah, lah, dan pun secara konsisten. 7. Pemakaian preposisi yang tepat 8. Pemakaian bentuk ulang yang tepat menurut fungsi dan tempatnya.